Pukul 12.30 siang Velda telah berada di salah satu mall kota metropolitan ini. Dia tengah duduk sendirian di salah satu tempat makan yaitu KFC. Bunyian dari HP nya bergetar ada pesan masuk dilayar alat elektronik canggih itu.
Arka
Kamu sedang marah?
Velda mengabaikan pesan itu dari lelaki menyebalkan. Dia lebih menunggu balasan dari sahabatnya yaitu Nando. Sebelum dia berada di sini, dia lebih dulu memberitahu kepada Nando bahwa dia akan mencari makanan sendiri di mall ini. Tapi karena Nando khawatir bukan hanya pertama kali, lelaki playboy cap gayung super itu memang sangat mencemaskan wanita manis berjaket baseball biru putih dan topi tidak pernah lepas di kepalanya.
Disisi lain Arka merasa gelisah tidak ada balasan dari wanita cantik manis itu. Arka dan Velda terpisah jarak, gara-gara tiket pemberian dari calon jodohnya itu. Dia harus jarak jauh dengannya tepat pula kekasihnya datang ke kantor.
Setengah jam lagi film akan dimulai, bukannya tiket itu adalah pemberian dari orang tua calon jodohnya, karena dari isi tas itu ada sepotong baju kemeja untuknya dan pastinya bukan kebetulan saja.
"Sayang, aku ke toilet dulu, ya!" ucap Arka berpamitan kepada Mawar.
"Tapi, filmnya sebentar lagi akan dimulai," cicit Mawar menatap kekasihnya.
"Iya, sebentar saja," senyum Arka mengusap rambut kekasihnya. Mawar pun mengizinkan dan kembali sibuk dengan gadgetnya.
Arka pun keluar dari tempat bioskop itu, dia bukan menuju ke toilet melainkan mencari keberadaan Velda. Beberapa menit kemudian Arka menemukan sosok calon jodohnya itu sedang menikmati sajian makanan di tempat KFC.
Arka akan menghampiri wanita itu tapi dia berhenti ditempat, seseorang membawa nampan makanan menghampiri meja calon jodohnya. Bukan itu saja yang Arka lihat sikap wanita itu tersenyum dan sangat akrab dengan lelaki duduk berhadapan dengannya.
Arka masih berdiri di depan pintu masuk itu memperhatikan dua pasangan sedang bercengkerama dan dia sangat penasaran lelaki yang selalu bersama calon jodohnya. Sesuatu yang membuat dia tidak bisa terima jika wanita itu lebih memilih lelaki itu. Atau Arka berpikir apa ini permainan wanita itu untuk mencoba dia cemburu bahwa dia sudah memiliki kekasih.
"Tidak mungkin itu pacarnya, bisa saja dia...." Kata-katanya terhenti dan getaran HP nya berdering di dalam saku celananya.
Mawar menelepon, dan film telah dimulai. Wanita cantik itu masih di tempat menunggu, mencari keberadaan kekasihnya. Arka terpaksa kembali ke tempat bioskop dan mengurungkan untuk menemui calon jodohnya.
Sementara Velda yang sedang menyantap makanan di depan dia merasa seseorang memperhatikan dirinya dari jauh. Dia pun menoreh arah pintu masuk itu tapi tidak ada siapa pun. Mungkin itu perasaannya saja, mana mungkin lelaki menyebalkan itu akan menemuinya. Bukannya dia juga tidak tertarik dengan perjodohan dari orang tuanya.
"Ada apa? Ada seseorang mencarimu?" Nando bertanya dan ikut menoreh kebelakang tidak ada siapa-siapa hanya para pengunjung keluar masuk dari tempat KFC ini.
"Tidak ada, lalu Pak Andra bertanya apa lagi?" jawab Velda dan kembali topik pembahasan soal Andra makin kepo soal hubungan dirinya dan lelaki playboy cap gayung super.
"Pokoknya mereka heboh dan tidak percaya kalau elo sama gua itu pacaran. Padahal kita cuma pacaran bohong-bohongan, gua berharapnya pacaran benaran tapi elo mah ... Apa saja deh asal elo bahagia tidak dengan wajah sedih kayak kemarin," ucap Nando masih bisa bercanda membuat kedua telinga Velda memerah.
"Dasar! Memang kepribadian playboy lo itu nggak bisa dijauhkan lagi," tutur Velda melempar tulang ayam ke piring Nando.
Nando melotot atas sikap sahabatnya ini. Bagi Nando itu hal biasa tidak membuat wanita manis cantik itu bersedih karena sebuah perjodohan dari orang tuanya. Walau pun dia hanya menerima harapan palsu dari wanita di depannya. Melihat dia tersenyum dan tertawa saja Nando sudah merasa bahagia.
****