Chereads / DADUNG KEPUNTIR (Kupita Kau jadi Jodohku) / Chapter 32 - Duh Gusti Allah Malunya

Chapter 32 - Duh Gusti Allah Malunya

Wisata ke jogja, Syam memikirkan hal itu, "males sebenernya mau ikut, tapi gak ikut natr rugu dong, udah bayar juga, masak iya gak ikutan sich" pertimbangan Syam di sampaiakn pada kedua temannya."ya udah ikut aja kenapa sich? lagian kan jarang jarang kita wisata jauh jauh gini Syam" bujuk bahtiar, "iya Syam lagian ini untuk pertama dan terakhir kita di SMA kan? rekreasi bareng teman se SMA." lanjut Angga. "Ya udah deh aku ikut," jawab Syam.

Hari yang di tunggu tiba, Syam membawa ranselnya, dan duduk di kursi bagian tengah, yang bisa di pakai untuk 3 orang, Bahtiar dan Angga menyusul duduk di sebelah Syam, Syam memilih duduk di dekat cendela karena dia ingin menikmati pemandangan di jalan nanti. tak lama setelah para siswa masuk ke dalam bis seluruhnya, pengabsenan di mulai, dirasa sudah genap bis pun berangkat merayap pelan diatas jalan raya. tak lama kemudian Syam tertidur. karena wisata ini berangkat setelah isya'.

perjalanan kurang lebih 11 jam di tempuh oleh siswa dan guru SMATA. sampai di tempat pemberhentian Bis wisata di Malioboro Para siswa segera bangun untuk mengerjakan shalat subuh. ya di wisata ini para Siswa di wajibkan mengikuti semua kegitan yang di intruksikan oleh guru. ada sangsi bagi siswa yang melanggar. selesai sholat subuh, mereka bergantian untuk Mandi dan sambil menunggu teman temannya mandi Syam melanjutkan tidurnya di Musholla itu. Novi melihat Syam yang tertidur, menyelimuti tubuh Syam dengan jaket yang di kenakannya. lalu pergi entah kemana. fika yang melihat itu segera membangunkan Syam, "Syam, kamu sama Novi pacaran apa tukar peran sich? hei bangun dong, jangan molor melulu" Fika membangunkan Syam dengan menggoncang nggoncangkan tubuh Syam. "apaan sich Fika, kamu ganggu aja sich, jangan iseng dong, aku pusing nih, jangan bangunin aku kecuali kamu mau traktir aku," Syam membalikkan badan dengan malas, "eeeeh dodol jati, bangun dulu, liat kamu pakek apa." perintah Fika sambil menarik tangan Syam agar segera bangub, "Apaan Sich? ini punya siapa? Kamu suka aku jangan gini caranya dong, masak iya aku di jaketin jaket cewek?" Syam udah melek malah nyalahin FIka "yeeeee dasar dodol jelek, enak aja, siapa yang makein ke kamu? bukan aku kali, makanya aku bangunin kamu mau aku kasih tau nggak?" Fika tersenyum licik "OGAH!!!!" syam dengan tegas menggeleng "yeee, kenapa?" Fika mati kutu serangannya di cegah oleh Syam."aku tau, ntar ada syarat kamu minta sesuatu dari aku, ogah gue dah ah." Syam kembali merebahkan tubuhnya. "iiiiissshhh kamu beneran gak pengen tahu?" Fika mengulur waktu. "ntar juga dia balik buat ambil miliknya ini" Fika kempos dengan jawaban Syam.

tak lama panggilan di tu jukan pada siswa SMATA untuk berkumpul sarapan, sebelum mereka berekspedisi di Malioboro, Syam menikmati sarapannya. BAhtiar dan Angga duduk di sebelahnya dengan bebrapa siswa. "eeeeh cooiii, oleh oleh buat cewek apa ya serunya?" Syam tiba tiba ingin membeli oleh oleh entah untuk siapa dia juag bingung. "kasih rok batik aja Syam. bagus tu" saran Bahtiar. "ok juga tu. ntar temenin ya?" pinta Syam. kedua temennya mengcungkan jempol sebagai tanda mereka setuju. setelah sarapan mereka segera berburu oleh oleh di sekitar maliobor, dan sesuai dengan keinginan Syam, mereka bertiga mencari rok batik di sekitar malioboro. pandangan Syam jatuh pada sebuah rok batik yang tampak sederhana namun menurut Syam sangat bagus.

syam memegang Rok itu, tanpa sepengetahuan Syam, Novi terlihat merona melihat Syam memegang Rok itu, mengira akan membelikan dirinya, Novi mendekat, dan memeluk Syam dari belakang. Syam yang terkejut menoleh kebelakang, dan tanpa di rencanakan dan di perhitungkan bibir mereka bertabrakan. Bahtiar yang melihat itu tersentak dan matanya melotot, pun dengan Angga, Bahtiar menutupi mata angga, yang mangap karena juga merasa Syok dengan pemandangan itu. Syam yang tersadar segera mendorong kasar Novi "APA APAAN SICH KAMU NOVI?" sungguh Kali ini Syam marah. pasalnya Syam malu, di tempat umum, di udara terbuka, dan di tempat yang terang benderang, Novi membuatnya terlihat menjadi laki laki yang br*ngs*k.

Syam segera beranjak dari tempat itu. kedua sahabatnya pun mengikuti Syam. sebelumnya mereka me atap tajam pada Novi. "Syam, hooooeeeiiiii tunggu Syam" Angga dan Bahtiar berlari menyusul Syam.

Novi yang di tinggal Syam menggaruk kepalanya yang tak gatal. Malu. kesal, kecewa itu yang dirasakan Novi saat ini. Novi segera kembali ke kelompoknya anak cewek cewek. dan segera menghilangkan galau di hatinya.

💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙

Nuris sebal, sudah seminggu. Novelnya yak di kembalikan oleh pak Taufiq. membuat Nuris benar benar jengkel. sekarang hari. rabu, pengajian kitab fathul qarib, tentu saja pak Taufiq yang mengisi. "Awas aja kalo gak di balikin novel aku. aku bakalan nyantet pak Taufiq. hahahahahha uhuk uhuk uhuk" Nuris tertawa ala orang jahat, tapi langsung keselek dengan ketawanya sendiri.

sontak Dita dan Uli yang ada di sebelahnya pun tertawa. "belum nyantet kamu dah kena kualat tu ma pak Taufiq Ris. lagian kamu pak taufiq di percaya." Dita mengejek Nuris. "Eeh Det, aku gak minjemin pak Taufiq, dia ngerampas novel aku tau." Nuris makin kesal. "udah ah yuk, berangkat. Nuris yang memakai sarung dengan motis bunga batik ala kalimantan, berwarna hijau, terlihat nyaman melangkah kan kaki tanpa takut sarungnya melorot. sebenarnya itu sarunga anak laki laki. tapi Nuris entah kenapa malah menyukai sarung itu.

mereka berjalan beriringan bertiga menuju masjid. saat hampir sampai di dekat mushalla tiba tiba Nuris di soraki oleh Kakak kelas dan adik kelas serta teman temannya yang sudah samapi dulian di Masjis.

"Ciye ciye ciye Nuris eeeeh. janjian sma pak Husni eeeh" anak anak bergantian mengolok Nuris, Nuris yang gak ngerti dengan sorakan temannya memasang wajah bingung, Nuris terus berjalan, hingga ke dua temannya yang berjalan beriringan dengannya pun ikut tertawa dan menyoraki Nuris juga."Apaan sich Det?" Nuris mencari kejelasan. "Eh Crit, kamu liat sarung kamu,",, "kenapa sarubga aku?" Nuris membolak balik sarungnya dari depan ke belakang, dan sebaliknya. "sekarang liat ke arah barat. liat yang nunggu kamu di pinfu masjid.

Nuris menatap ke arah masjid dan Netranya kini membulat sempurna, "ASTAGHFIRULLAHAL'ADZIM" Nuris memekik, dan segera berbalik arah kembali kekamar.

menangis di kamar, karena ingst sorakan teman temannya. "Ciyeeee Nuris jadian eh sama pak Husni. coba liat, sarung aja kembaran lho, kopelan eh." duuuuh ntar lagi ada undangan Nikah Nuris sama pak tamrin ini."

kalimat kalimat itu membuat Nuris pusing, dan Nuris terus menangis. "Si*l, padahal kan sekarang waktunya pak Taufiq? kok malah pak husni sich yang muncul? pakek acara sarungnya samaan lagi? aaaaah, tapi aku, gak beneran sama pak Husni. aku gak nyimpan rasa Cinta sama dia huuuu huuuu huuuuu" tak lama kemudian Nuris tertidur. sampai teman temannya datang dan membuat Nuris jadi bulan bulanan teman temannya.

Di diniah, Nuris mencoba menghindar dari para uatadz.

Nuris berusaha fokus pada pembelajarsn.

hingga akhirnya pak Husni merasa Nuris menjauhi diri dan ustadz ustadz lainnya.

setelah satu minggu Pak Husni kesal. karena Nuris terlihat menghindar darinya.