Aku mondar-mandir di kamar, menunggu Pangeran Maximilian kembali dengan tidak sabar. Dia telah pergi untuk berbicara dengan Raja Bellamy selama lebih dari 30 menit, tetapi dia belum juga kembali. Aku bertanya-tanya apa yang membuatnya begitu lama. Apakah dia mendapat masalah karena permintaanku?
10 menit berlalu, dan akhirnya pintu terbuka. Pangeran Maximilian melangkah masuk. Dia tak menunjukkan ekspresi apapun di wajahnya.
"Bagaimana?" aku bertanya dengan gugup.
Pangeran Maximilian tiba-tiba tersenyum. "Coba tebak, Putri? Kita diizinkan meninggalkan kastil ini tanpa pengawalmu."
"Benarkah?" Aku ingin memastikan.
Dia mengangguk. "Benar."
Aku memeluk Maximilian. "Terima kasih, Calon Suamiku. Kamu memang yang terbaik."
Dia memelukku kembali. "Tak masalah, Putri."
Aku melepaskannya.
"Oke, ayo kita pergi!" Dia mengulurkan tangannya padaku.
"Tunggu! Aku perlu ganti baju dulu," kataku.
"Aku pikir kamu tidak perlu ganti baju. Kamu terlihat sangat cantik dalam balutan gaun itu," komentar Maximilian.
"Kamu berharap aku memakai gaun pesta seperti ini di luar? Tidak mungkin. Apa yang akan mereka pikirkan tentang aku?" ujarku.
Pangeran Maximilian menyipitkan matanya. "Siapa yang kamu maksud dengan 'mereka'?"
"Mereka: orang-orang, tentu saja," jawabku.
Sang pangeran tampak terkejut. "Tunggu! Apakah maksud kamu manusia?"
"Oh ya aku lupa kamu bukan manusia." Aku memukul jidatku dengan lembut.
"Jadi kamu ingin pergi ke dunia manusia?"
"Tentu saja. Menurutmu memangnya aku mau pergi kemana?"
"Tapi aku pikir ketika kamu memintaku untuk membawamu keluar, kamu hanya ingin melihat-lihat kerajaan ini tidak pergi ke dunia manusia."
"Melihat-lihat ke sekeliling kerajaan ini?" Aku tertawa. "Kamu pasti bercanda. Apa yang bisa aku lihat di kerajaan ini? Vampir? Darah? Pohon? Sudah kubilang aku ingin makan di luar. Apakah kamu tahu apa arti kata 'makan di luar'? Artinya aku ingin makan di tempat seperti restoran, kafe, atau di mana saja di luar istana ini. Dan ketika aku berkata makan, maksudku aku ingin makan makanan yang bisa dimakan bukan darah. Apakah kamu mengerti?"
"Tapi Raja Bellamy akan membunuhku jika dia tahu aku akan membawamu ke dunia manusia."
"Maka jangan biarkan kakekku tahu! Sesederhana itu, bukan?"
"Tapi beliau adalah seorang raja. Dia akan tahu semua hal yang terjadi di kerajaan ini. Dan kita akan mendapat masalah besar karena itu."
"Kita tidak akan mendapat masalah jika kamu bisa menutup mulut besarmu. Paham?" tegasku.
Maximilian mengangkat tangannya. "Baiklah. Kamu menang."
"Oke, tunggu aku di luar! Aku ingin bersiap-siap dulu," aku menyuruhnya.
"Oke." Pangeran Maximilian kemudian keluar dari kamarku dan menutup pintu setelahnya.
"Aku tidak bisa mempercayainya! Aku baru saja menipu seorang pangeran vampir. Bagaimana bisa vampir itu memercayaiku semudah itu? Tapi itu tidak masalah. Yang paling penting adalah vampir bodoh itu akan membantuku keluar dari tempat ini sekarang," pikirku dengan bahagia.