Chereads / Emross Empire : War And Order / Chapter 15 - 15. Kuyang : "Baby!!"

Chapter 15 - 15. Kuyang : "Baby!!"

***************************************

Name : Shiro

Sex : Man

Age : 17

Class : Destroyer

Title : Insect Killer

Level : 6

XP : 6.910/8.500

Power : 12.500 CP

HP : 5.000/5.000

MP : 1.000/1.000

ATK : 2.500 (+200)

DEF : 2.500 (+1.300)

STA : 42/100

Speed : 10 Meter/Second

Recovery :

-HP : 6/Minute

-MP : 6/Minute

-STA : 12/Hour

Abilities : {Level 1} Poison Resistance 10%

Accessories : {Level 2} Peridot : Damage Reduce 10%

Equipment :

-[Poor] Hunter's Long knife : +200 AP (Dura 86)

-[Poor] Armored Woven Suit : +1.000 DP (Dura 97)

-[poor] Iron Gauntlet : +300 DP (Dura 91)

***************************************

Beberapa saat setelah bar HPnya kembali terisi penuh, Shiro berjalan ke tepi sungai dan membasuh mukanya. Shiro mencoba meminum air sungai itu dan terasa sangat segar dan tidak berbau. Dia terkagum dengan jernihnya air di sungai itu. Berbeda dari kebanyakan sungai yang ada di dunia nyata yang dipenuhi oleh sampah dan limbah pabrik, sungai ini benar-benar sebuah surga bagi para hewan yang hidup di dalamnya.

"Hmm..?" Tidak lama kemudian tiba-tiba Shiro merasa merinding dan membuat bulu kuduk di seluruh tubuhnya berdiri.

Dengan perlahan Shiro pun membalikkan badannya ke belakang dan memperhatikan daerah di sekitarnya. Karena tidak melihat sesuatu pun yang terlihat mencurigakan, dia pun kembali membasuh mukanya dengan perasaan yang masih sedikit tercampur aduk.

"Ba..by.. Hehehe..." Tiba-tiba terdengar suara tawa lembut yang terdengar sangat menyeramkan berasal dari belakangnya.

Walaupun Shiro merasa sedikit takut dan enggan untuk mengetahui apa yang sedang ada di belakangnya saat ini, akan tetapi dengan perlahan dia pun memberanikan diri untuk kembali menoleh ke belakang.

Setelah dia menoleh ke belakang, Shiro hanya bisa terdiam dengan mulut menganga melihat sosok Makhluk menakutkan yang sedang memandanginya dengan senyuman manis di wajahnya. "Arkh.. Kargghh..." Saking terkejutnya Shiro melihat makhluk tersebut, sampai dia mengeluarkan suara yang terdengar seperti suara babi yang sedang mendengus.

Sosok wanita cantik berwajah pucat dengan seonggok organ tubuh tanpa kulit dan bagian tubuh lainnya melayang rendah di belakangnya. Darah dan cairan aneh menetes dari organ tubuh makhluk tersebut, menandakan jika organ-organ tubuh tersebut masih aktif.

=================================

Name : Kuyang

Monster Type : Undead

Level : 30

Power : 36.000 CP

ATK : 25.000

DEF : 5.000

HP : 6.000

Speed : 20 Meter/Second

Skill :

-Bite And Suction

-{Level5} Threat of Fear

Note : Kuyang sebenarnya adalah manusia (wanita) yang menuntut ajaran ilmu hitam untuk mencapai kehidupan abadi. Karena ritual yang mereka lakukan menelan banyak korban dan meresahkan para warga, sang raja pun mengutuk mereka menjadi sosok makhluk mengerikan yang hidup abadi. Makanan kesukaan Kuyang ialah darah wanita yang sedang hamil dan darah bayi yang masih berumur di bawah 3 tahun.

Bite And Suction akan aktif setelah Kuyang menghisap darah. Disaat skill ini aktif, selama 5 menit seluruh kekuatannya akan meningkat sebesar 3 kali lipat. Bite And Suction tidak memiliki Cooldown.

REWARD : Sawan, 55 Gold Coin, Topaz {Level 2}, Emerald {Level 2}, Ruby {Level 2}, Onyx {Level 2} And 10 Red Crystal Essence {Level 3}

=================================

Kuyang merupakan hantu wanita berwujud kepala manusia dengan organ tubuh yang menempel tanpa kulit dan anggota badan lainnya. Kuyang merupakan jenis Undead terbang yang bergerak dengan sangat cepat. Beberapa Monster jenis Undead dapat berbicara, walaupun hanya beberapa kata saja yang mereka hafal.

Sedangkan Threat of Fear merupakan Skill pasif yang dimiliki oleh semua Monster jenis Undead. Skill ini bisa menyebabkan rasa takut tanpa sebab kepada lawannya hanya dengan melihat dan menyadari akan kehadiran mereka. Semakin tinggi level dari Skill tersebut semakin kuat pula aura ancaman yang keluar dari tubuh mereka.

Melihat sosok mengerikan yang ada di belakangnya, Shiro hanya bisa tertegun tak bersuara. Seluruh tubuhnya gemetar karena kengerian dari aura kematian yang dipancarkan oleh Kuyang. Walaupun saat ini Shiro sangat ingin sekali untuk kabur, akan tetapi tubuhnya tidak mau melakukan perintah yang telah diberikan oleh otaknya. Sementara Kuyang terlihat melebarkan senyuman dan bersiap untuk menyerangnya. "Sial..!"

"Baby!! Hahaha.." Kuyang berteriak seraya terbang meluncur ke arah Shiro.

Karena Shiro sama sekali tidak bisa bergerak, ia pun hanya bisa pasrah dan menerima nasibnya yang akan dimangsa oleh Kuyang. Dia menutup kedua matanya dan membayangkan betapa kelam kehidupannya di dunia nyata.

Jika dia pikir-pikir kembali, dunia seperti inilah yang selalu ia impikan, sebuah dunia dimana dia bisa terus berusaha untuk menjadi lebih kuat dan hidup bebas tanpa harus menuruti peraturan-peraturan aneh yang ada. Akan tetapi disaat dia sudah berada di dunia tersebut, dia tidak bisa berbuat banyak dan masih terlihat sangat menyedihkan.

Shiro yang terlalu enggan untuk meninggalkan dunia impiannya pun mencoba untuk menguatkan tekadnya. Dengan mata yang masih tertutup rapat, ia berusaha dengan sekuat tenaga untuk mengayunkan pukulan secara asal. Beruntungnya dia bisa mengenai kepala dari Kuyang yang sedang terbang ke arahnya dan membuat Undead tersebut terpental hingga jatuh ke sungai.

Shiro terkejut saat serangan acaknya berhasil mengenai Kuyang. Tubuhnya tiba-tiba terasa menjadi lebih ringan, sehingga membuatnya kembali dapat bergerak. Melihat Kuyang yang terlihat sedang mencoba untuk kembali bangkit, Shiro pun bergegas untuk lari terbirit-birit meninggalkan Undead tersebut.

"Baby!!" Kuyang berhasil bangkit dan mulai mengejar Shiro.

"Jangan panggil aku seperti itu, dasar makhluk jelek!!" Shiro berlari dengan sekuat tenaga untuk menjauh dari kejaran Kuyang, tapi karena kuyang terbang dengan sangat cepat, beberapa kali Shiro hampir tertangkap olehnya. "Aahhh.. Pergilah!!"

"Baby!!" Kuyang melesat menggigit leher Shiro ke kanan dan ke kiri, akan tetapi dia berhasil menghindari semua serangan tersebut.

Walaupun Kuyang memiliki bar HP rendah dan pola serangan yang terbilang simpel, akan tetapi dengan Skill Threat of Fear yang dimiliki oleh Kuyang dan dengan kemampuan Shiro yang saat ini, membuat Shiro sama sekali tidak berkeinginan untuk melawan balik dan lebih memilih untuk terus melarikan diri.

Matahari sudah mulai menampakkan wujudnya di ufuk timur, sedangkan dia masih saja dikejar oleh seonggok organ tubuh yang melayang. Perbedaan Speed dari mereka berdua cukup jauh, dan Shiro terlihat kesulitan untuk bisa bergerak, dia pun sadar jika dia tidak akan mampu untuk terus-menerus kabur dari kejaran Kuyang. Shiro terlihat sangat kebingungan memikirkan cara agar dia bisa lolos dari kejaran Undead tersebut.

Beberapa saat setelah Shiro melewati lintasan yang tersorot oleh sinar matahari. "Hmm..?" Tiba-tiba Shiro merasakan tubuhnya sudah bisa kembali bergerak dengan normal, dan karena sudah tidak lagi mendengar suara teriakan Kuyang yang dari tadi terus membuat gatal telinganya, sambil terus berlari dia pun menoleh ke belakang.

Karena merasa ada yang aneh, Shiro pun bergegas menghentikan langkahnya dan membalikkan badan untuk melihat ke sekitar. Dari sudut pandang mana pun ia melihat, Shiro sudah tidak lagi melihat sosok Kuyang yang menyeramkan itu.

Entah kemana Undead tersebut menghilang, akan tetapi kali ini dia merasa jika dirinya telah diselamatkan oleh sang surya. "Sudah pagi.. Apa mungkin Undead hanya menyerang disaat malam hari?" kata Shiro mendongak ke arah timur.

Shiro membungkuk menundukkan wajahnya, ia terus berlari dari kejaran Kuyang seperti sambil mengangkat beban yang sangat berat, ia merasa sangat lelah seperti seharian telah bekerja rodi.

Tanpa membuang banyak waktu untuk beristirahat, ia mengambil galon air dari ruang penyimpanannya dan meminumnya dengan sangat cepat. Setelah puas minum kemudian ia memasukkan kembali galon air tersebut dan mengambil beberapa kentang rebus. Sambil memakan kentang rebus untuk mengisi kembali staminanya, Shiro melanjutkan perjalanannya menyusuri tepi sungai dan berjalan menjauhi arah terbitnya matahari.

.

.

Di sebuah pedesaan tidak jauh dari tempat Shiro saat ini berada, para warga mulai melakukan aktivitas harian mereka dengan penuh semangat. Seorang gadis cantik terlihat sedang mengantarkan sebuah teko berisi kopi panas dan beberapa jenis makanan kepada para prajurit kerajaan yang sedang berjaga di gerbang desa.

"Oh... Yang ditunggu-tunggu akhirnya datang juga.. Aku sudah lapar sekali." kata salah seorang prajurit yang melihat gadis tersebut datang.

"Ana-chan.. Kau sungguh perhatian sekali kepadaku." sahut prajurit lainnya menggoda gadis tersebut.

Gadis tersebut hanya tersenyum manis karena dia sudah tahu kebiasaan dari para prajurit tersebut yang selalu menggodanya. Setelah memberikan teko minuman dan beberapa makanan kepada salah seorang prajurit, ia pun kembali pulang seraya berkata "Kalau butuh apa-apa, datang saja ke rumah."

"Bisa melihatmu tersenyum saja sudah bisa membuat hariku bersemangat!"

"Diamlah dan tuang minuman itu!" kata prajurit lainnya memukul pundak prajurit yang merayu Ana.

"Tenang saja, selama ada kami disini, kami tidak akan membiarkan penduduk desa dalam bahaya!" teriak pemuda tadi yang masih berusaha untuk mencuri perhatian Ana.

Ana pun hanya tersenyum manis menanggapi perkataan prajurit tersebut. Sambil melambaikan tangannya, ia terus melangkahkan kakinya berjalan pulang.

{Next Chapter : 16. Teriakan Misterius}