Chereads / DADUNG KEPUNTIR (Kupita Kau jadi Jodohku) / Chapter 3 - Di Tempat yang Baru

Chapter 3 - Di Tempat yang Baru

Lila terlihat agak kikuk menatap pada teman teman santriwatinya. Dia belum terbiasa dengan mereka yang datang dari beberapa daerah, walau Lila menguasai dua bahasa daerah dengan fasih, karena Lila memiliki darah madura yang murni dari ke dua orang tuanya dan jawa karena Lila lahir dan besar di lingkungan jawa.

Lila di titipkan pada salah satu pengurus santri wati berna kak ifa. Dari kak ifa lah kemudian Lila bisa beradaptasi dengan lingkungan pondok pesantren, dan mengenal teman santrinya satu persatu.

di dalam kamar tersebut ada 18 orang santri baru, dan mereka akan di tempa, belajar bersama, tidur, makan, mandi dan beraktivitas bersama.

"Nuris, ayo kenalan sama teman temanmu, mereka juga masih baru sama seperti kamu, mereka seleting denganmu, mereka juga datang dari berbagai daerah, insya Allah kalian akan jadi kawan yang baik." pinta kak ifa

akhirnya Lila alias Nuris pun berkenalan dengan teman teman barunya.

ada yani, rahma, evi, Qiqi, yang dari kota santri

ada anis, arim, atun, arini, yuni, ifa, norma dari kota mangga

ratna dari kota pendidikan, ida dan halif dari kota gandrung, indah si anak bule (mukanya aja yang bule) dari kota tape, farida si suara merdu dari kota pahlawan

dan Lila sendiri dari kota pisang ๐Ÿ˜๐Ÿ˜๐Ÿ˜๐Ÿ˜๐Ÿ˜

setelah berkenalan dengan kawan kawannya nuris di ajak jalan keliling pondok oleh kak ifa, observasi tempat baru mereka menyebutnya seperti itu ๐Ÿคญ๐Ÿคญ๐Ÿคญ๐Ÿคญ.

setelah mengenal tempat yang ada di pondok Nuris kembali ke kamar dan bergabung dengan teman teman barunya.

Malam pun menjelang. Nuris mulai merasakan ketidak nyamanan di dalam hatinya, karena timbul rasa rindu pada rumah, namun Nuris berusaha menahan untuk tidak menangis.

akhirnya Nuris memejamkan matanya walau masih agak sulit, kak Ifa melihat kegelisahan Nuris, lalu mengusap punggung Nuris dan berkata " Nuris gak kerasan ya? biasa itu ndok, penyakit anak pondok adalah ketidak kerasanan kita dan rasa rindu kita pada orang orang atau barang barang dirumah. Tapi yakinlah, bahwa suatu hari nanti saat kita keluar dari pondok ini akan terjadi sebaliknya, kita akan merindukan suasana pondok ini. karena itu, nikmatilah dirimu yang membina akhlak dan menuntut ilmu disini ndok".

Nuris mendengarkan kak Ifa bicara "apa kita nanti akan ada musuh kak? " tanya Nuris polos

kak Ifa membulatkan matanya " kamu kok mau nyari musuh ris? kenapa? " kak Ifa balik tanya.

"jujur kak, aku gak suka maen sama anak perempuan, soalnya mereka cengeng, kena senggol dikit nangis, kena sentak sedikit mewek pokoknya ni, anak cewek itu ngeselin kak" tukas Nuris

Ifa menghela nafas, "lha kamu gak merasa kamu tu cewek ris?" tanya Ifa.

"aku cewek tapi aku gak seperti mereka kak" jawab Nuris

"ohya kak, apa di sini boleh maen layangan kak?" lanjut Nuris

sontak Ifa membulatkan netranya semakin lebar, dan geleng geleng kepala. "Nuris, di rumah temen kamu cowok semua kah? kamu suka maen layangan Nuris?" tanya Ifa lagi.

Nuris menganggukkan kepala. "Nuris, layangan itu mainan anak laki laki, di sini di pondok ini, kita di ajarkan etika anak perempuan, jadi kamu harus belajar pelan pelan untuk menghilangkan sifat tomboy kamu ya dek? kamu anak cantik bukan anak ganteng, jadi bersikaplah selayaknya anak perempuan adek. dah sekarang kamu bobok dulu, besok kamu kan pembukaan MOS?" bujuk Ifa. Nuris pun menurut, dan berusaha memejamkan matanya, akhirnya setelah berusaha cukup lama Nuris pun ketiduran.

----****----

Adzan subuh belumlah berkumandang, tapi tubuh Nuros di paksa bangun, ya kak Ifanya membangunkan Nuris untuk bersiap siap jama'ah subuh, Nuris di bimbing ke tempat wudhu' dan di ajari kegiatan sebelum jama'ah di mulai.

"Nuris, kalok jam segini gak usah mandi dulu, karena kita harus jama'ah ke masjid, jadi kamu cukup sikat gigi dan berwudhu'aja, oh ya kamu jangan lupa untuk melepas 'CD' kamu ya? " Nuris melongo, " 'CD'apaan kak? aku gak bawa CD kak" tanya Nuris polos, Ifa tersenyum mendengar ucapan Nuris, "Celana Dalam ris, kamu copot itu, karena kalok gak di copot khawatir kena najis"

"tapi Kan kak? aku kan Gak ngompol? "

"bukan hanya karena ompol ris, kita para wanita memiliki beberapa macam cairan yang keluar dari tempar kewanitaan kita, dan itu najis ris, kalok najis kan gak boleh di pakek sholat Nuris? "

"iya kak." akhirnya walau agak bingung nuris menurut.

dia masih bingung dengan penjelasan Ifa. 'ah sudah lah nanti aku tanya kakak lagi'batin Nuris.

selesai berwudhu'lah Nuris pun ke masjid untuk berjama'ah. karena untuk pertama kalinya nuris berjama'ah subuh dan dia bangun sebelum subuh mata Nuris terasa berat, pada roka'at terakhir sholat nuris sukses terlelap dalam sujudnya yang panjang sampai kak ifa membangunkannya untuk kembali kekamar๐Ÿ˜๐Ÿ˜๐Ÿ˜๐Ÿ˜๐Ÿ˜๐Ÿ˜. Nuris pun terkejut, lalu dengan cengiran kudanya, dia menatap merasa bersalah pada kak Ifanya "maaf kak, aku ngantuk berat kak ini pertama kalinya aku bangun di malam gelap gulita kak" kata Nuris

kak Ifa hanya geleng geleng kepala sambil senyum senyum menghadapi kepolosan anak didiknya itu.

"gak papa Nuris, di latih dari sekarang ya ndok? "

"iya kak ifa, terimakasih" jawab Nuris.

"sudah sana kanu siap siap mandi, biar nanti gak kesiangan ke upacara pembukaan MOSnya. nanti kita ambil nasi di kantin bareng bareng ya? maukan? "

"iya kak mau, ya udah aq mandi dulu ya kak? " Nuris pun kembali kekamar dab mempersiapkan seragam dan peralatan mandinya, lalu pegi ke tempat pemandian santri yang sudah antri panjang, untunglah Nuris mendapat antrian yang sedikit. selesai mandi Nuris bersiap siap mengambil nasi di kantin, bersama beberapa temannya da Kak Ifa.

lalu mereka makan bersama di depan kamar, dan kamar nuris ada di lantai 2 di gang B. itu adalah bangunan yang tediri dai beberapa ruangan. 2 ruangan di lantai atas adalah kamar untuk anak lembaga negeri dimna Nuris akan bersekolah. dan di sampingnya ruangan yang luas untuk kamar tamu. lalu di lantai bawah ada lah ruangan untuk kantor pesantren, dan 1 ruangan untuk anak usia SD MI dan 1 ruangan UKS.

selesai makan, Nuris mencuci peralatan makannya dan meletakkan kembali di tempatnya.

setelah bel berangkat sekolah berbunyi, Nuris dan teman teman barunya berangkat menuju lapangan sekolah untuk melaksanakan upacara pembukaan MoS dan lanjur acara MoSnya.

sejenak Nuris melupakan rasa rindu di hatinya.

Dia tenggelam dalam kesibukan baru di tempat yang baru.

๐Ÿ’™๐Ÿ’™๐Ÿ’™๐Ÿ’™๐Ÿ’™๐Ÿ’™๐Ÿ’™๐Ÿ’™๐Ÿ’™๐Ÿ’™๐Ÿ’™

Jauh dari tempat Nuris bersekolah, seorang siswa baru terlihat lesu sambil membawa kertas putih di tangannya. Di lehernya tergantung sebuah karton bertuliskan "serokan". siswa itu terlihat kesal dengan kegiatan barunya. dia malas untuk mengikuti acara ini. berpikir apalah gunanya kegiatan konyol ini diadakan. 'kenapa aku harus disuruh suruh hanya untuk mendapatkan sebuah tanda tangan yang aku gak tau apa gunanya.

aaaaah menyebalkan, sebaiknya aku cari tempat istirahat yang aman saj dulu'. pikiran itu muncul begitu saja di benak siswa itu.

akhirnya kaki kecilnya melangkah ke arah mushalla yang ada di dalam lingkungan sekolah tersebut. dan dia melepas sepatunya. masuk kedalam dan menidurkan tubuhnya, tanpa dia sadari sepasang mata dengan bulu maya lentik mengawasinya.

siswa yang tak lain adalah Arif itu kini telah membawa jiwanya berkelana mengikuti pikirannya. walau tampak msta terpejam tapi sungguh dia tak nyenyak tidur. pikirannya mengingat satu nama yang ada di hatinya, "Khalila,,, apa kabarmu di pondok? apa kamu ingat pada ku Lila? ".....

dan pemilik mata lentik itu pun menghampiri Arif.

"hai kamu!!!! " hardik si mata lentik membuat Arif terkejut dan terduduk tiba tiba

"kamu anak baru ya? siapa nama jelek kamu? "

"'serokan ' kak" jawab arif

"itu nama keren kamu, saya tanya nma jelekmu, artinya nama aslimu oon" tukas si cewek

Arif menahan emosi, 'enak aja, nama gue bagus bagus dikasih otrtu gue di katain jelek ma cewek laknat ni' batin Arif ngedumel. untung aja cantik, kalok jelek udah gue tonjok tu muka biar ringsek sekalian rutuknya lagi.

"saya Syams Al 'arif kak" jawabnya dengan senyum di paksakan

'liat aja ntar, gue bikin loe ngejar ngejar gue sampai berlutut di kaki gue loe. ' ancam Arif tapi tentu saja masih di hati.

"kamu tau saya siapa? " tanya si cewek yang ternyata salah satu anggota osis yang melakukan orientasi pada siswa baru itu.

kembali Arif ngedumel 'apa perlunya gue tau nama loe, uuuuuuhhhh sial'

"maaf kak saya gak tau" jawaban Arif membuat meradang si cewek.

"kamu gak tau siapa saya? saya itu cewek tercantik di SMP ini, jabatan saya wakil ketua OSIS, kamu tidur ya pas pengenalan almamater tadi? " marah si cewek

akhirnya Arif membuka buku panduan Orientasi dan mencari nama wakil ketua osisnya, ternyata bernama Indah Mila Pramudia. biasa di panggil neng Mila.

sejenak Arif terdiam, sebelum akhirnya menyebutkan nama itu. lalu Mila tersenyum " bagus, ingat nama ku, jangan lupa, biar kalok ketemu kamu gak jadi songonh sama aku, kamu kudu panggil aku dulua" mata mila menatap tajam ke arah mata Arif.

'kecil kecil ganteng juga ni bocah, aaahhh baru kali ini gue liat anak orang arab di sekolah ini, hidung ya ampuuuuunnn bangirnya' batin Mila menatap wajah Arif.

"ok Serokan kamu ngapain disini? " tanya Mila berlanjut.

"saya agak pusing kak, jadi saya pengen rebahan sebentar" jawab Arif asal

"oh kalok sakit ke UKS aja ayo aku anteri, siapa nama kamu tadi Syam ya? ok Sam ayo aku lagi baik hati tidak melaporkan kamu kepada osis lainnya. jadi kamu nurit ama aku aja. sekarang ke UKS" tindas Mila pada Arif atau Syam. akhirnya Syam menuruti kemauan seniornya itu. ' aahhh dari pada ribet, mending nurut aja deh, di suruh tidur ini di UKS' batin Syam.

mereka ber dua akhirnya ke ruangan UKS, dengan penuh perhatian Mila membaringkan Syam ke tempat tidur di ruangan itu, lalu dia memberi Syam minum air putih, dan menyuh Syam untuk tidur, sementara Mila berjaga di sampingnya. padahal itu hanya alasan Mila untuk bisa dekat dengan Syam, juga agar adik juniornya kesulitan mencari dirinya untuk mendapatkan tanda tangannya. "hemmmmmmmm sekali dayung 2 3 pulau terlampaui" bisik Mila pada dirinya sendiri.

akhirnya keheningan membawa Syam ke alam mimpinya.....