Sesampainya di rumah, jason turun dari motor kemudian jason melepaskan helm nya.
"Turun." Ucap jason
Hime melepas helm yang dirinya pakai kemudian turun dari motor. Hime merasa kakinya semakin sakit sehingga meringis kesakitan. Tubuh hime sedikit oleng akibat rasa sakit di kakinya dan hime mencoba menyeimbangkan tubuhnya.
Jason menahan tubuh hime yang oleng kemudian jason membantu hime berdiri tegap namun hime kembali oleng sambil meringis kesakitan. Jason langsung menggendong hime dan hime refleks mengalungkan kedua tangannya di leher jason.
"Kamu ngapain gendong aku? Aku bisa jalan sendiri." Ucap hime
"Lo berdiri aja susah apalagi jalan." Ucap jason
Hime membiarkan jason menggendong dirinya ke dalam kemudian jason membuka pintu kemudian jason membawa hime masuk ke dalam rumahnya. Jason menaruh hime di sofa ruang tamunya.
"Lo tunggu di sini dan jangan coba kabur." Ucap jason
"Iya, emang kamu pikir aku ini dikit-dikit kabur apa." Ucap hime dengan suara kecil
"Gw bisa denger lo."Ucap jason
Hime menutup mulutnya dan jason berjalan pergi. Beberapa saat kemudian jason kembali membawa dua gelas minuman. Jason memberikan salah satu gelas ke hime dan hime menerima nya. Jason duduk di depan hime sambil menyesap minuman nya. Hime hanya melihat minuman itu dan tidak berani meminumnya.
"Minuman itu gak gw masukin hal aneh jadi di minum supaya lo tenang." Ucap jason
Hime menghirup cacao hangat yang diberikan jason kemudian hime meminumnya.
"Gw udah panggil tukang urut biar nanti kaki lo diurut sama dia." Ucap jason
"Tukang urut? Aduh! Kenapa jason pake manggil tukang urut segala? Gw bayar pake apa? Mau makan aja gw susah. Mending aku cari cara buat kabur daripada aku harus ngeluarin uang lagi." Ucap hime dalam hati
"Lain kali kalau mau pulang jangan lewat jalan situ. Jalan itu gelap dan hampir gak ada yang lewatin kalau malem." Ucap jason
"Aku mana tau kalau itu cowok bakal bawa aku ke tempat kayak gitu. Kalau aku tau pasti aku gak akan ikutin dia." Ucap hime
"Lo ngikutin dia?" Tanya jason
"Aku nyasar dan dia mau anter aku ke cafe M jadi aku ikutin dia tapi ternyata dia bohong." Ucap hime merasa kesal mengingat kejadian tadi
"Lo ini bego atau apa sih? Anak kecil aja tau kalau ikut orang asing itu bahaya apalagi tengah malem. Gw kan udah bilang lo mesti lebih hati-hati, dunia ini gak seindah bayangan lo. Dunia ini kejam dan berbahaya." Ucap jason geleng-geleng kepala
"Walau dunia kejam tapi di dunia ini masih banyak orang baik. Bukti nya kamu dan temanmu nolongin aku." Ucap hime
"Lo itu kalau di bilangin malah ngeyel." Ucap jason membuang napas nya dengan berat
"Sorry, aku janji akan lebih hati-hati dan makasih." Ucap hime
Tiba-tiba terdengar suara perut berbunyi dengan keras. Hime serta jason langsung melihat ke asal suara. Hime menundukkan kepalanya merasa malu sedangkan jason tertawa kecil.
"Gw coba cek kulkas dulu, siapa tau ada makanan." Ucap jason
Jason menaruh gelas yang di pegangnya kemudian berdiri dan berjalan menuju dapur.
"Malu, sumpah malu banget aku. Ini perut gak tau situasi banget sih. Pengen sih makan di sini, tapi aku mesti kabur mumpung jason gak liat." Ucap hime dalam hati
Hime dengan perlahan bangun dari duduknya sambil menahan rasa sakit di kakinya.
"Kenapa ini kaki makin sakit dan susah di bawa jalan sih." Ucap hime dengan suara kecil
Hime berjalan perlahan sambil menopang tubuh nya di dinding. Baru beberapa langkah hime berjalan tiba-tiba tubuh hime terangkat dan jason melempar hime ke pundaknya.
"Eh... Eh... Apa-apaan ini? Turunin aku, pusing tau." Ucap hime memukul punggung jason
"Berisik! Kalau lo gak mau diem, gw jatuhin nih." Ancam jason
"Nyebelin, nyebelin..." Ucap hime kesal
Jason menurunkan hime di sofa kemudian jason berdiri di depan hime sambil melipat kedua tangan nya di dada.
"Lo ini demen banget sih kabur? Sekarang gara-gara apa sampe lo mau kabur?" Tanya jason
"Jawab apa ya? Gak mungkin aku kasih tau karena aku gak ada duit buat bayar tukang urut." Ucap hime dalam hati
"Lo takut di urut?" Tanya jason
Hime menggelengkan kepalanya menanggapi pertanyaan jason.
"Lo takut cuma berduaan sama gw?" Tanya jason
Hime menggelengkan kepalanya kemudian jason membuang napasnya pelan. Jason memberikan apel ke tangan hime.
"Di makan dan kalau lo mau pergi silahkan tapi kalau kaki lo udah di urut." Ucap jason
"Makasih." Ucap hime
Hime memakan apel pemberian jason kemudian jason duduk di depan hime. Jason memperhatikan hime yang memakan apel itu dengan lahap dan terlihat senang.
"Kayak nya lo laper banget. Lo mau gw pesenin makanan?" Tanya jason
Hime langsung tersedak dan batuk-batuk. Jason langsung menghampiri hime dan menepuk-nepuk punggung hime. Hime merasakan sakit di tenggorokan nya akibat ada apel yang menyangkut dan semakin lama hime semakin sulit bernapas. Jason melihat hime kesulitan bernapas langsung menarik hime ke pelukannya.
Jason membalikkan tubuh hime kemudian menekan perut hime dengan kuat menggunakan kedua tangannya. Setelah menekan perut hime beberapa kali apel yang tersangkut di tenggorokan hime terlempar keluar. Hime batuk-batuk kesakitan dan jason menarik napas lega.
"Lo gapapa?" Tanya jason
Hime mengangguk dengan wajah memerah menahan rasa malunya sedangkan jason kembali duduk. Hime berjalan perlahan untuk mengambil apel terkutuk yang sudah membuat dia malu. Bel di rumah jason berbunyi dan jason berdiri untuk membuka pintu.
"Gw buka pintu dulu dan lo jangan coba kabur dengan kaki seperti itu atau kaki lo lama kelamaan bakal di amputasi." Ucap jason
"Amputasi? Masa luka begini doang sampe di amputasi. Dia pikir aku anak kecil yang bisa di bohongin, sebaiknya aku cari celah buat kabur tanpa dia tau. Aku yakin rumah ini ada jalan belakangnya." Ucap hime dalam hati
Hime buru-buru berjalan walau kakinya semakin sakit. Hime melihat pintu belakang jason terbuka langsung mempercepat langkahnya. Saat hime sudah sampai di depan pintu belakang tiba-tiba tubuh hime terangkat.
"Jason turunin aku, aku bisa jalan sendiri." Ucap hime
"Jalan kemana? Toilet? Atau mau kabur dari sini?" Tanya jason
Hime terdiam mendengar ucapan jason. Jason membawa hime ke dapur kemudian jason menduduk kan hime di kursi. Jason mengambil kain kemudian mengikat tangan hime di kursi.
"Jason, kamu ngapain iket aku?" Tanya hime ketakutan sambil berusaha melepaskan ikatannya
"Supaya lo gak kabur. Lo tunggu sini, nanti tukang urutnya samperin lo." Ucap jason
"Jason, aku gak akan kabur lagi, jadi please lepasin tangan aku." Ucap hime memelas
Jason hanya diam, kemudian jason berjalan pergi meninggalkan hime.
"Jason lepasin aku sekarang juga." Teriak hime
Beberapa saat kemudian jason datang dengan seorang ibu-ibu.
"Di urut langsung aja bu." Ucap jason
"Siap bos JJ." Ucap ibu urut
"Jason, aku gak mau di urut." Ucap hime
"Kaki non mesti di urut supaya gak makin parah." Ucap ibu urut
Ibu urut mulai mengurut kaki hime dan hime berteriak kesakitan.
"Buset! Hime, lo itu di urut bukan lagi di kulitin, jadi stop teriak-teriak." Ucap jason menutup telinga nya
"Sakit tau." Ucap hime menangis
"Tahan non sebentar lagi selesai." Ucap ibu urut
Hime menangis sambil berteriak kesakitan setiap ibu urut memijat kakinya. Jason menemani di samping hime sampai ibu urut selesai.
"Udah selesai bos." Ucap ibu urut
"Makasih, ini uang nya." Ucap jason memberikan uang ke ibu urut
"Gak usah bos JJ. Kalau buat bos JJ gratis." Ucap ibu urut
"Udah ambil aja uang nya." Ucap jason menaruh uang itu di tangan ibu urut
"Makasih bos JJ. Oh ya bos, kaki non itu selama seharian harus diistirahatin dan jangan lupa kakinya harus dipakein obat sehari 3 kali." Ucap ibu urut memberikan obat ke jason
Jason mengangguk kemudian ibu urut pamit ke jason. Ibu urut berjalan ke luar kemudian jason melepaskan ikatan tangan hime.
"Lo mau nangis sampe kapan?" Tanya jason
Hime tidak menjawab dan tetap menangis kemudian jason menepuk puncak kepala hime dua kali.
"Kalau lo berhenti nangis nanti gw kasih coklat deh." Ucap jason
"Memang kamu pikir aku anak kecil kalau nangis di kasih coklat." Ucap hime menghapus air matanya
"Habis lo nangis nya udah kayak anak kecil." Ucap jason
"Aku nangis karna sakit tau. Aku kan udah bilang gak mau diurut." Ucap hime sesenggukan
"Iya, gw yang salah jadi stop nangisnya ok." Ucap jason
Hime berusaha menghentikan tangisannya kemudian jason berjalan ke arah kulkas dan mengambilkan sebungkus coklat. Jason menghampiri hime dan memberikan hime coklat yang tadi dia ambil.
"Kamu ngeledek aku? Aku gak mau coklat kamu, aku bukan anak kecil." Ucap hime menepis tangan jason yang menyodorkan coklat
"Siapa yang ngeledekin lo? Coklat ini buat ganjel perut lo tapi kalau lo gak mau yaudah gw yang makan." Ucap jason membuka bungkus coklatnya
"Eh..." Ucapan hime terhenti saat jason melihat ke arah dirinya
"Kenapa?" Tanya jason
"Coklat itu kan buat aku, kenapa kamu makan?" Tanya hime
"Tadi katanya gak mau." Ucap jason
"Aku mau." Ucap hime dengan suara pelan
Jason tertawa kecil kemudian jason memberikan coklat itu ke hime.
"Ini udah malem, sebaiknya lo tidur di sini aja." Ucap jason
"Gak usah, aku pulang saja." Ucap hime
"Ini udah malem dan kata ibu urut, lo mesti istirahatin kaki lo dulu. Gw gak akan macem-macem jadi lo gak perlu takut." Ucap jason
"Bukan gitu, aku percaya sama kamu tapi kata orangtuaku, aku gak boleh tidur serumah sama cowok atau besok nya aku akan hamil." Ucap hime
"What? Terus lo percaya?" Tanya jason
Hime menggelengkan kepalanya kemudian hime kembali menganggukkan kepalanya.
"Oh my god! Ternyata masih ada cewek dari jaman purba yang macem robot dan bodoh nya melebihi anak sd." Ucap jason dalam hati dan menepuk keningnya
Jason menggaruk kepalanya yang tidak gatal karena bingung cara menjelaskan ke hime.
"Lo tau kan proses pembuatan bayi?" Tanya jason
"Tau." Ucap hime
"Maksud gw bukan yang di jelasin orangtua lo tapi dalam pelajaran biologi. Eh, tapi lo lulus sekolah kan?" Tanya jason
"Aku sudah lulus SMA dan di sekolah gak ada pelajaran mengenai pembuatan bayi." Ucap hime
"Serius? Lo gak belajar soal ovum? Atau sperma? Bahkan lo gak tau soal seks?" Tanya jason
"Gak pernah. Apa itu ovum? Sperma? Seks?" Tanya hime
"Gila! Lo sekolah di mana sih? Sekolah di jaman batu? Lagian di internet kan banyak dan lo bisa cari tau." Ucap jason geleng-geleng kepala tidak percaya dengan yang di dengar nya
"Sekolahku sangat ketat dan di larang bicara kasar atau membahas hal yang tidak senonoh jadi pelajaran mengenai pembuatan bayi juga di larang. Aku gak ada waktu untuk main hp karena sibuk sekolah, les dan kursus." Ucap hime
"Gw turut sedih sama masa kecil lo." Ucap jason menepuk pundak hime
"Kenapa?" Tanya hime
"Karena lo dari kecil sampai sekarang gak menikmati hidup. Gw cuma bakal jelasin satu hal ke lo. Tinggal serumah sama cowok gak akan bisa hamil kalau mereka gak melakukan seks dan arti dari seks itu berhubungan intim atau badan." Ucap jason
"Berhubungan badan?" Tanya hime
"Lo tanya bokap lo ajalah. Atau teman lo." Ucap jason
"Aku gak bisa nanya siapa-siapa. Aku sekarang sendirian." Ucap hime lirih
"God, kalau gini gw berasa ngerusak anak orang tapi kalau gak di jelasin nanti dia bisa bahaya sendirian hidup di luar." Ucap jason dalam hati
Jason melihat ke arah hime lalu jason menjelaskan beberapa hal supaya hime mengerti dan tidak dibodohi orang lain.
"Jadi selama ini papa bohong sama aku." Ucap hime memasang wajah cemberut
"Yups." Ucap jason
"Kenapa papa harus bohong sama aku?" Tanya hime dalam hati
"Jadi lo mau nginep apa gak? Gw udah ngantuk nih, mau tidur." Ucap jason
"Aku boleh nginep?" Tanya hime
"Kan emang gw nawarin ke lo." Ucap jason
"Ok, aku mau nginep di sini tapi kamu janji gak macem-macem sama aku." Ucap hime
"Lo bukan style gw jadi gw gak akan tertarik sama robot macem lo apalagi lo sama sekali gak berpengalaman." Ucap jason menguap
"Aku bukan robot! Dan kamu juga bukan style aku." Ucap hime mendengus kesal
"Iya terserah lo." Ucap jason
Jason mau menggendong hime namun hime menghindar dan mendorong tangan jason.
"Mau ngapain kamu?" Tanya hime
"Lo mau gw buang ke kali." Ucap jason santai
"What?" Tanya hime kaget
"Bercanda. Gw mau bawa lo ke kamar, lo belum boleh banyak gerak jadi gw gendong lebih cepet dan aman." Ucap jason
Hime mengagguk kemudian jason menggendong hime. Hime mengalungkan kedua tangannya di leher jason. Jason membawa hime menuju kamarnya dan sepanjang perjalanan hime memperhatikan wajah jason. Jason menaruh hime di kasur kemudian jason memberikan hime salah satu baju miliknya.
"Ganti baju lo, oh ya kalau lo mau kunci pintu, ini kunci nya dan lo gak perlu khawatir karena gw gak ada kunci cadangannya." Ucap jason menaruh baju dan kunci kamarnya
"Jason makasih banyak buat semuanya dan maaf kalau ngerepotin kamu terus." Ucap hime menundukkan kepalanya memberi tanda terima kasih
"Sama-sama." Ucap jason berjalan keluar
Hime mengunci pintu kamar saat jason sudah ke luar kemudian hime mengganti bajunya. Hime tiduran di kasur jason kemudian hime melihat kalung yang di pakainya.
"Mama hari ini hime ngalamin hari menyeramkan dan menyenangkan. Hime beruntung bisa ketemu dan kenal jason walau pertemuan aku sama jason gak ada yang bener. Mama jagain hime terus ya dan salam buat tuhan yang ada di samping mama." Ucap hime
Hime menatap sekeliling kamar jason yang tertata rapi. Hime melihat satu figura foto di nakas jason. Hime mengambil figura foto dan melihat foto jason masih kecil sedang di gendong pria dan di sebelah nya ada seorang ibu yang hamil besar.
"Ini pasti kedua orangtua jason. Jason waktu masih kecil lucu dan gemesin banget." Ucap hime mengelus foto jason
Hime menaruh kembali figura foto jason lalu hime memejamkan matanya dan dalam beberapa saat hime terlelap.