Chereads / Setinggi langit dan Bintang / Chapter 15 - liburan dan kepastian

Chapter 15 - liburan dan kepastian

hari ini Lia pergi liburan ke danau,...

di sana telah tersedia kafe yang menjorok ke pinggir danau, air nya yang jernih dengan ikan yang wara-wiri kesana kemari, serta rumput laut yang menghijau, menambah kesan damai dalam hati dan jiwa.

apalagi kalau rema-remah makanan di jatuhkan ke air danau tersebut, membuat ikan-ikan kecil itu berebutan.

hembusan angin menerpa tubuh dan wajah Lia. membuat pikiran segar dan damai,...

gunung-gunung yang mengelilingi danau membuat pemandangan yang sempurna, di bandingkan suasana kota yang semrawut dengan kendaraan, rumah dn perkantoran.

tak lama kemudian pesanan Lia datang,...

ada ikan mujaher panggang bumbu manis, bumbu lada hitam, bumbu khas kunyit. dan sayur ikan juga ada, pokonya Lia memesan khusus makanan air danau.

dan nampaknya sangat lezat sekali.

mmm...

dengan beberapa suapan ikan-ikan panggang tersebut, telah habis di lahapnya dengan nikmat sekali.

tak lupa pula Lia memesan jus wortel dan jus jambu biji,...

sambil memandang air danau dan lingkungan sekitarnya,...

Lia menggumam..

mmm.... sedap dan indah sekali, liburan dan makan siang di pinggir danau ini.

belum selesai Lia menikmati makan siangnya. tiba-tiba....

hp nya berdering kencang....

berturut-turut,...

siapa lagi sih, yang mengganggu waktu liburan ku ini.

tanpa sadar Lia terkejut,...

dua panggilan tak terjawab.

ternyata satu dari rein dan satunya lagi dari halilintar.

bodo amat, sepertinya kedua orang ini, sudah sinting dan ada kelainan.

masa mengejar wanita yang sama, padahal mereka sekandung.

saya harus menghindarinya sejak sekarang.

sebelum saya terbelit dalam masalah asmara yang abnormal ini.

Lia menggumam di dalam hati kecilnya.

Lia...!?.

aaaah....!!!?..

Lia terkejut,...ada apa sih.

sambil berbalik Lia terkejut setengah mati,..

ternyata rein dan halilintar telah menemukannya dan sekarang telah berdiri dengan gagah nya, di depan ruang kafe yang di pesannya.

gila...

sejak kapan mereka telah berada disini.

padahal AQ tak memberitahukan keadaanku Kpd siapapun.

saya harus cepat-cepat pergi dari sini..!?.

hmm....

Tapi, bagaimana caranya ya...!?..

Lia berpikir mencari jalan keluar.

rein dan halilintar, hanya tersenyum.melihat raut wajah Lia, yang berubah-ubah, tanda dia sedang berpikir yang tidak-tidak, dan terlukis jelas di wajahnya.

sudahlah Lia, kamu tak usah berpikir untuk berlari menghindari kami, sambil duduk rein berbicara jelas Pd Lia...

kemanapun kamu pergi, pasti kami tau. kamu berada dimana, sahut halilintar berbarengan.

dari mana kalian tau,...

sahut Lia...

tu, ..di kendaraanmu kami pasang alat pelacak...

gila...

he...he...

rein tertawa kecil melihat Lia yang sedang jengkel.

ya sudah sekarang kalian mau makan apa, biar saya pesan saya sudah selesai, makan siangnya,....Lia berceloteh seperti kurang ikhlas dlm melayani mereka berdua.

Lia...

ia..!?.

kami hanya ingin kamu mengerti tentang kami, bagaimana tentang jawabanmu, mengenai lamaran yang kami ajukan kemarin.

AQ, enggak mau, menikah dengan dua orang lelaki yang sekandung lagi.

Lia bersungut-sungut kecil.

kalian dong yang harus memikirkan AQ,...

jangan melimpahkannya padaku.

oh,...

oc.

kalau begitu baiklah,...

rein berkata dengan tegas.

mulai sekarang yang berhak menikah dengan mu adalah orang yang kau pilih sendiri,..

silahkan.

siapa yang paling kamu cintai dan kau sukai untuk menjadi suamimu.

apa...!?.

apa, kalian berdua sudah gila.

ya.

kami sudah gila.

dan ini adalah keputusan yang tepat, dari pada masalah ini terus berlarut-larut.

baiklah,..

kalau kalian memaksa,...

saya pilih rein.

detik itu juga halilintar, menyambar tangan Lia.

dan membawanya lari keluar kafe, dengan secepat kilat, menuju ke mobilnya, dan menyuruh Lia memasuki mobilnya.

belum sempat rein mengejar lia.

Mereke berdua telah pergi melaju dengan sangat kencangnya. seperti sopir yang tengah mabuk, mabuk cinta pembaca.

brak...!?..

rein meninju, kap mobil depannya,..

halilintar brengsek,...

berani-beraninya, dia merusak rencana yang telah disusun berdua.

sial.

rein mengejar mereka dengan cepat dan tergesa-gesa,...

sambil berusaha menelpon Lia.

halo,...

suara Lia diseberang.

katakan kemana halintar membawamu,..

seru rein panik dan marah.

melihat arah jalan ini...!?.

seperti ke arah vilamu yang ada di puncak.

baik, kau jaga dirimu,...sebentar lagi saya juga datang menyusul mu.

rein....

BIP....BIP....

Lia kehilangan sinyal untuk berkomunikasi dengan rein.

dada Lia berdebar indah dan aneh.

mungkin pilihanku telah tepat. dalam.memilih rein.

tetapi halilintar. juga sepertinya sangat terobsesi pada dirinya,.

oh Tuhan bagaimana ini.

lindungilah Hambamu ini...

ciiii...iiit.....

dengan rem mendadak. halilintar menghentikan mobilnya, sehingga bunyi ban mobil berdecit keras.

ternyata, mereka telah sampai di vila milik keluarga rein dan halilintar. yang ada di puncak ini.

tak lama kemudian, halilintar membuka pintu mobil dn menyuruh Lia turun,...

selang beberapa menit.

mereka telah berada di dalam vila,...

di ruang tamu yang terlihat mewah, dengan pernak-pernik pajangan rumah yang seperti berharga jutaan,...

halilintar mengambil minuman dari kulkas dan menyodorkannya kepada Lia,...

dengan ragu-ragu Lia meminumnya.

sambil berpikir, apakah mereka tulus mencintaiku dn memperebutkan diriku...!?.

jangan-jangan, mereka berdua hanya sedang berlomba, untuk mengalahkan satu sama lain. dan menunjukan ke Asian salah satu dari mereka. adalah pemenangnya,...karena mereka dr kecil sudah biasa bersaing mendapatkan apa yang diinginkannya.

dan saya adalah korban, yang tidak tau siapakah yang tulus mencintaiku, apa adanya....!?.

hem...

Lia,...kenapa kamu diam.

apa yang sedang kamu pikirkan. bisik halilintar, di telinga Lia.

hembusan nafasnya membuat Lia merinding.

ah...

tidak apa-apa.

saya hanya lelah dan terkejut saja, tiba-tiba kalian datang. disaat saya sedang liburan.

senyum Lia,...pura-pura tulus.

Lia, tangan halilintar merangkul pinggang Lia,...

membuat Lia, menahan nafas.

merasa waktu terasa terhenti,

AQ sangat mencintaimu, sambil berusaha mencium bibir Lia yang mungil itu.

mmm...Lia berusaha menghindar menangguhkan waktu.

braak...pintu depan vila, di dobrak paksa oleh rein yang sudah menggila,...

lepaskan Lia dari tangan kotormu, Lintar.

seru rein dengan marah.

kau telah berkhianat dengan rencana yang telah kita sepakati berdua. seru rein dengan geramnya.

tidak...??.

secepat kilat, halilintar menarik Lia berdiri, ke arah pelukannya,...

AQ tak akan melepaskannya. menyerahkan rein. ijinkan AQ bahagia, dengan wanita pilihanmu.

apa..

brengsek, geram rein dari pintu.

deg...!?.

detik itu juga,

Lia, baru menyadari. siapa sebenarnya yang memilki cinta suci pdnya.

Lia memandang rein dengan sedih.

teringat pertama kalinya, Lia jatuh cinta pada rein di depan butiknya, dengan segala kharisma dan segala hal yang ada padanya, yang membuat, hati Lia terikat dan selalu ingat bersamanya,...

Lia menangis karena selama, ini dia tak berani mencintai rein dengan tulus. karena takut rein tidak mencintainya, karena baginya rein terlalu hebat, terlalu tampan, terlalu berkharisma dan tidak akan cocok, dan tidak akan bisa bersanding dengannya yang hanya wanita biasa.

sekarang ketakutannya dalam mencintai, rein,

telah di manfaatkan halilintar, sehingga mereka tidak bisa bersatu lagi.

ah ..apakah harapanku ini, tidak akan terwujud seperti yang kutakutkan selama ini...

karena begitu tinggi menilai rein yang hebat di puncak keemasannya,..

sehingga saya tidak percaya diri dan menghancurkan rasa cinta rein, yg tulus kepadaku selama ini, walaupun dia miliki segalanya, ternyata dia tidak pernah memandang rendah diriku yang hina ini. maafkan AQ rein...

tiba-tiba Lia pingsan, karena shock...

setelah menyadari betapa besarnya rasa cinta rein padanya yang selama ini dipendamnya, demi menjaga perasaan Lia.

dan Lia baru menyadari, bahwa langit dan bintang yang tinggi, yang selama ini dia puja, yang selama ini Lia tak berani mencintainya dan tidak berani untuk mengharapkannya,..

ternyata sangat mencintainya...

Lintar,...lepaskan sekarang juga Lia dari tanganmu,..!?.

tidak akan, abangku tercinta.

sebelum engkau langkahi dulu mayatku, ha...ha...

halilintar tertawa menang, melihat rein yang sedang marah menahan emosi.

jangan kau sakiti dan kau lukai dia, Lintar,..

dia gadis polos dan apa adanya, tidak sama dengan wanita-wanita materialistis yang selama ini mengejarmu,..

kalau kau tidak mencintainya dengan tulus dan hanya ingin memilikinya untuk koleksimu, karena merasa menang dariku.

baiklah AQ mengaku kalah, karena tidak bisa mendapatkan hati dan cintanya.

tetapi ku mohon untuk detik ini.

lepaskanlah dia,

saya akan mencarikan, penggantinya yang lebih cantik dan lebih baik lagi darinya.

kumohon Lintar,.

ha....ha...

baru kali ini, kulihat abangku yang selama ini angkuh, memohon kepadaku, Karena seorang wanita,...ha...ha...

halilintar terus tertawa mengerikan di hadapan rein yang telah Sampai pada puncak kemarahannya, namun demi Lia dia bertahan.

menahan emosinya, yang sudah meluap-luap.

sambil berbicara rein berjalan perlahan-lahan mendekati halilintar,...

dan dia tidak menyadari langkah pasti rein yang mendekat ke arahnya.

sudahlah rein, menyerahlah. Lia kini sudah menjadi milikku, ujar halilintar menyeringai.

dengan sekali hentakan kaki kanan rein, tiba-tiba halilintar terkejut dan tanpa sadar bergeser ke kiri, secepat kilat rein menyambar tangan kiri Lia, yang terkulai di sampingnya.

sehingga halilintar kehilangan keseimbangannya,...

dan

Bukk...

satu tinju melayang ke pipi kiri halilintar,...

yang membuat dia terhuyung dan terjerembab jatuh menjauh ke arah tengah ruangan.

dan rein mengambil kesempatan itu, untuk pergi lari dari keadaan tersebut. sambil membopong tubuh Lia yang sedang pingsan menuju ke arah pintu keluar, dan lari menuju arah mobil, yang sudah terparkir di halaman villa.

dengan tergesa-gesa rein memasukan Lia ke dalam mobil, dan menjalankan mobilnya secepat kilat.

halilintar yang melihat kejadian itu, tak sempat mengejar rein dan Lia yang telah melaju keras ke arah jalan raya.

brengsek.

AQ, gagal lagi.

gerutu halilintar, marah.

tak lama kemudian, rein telah sampai di kantor perusahannya, dan langsung menuju lift khusus CEO, menuju ke rumahnya yang ada di puncak kantor tersebut.

dan membaringkan Lia, di sofa ruang tamu.

rein pun membaringkan tubuhnya yang kelelahan di samping Lia yang masih pingsan.

lamat-lamat Lia terbangun dari pingsannya,...

dan membuka kedua kelopak matanya.

dia baru sadar bahwa sekarang dia sedang di rumah rein yang ada di atas puncak gedung, perusahaannya, lukisan-lukisan di dinding sangat familiar dan masih terkesan di ingatannya.

hemmm...

kamu sudah sadar Lia.

mau minum apa.

biar saya ambilkan.

oh.

tak usah repot-repot rein.

Lia menjawab lemah.

tak apa-apa.

ini air teh manis, untuk menambah tenagamu, yang telah hilang.

tidak terlalu manis,...

dan tolong di habiskan.

rein...

ya.

maafkan AQ.

tentang...!?

rein menjawab kepingin tau.

tentang...

diriku yang tidak menyambut cintamu,..

tentang diriku, yang menyimpan rasa cintaku padamu.

tentang diriku yang selalu berprasangka buruk padamu,...

bahwa dirimu orang kaya dan orang hebat, yang tak mungkin mau menerima diriku yang hina dan miskin ini.

sudah lah Lia,...

saya juga bersalah tidak langsung berterus terang padamu.

dan selalu menyembunyikan perasaanku padamu,...

takut kau menolak cintaku.

akhirnya mereka tersenyum berdua,...

bunga-bunga cinta bermekaran di dalam dada dan hati mereka.

memang jika cinta sudah tulus, apapun itu tak akan menjadi penghalang, dan cinta sejati tak akan pernah bohong pada hati nurani.

rein AQ boleh menumpang mandi, sepertinya habis lengket rasanya baju yang saya pakai ini.

boleh silahkan saja.

tapi baju ganti sepertinya tidak ada tersedia di rumahku yang megah ini, sambil tertawa menyindir rein menunjukan arah kamar mandi.

aduh gimana jadinya ini, kalau gitu AQ mandi di rumah aja, ah.

antarin dong, tanggung jawab udah bawa-bawa lari anak orang.

ia nyonya besar, kamu langsung mandi nanti baju gantinya, ada yang antar, biar saya telpon dulu, sekertaris pribadiku, untuk menyiapkannya.oc.

tak lama kemudian. lia telah selesai mandi, berbalutkan handuk di kepala dan badan, dia keluar dari kamar mandi.

lupa kalau lagi dirumahnya rein.

eh...

tiba-tiba dia teringat kalau baju ganti pun tidak ada.

tanpa sadar Lia, melihat rein yang sedang berbaring di sofa, diam-diam Lia bersembunyi di belakang lemari hias milik rein.

aduh gimana ini, baju ganti tidak ada.

tadi katanya mau dipesan, mana barangnya.

Lia mengintip kearah rein dan melihat-lihat, mana tau ada, baju yang disediakan rein.

rein yang menyadari kehadiran Lia, lewat bau wangi dari tubuh Lia.

bangkit dari tidurnya dan menghampiri Lia yang sedang bersembunyi, di balik lemari hias.

hei. sampai kapan kamu mau diam di situ, seru rein pada Lia, sampai kamu memberikan baju ganti, yang telah kamu janjikan jawab Lia dengan malu.

dengan ganas rein memeluk dan menciumi leher Lia yang wangi, dan pipi kanan kiri Lia dengan gemez. hangus di samber rein yang sudah gemas pada Lia, yang tampak segar setelah mandi,...

reiiiin...

lepaskan AQ...

gilaaaa...kami gila....ya...

ayo cepetan nikahin AQ...

teriak Lia menjerit-jerit, sambil meronta-ronta, dipelukan rein, yang sedang kasmaran.

sekertaris pribadi rein, ajef. hanya bengong melihat pemandangan yang ada di depannya, dengan terbata-bata dia berkata,...

tuan rein, ini baju yang bapak pesan tadi,...

seketika ruangan itu terasa hening mencekam.

ternyata ajef datang tidak tepat waktu,....rein hanya mendengus kesal, acara nya terganggu.

putus di tengah jalan. sambil terengah-engah rein berkata, tegas.

terimakasih, dan kamu sudah boleh pergi...

adapun Lia, dia sangat berterimakasih dengan kedatangan ajef.

dia malah berkata tulus, setengah berteriak, melihat belakang ajef, yang sudah berlalu,.

ajef terimakasih banyak.

sambil tersenyum dengan pipi yang kemerah-merahan.

rein kamu brengsek, jika saja, ajef tidak datang, mungkin kamu sudah kemasukan setan cabul ya...

dan jika saya sampai tidak perawan lagi,...

mungkin kamu enggak akan jadi menikahiku. seru Lia marah dan gemez.

ha...ha...

Lia, Ai love you...Lia.

kamu selalu di hatiku.

apapun yang terjadi, saya akan tetap menikahimu.

cepatlah kau pakai bajumu, aku sudah tidak tahan lagi, melihat tubuhmu yang mulus dan segar itu,....

hentikan leluconnya rein.

dengan tergesa-gesa Lia memakai baju ganti yang di bawa ajef tadi.

mata rein tak henti-henti melihat Lia berganti pakaian.

rein tolong matamu, kamu ungsikan dulu ke luar sana, ya.

siap, AQ berganti pakaian ini, AQ akan memukulmu.

dengan apa, sambut rein.

ya jelas dengan tanganku dong.

oh.

seandainya dengan bibirmupun, kau cium diriku pun, AQ tak akan menolak dan menghindar,...

ha...ha...

rein tertawa bahagia...

sungguh hanya dengan wanita yang sederhana tanpa polesan make up ini, AQ dapat bahagia....

Lia AQ akan selalu mencintaimu dan akan berusaha tuk selalu membahagiakanmu,... sayang....

habis deh idenya pembaca.....

udah mau putus jari-jariku ini mengetik ide ini.

ngantuk dan lapar.

krucuk...

zzzzzz.....

kira-kira, mana yang akan kulakukan ya.

makan atau tidur dulu....

zzzzzzzzzzz...

lanjuuut...