Chereads / Emross Empire : War And Order / Chapter 50 - 50. Slayer, Sang Pimpinan Aliansi SweetSugar

Chapter 50 - 50. Slayer, Sang Pimpinan Aliansi SweetSugar

Portal dimensi yang digunakan oleh Dara untuk pergi ke ibukota adalah sebuah portal yang dapat menghubungkan suatu tempat ke tempat yang lain, dan merupakan sebuah skill tambahan dari kelas Wizard yang bernama "Gate". Gate sendiri terbagi menjadi 2 jenis yaitu "BlackHole (pintu masuk)" dan "WhiteHole (pintu keluar)". Skill ini hanya dapat digunakan jika sang pengguna telah mengunjungi kedua tempat yang menjadi titik masuk dan keluar. Walaupun skill Gate tidak mempunyai Cooldown, akan tetapi untuk mengaktifkan skill ini membutuhkan jumlah MP yang sangat besar.

Beberapa jam yang lalu, Dara diminta oleh Miya untuk membuka portal di depan gerbang ibukota agar anggota SweetSugar yang lainnya bisa bertemu dengan mereka tanpa harus mencarinya. Akan tetapi Dara tidak membalas pesan dari Miya karena Sofia telah melarang Dara untuk memberitahukan posisi mereka kepada Slayer dan yang lainnya. Akan tetapi melihat keadaan Shiro yang sedang dalam bahaya membuat Dara melanggar janjinya kepada Sofia dan berencana untuk membawa Slayer dan yang lainnya ke desa tersebut.

Di depan rumah tepat Sofia dan yang lainnya bersembunyi, Shiro sedang dikepung oleh puluhan kecoa raksasa. Sebisa mungkin ia mencoba untuk bertahan sambil sesekali membujuk Niken untuk membukakan pintu untuknya.

"Ayolah, bukakan pintunya!" teriak Shiro, menggedor pintu rumah beberapa kali.

"Kau itu pria kan?! Lawan mereka!!" teriak Niken sambil menahan pintu masuk bersama dengan Sofia.

"Shiro, habisi mereka semua, dan aku akan memberikan semua itemku kepadamu!" sahut Sofia menyemangati Shiro.

Sambil menebaskan pedang ke kanan dan ke kiri, Shiro berkata, "Apa kalian pikir aku tidak takut dengan kecoa jika mereka sebesar ini?!!"

"Berjuanglah!!" teriak Niken, menghiraukan perkatan Shiro.

"Cih!"

Karena merasa percuma berbicara dengan para gadis tersebut, Shiro terpaksa melarikan diri menuju ke dalam hutan. Ia memutar otaknya untuk mencari cara agar ia dapat lolos dari bahaya yang sedang ia hadapi.

Hingga akhirnya, beberapa portal dimensi tiba-tiba muncul tepat di perbatasan hutan di hadapan Shiro.

"A-Apa itu?"

Beberapa gadis tidak dikenal keluar dari portal tersebut. Mereka terlihat sangat terkejut melihat Shiro dan puluhan monster kecoa yang sedang berlari menuju kearah mereka.

"Ke-Kecoa!!"

"Kenapa kau membuka portal disini?!!"

Para gadis tersebut mulai panik dan berteriak histeris. Akan tetapi diantara kerumunan gadis yang berusaha untuk kembali masuk ke dalam portal, ada seorang samurai yang melesat melewati mereka dan mulai menyerang kawanan monster kecoa yang sedang mengejar Shiro. Nama dari samurai tersebut adalah Slayer, pimpinan dari aliansi SweetSugar.

Tanpa sedikitpun rasa ragu, Slayer membantai kawanan monster kecoa tersebut dengan skill spesial miliknya. Dengan lincahnya, Slayer menari menebasi kawanan monster kecoa yang menyerangnya.

Shiro hanya bisa terdiam terpana melihat keanggunan Slayer saat membantai kawanan monster tersebut.

"Apa yang sedang kalian lakukan?! Bunuh mereka semua!" kata Slayer, sesaat setelah skill spesialnya berhenti.

====================

Name : Slayer

Sex : Female

Age : 19

Class : Samurai

Level : 71

Title : Ronin

Guild : SweetSugar, Guild Master

====================

Karena terlalu takut untuk menolak perintah Slayer, para gadis yang tadinya berusaha untuk melarikan diri pun memberanikan diri mereka untuk membantu Slayer membasmi monster kecoa tersebut.

Beberapa waktu berlalu, pertarungan melawan monster kecoa pun berakhir. Shiro duduk di samping salah satu bangkai Giant Blattodea yang ia bunuh. Sedangkan Slayer perlahan berjalan menuju ke rumah tempat Sofia dan yang lainnya bersembunyi.

"Buka pintunya." kata Slayer.

Mendengar suara Slayer yang sedang berada tepat di luar pintu rumah, Sofia dan yang lainnya merasa sangat panik dan sama sekali tidak bersuara.

Karena pintu rumah tidak kunjung terbuka dan sama sekali tidak ada jawaban dari dalam rumah, Slayer berteriak dengan nada tinggi, "Sofia!!"

Melihat para gadis lain yang terlihat sangat panik, Putri Cindy memberanikan diri untuk bergegas membuka pintu rumah. Tepat di hadapan Slayer, Putri Cindy membungkukkan badannya dan berkata, "Maafkan aku! Akulah yang meminta mereka untuk pergi berburu!"

Walaupun Slayer cukup terkejut dengan tindakan Putri Cindy, akan tetapi raut wajah datarnya sama sekali tidak berubah. Ia kemudian melirik ke dalam rumah yang secara samar terlihat Sofia dan yang lainnya sedang bersembunyi.

"Sudahlah, angkat wajahmu." kata Slayer yang kemudian membalikkan badannya. "Bersihkan bangkai-bangkai ini! Malam ini kita berkemah disini!" kata Slayer memerintahkan para gadis yang dari tadi memperhatikan ke arah rumah.

Melihat keberadaan Shiro yang merupakan satu-satunya pria yang bersama dengan mereka, Slayer langsung mencoba untuk mengusirnya secara paksa. Slayer tidak mengijinkan jika Shiro tetap pergi bersama mereka, karena menurut Slayer, kehadiran Shiro dapat menimbulkan perpecahan bagi SweetSugar.

Dengan sangat senang hati Shiro mendukung keputusan Slayer untuk mengusirnya dari Party, dengan begitu dia bisa kembali berburu dengan bebas tanpa harus berbagi persediaan dengan para gadis manja yang selama ini merepotkannya.

Akan tetapi berkat Nichole dan Sofia yang terus membujuk Slayer untuk mengijinkan Shiro tinggal, akhirnya Shiro pun diijinkan untuk tetap pergi bersama dengan mereka. Akan tetapi karena Shiro merupakan satu-satunya player laki-laki di dalam Party, dan bukan tidak mungkin ia akan melakukan sesuatu yang buruk terhadap salah satu dari para gadis, Slayer memerintahkan Nichole untuk menyuruh Shiro mendirikan tenda di jarak yang cukup jauh dari tenda tempat para gadis beristirahat.

.

.

Beberapa hari berlalu...

Walaupun Slayer merasa kesal dengan tindakan sembrono Sofia, akan tetapi seiring waktu berlalu, hubungan diantara mereka berdua kembali membaik.

Di perbatasan utara area perkemahan aliansi SweetSugar, Shiro terlihat sedang bermalas-malasan di depan tenda. Ia berbaring santai di bawah pohon jati besar yang sangat tinggi.

Sudah 3 hari Shiro tidak tidur, kantung matanya menghitam dan terlihat sangat lesu. Suara keroncongan seperti sebuah geraman monster terus terdengar dari perutnya. Shiro merasa lapar karena seharian belum makan, akan tetapi ia terlalu malas untuk bergerak karena rasa lelah yang luar biasa. Ia ingin tidur, akan tetapi perutnya terasa sangat panas dan membuatnya kesulitan untuk memejamkan mata.

"Sial! Tidak di dunia nyata tidak di dalam game, kalau sudah rebahan seperti ini memang sangat malas untuk melakukan apapun." Ia menghela nafas dan kemudian berteriak, "Aku lapar sekali!!"

Mendengar suara teriakan Shiro, 3 Rajul Mustanie yang sedang berjaga di area sekitar pun bergegas menghampirinya.

"Shiro-sama, apa yang terjadi?? Kenapa anda berteriak?" tanya salah satu dari manusia buatan tersebut. Mereka terlihat panik dan khawatir, mereka menoleh ke kanan dan ke kiri untuk memastikan tidak ada sesuatu yang sedang mengancam keselamatan dari pencipta mereka.

"Ah, benar juga. Kenapa aku tidak menyuruh kalian saja untuk memasak." ketiga Rajul Mustanie tersebut memandangi Shiro dengan pandangan polos. Mereka tidak mengerti dengan apa yang telah diucapkan oleh sang pencipta mereka tersebut.

Shiro memandangi mereka dengan raut wajah kecewa. Ia lupa jika ia membuat ketiga manusia buatan tersebut tanpa kecerdasan yang cukup.

Saat Shiro membuat mereka, ia memfokuskan kemampuan mereka untuk pertempuran dan sama sekali tidak menaikkan level dari kecerdasan mereka.

Chapter Selanjutnya : 51. Kasus Penculikan