Chapter 11 - Seorang pria

[Aku telah mendengar cerita dari Yang Mulia. Itu tentang Anda membutuhkan mitra dagang](Delfina)

[Iya](Kakeru)

[Kalau begitu, tolong ambil ini dulu](Delfina)

Delfina menjentikkan jarinya. Dua orang memasuki

ruangan dari luar, dan menempatkan kotak persegi panjang di atas meja, dan pergi ke luar.

[Ini?](Kakeru)

[Ini 2500 koin perak untuk modal anda](Delfina)

[Buat modal ?](Kakeru)

[Silahkan gunakan sebagai modal Anda untuk sementara waktu](Delfina)

[Jadi aku tinggal mengantarkan barang ya](Kakeru)

[Iya. Kami menangani apapun, jadi silahkan membawa apapun yang Anda punya](Delfina)

[Begitu ya](Kakeru)

2500 ya, aku bisa mendapatkan berapa Ticket lotre ya.

Hmmm.... kalau dihitung-hitung sekitar 8 Ticket lotre saja ya.

[Dengan senang hati aku menerima semua ini, jadi kapan aku harus mengantar barangnya?](Kakeru)

[Besok, saya akan mengirimkan seseorang ke sini lagi](Delfina)

[Aku mengerti](Kakeru)

Untuk sementara ini, aku harus mendapatkan semua Orycudite yang aku bisa besok, dan mencoba berapa banyak mereka akan membeli.

[Ngomong-ngomong](Delfina)

Delfina mengganti topik.

[Apa itu pedang Eleanor](Delfina)

[Un? Begitulah, apa kau juga mendengar itu dari Helen](Kakeru)

[Ia dibuat sangat baik](Delfina)

alisku tersentak.

[Apa maksudmu?](Kakeru)

[Maksudku sangat mirip dengan aslinya](Delfina)

[Jadi kau bermaksud bila yang kubawa ini palsu?](Kakeru)

[Ya, karena membawanya seperti orang normal seharusnya anda sudah tak terkendali](Delfina)

[Jadi ?](Kakeru)

[Aku belum mendengar bila ada orang yang bisa mengendalikan Eleanor. Bahkan dalam sejarah tidak ada orang yang mampu melawan pedang pemgambil jiwa ini. Bahkan Penakluk Hebat Rodotos dan Dragonkin Olga. Jadi itu adalah bukti yang meyakinkan bahwa pedang yang anda bawa itu adalah palsu](Delfina)

Begitu ya.

Aku sudah sering mendengar hal yang sama tentang itu sebelumnya, jadi aku adalah orang pertama yang berhasil mengendalikan pedang sialan ini.

[Ya apa boleh buat Putri Helen masih muda, jadi ia tak tahu mana yang asli dan yang palsu](Delfina)

💢💢💢 Dia membuatku jengkel.

Jadi, menurut dia Helen masih muda dan tidak menyadari hubungan sosial, jadi menurut dia bila Helen sedang kutipu!!

Dia bilang bahwa Helen mempercayaiku hanya karena dia tidak menyadari hubungan sosial, Orang ini membuatku jengkel.

Aku harus bikin dia sadar apa yang telah ia katakan.

Aku mengulurkan Eleanor.

[Apa kau ingin memegangnya?](Kakeru)

[Ara Ara, apa Anda yakin?](Delfina)

Mata yang seakan menantangku dalam perlombaan ini.

[Iya](Delfina)

Delfina mengambil Eleanor, dan mengamatinya.

[Ini benar-benar terlihat sangat bagus kalau lebih dekat](Delfina)

Delfina melebarkan matanya. Tubuhnya mengejang, dan aura hitam mulai keluar dari tubuhnya.

Aku menenangkan diri. Aku membuat dia melakukan itu, tapi itu untuk diri mengerti saja, aku yang akan menenangkannya.

Aku berharap sampai situ, tapi sesuatu yang tak terduga terjadi.

Delfina mengayunkan Eleanor. Lalu, Tenya muncul.

Tenya yang dipanggil oleh Eleanor mengenakan pakaian maid, tapi dia telah menjadi hantu seperti pertama kali kita bertemu di mansion.

[Begitu ya, Tenya akan menjadi seperti itu huh. Aku akan minta maaf nanti](Kakeru)

Karena dia menjadi korban percobaanku.

"Uaaaaaaaaa!!"

Delfina berteriak. Itu teriakan mirip binatang. Mata merahnya itu seperti binatang.

[Bagaimana? Sudah kubilang itu asli bukan kaleng-kaleng](Kakeru)

Aku bertanya, tapi dia tidak menjawab.

Dia hanya menggeram dari bagian belakang lehernya dengan suara rendah.

[Ia semakin menggila](Kakeru)

Aku ingat waktu itu, Marie meminta bantuan meskipun dia dirasuki oleh Eleanor. Seperti Marie ia berkata bila pedang itu hanya mengendalikan tubuhnya, dan saat itu kesadarannya masih berfungsi.

Aku ingin tahu apa bedanya, aku harus menanyai Eleanor nanti. Delfina menebasku dengan Eleanor sementara aku sedang memikirkan itu. Pada saat yang sama, Tenya juga menembak Ice Magic.

Aku tidak berharap bahwa akan ada kombinasi barisan depan dan barisan belakang. Aku menghindari tebasan, tapi panah es menghancurkan ruangan.

"A-Apa Anda baik-baik saja Tuan!!"

Aku mendengar suara khawatir Miu dari luar ruangan.

[Tidak apa-apa, aku akan keluar sebentar, jadi pergi membersihkan kamar](Kakeru)

[Eh?! Iya](Miu)

Aku meminta Miu, dan Teleport ke pinggang Delfina, menyentuh dengan lembut. Aku Teleport ke padang rumput dimana tempat Sapi gunung berada.

[Kalau di sini maka tak akan memakan korban](Kakeru)

Sepertinya dia dirasuki, meskipun aku me-warp, tapi Delfina tidak terkejut sama sekali. Daripada itu, ia mulai menebas padaku seperti sebelumnya.

Setelah tiga menit, Delfina jatuh ke tanah dan kehilangan kesadarannya.

Aku berjuang dengan tangan kosong dan sihir, dan pakaiannya menjadi compang-camping.

[Yah, dia harus belajar tentang " berpikir dulu sebelum bertindak "](Kakeru)

[Kau, dasar pria yang kejam. Menggunakanku untuk kenyamananmu](Eleanor)

[Apa itu menyakiti perasaanmu?](Kakeru)

[Tidak, ini menyenangkan. Kau harus membuatku memiliki tubuh seseorang dalam waktu dekat](Eleanor)

[Aku akan memikirkan tentang ini](Kakeru)

Aku tidak mengatakan hal yang kasar padanya dan aku tak melakukan apapun padanya.

[Apakah Tenya baik-baik saja sekarang?](Kakeru)

Aku menanyai hantu maid.

[Aku entah bagaimana merasa bosan...bolehkah aku beristirahat sebentar?](Eleanor)

[Iya, maaf sudah membuatmu terlibat](Kakeru)

[U~un, sampai nanti](Eleanor)

Katanya padaku dengan suara mengantuk, dan menghilang begitu saja.

Aku berjongkok ke samping Delfina, dan memukul pipinya.

[O~i, kau baik-baik saja~. O~i Aku menarik tanganku tahu. O~i bangun~ Kalau kau tidak bangun aku akan melakukan trik padamu~](Kakeru)

[U...n?](Delfina)

Dia bangun.

Dia melihat sekeliling perlahan dengan mata lemas, menatapku, dan memandang dirinya sendiri. Dia berdiri dalam sekejap.

Pakaiannya compang-camping, ia menyembunyikan kulitnya dengan mengumpulkan pakaiannya yang telah menjadi jauh erotis, dan mundur sambil duduk di atas tanah.

Wajahnya merah karena malu.

...Aku terangsang dengan penampilannya.

[A-Apa yang kau lakukan](Delfina)

[Apa kau tidak ingat?](Kakeru)

[Ingat?...Kami berbicara di dalam mansion, lalu Eleanor ーーah!](Kakeru)

Sepertinya ia ingat.

[Benar, aku membiarkanmu memegang Eleanor. Apa kau tidak mengingatnya setelah itu? Yah, tidak juga, aku hanya mengalahkanmu yang telah dirasuki Eleanor,

dan baru saja kembali menjadi normal](Kakeru)

[Itu sebabnya aku kelihatan begini ya...](Delfina)

[Betul](Kakeru)

[...Pedang itu, benarkah Pedang Iblis Eleanor?](Delfina)

[Apa kau ingin mencobanya sekali lagi?](Kakeru)

Aku mengulurkan Eleanor, dan menggelengkan kepalanya.

[Aku tidak, mau lagi. Perasaan sakit dan aura hitam itu tetap berada di kepalaku...aku tidak mau mencoba untuk kedua kalinya](Delfina)

[Aura Hitam, huh](Kakeru)

Sesuatu Eleanor mungkin ada.

"Sesuatu seperti ini....ini"

Gumam Delfina.

Aku puas dengan hasil yang lebih dari yang diharapkan.

Yah, aku sudah mengajari Delfina bahwa Eleanor adalah benda asli, kita harus kembali ke mansion.

Itu yang kupikirkan, tapi ketika aku melihat Delfina, dia tampak aneh. Dia mencengkeram bajunya sendiri, dan menggigit bibir bawahnya seperti menahan sesuatu.

Wajahnya jadi lebih merahーーdan kalau aku melihat dengan hati-hati dia seperti malu-malu kucing.

[Delfina?](Kakeru)

[ー ー Eh?](Delfina)

Reaksinya lambat. Apa yang terjadi dengannya

[Ini pesan untuk wanita itu, ada berbagai efek samping bila seseorang menggunakanku](Eleanor)

[Efek samping Pedang Iblis ya](Kakeru)

Aku mendengar tawa cekikikan di dalam kepalaku.

[Lalu, apa efek samping yang diterima Delfina?](Kakeru)

[Estrus](Eleanor)

[Apaan tuh?](Kakeru)

[Estrus](Eleanor)

[Iya Estrus itu apa pedang sialan?](Kakeru)

[Sudah kubilang Estrus, masa kau gak tau Estrus?](Eleanor)

[💢💢 Makanya gua tanya Estrus itu apa?](Kakeru)

[Ahhh...Estrus itu membuat siapapun tidak akan kuat menahan nafsu duniawi, dan ini hanya berlaku di

sebagian besar perempuan](Eleanor)

Aku menatap Delfina.

Setelah mengatakan sesuatu seperti itu, aku hanya bisa melihat dia seperti itu. Wajah memerah, pernapasan menjadi panas. Mata sayu, tapi terlihat butuh dimanjakan.

[Lebih baik kau mencarikan dia seorang pria untuk memenuhi nafsunya itu. Kalau tidak ia akan meninggal dalam satu malam, semua urat tubuhnya akan meletus dan dia akan mati](Eleanor)

[Apaaaaaa!!](Kakeru)

Aku menatap Delfina. Wanita ini, akan mati?

Aku tidak mau itu. Aku hanya ingin dia tahu bila Pedang Eleanor yang kubawa adalah asli, tapi aku tidak punya rencana membunuhnya Daripada itu, aku telah menganggapnya sebagai wanita "bagus" sejak awal, dan

berpikir bahwa aku menginginkannya.

[Lebih baik kau saja yang memenuhi dunia nafsunya](Eleanor)

[Kalau begitu mau gimana lagi](Kakeru)

Aku mendekati Delfina, dan mendorongnya yang sedang terangsang, Aku merobek pakaiannya yang sudah compang-camping sekaligus.

Ada hal yang mengejutkan, Delfina memiliki sifat anak kecil ー ー jadi aku akan menjadi orang dewasa disaat yang sama.