Nuris terlihat mencari seseorang, padahal dia sendiri tak mengenal orang itu. Yaaa Nuris sedang mencari kakak osisnya yang entah bersembunyi di mana. Penampilan Nuris agak aneh, di dadanya ada karton bertuliskan 'PoCONg' di kanan kiri jilbabnya ada manisan 5 biji di setiap sisinya, bagian depan jilbabnya pun tak ketinggalan ada beberapa bungkus snak. Nuris mulai kesal, dia tampak Frustasi, bagaimana gak Frustasi? dia tidak mengenal seorang pun dari semua kakak osisnya, berbeda dengan Qiqi, evi, dan rahma, yang dari awal datang sudah di ajak oleh sepupunya untuk mengenal beberapa kakak tingkat yang juga beberapa adalah anggota osis.
akhirnya Nuris mulai putus asa, dia melangkah gontai menyusuri jalan di tiap gang daerah di wilayah barat. yaaa, pondok Nuris terbagi menjadi beberapa wilayah, di mna ada wilaya barat (Azzainiyah) di sebut Dalbar (Dalem Barat) wilayah ini adalah pusat pondok pesantren untuk putri, wilayah timur (Alhasyimiyah) di sebut daltim (Dalem timur) dan wilayah selatan (Fatimah Azzahrah) atau di sebut Dalsel (dalem selatan) .
saat ini pelaksanna orientasi siswa di adakan di pondok pusat. Nuris terus berjalan, lalu dia melihat kerumunan kawan kawannya yang sedang mengerubung seseorang akhirnya Nuris mendatangi mereka.
lalu menunggu teman temannya untuk minta tanda tangan dari kakak osisnya itu.
giliran Nuris sekarang
"Lapor, nama saya 'pocong', dari kelas 1D, saya bersedia mengikuti semua perintah kakak agar kakak bersedia mengisi ruang audensi saya...
(lalu benyanyi) kakak cantiknya wajahmu, bila kau berikan senyum manismu, kakak baiknya hatimu jika kau berikan tanda tanganmu.... sekian laporan selesai" 🤣🤣🤣🤣🤣🤣 laporan ini tentu saja bukan di buat oleh peserta mos, tapi di buat oleh kakak osis. selesai mengucapkan kalimat laporan Nuris merasa agak sedikit geli, karena selama ini dia tidak pernah memuji sesama perempuan.
tapi Nuris mampu mengendalikan rasa gelinya.
"kamu tau nama saya?" tanya kakak osis itu
teman di belakangnya memberi tahu sambil berbisik
"kak waridah kak" jawab Nuris
"kamu tau jabatan saya apa? " lanjut kak waridah, Nuris membuka buku panduannya, "sekertaris osis kak"
"bagus, kamu tau asal saya dari mana? "
Nuris mulai bingung, karena dia memang tak mengenal sama sekali kakak tingkatnya barang seorang pun.
kaka osisnya ino tahu bahwa Nuris adalah siswa baru yang baru datang kemaren, jadi memang belum sempat berkenalan dengan kakak tingkatnya. makanya dia mau ngisengin Nuris dulu. biar Nuris tau bahwa pepatah 'Tak kenal maka tak sayang' itu benar adanya 😁😁😁😁😁
Nuris masih terlihat bingung, waridah sudah senang karena dia akan menghukum Nuris. tapi.....
"dari Bali kak" jawab Nuris
"tau dari mana kamu saya dari bali? bukannya kamu gak kenal sama saya kan? " selidik kak Waridah.
"maaf kak, saya hanya menebak" jujur Muris
waridah masih gak mau kalah, dengan sebal dia memerintahkan Nuris untuk dia tanda tangan di ruang audensinya. "kamu tau binatang yang suka gula? " tanya kak Waridah "tau kak, semut"
"nah sekarang kamu cari semut 10 ekor, gak boleh ada yang mati"
' aaaaah cuman semut 10 ekor ini, ok lah, aq bisa taruh di sebuah wadah nanti' batin Nuris, ternyata tak semudah hayalan Nuris, kak Waridah melanjutkan perintahnya " gak boleh di taruh di wadah ya? haris di tangan"
'mampys deh gue' Nuris menghbuskan nafasnya kasar.
sambil mencari hewan yang suka berbaris itu itu Nuris mulai merasa tidak betah, karena dia belum paham, kenapa kakak tingkatnya (OSIS) itu jahat banget ma dia, hanya untuk tanda tangan aja kudu ngelakuin apa yang di perintahkan kakak seniornya itu, padahal perintahnya gak ada faedhnya sama sekali, hanya buang buang tenaga saja. 😡😡😡😡
Nuris mendapatkan hewan kecil itu berbaris di sebuah pohon dekat astah , Nuris mulai menjuputi seekor demi seekor semut agar tidak mati. dan bisa di pastikan semut yang ada di telapak tangannya mulai kebingungan karena tak menemukan barisan kawannya, dan semut semut itu mulai menyerang, menggigit, dan merayap di lengan Nuris. Nuris kacau, akhirnya dengan perjuangan pergerakan menuju kemerdekaan dari semut semut itu, Nuris menyisakan 2 ekor. Dengan langkah berat Nuris kembali ke tempat kak waridah.
"kok cuma 2?" tanya kak Waridah saat melihat semut itu,
Nuris menunjukkan beberapa semut yang telah ko'it di tangannya.
kak Waridah pura pura kesal " ya sudah. sekarang kamu perhatikan semut tangkapanmu ini" perintahnya
Nuris mendekat ke semutnya
"kamu bedakan itu, mna semut jantan mana semut betina"
' duh apa lagi ini, mana aku tau semut jantan dan betina? huuuuuh apes deh aku'gerutu Nuris.
"yang ini cewek kak, yang ini cowok" Nuris menjawab asal
"tau dari mana kamu? " tanya Waridah
"iya kak, antenanya beda, itu yang cewek antenanya lebih pendek, yang cowok agak panjang" jelas Nuris asal lagi. dan bel untuk menyelesaikan acara orentasi pun bernunyi, Waridah pun membubuhkan tanda tangannya di audensi Nuris.
Nuris bernafas lega. akhirnya hari penyiksaan ini selesai sudh, nanti siang adalah penutupan, dan pembubaran MOS.
tapi kesan Senior Jahat masih melekat di hati Nuris, karena Nuris memang tak memahami makna Orientasi yang sebenarnya.
---****---
ba'da dhuhur, kegiatan penutupan MOS di laksanakan dengan penuh hikmat, di sana kakak Osis memberi mereka pengarahan tenatang kesalah pahaman yang selama ini telah terjadi, kaka Osis meminta maaf pada semua peserta MoS, akhirnya mereka saling memaafkan, dan berpelukan, tapi Nuris masih penuh rasa kecewa di hatinya. entah apa yang memvuat Nuros begitu sedih, hingga di hatinya timbul rasa tak kerasan, ingin kembali ke rumahnya. dia masih berpikir buruk tentang para seniornya.
" adek adek, kami para anggota OSIS dengan sepenuh Hati benar benar minta maaf, karena sudah bersikap kejam, ketahuilah, kami hanya menguji mental kalian, agar kalian tidak menjadi anak yang lemah, cengeng dan tergantung pada orang lain. dan satu hal lagi, di sini, di tingakat MTs ini, kalian masih belum seberapa, kelak di tingakat selanjutnya kalian akan menemukan yang lebih kejam dari kami. percayalah itu semua hanya untuk membangun mental kalian, sama sekali tak ada niat kami untuk menjadikan kalian musuh, kami Kakak kakak OSIS sayang pada kalian" tutup kak nadifah sang ketua osis putri.
akhirnya selesai sudah acara MOS ini.
Nuris dan kawan kawan pun memulai aktivitas di pondok secara normal, sekolah, mengaji, diniah, berjama'ah, dan kegiatan tambahan seperti istighosah, burdah, manakib, dan banyak hal lagi yang lainnya.
💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙
Syam terlihat jenuh menatap ke arah pintu kelasnya, saat ini jam istirahat. tapi syams sangat tidak bersemangat untuk keluar dari kelasnya.
akhirnya dia memejamkan matanya meletakan kepala di mejanya berusaha tidur.
"vika,,,,," teriak seseorang memanggil vika teman sekelas syam, vika adlah gadis cantik, tubuhnya pendek, kalutnya putih, dia gadis yang ceria, di SD dia adlah teman sekelas Nuris. saat namanya di panggil Vika menoleh ke arah Yahya dan Dita. ya mereka dari SD yang sama dengan Nuris.
"haiiii Dita, Yahya, kalian di kelas mana? aq di kelas A ini" jawab vika.
"kami di kelas D vik. ohya vika, hari sabtu kan ada ekstrakurikuler pramuka, kamu mau ikut gak? di SD dulu kan kamu aktif vik? masak sekarang nggak? " tanya Yahya
" iya sich, tapi aku kok malas ya? bener kata Lila soalnya, enakan ada dirumah, hehehehehe"
mendengar nama Lila syam terbangun, dan mendekati Vika, "kamu temennya Lila? " tanya Syam,
"iya sam, kenapa? kamu kenal? dia itu murid favorid guru kami, walupun gak pernah rangking 1, tapi dia sangat mudah menyerap pelajaran, kecuali 1 matematika. hahahahahahha" jawab vika.
" emang kenapa dengan matematikanya Lila? " tanya Syam penuh selidik, dia ingin tau tentang Lila, jadi walau sedikit informasi asal itu Lila dia akan mendengarnya dengan senang.
"kamu tau Syam dia itu menguasai semua pelajaran kecuali berhitung, kalok dah berhitung, dia pasti nunggu teman sebangkunya namanya marisa selesai duluan. setelah itu dia akan nyontek punya marisa. dia itu kalok lagi males mikir gitu Sam. Btw, kamu tau ma Lila ta?"
jelas vika
"Iya vika, aku tau Lila, kenal, karena kami masih saudara" jawab Syam ' dan dia calon istri aku'gerutu batin Syam
"eh Vika, Lila pernah pacaran gak? " selidik Syam
" setauku, Lila memang suka maen sama anak cowok, apa lagi kalok anaknya ganteng, pasti si Lila deketin trs, tapi kalok pacaran aku gak tau sih, soalnya Lila juga kayak anak cowok, rambutnya aja yang di panjangin, tapi kelakuan persis si Yahya. jadi gak ada anak cowok yang tertarik sama Lila, di kelas 6 aja ada anak pindahan dari denpasar, namanya Ulum anaknya ganteng, Nuris deket ma dia, mepet terus gitu, tapi akhirnya Ulum ngatain si Lila gara gara godaan si Sobri di tempat kami ngaji. akhirnya si Ulum bilang ke Lila kalok Ulum gak suka sama Lila karena Lila jelek, gak ada manis manisnya jadi cewek. untung aja si Lila gak nangis" cerita Vika
Ada rasa kesal di hati Syam, karena anak gadis yang di sukainya pernah suka pada cowok lain.
Tapi Syam berusaha menyembunyikannya.
'Aku harus dapetin kamu Lila, apapun caranya, aku harus milikin kamu nanti' batin Syam.
----****----
Syam baru sampai di rumahnya, lalu segera dia mengambil peralatan sholatnya, karena dari kecil Syan sudah di tertibkan untuk sholat jadi hal ini sudah jadi kegiatan rutinnya. Syam segera ke kamar mandi untuk menyegarkan tubuh sebelum melaksanakan sholat dhuhur. selesai sholat Syam mengembalikan sajadah ketempatnya. Syam teringat dengan cerita Vika tentang Lila lagi.
"aaaaah aku harus gmn? minta abah ngelamar si Lila gak mungkin, yang ada aku. di putus sekolah ntar. tapi aku gak mau Lila jadi milik orang lain"
akhirnya Syam teriak didalam kamarnya.
umminya mendengar teriakan Syam. dan mengahampiri kamarnya "ono opo Le? opo o awak mu? (ada apa nak? kenapa kamu?) " tanya bu titis ummi Syam.
Syam mencoba membuka diri pada umminya.
"ummi, aku kepikiran sama Lila. aku mau dia nanti jadi istri q mik."
ummi Syam agak terkejut namun segera menguasai dirinya lagi.
"sejak kapan kamu suka ma Lilah le? kamu itu masih kecil, masa depanmu masih panjang, kamu harus sekolah setinggi mungkin untuk bisa sukses, baru kamu mikir nikah. lah kamu baru berhenti ngompol aja udah mikir mau nikah? ampun leeeee leeee" ceramah umminya sambil geleng geleng kepala.
Syams yang sudah menyangka akan seperti ini hanya tersenyum kecut menanggapi perkataan umminya itu.
"Tapi kalok dah besar aku boleh ya mi nikah sama Lila? " tanya Syam polos.
"Berangkat ngaji sana, biar kamu gak malu sama Lila, Lila mondok lho, nanti ilmu agama mu ketinggalan dari dia pas". seloroh ummi Syam, agar anaknya itu kembali semangat belajar.
dan benar saja Syam segera beranjak dari tempat tidurnya, "Ok ummi, aku akan belajar segiat mungkin baik agama maupun umum biar aku bisa menjadi imamnya Lila nanti."
"senentara ini kamu fokus belajar dulu ya le? " pinta ibu Syam
"Insya Allah ummi, aku akan fokus belajar"
'Lila, bukan aq berniat melupakan mu, aku hanya ingin fokus, ingin mengalihkan perhatian ku dari kamu, agar aku bosa mengejar kamu nanti'.
Lalu dengan semangat Syam berangkat ke tempat mengajinya, menimba ilmu agama walau hanya setes kalimat yang di berikan oleh guru ngajinya berharap akan menjadi ilmu yang barokah baginya.