Saat ini Lila dan arif berada di kelas akhir di tingkat SD.
Walau mereka beda sekolah karena berada di desa yang berbeda, tapi mereka masih sering bermain bersama jika orang tua mereka mengajak untuk saling mengunjungi. Hingga suatu hari di sore yang cerah di rumah Arif, Lila dan Arif sedang duduk di dipan teras rumah orang tua Arif.
"Lila, kamu jadi mondok Lil? " tanya Arif dengan wajah yang sedikit sendu.
"iya Mas, emang kenapa Mas? " jawab Lila
"kamu mau mondok dimana? " kembali arif bertanya
"eemmmmmmm entah lah Mas, kata abi dan ummi aku dan kak ifnu mau di kirim ke ponpes yang ada di kota sebelah, di sana ada kak khalil yang akan menemani kami" jawab Lila
ya, kakak pertma lila bernama Ahmad Khalilullah, kakak ke dua bernama Alfa ansori dan yang ke tiga bernama ifnurahman.
Alfa Ansori yg disapa Aan adalah anak yang kurang suka belajar, dia lebih memilih bermain dari pada belajar, padahal menurut pendapat dari para guru yang telah mengajarinya Aan adalah anak yang pandai.
kembali ke Khalilah dan Arif.
Arif terus saja memandangi wajah teman kecilnya ini, berharap mereka akan bisa bersekolah di tempat yang sama di kecamatan mereka. Tapi apalah daya Khalilah sudah memutuskan dia akan melanjutkan studinya di sebuah pondok pesantren moderen yang berada di luar kota.
"Lila, jangan lupakan aku ya? ingat janji kita, kamu akan menikah dengan ku nanti setelah dewasa" pesan Arif pada Lila yang di tanggapi dengan senyum dan anggukan kepala.
**********
Akhirnya malam perpisahan di SD khalil pun tiba, khalila datang bersama dengan ifnu kakaknya, saat Khalila menikmati pentas seni tiba tiba temannya yang bernama Ulum mengajak Khalila ke belakang kursi penonton. Khalilah bingung dengan perlakuan Ulum, karena Ulum adalah siswa pindahan dari pulau dewata yang sempat membuat Khalila kepincut karena wajah tampannya.
Tapi karena kesombongan Ulum yang mengatakan wajah Khalilah gak ada muka ceweknya akhirnya Khalila memghapus kekaguman itu dari hatinya.
Tapi dia tidak membenci Ulum. karena Khalila percaya pada karma, jika terlalu benci nanti akan jadi suka.
"Lila, aku mau ngucapin selamat buat kamu, karena kamu udah meraih nilai tertinggi di sekolah" kata Ulum membuka percakapan di antara mereka.
"iya makasih Lum" jawab Lila singkat. Lila bukanlah anak yang pendiam, dia adalah anak yang aktif, supel, ramah dan cukup bawel juga. 😁😁😁😁😁
Tapi saat berhadapan dengan makhluk Tuhan yang Tampan bin Ganteng maka Lila hanya akan menjawab saat ditanya saja. karena dia sangat menikmati pemandangan Yang Allah suguhkan di depannya. maklumlah masih belum mengenal kata "ghadul bashar". jadi wajar dong mata cewek yang sedikit yomboy tapi centil ini masih jelalatan.
"Lila, aku mau ngungkapin rasa di hati aku ma kamu yang sebenernya Lila. aku harap setelah ini kita akan bisa memperbaiki hubungam kita" kata Ulum
Khalilah melongo, "maksud kamu apa lum? " tanya Lila dengan wajah yang bingung
"Aku suka kamu Lila, aku gak mau menyesal kedepannya, karena sudah ngatain kamu, tiba tiba saja aku merasa kita jauh, dan aku baru sadar saat kamu berhenti deketin aku, aku merasa ada sesuatu yang kurang dari diri aku saat itu." ungkapan Ulum sukses membuat Khalila membeliakkan matanya lebar lebar.
"Ulum, maksud aku deket sama bukan buat kita bisa jadi pacar, tapi aku emang suka kamu karena kamu tampan, kita masih temen kok lum, sampai kapan pun kita temen, aku gak benci kamj karena udah ngatain aku. aku hanya memenuhi permintaan kamu biar gak deket sama kamu, itu aja. gak lebih" ungkapan polos dari gadis cilik ini membuat hati Ulum sedikit tersayat.
tapi dia tak mau menyerah begitu saja....
setidaknya dia akan meminta kesempatan untuk bisa dekat dengan Khalila, karena Ulum belum tau rencana Khalila yang mau mondok. Ulum menyangka Khalila akan melanjutkan di SMP yang sama dengannya. karena dia melihat wali kelas mereka mengantarkan biodata siswanya yang akan melanjutkan ke sana, dan di dalamnya ada biodata Khalila.
"aku harap kita akan jadi teman yang akan terus bersama Lila setelah ini" ungkap Ulum
"kayaknya nggak deh Lum, aku kan mondok Lum? " jawaban Lila ibarat palu godam yang menghatam hati Ulum, dia berpikir, padahal dia sudah mendaftar di sekolah yang sama dengan Lila, kenapa Lila ternyata pergi ke pondok pesantren? perasaan untuk memggapai semakin jauh di mata ulum
"tapi tenang aja Lum, kita bisa maen bareng kalok kita libur bareng nanti". Hibur Khalila.
akhirnya ulum tersenyum mengangguk
"sekali lagi selamat ya Lila?, selamat mondok, semoga kita bisa mendapat ilmu yang manfaat" kata ulum sambil menyalami Khalila.
khalila sekali lagi mengangguk dan tersenyum.
alhirnya acara pentas seni dan lepas pisah selesai sudah
khalila pulang kerumah dan tidur.
💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙
Besok paginya Khalila di ajak abi ke rumah saudara untuk berpamitan karena lusa dia sudah harus berangkat ke pondok yang telah di tentukan, dan tentu saja tak luput dari rumah Arif.
saat sampai di rumah Arif saat itu arif baru datang dan meletakkan sepeda BMX nya di pelataran rumahnya, melihat Khalilah datang Arif langsung menyambutnya, dan mengajak khalilah duduk di dipan.
"kamu jadi berangkat lusa? " tanya arif
"iya Mas" jawab Lila sambil tak berhenti memandang wajah tampan dan imut Arif.
"kamu ingat ya janji kita? kita menikah kelak kalok dah gede, kalok dah selesai sekolah, aku akan tunggu kamu Lila" ucap Arif.
Khalilah yang masih belum terlalu mengerti makna pernikahan hanya mengangguk saja, dia juga bingung, karena sampai saat ini dia belum hafal betul dengan nama Arif, makanya dia selalu manggil Mas pada Arif.
yang dia tahu Arif punya adek perempuan bernama andriana styawati di sapa andri.
walau kagum dengan ketampanan didepannya tapi dia malu untuk bertanya siapa sebenernya namanya.
❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️
Akhirny tibalah hari keberangkatan Khalilah ke pondok.
Khalila sudah mempersiapkan kebutuhannya kepondok.
sesuai keinginannya untuk bisa mandiri dan lepas dari orang tua yang menurutnya terlalu menekan dirinya, akhirnya Khalilah memantabkan langkahnya ke Pondok pesantren seperti impiannya. 😎😎😎😎
setelah menempuh perjalanan kurabg lebih 2 jam akhirnya Khalilah sampai di pondok pesantren tujuannya.
dan babak baru kehidupan Khalilah di mulai.
**********
Arif melangakah dengan mantap menuju kelasnya, sebelumnya dia mencari dulu nama dirinya di daftar kelas yang terpampang di cendela kelas. Arif agak sedikit terkejut melihat nama Khalilah muncul di daftar nama siswa di kelasnya. Hati Arif sempat berbunga, namun saat mencari sosok Khalilah dia tak menemukannya maka dia langsung berlari ke kantor untuk mengkonfirmasi nama Khalila, setelah di pastikan ternya Khalila menggagalkan pendaftarannya karena lebih memilih ke pondok pesantren, akhirnya Arif melangkah kembali ke kelasnya dengan menyemangati dirinya sendiri.
di sini pun masa remaja Arif dan Khalilah di mulai