Chereads / Rose for You / Chapter 1 - Malam Pernikahan

Rose for You

C_h
  • --
    chs / week
  • --
    NOT RATINGS
  • 8.9k
    Views
Synopsis

Chapter 1 - Malam Pernikahan

Cuaca cukup cerah malam itu di atas langit kota New York,bintang-bintang bersinar terang dan bulan juga muncul di permukaan gelapnya langit kota new york,sebuah pesta pernikahan sedang di langsungkan di sebuah hotel mewah di kawasan elite kota new york,pernikahan yang menyatukan kedua keluarga,keluarga franklin dan juga keluarga rayson,pernikahan bisnis yang dilakukan kedua keluarga besar itu cukup menyita publik dimana kedua mempelai adalah pasangan dari cucu pertama keluarga franklin dan puteri pertama keluarga rayson,pernikahan yang telah dilangsung kan tadi pagi antara alysa rayson dan juga marklo franklin telah menyita perhatian publik dalam satu hari terakhir

bukan karena pernikahan diantara dua keluarga tersebut yang menyita pandangan publik tapi mempelai pria dan wanita yang di sandingkan begitu serasi di dalam pernikahan hari itu, selama ini publik tidak pernah menyaksikan cucu pertama franklin hadir di depan publik begitu pula puteri pertama keluarga rayson,jadi banyak rumor yang mengatakan jika keduanya memiliki paras yang buruk dan watak yang buruk, rumor tentang cucu pertama franklin yang memikiki tempramen buruk terhadap wanita yang mendekatinya dan puteri pertama rayson yang selalu dikatakan memiliki paras yang buruk,siapa sangka justru kini publik di kejutkan dengan rumor yang terbantahkan

Alysa dan Marklo sedang berdiri di bawah kaki tangga ketika para kerumunan wartawan mulia menyelimuti mereka Mengambli bagian untuk mengabadikan moment kebersamaan mereka,pernikahan mereka yang dilangsungkan tadi pagi yang begitu tertutup hanya di hadiri keluarga besar dan kerabat membuat para paparazi tidak sabar mengabadikan moment kedua mempelai di pesta,sementara kedua pengantin hanya berdiri kaku di tempatnya,sang wanita yang tidak pernah mendapati sorotan selama hidupnya hanya bisa tersenyum simpul menghadapi para wartawan yang mengambil foto dirinya begitu pula pengantin pria yang tidak menampak kan senyum sedikit pun,namun hal itu tidak mengurangi keserasian keduanya bersanding di pelaminan malam itu

Alysa yang memiliki postur tidak terlalu tinggi namun cukup jenjang dengan rambut panjang nya yang bewarna cokelat pirang dan iris matanya yang berwarna kuning keemasan dan kulit putih nya yang seputih salju itu bagaikan puteri dongeng yang keluar dari sangkar emasnya dan marklo yang memiliki postur tinggi tegap dan rahang kokoh memiliki mata sebiru laut bening yang menatap datar ke depan khayalak ramai,keduanya bagaikan puteri dan pangeran dari negeri dongeng yang disandingkan dalam pernikahan fairytale malam itu,seolah publik di sajikan dengan keindahan tanpa henti

Namun dibalik sorot kemilau para media kedua mempelai menyimpan perasaan yang sama memuak kan di dalam hatinya,alysa sendiri ingin kabur dari pernikahan itu jika tidak mengingat ayahnya yang meminta dirinya untuk membantunya bangkit dari kebangkrutan perusahaan dan marklo sendiri dia di paksa oleh kakek nya yang untuk menikahi wanita yang bahkan dia tidak pernah bertemu sekali pun keduanya tidak pernah saling mengenal tidak pernah tau nama satu sama lain hingga hari ini di pesta pernikahan mereka di pertemukan dan disandingkan menjadi sepasang suami istri,tapi di depan publik mereka sudah di perkenalkan oleh keluarga jika mereka sudah saling mengenal sejak kecil,pernikahan teman masa kecil itulah yang keluarga mereka katakan di depan publik,ironis memang bahkan mereka tidak berhak memilih dengan siapa mereka akan menikah

Alysa sedang berada di taman hotel melarikan diri dari pesta yang memuak kan,dia memikirkan kembali pernikahan yang dia alami hari ini,sejak kecil dia tidak suka berada di keramaian menjadi sorotan publik,selama ini dia tidak pernah menampak kan dirinya ke publik meski dia adalah puteri pertama keluarga rayson,semenjak kematian ibunya ketika dia duduk di bangku smp alysa menjadi gadis yang penyendiri dan tidak terlalu suka bergaul dengan publik hingga sampai pada hari dimana ayah nya menikah lagi dan memiliki dua anak,kedua saudara tirinya sendiri selalu menjadi sorotan publik dan hanya mereka yang di ketahui sebagai puteri ayahnya dia sendiri memutuskan untuk tinggal menjauh dari keluarganya setelah selesai kuliah dan mendapatkan pekerjaan di sebuah perusahaan swasta yang menghargai bakatnya sebagai seorang desaigner interior,sampai hari pernikahan nya dilangsungkan tidak ada yang tahu jika dia adalah anak dari Toni rayson yang merupakan ayah kandung nya

Dia tidak suka menampak kan dirinya ke publik tidak suka menggunakan embel-embel nama ayahnya untuk mendapatkan pekerjaan,namun ketika perusahaan ayahnya di ambang keberangkutan justru dirinya lah yang di minta menjadi penyalamat keluarga yang tidak pernah dia rasakan kehangatan dan perhatian nya itu,ibu tirinya mengajukan kepada ayahnya untuk menikahkan salah satu puteri mereka kepada keluarga franklin,janji kedua keluarga yang sudah lama di tentukan di mana cucu keluarga franklin akan di nikahkan dengan puteri rayson dan ketika perusahaan ayahnya di ambang keberangkutan keluarga franklin mengambil kembali perjanjian tersebut dan ayahnya menyetujui menikahkan puteri mereka kepada salah satu cucu mereka

Ibu tirinya,Sera Rayson,sengaja mengajukan alysa kepada suaminya untuk dijadikan tumbal penyelamat keluarga mereka karena dia tidak rela jika kedua puterinya menikahi cucu keluarga franklin yang bahkan tidak diketahui bagaimana rupanya selain wataknya yang terkenal buruk,banyak rumor yang mengatakan jika dia adalah pria brengsek yang suka main wanita dan memiliki tempramen buruk terhadap wanita,sera tidak ingin mengambil resiko anak-anaknya di jadikan tumbal untuk menikahi pria seperti itu jadi dia mengajukan puteri tirinya itu kepada suaminya

Sampai hari pernikahan di laksanakan baru lah mereka semua melihat rupa dari alysa dan marklo,ibu tirinya alysa sendiri begitu terkejut melihat sosok marklo yang ternyata begitu tampan dan menawan siapa sangka anak pertama dari Roy franklin justru adalah pria yang menawan namun meski dia sedikit menyesal bukan puterinya yang dia nikahkan namun dia masih membesarakan hatinya yakin bahwa meski marklo terlihat tampan namun watak buruknya pasti benar adanya

keluarga franklin sendiri sangat puas dengan alysa yang ternyata begitu cantik persis seperti mendiang ibunya,kakek marklo sangat senang dan bahagia melihat cucu menantunya yang begitu cantik dan berkperibadian lembut tersebut dia tidak salah menyandingkan cucu pertama nya dengan puteri pertama rayson,pada akhirnya disini lah semua berakhir hari itu di pesta pernikahan termegah malam itu yang diadakan oleh keluarga franklin dan rayson,tidak ada yang tahu kecuali keluarganya jika keduanya justru bukan lah pasangan yang saling mengenal satu sama lain nya

Pesta masih berlangsung dengan meriah di aula hotel namun kedua pengantin yang menjadi sorotan malam itu telah lenyap dari pandangan para tamu,jika alysa berada di taman maka marklo sendiri sedang berada di sebuah suite hotel bersama para sahabat karibnya,zian,riyu,wen dan jek,mereka berlima adalah sahabat karib sejak dimasa sekolah mereka sedang merayakan pernikahan marklo yang tidak pernah mereka duga pada akhirnya terjadi juga

"gila,kita ngak pernah berpiki bahwa diantara kita semua mark adalah yang pertama melepas masa lajang nya" ujar zian ke arah teman-teman nya

"kau benar padahal selama ini dia tidak pernah serius dengan wanita yang dia kencani" ujar riyu di timpal oleh jek dan wen

"siapa yang tahu takdir jika sekarang dia malah menikahi seorang gadis yang tidak pernah dia kenal"

"ini namanya jodoh,bukan kah alysa begitu cantik aku tidak pernah menyangka jika anak tuan rayson begitu menawan rumor yang beredar itu berarti bohong"

"kau benar jek,aku bahkan begitu terkejut ketika melihatnya di pernikahan hari ini" marklo sendiri hanya diam mendengar ocehan para sahabatnya itu dan masih meneguk minuman nya di gelas

"mark,apa kau tidak ingin memuji istrimu,ini malam pertama kalian,kira-kira apa dia mampu melayani stamina mark" ujar riyu ke arah para sahabatnya yang membuat mereka tertawa kecuali mark yang masih memasang wajah datarnya

"ayolah mark paling tidak berbahagialah sedikit meski kau tidak menginginkan pernikahan ini paling tidak wanita itu tidak buruk untuk jadi istrimu" ujat zian lagi ke arah mark

"aku akan menceraikan nya segera" ujar mark datar ke arah para sahabatnya,membuat para sahabatnya melonggo tidak percaya

"hah kau serius? kalian baru menikah hari ini dan kau sudah ingin menceraikan nya kau gila mark" ujar jek ke arah mark tak percaya begitu pula yang lain nya

"benar mark,bukan kah ini terlalu aneh jika kau menceraikanya segera" ujar wen ke arah mark

"benar publik akan bertanya-tanya tentang hal ini" ujar riyu lagi ke arah mark,mark menatap para sahabatnya

"kalian tahu siapa yang aku inginkan selama ini" ujar mark datar ke arah para sahabatnya

"jadi..kau masih berharap bisa bersama nya?" ujar zian menatap tak percaya ke arah mark,mark hanya diam tidak menanggapi

"mark,setidaknya bertahan lah untuk setahun atau dua tahun dalam pernikahan ini bukan kah tidak adil bagi alysa,jika kau menceraikan nya segera,aku pikir kalian bisa bekerjasama untuk pernikahan ini bukan kah dia juga baru tahu jika dia harus di nikahkan denganmu jadi aku pikir dia juga pasti tidak ingin pernikahan ini terjadi" ujar riyu ke arah mark lagi

"apa yang riyu katakan benar ada baiknya kau bicara dengan alysa membuat kesepakatan denganya itu jauh lebih menguntungkan untuk kalian berdua" para sahabatnya mencoba memberikan saran kepada mark,mark tampak menimbang saran para sahabatnya itu

"lagian siapa yang tahu apa yang akan terjadi di dalam pernikahan kalian bisa saja kau membuatnya hamil kan,alysa bukan wanita yang jelek tubuhnya saja tampak seksi" ujar zian ke arah mark membuat para sahabatnya melempar kan batal ke wajah nya

"dasar kau itu istri sahabatmu bisa-bisanya kau bicara begitu"

"hey apa yang salah,aku hanya berkata jujur dari sudut pandang lelaki" ujar zian sewot ke arah mereka

"tapi aku setuju dengan zian,mark,tidak ada yang tahu apa yang terjadi diantara kalian nantinya kau juga belum mengenal alysa seperti apa kan" ujar jek ke arah mark sembari meneguk anggurnya

"benar,jadi kami sarankan kau pertimbangkan perceraian dini itu" ujar wen lagi mengambil sepotong buah anggur di keranjang

mark tampak melihat para sahabatnya itu dan menimbang apa yang mereka katakan,mungkin benar adanya setidaknya dia harus mengenal dulu bagaimana wanita yang menjadi istrinya itu barulah dia bisa memutuskan segalanya

"baiklah,sebaiknya kalian pergi aku akan ke kamar sebelah"

"wuah pengantin baru ingin malam pertama apa kami boleh ikut mark setidaknya menjadi penonton gratis" ujar zian yang langsung mendapat jitakan kepala dari riyu

"dasar gila,sudah ayo kita pergi,pesta masih belum usai dibawah,good luck mark" ujar riyu dan yang lain nya ke arah mark dan meninggalkan suite room tersebut,mark sendiri keluar dari kamar hotel yang dia pesan untuk dirinya sendiri malam itu dia memutuskan untuk tidak tidur dengan wanita itu malam itu

sementara itu alysa baru akan kembali ke aula hotel ketika kedua sahabat karibnya carol dan juga bebi menghampirinya

"alysa..!!" panggil carol dan bebi ke arah alysa,alysa menghentikan langkahnya dan melihat para sahabatnya yang menghampiri nya

"ada apa?"

"hey pengantin baru malah kabur kami mencarimu kemana-kemana tau" ujar carol ke arah alysa

"aku sedang mencari angin keluar disana terlalu melelahkan"

"hmm apa kau tidak kembali ke kamar saja" ujar bebi melihat raut wajah alysa yang tidak bersemangat dan lelah

"aku pikir begitu" ujar alysa lesu ke arah kedua sahabatnya

"sa,kami tahu ini berat untukmu tapi kau tetap harus kuat kami yakin pria bernama marklo itu tidak seburuk yang mereka katakan"

"carol benar,setidaknya wajah dia tidak buruk bahkan kalian sangat serasi"

"benar,aku bahkan berharap jika suamiku nanti bisa setampan dia nantinya" ujar carol sembari membayangkan wajah mark,bebi menyenggol lengan carol membuat carol tersadar

"dasar gila,kau itu kan tomboy mana ada lelaki tampan melirik mu"

"bebi..!!"

"hahaha oke baiklah aku bercanda,kau hari ini tampak anggun dan cantik"

"cih dasar" alysa hanya tersenyum ke arah kedua sahabatnya itu dia sudah lelah seharian dan hanya ingin istirahat

"baiklah aku akan kembali ke kamar,kalian nikmati saja pestanya ya"

"sudah mau tidur?" tanya bebi ke arah alysa

"hmm"

"loh ngak malam pertama??" ujar carol melonggo ke arah alysa

"ngomong apaan si,udh deh aku balik ya byee" alysa berlalu dari keduanya dan berjalan menuju lift

"sa..sayang lo di anggurin" teriak carol membuat alysa tertawa geli mendengar penuturan carol,alysa mendesah pelan,dia tidak menyangka pada akhirnya dia harus menikah dengan cara yang tidak pernah dis sangka,wanita mana yang tidak stress memikirkan menikahi pria yang dia bahkan tidak pernah bertemu sekali pun

alysa sampai di lantai dimana kamar hotel yang telah di pesan kan untuk mereka malam itu,dia pun berjalan dengan malas ke arah suite room tersebut,alysa membuka pintu kamar dengan kunci yang telah di berikan kepadanya,kamar masih tampak gelap dia pun menghidupkan lampu kamar dan keindahan ranjang hotel seketika menyambut nya,alysa berjalan menyusuri ranjang yang di penuhi hamparan bunga mawar diatasnya

selang beberapa waktu mark masuk ke kamar di mana alysa berada dia membuka pintu dan mendapati alysa sedang menikmati hamparan bunga diatas tempat tidur mark berjalan ke arah alysa dan berdiri di tepi ranjang,alysa terkejut melihat mark yang masuk ke kamar tanpa suara

"tidak bisakah kau menyapa ketika masuk?" ujar alysa masam dan bangkit dari ranjang,mark mengernyitkam dahinya dan kemudian berjalan ke arah sofa dan duduk disana dalam diam

"apa aku bicara dengan patung?" tanya alysa lagi karena mark hanya diam tidak merespon ucapan nya

"ternyata sifat lembut mu itu hanya topeng?" ujar mark sarkatis ke arah alysa,alysa mengernyitkan dahinya dan berjalan masam ke arah mark

"apa maksudmu?"

"ternyata nona muda rayson adalah orang yang kasar dan blak-blakan" ujar mark berkata pedas ke arah alysa dengan cuek alysa marah mendengar penuturan mark

"oh begitu,ternyata rumor itu juga benar jika cucu tuan franklin memiliki watak yang buruk" ujar alysa membalas ucapan mark dengan sengit,mark menatap tajam ke arah alysa

"jaga mulut mu..!!! kau tidak pantas mengkritik ku,kau hanya seorang gadis yang di jual keluargmu kepada keluargaku demi uang dan jabatan..apa kau tau itu..!!" ujar mark menaikkan nada bicaranya menjadi lebih tinggi satu oktaf

alysa terkejut dan tidak bergeming di tempatnya,bisa dia rasakan kata-kata menusuk yang pria itu ucapkan masuk ke dalam setiap urat nadinya,alysa mengepalkan tangan dan menatap mark dengan sorot tajam kemudian berlalu ke arah jendela besar menatap ke luar jendela

"bagus jika kau tau..!!! jadi jangan berharap aku menjadi istri seperti yang kau harapkan..karena pernikahan ini tidak lebih dari sebuah bisnis..!!" ujar alysa parau dan dingin ke arah mark tanpa menoleh ke arahnya

mark menatap alysa dengan sorot mata yang dingin tidak menyangka jika wanita yang kini menjadi istrinya itu memiliki watak yang cukup keras kepala,berbeda sekali ketika dia bertemu dengan keluarganya terutama kakeknya,penampilan nya yang anggun dan lembut ternyata hanya untuk menyembunyikan wataknya yang keras,tapi mark jadi menyukai ini,hal itu akan mempermudah dirinya untuk menceraikan wanita itu dia akan lebih sering membuat wanita itu marah dan tidak akan tahan untuk hidup dengan nya

"aku kemari bukan untuk berdebat karena kau sendiri pernikahan ini hanya bisnis maka tanda tangani kontrak ini" ujar mark melemparkan sebuah map ke atas meja alysa bergeming dan menatap map biru diatas meja yang mark bawa

"kontrak?" ujar alysa sembari mengernyitkan kening nya berjalan ke arah mark dan duduk di sofa menatapnya

"iya,itu adalah kontrak pernikahan diantara kita pernikahan ini hanya sementara setelahnya aku akan menceraikan mu" ujar mark datar ke arah alysa,alysa membuka map biru tersebut dan membaca isi kontrak tersebut

"siapa yang menjadi pihak pertama?"

"tentu saja aku karena pernikahan ini di usulkan oleh keluargaku" alysa menatap masam ke arah mark dan membaca kembali isi kontrak

"aku setuju dengan isi kontrak ini tapi aku punya syarat"

"apa"

"aku akan tetap bekerja dan juga aku tidak akan memakai uang mu lebih dari yang kau berikan sebagai tunjangan istri dan aku sepakat pihak pertama tidak berhak mencampuri urusan pihak kedua seperti yang tertulis di dalam kontrak"

"baik..sepakat"

alysa dan mark kemudian menandatangani kontrak pernikahan diantara mereka mark juga memberikan salinan isi kontrak kepada alysa,kemudian bangkit dari sofa

"aku tidak akan tidur disini kamar ini kau pakai saja aku akan tidur di kamar lain" ujar mark ke arah alysa dan berlalu pergi namun kemudian langkahnya terhenti kemudian menatap alysa lagi

"berikan ponselmu" ujar mark ke arah alysa,alysa bingung namun dia tetap menuruti apa yang mark katakan dia memberikan ponselnya kepada mark

"ini nomor ponselku,besok kita akan pindah ke rumah yang kakek persiapkan untuk kita kemasi semua barangmu untuk pindah besok" ujar mark kemudian berlalu dari kamar meninggalkan alysa di kamar pengantin mereka malam itu

alysa menarik nafas kasar dia menatap map biru yang berada di tangan nya

"heh konyol" ujar alysa berlalu meninggalkan map biru diatas nangkas dan berlalu masuk ke kamar mandi untuk mandi dan beristirahat malam itu

sementara itu mark berjalan masuk ke suite room yang telah dia pesan malam itu,melemparkan jas dan map yang dia bawa ke atas tempat tidur,mark duduk di sofa dan meneguk anggur merah di meja menatap lurus ke arah luar jendela besar di dalam kamar,dia tidak menyangka bahwa pada akhirnya dia akan memiliki pernikahan dengan wanita yang tidak dia cintai

jika bukan karena kakeknya yang sedang sakit-sakitan mark tidak akan mau melangsungkan pernikahan dengan wanita itu,mengingat wanita yang menjadi istrinya itu kini juga menikahi dirinya karena terpaksa tapi nasi sudah menjadi bubur yang harus mereka lakukan hanya menjalani pernikahan itu sesuai kontrak yang mereka buat

alysa sudah selesai mandi dan sekarang sedang duduk diatas ranjang tempat tidur menatap hamparan bunga mawar merah diatas ranjang,tatapan nya sendu dan sebulir air mata menetes dari mata indahnya,dia merindukan ibunya,alysa mengambil ponsel dan menatap foto ibunya disana

"ma,aku sudah menikah hari ini,tapi mama tidak disini menemaniku,aku merasa sendirian" ujar nya parau menatap foto ibunya

"mama pernah bilang jika aku menjadi seorang istri aku harus menghormati suamiku,tapi bagaimana jika pria yang aku nikahi tidak pantas aku hormati dan aku.." ada jeda diantara kata-kata yang alysa ucapkan di depan foto ibunya

"aku tidak mencintainya dan tidak menginginkan pernikahan ini" ujar alysa menangis dalam diam dan memeluk ponsel di tangan nya

"aku merindukan mu ma" ujar alysa lagi,alysa menghapus air matanya dan menyimpan ponselnya ke nangkas pikiran alysa melayang akan masa kecilnya bersama ibunya dan sebuah kenangan manis bersama seorang anak lelaki yang pernah dia temui dan menjadi cinta pertama nya

alysa tersenyum mengingat kenangan masa kecil nya dulu betapa masa kecilnya begitu indah,alysa memejam kan matanya dan tanpa sadar tertidur di ranjang nya,alysa bermimpi dalam tidurnya mimpi yang selalu saja datang ketika dia mengingat akan masa kecilnya dulu

"jika kita besar nanti maukah kau menjadi puteri di istanaku dan menikahiku?" ujar anak kecil tersebut ke arah alysa yang mengenakan gaun merah dan mahkota bunga

"aku mau" ujar alysa bahagia ke arah pria kecil di depan nya

"ini mawar untukmu,ketika nanti kita besar dan bertemu lagi aku akan memberikan mawar yang lebih banyak kepadamu" ujar anak lelaki itu ke arah alysa,alysa mengambil bunga mawar pemberian anak kecil itu dengan bahagia

"benarkah? asyik alysa suka mawar" ujarnya ke arah anak kecil itu dan tersenyum manis,anak kecil lelaki di depan nya pun tersenyum bahagia melihat wajah cantik gadis di depan nya yang tersenyum senang kemudian mereka bermain di sebuah taman yang di penuhi dengan hamparan bunga mawar merah

sementara itu mark baru saja selesai mandi dan berjalan ke arah tempat tidur,pikiran nya teringat akan hamparan mawar diatas ranjang di kamar pengantin nya,dia melihat alysa menatap mawar-mawar itu dengan senang dan bahagia,mawar-mawar itu mengingat kan nya kepada kenanangan masa kecilnya namun mark menepisnya dan berlalu ke ranjang nya untuk tidur,begitu lah malam pertama pegantin baru yang baru saja menikah mereka melewatinya dengan tidur terpisah di dua kamar berbeda

.