Chereads / Nyanyian Angin / Chapter 8 - Hari Wawancara

Chapter 8 - Hari Wawancara

" Boleh , kalau tidak suka  di tempat itu ikutlah pulang , tapi jangan menyesal ya. besok aku jemput ya. Aku sudah tidak bekerja lagi. Ini hari terakhirku bekerja. Dan satu lagi kuharap kamu juga tidak bosan denganku. Aku akan buat kamu percaya padaku." , Itu adalah Hal yang Ando bisikkan padaku sebelum aku turun dari mobilnya.

Bulan sekarang sudah duduk di tahtanya cukup lama. Udara dingin tidak lagi aku rasakan. Akus sudah membungkus tubuhku dengan selimut. Aku siap menyambut matahari yang akan kembali beberapa jam lagi.

30 Juni 2015

Tanggal yang mungkin tiak aku lupakan dibanding hari sebelumnya.

Hari ini, aku interview kerja. Ini bukan interview pertamaku. Aku juga pernah bekerja beberapa waktu.

Hari itu aku bangun dengan ringan hari itu. Mungkin karena aku tidur nyenyak walapun tidur kurang dari 7 jam. Aku akan berangkat 3 jam lagi, sekarang pukul 06.30 . Waktu yang cukup untuk sampai ke Plaza tempatku interview.

Ku buka lemariku untuk memilih baju yang akan ku kenakan. Tidak lama aku memilih , aku menggunakan atasan kemeja bergaris hitam dan putih, untuk bawahannya aku memilih celana kain hitam yang berikutnya ku ganti celana skinny dengan warna yang sama.  Setelah memilih aku pergi mandi dan bersiap. Tidak banyak yang aku siapkan.

Cv done..........

Portofolio done....

My self?

Hahhahaha....maybe i,m done....

Menunggu dua jam lagi untuk berangkat. Aku rasanya memutuskan untuk bermalas-malasan. Tunggu , aku raih ponselku dan mengirim chat selama pagi ke Ando. Setidaknya aku punya aktifitas baru. Setelah ucapan selamat pagi, dia dan aku berbincang lewat panggilan.  Tidak lama karena  satu jam setelahnya Ando sudah duduk di ruang tamu menungguku bersiap.

"Ayo, sudah siap belum?", tanyanya saat aku turun dan menghampirinya.

" Siap , Pak ! " , jawabku lugas dengan diakhiri tawa lepas.

Setalh itu aku ambil tas-ku dan berangkat ke plaza. Perjalanan ini tidak cukup lama . Hanya 25 menit saja kami sudah selesai parkir. Karena aku tidak tahu di blok mana studionya, maka kami turun untuk berputar mencari tempatnya. Lucunya setelah berputar ternyata studio itu ada tepat di sebelah mobil Ando diparkir.

Setelah kami menemukan studio tempatku interview, aku berpamitan ke Ando dan Ando memutuskan menungguku di Mobil.

Di Dalam Studio......

" Selamat pagi.", Sapa Dua pegawai front desk studio.

" Pagi, saya Mella. Saya sudah janjian untuk sesi interview hari ini jam 10.00 am. " , sapaku juga seraya mengenalkan diriku.

" Oh , Mbak Mella ya. Naik saja langsung ke lantai 2 , sampai di atas ada pak Eka yang sudah menunggu."

" Terima kasih., Mari saya naik dulu.", ucapku sambil menundukan sedikit kepala dan naik ke atas berikutnya.

Sampai di atas aku mendapati seorang  Bapak-bapak paruh baya yang mengenakan kemeja biru dan celana kain krem. Ia tersenyum padaku dan berdiri berikutnya.

" Mbak Mella ya?" , sapanya .

" Pagi Pak. Iya saya Mella, Pak Eka ya?", ucapku.

" Benar sekali. Silakan Duduk. ", pintanya.

" Terima kasih pak. Ini portofolio dan CV saya.", ucapku lagi.

" Ok saya terima. Jadi boleh perkenalkan diri mbak Mella?", Pintanya.

" Siap pak. Nama saya Mellani Hendrawan. Panggil saya Mella. Saya menyelesaikan studi s1 saya 2 tahun yang lalu. Saya pernah bekerja beberapa kali. Saya kira saya orang yang memiliki kelemahan dan kelebihan yaitu cerewet. Kenapa saya bilang seperti itu? Karena saya tahu kritis itu penting tapi menjadi kelemahan karena untuk sebagian orang itu mengganggu. Terima kasih pak.", jelasku pada Pak Eka mengenai diriku.

Setelahnya ada beberapa pertanyaan lagi yang aku jawab. Tapi ada satu pertanyaan yang membuatku bertanya perlukah hal ini ditanyakan. ' Mella sudah punya pasangan?', kira-kira itulah pertanyaannya sesaat sebelum aku akan diberi tes gambar.

Di Ruang Kerja

Di dalam ruangan ini terdapat 7 pc. Semuanya berhadapan kecuali 1 pc yang sepertinya penggunanya dapat melihat semua yang bekerja. Dari 7 area kerja yang ada, ada 2 pc yang tidak digunakan. Ya, tepatnya sebuah pc untukku mengerjakan tes dan 1 pc yang berbeda meja dari pc lainnya.

Saat memasuki area ini, aku diperkenalkan dengan setiap orang yang ada di ruang itu. Entah perasaan darimana tapi aku merasa diterima di ruangan ini. Aku di tes dan mulai mengerjakan setelahnya. Karena target utamaku bukan diterima kerja , selain itu ada Ando yang sedang menungguku, aku harus menyelesaikannya cepat. Saat tengah mengerjakan tes-ku, seorang pria yang mengenakan kaos hitam dengan gambar berwarna merah dan beberapa warna juga. Ia juga mengenakan celana denim serta sepatu olahraga. Tampak begitu terburu-buru saat bergerak , dan sesuai dugaan dia adalah orang yang tidak ada di pc nya. Aku diperkenalan dengannya.

Aku berdiri dan dengan sedikit menundukan kepala aku berkenalan dengannya. Nama panggilannya Lom, ada yang membuatku kagum darinya yakni kulitnya lembut sekali. Tidak senyaman saat bersalaman dengan Ando di waktu lalu. Tapi, ini cukup lucu kurasa. Ia menyalamiku dan tersenyum kaku lalu kembali ke tempat duduknya dan seolah dia sangat sibuk.

Singkatnya setelah itu aku menyelesaikan gambarku dan segera memberitahukan ke seniorku, yang ternyata tadi adalah seorang yang bekerja disini juga.  

Setelah selesai aku simpan gambarnya di folder baru dengan menamai foldernya dengan nama Mella.  Sesudahnya aku berpamitan dan memberi salam terima kasih atas kesempatannya." Terima Kasih, sampai bertemu lagi.", kira-kira itulah kalimat yang selalu aku ucapkan setiap berpamitan dengan orang.

Keluar dari studio , aku sudah disambut Ando tepat di depannya. Aku sejujurnya merasa tidak enak , mungkin malu tepatnya. Ando yang sadar malah mengacak rambutku dan memeluk lebih erat. Kuharap ini tidak mereka perhatikan.

Kami tidak langsung pulang. Ando mengajakku berjalan ke foodcourt , ia hanya mengambil dua cup jus yang sudah dipesan dan berjalan kembali ke mobil untuk keluar dari plaza L ini.

" saat hendak naik ke mobil tak sengaja aku melihat Lom keluar dari studio dan pergi ke arah yang berlawanan, hal kecil itu membuatku lega. Aneh tapi mengapa aku harus merasakannya ya. Setelah itu kami pergi keluar plaza .

Keluar dari plaza , Ando melanjutkan perjalanan kami dengan mencari tempat makan. Sambil berbincang.

" Kenapa tadi lama banget?', tanya ando

" Iya ada tes-nya ternyata. Maaf ya. Kamu tadi ngapain aja?", tanyaku

" Main Android,  Kupikir kamu langsung kerja. ", tuturnya dengan muka agak bosan  spertinya.

" Ayo kita kemana, akan kutebus bosannya. ", rayuku.

" Serius ya. Gimana kalau setelah makan kita ke permandian air panas, Bram tadi mengundang kita kesana. Disana ada banyak anak-anak yang lain juga. Kupikir kamu juga sudah lama tidak berkumpul, mau ga?', tanyanya

" sejujurnya males sih, tapi its ok . Mumpung lom mulai kerja. Ya kali aku kaya bakal keterima. Ya ga c?', ucapku

" Kalau tidak mau ya sudah, toh kita bisa main berdua juga misalnya ke mall, atau mau kencan ala anak Sekolah?", tanyanya.

Saat itu Mella sebenarnya pasti akan memilih untuk Kencan di malll dibandingkan ketemu teman-teman sekolah. Tapi, Mella berkata sebaliknya karena tidak enak kalau harus mengganggu Kesenangan Ando yang sudah ia rencanakan.

Saat itu ia dan ando makan mie Ramen , setelahnya Mella dan Ando langsung ke rumah mella untuk mengambil baju. Mella juga membawa baju extra karena ia pikir mungkin setidaknya pulangnya akan esok hari.

" Bawa baju sampai besokkan? Kalau kemalaman kita nginap saja disana, Bram tadi pengennya kita nginap. ", Ucapnya.