"Ris, sekarang ultahnya kak Naul lho ris. pasti sekarang anak anak gang J udah nyiapin kejutan buat kak naul hihihihihihi." Anis tersenyum licik. sejak Nuris masuk ke Aliyah Nuris pindah ke gedung baru yang di kenal dengan gang J, gang baru dan paling akhir dari 10 gang yang ada di wilayah itu. Dan letakknya pun paling ujung sebelah timir wilayah, jauh dari jangkauan pengurus sebenernya.
jauh dadi masjid, jauh dari sekolah jauh daei kantin. jauh dari kamar mandi dan WC, hanya dekat dengan gedung Diniah. di sekitar gang J lebih mirip dengan savana walau tak benar benar luas, karena di sana sejauh mata memandang hanya hamparan rumput ilalang setinggi manusia dewasa jika tak di babat oleh para tukang yang bekerja merawat taman dan membangun gedung di wilayah itu. tampilan yang nyaman untuk mata, indah memang, tapi sedikit menyeramkan. karena sering ada ular yang muncul dari semak semak itu. jika bukan musim hujan, para santri putri banyak yang bermain ke padang rumput itu, tak terkecuali anak Gang J yang memang 'penguasa' tempat itu ๐๐๐๐.
"Emang kak Naul mau diapain Nis? aku inget ultah ku kemaren, duuuuuuh, kak naul sama kak arum nyiram aku pakek aer WC sama telur, ya Allah baunya. aku mau balas dendam sekarang. hehehehehe, aku ambilin telur busuk di belakang gang H aja ya? asyik Tu ntar dijamin muntah muntah tu yang ultah." di jika dikartunkan Nuris sekarang berbentuk setan, dengan kepala bertanduk dan berekor runcing. "Haaaaaaaaa? telurnya apa Ris?" Anis kepo. "Telurnya ayam mutiara yang gak bisa netas Say".
tiba tiba dari luar kelas terdengar suara ramai riuh. "ada apa ya?" Nuris kepo. sore itu jam ke 4 sampai akhir para dewan guru tak ada yang hadir, hingga banyak siswi yang berada di luar kelas. Nuris dan kawan kawannya pun segera keluar. saat Nuris keluar tiba tiba tangannya di tarik seseorang " Kak Miftah?" Nuris terkejut.
"Ris kamu pulang duluan gih, nanti tolong bantuin Arum buat nyiapin siramannya si Naul." terus jangan lupa, nanti kamu cegat Naul di pintu gerbang belakang Mahrom yaan siram dari sana nanti." Miftah kasih penjelasan ke Nuris. "Tapi kak? kan belum pulang sekolah?" Nuris melihat Naul dan seseorang temanya di siram bedak bayi oleh teman teman sekelasnya.
"Kamu mau kotor dari sini Ris? tu temen temenmu udah pada bubar" Miftah menepuk Nuris "nggak kak. ya udah aku pulang duluan deh" Nuris segera kembali ke kelasnya dan mengambil buku serta perlengkapan sekolahny, lalu mengajak semua teman temannya pulang. (jadi provokator ni si Nuris๐๐๐) tentu saja serempak mereka pada pulang ke wilayah masing masing. jam menunjukkan pukul 4 sore hari masih siang Nuris mempersiapkan apa yang di suruh Miftah dan Arum. setelah siap Arum dan Nuris menunggu di gerbang bahkan Nuris berada di gedung SMA putri untuk mengintai target mereka yaitu Naul.
setelah dekat Nuris memberi kode pada Arum. Nuris yang bersembunyi di dalam gedung SMA keluar mendekati Naul untuk mengambil bukunya agar tak kena siram, seakan akan Nuris datang dari arah yang sama dengan Naul. "Kak naul, kakak kenapa?" Nuris pura pura gak tau, "Ini nihz di siram bedak sama tepung apa ini sama anak anak di sekolah tadi" ujar Naul.
"Ya Allah Kak Naul ultah? waaaaaah hari istimewa dong, kalo gitu sini kak, aku bawain bukunya spesial hari ini doang besok besok ogah aku hehehehe. siniin mumpung aku baik hati nih" pinta Nuris. Naul menyerahkan bukunya pada Nuris, karena dia juga takut Bukunya kotor kena bedak dan telur serta tepung yang jadi 1 di tubuhnya. "Kamu dari mana Ris?" Naul mencoba membuang sisa tepung yang menempel di baju dan jilbabnya."Aku dari dalsel kak, tadi mau balek liat kakak kakak kok pada pulang jadi aku balek mau ambil buku ternyata buku ku udah di bawa Yani. jadi aku melambai Kak. oh ya kak aku belum shalat ashar kalok gitu aku duluan aja ya Kak?" Nuris berbohong. tanpa mempedulikan lagi Naul di belakangnya Nuris segera berlari masuk kegerbang wilayahnya dan memberi kode lagi pada Arum, Nuris berlari kencang menuju kamarnya.
setelah sampai di kamarnya Nuris segera meletakkan sepatu pada tempatnya dan meletakkan buku naul di kamar Naul asal asalan. dan masuk kedalam kamar. mengingatkan pada teman temannya untuk bersembunyi di kamar. Hari ini Hari kamis jadi hari terakhir mereka memakai seragan Khas mereka, besok jumvat libur, yes pekik mereka. tapi mereka masih mau leyeh leyeh dulu sebelum di babat habis oleh Naul untuk ngepel bareng bareng satu gang ๐๐๐๐.
Nuris yang hampir terlelap terkejut saat seseorang menggedor jendela dan pintu kamar mereka. Nuris melihat ke arah cendela tanpa membukanya.
Nuris tertawa puas saat melihat kakak seniornya semua sudah pada basah dan bau oleh ulah Naul yang memcari mangsa untuk menjadi teman sama sama baunya.
"Huaaaaahaaaaahaaaahaaa.... Selamat bersenang senag ya kakak kakak ku semua weeeek weeek weeeek" Nuris menjulurkan lidah pada kak ida, kak Ana, kak Rani dan masih banyak yang menunggu keluarnya anak J 10 kelompok Nuris. Tapi teman teman Nuris hanya tertawa mengejek sama seperti Nuris.
hingga entah mereka minta ke siapa Kunci cadangan kamar J10, hingga akhirnyaa mereka bisa menyeret Nuris dan teman teman Nuris keluar untuk di jadikan bau juga.
"Ampun kak, hahahaha hahaha ampun, ya Allah, aku gak mau bau busuk gak mau." Nuris dan teman temannya berusaha melepaskan diri.Nuris pun di gotong 4 Orang dan di lempar ke gundukan pasir, lalu dengan semangat Naul menyerangnya "Ni bau Ris, kamu ya? Adek si*lan, kamu ngerjain aku ya?" Naul kesal di kerjain Nuris di belakanag mahram tadi.
"Ampun kak. akukan di suruh kak miftah? hahahaha hoeeek hoek" Nuris muntah dengan bau yang di tularkan Naul pada tubuhnya, mau tak mau Nuris pergi Ke pet untuk menyiram bajunya agar tak terlalu bau.
"Hooeeek, hoek, ya Allah Bau bener, belum telur busuk ini" Nuris segera membasahi diri dan baju seragam yang di pakainya.
Lalu setelah sedikit berkurang bau di badannya Nuris kembali ke kamarnya, tapi sebelum itu Nuris mengambil beberapa butir telur. saat itu karena malam jum'at seperti biasa ada beberapa orang ustadz yang biasa mengaji di bawah pohon yang rimbun daunnya, disana ada makam tanpa nama, jika siang tak terlihat angkernya, tapi jika malam maka barulah terasa sangat angker.
saat Nuris mengambil Telur telur busuk itu Seorang ustadz menegur, "Nuris, itu telur busuk mau diapain Ris?" Nuris menoleh "Ustadz Taufiq? eh ini buat di ceplokin ke temen yang lagi ultah ustadz" Nuris segera berlari "Mumpung belum di tanyain macam macam." Nuris ngos mgosan, dia menoleh ke kanan kiri mencari Naul.
"Mana kak Naul Mah?" Nuris tanya pada Rahma yang sudah basah juga seragaamnya.
"Lagi dibelakang gang J ngerjain kak Iis." jawab Rahma.
"Kamu bawa apa Ris? ya Allah telur busuk, mau kamu ceplokin ke Kak Naul Ris?" Rahma bawel, Nuris mengangguk dan tersenyum licik.
"Kak Aruuuuuum!!!" Nuris memanggul Arum
"apa Ris? apa itu?" tanya Arum
"pancing kak Naul keluar dong, kita ceplokin pakek telur busuk ini." pinta Nuris pada Arum."ok. bentar" arum kembali ke belakang, tak lama Arun kembali ke Nuriz.
"Gak mau dia.udah kamu aja gih, kamu kan larinya cepet Ris?" Arum kempos " ya udah deh." Nuris berjalan ke belakang kamarnya, di mana Naul berada. Naul yang melihat Nuris punya firasat buruk, dia pun segera ambil ancang ancang dan berlari secepat mungkin. tapi sayang Nuris lebih lincah dan gesit, dengan mudahnya Nuris mengejar dan menceplokkan telur busuk itu di kepala Naul yang sudah tak berjilbab tapi berganti dengan kresek ๐๐๐๐๐ dan bau busuk pun menyebar jadi satu wilayah, belum hilang sakit di kepala Naul Nuris menambahkan lagi ceplokan telur itu sampai 5 kali.
Nuris tak sadar kelakuannya menjadi tontonan para ustadz yang mengaji di bawah pohon itu.
para ustadz memperhatikan anak anak negeri yang sedang berpesta bau busuk....
setelah puas Nuris segera berlari mengambil selang di samping taman depan kamarnya. dan menyemprot dirinya sendiri. Nuris membuka jilbabnya, tanpa dia tau para ustadz masih menonton mereka.
Nuris dan teman temannya masih berpesta sanpai adzan maghrib berkumandang. mereka segera mengambil perlengkapan mandi yang sudah di siapkan dan segera pergi kekamar mandi.
mencuci baju memastikan bau bau busuk itu hilang.
dan bisa di tebak dong. bau busuknya telor busuk gak akan hilang dengan mudah.
"Aaaaaaaaaahhhhh Nuriiiiiiiiiissss cuciin bajuku Nuriiiiiiis" Suara Naul terdengar Nuris tapi dia hanya senyum senyum saja.
"Rasain, emang enak hihihihihihihi" Nuris menggumam.
setelah selesai mandi dan menjemur cucian Nuris segera kembali ke kamar yang hanya ada Dita, yani, dan Anis.
"Lhoooo yang laen belum selesai rek? Nuris bertanya.
"Ni gara gara telur busuk mu Ris, kami agak susah juga jadinya menghilangkan baunya, jadi nyuci dan mandinya ngabisin waktu dan sabun juga" sungut dita.
Nuris tertawa. "Eh, apa kegiatannya malan ini?" tanya Nuris. Anis melihat jadwal. "Horeeeee libur cuuuyyy, jadi kita bisa leyeh leyeh lebih awal kita nih." Seru Anis.
akhirnya selesesai juga shalat isya'nya Nuris berlari dari masjid ke kamarnya.
dan melipat mukenanya memasukkan ke tempatnya lalu mengambil bantal. tanpa aba aba Nuris pun mendengkur halus. lelah berlari bermain kejar kejaran membuatnya sangat lelah hingga tidurnya pun langsung lelap.
jam 9 temannya membangunkan Nuris. "Ris ambil kasurmu gih" Dita menarikbNuros agar bangun
Nuris mengambil peralatan tidurnya membentangkannya dan terlelap lagi, namun sebelum itu "Ris gak makan dulu? tadi kamu belum makan lho" Yani dan Dita hendak kekoprasi mengambil nasi.
"Nggak ah, takut gemuk makan di atas jam 8. aku tidur aja" jawab Nuros parau.
Nuris sukses berlayar dengan damai ke pulau spons dan kapuk sampai ke esokan harinya.