Chereads / Sweet Revenge For You / Chapter 6 - Rumah Sakit

Chapter 6 - Rumah Sakit

Jason sudah sampai di jalan supratno dan jason melihat beberapa anggota nya di sana. Jason melepas helm dan turun dari motor kemudian menghampiri anggotanya.

"Kalian ngapain di sini? Mana mobil yang kalian kejar?" Tanya jason

"Mobilnya mendadak hilang waktu masuk ke daerah sini." Ucap salah satu anggota

"Kalian keliling cari cewek yang di sekap bernama hime. Cari di gudang atau lokasi kosong." Perintah jason

"Siap bos jj." Ucap semua nya bersamaan

Jason serta yang lain mencari keberadaan hime. Sedangkan di tempat hime berada, dia mulai sadar.

"Auww, sakit." Ucap hime memegangi leher belakangnya sambil mengambil posisi duduk

"Heh! Jangan berisik." Bentak penjahat 1

Hime langsung panik saat tau dirinya sedang berada di dalam mobil bersama penjahat bahkan hime tidak dapat melihat wajah penjahat itu di karenakan tempat yang gelap.

Hime mencoba kabur namun penjahat itu menaruh pisau di leher hime sehingga tubuh hime membeku saat benda tajam dan dingin itu menyentuh leher hime.

"Gw bilang jangan berisik dan duduk diam." Ucap penjahat 1

"Kamu mau apa? Please lepasin aku." Ucap hime ketakutan

"Gw bilang diem." Ucap penjahat itu emosi semakin menekan pisau ke leher hime

Hime meringis kesakitan dan hime merasa darahnya mengalir. Hime terdiam menahan rasa sakit dan hanya bisa menangis.

"Aku mohon siapapun tolong aku." Ucap hime dalam hati

Penjahat 1 melonggarkan pisau di leher hime.

"Kalau lo berisik, gw pastiin pisau ini bakal nusuk ke badan lo jadi berhenti nangis." Ancam penjahat 1

Hime mengangguk dan mencoba menghentikan tangisannya. Hime melihat penjahat 1 yang sedang tidak fokus ke dirinya memutuskan kabur. Hime membuka pintu mobil dan buru-buru turun dari mobil namun hime terjatuh akibat kakinya yang sakit.

Penjahat 1 ikut turun dari mobil kemudian menjambak rambut hime. Penjahat 1 mengangkat tangan nya siap menampar hime, hime memejamkan matanya ketakutan dan entah kenapa terlintas di otak hime nama jason.

"Jason." Teriak hime dengan sekuat tenaga

Penjahat 1 menampar hime dengan kuat hingga membuat hime merasa pusing dan memegangi pipi nya yang terasa sakit

Hime kembali menutup matanya bersiap menerima pukulan berikutnya namun bukan rasa sakit yang di dapat tapi suara kesakitan penjahat 1. Hime membuka matanya dan meihat jason sedang memelintir tangan penjahat 1.

"Brengsek! Lo berani mukul dan sakitin perempuan, dasar banci!" Ucap jason emosi

Jason memelintir tangan penjahat 1 dengan kuat sehingga terdengar bunyi tulang yang patah. Penjahat 1 berteriak kesakitan sambil memegangi tangannya. Jason mendekati hime, jason menghapus air mata hime yang mengalir.

"Lo udah aman. Biar gw bawa lo ke rumah sakit sekarang." Ucap jason

Hime mengangguk lalu jason menepuk puncak kepala hime pelan. Jason menggendong hime kemudian hime mengalungkan kedua tangan nya di leher jason. Hime membenam kan wajahnya di dada jason sambil menahan air mata nya yang mengalir.

"Kalian tau harus ngapain setelah ini, urusan di sini gw serahin ke kalian." Ucap jason ke anak buahnya

"Siap bos jj." Ucap anak buahnya

Jason membawa hime ke motornya kemudian jason mendudukkan hime di motor.

"Kita ke rumah sakit sekarang." Ucap jason

Hime hanya bisa mengangguk pelan sambil sesenggukan lalu jason membawa hime menuju rumah sakit. Setelah hime diobati oleh dokter, dokter meminta hime untuk menginap di rumah sakit untuk kesembuhan kaki hime.

"Jason, aku pulang aja ya." Ucap hime

"Gak! Pokoknya lo mesti ikutin apa kata dokter." Ucap jason

"Situ enak nyuruh aku nginep, gak usah bayar biaya rumah sakit. Mana besok aku mesti kerja." Ucap hime dalam hati

"Lo ikut suster, gw balik dulu mau urus beberapa hal dan besok gw bakal bawa sakura ke sini." Ucap jason

Hime memegang tangan jason tanpa sadar.

"Kenapa?" Tanya jason

"Kenapa apa nya?" Tanya hime

"Kenapa lo megang tangan gw?" Tanya jason

"Eh! Sorry, aku gak sengaja. Ngapain ya tanganku di sana?" Tanya hime melepaskan tangannya dari tangan jason

Jason berpikir sebentar kemudian jason mengacak rambut hime.

"Lo gak usah takut, di sini aman. Gak akan ada yang celakain atau jahatin lo." Ucap jason

Hime mengangguk kemudian jason tersenyum. Jason berjalan pergi meninggalkan hime dengan suster.

"Cowok nya ya mbak? Ganteng ya mana perhatian lagi." Ucap suster

"Bukan sus." Ucap hime

"Oalah kirainnya pacar si mbak. Kalau boleh saran, mbak harus jagain cowok kayak dia dan jadiin dia pacar mbak." Ucap suster

Hime hanya tersenyum malu-malu sedangkan suster mendorong kursi roda hime menuju kamar nya. Saat sampai ruangan, suster membantu hime untuk tiduran di kasur lalu setelah itu suster keluar.

Hime mencoba tidur namun mata hime tidak mau terpejam dan hime selalu terbayang saat dirinya di culik tadi. Hime akhirnya mengambil posisi duduk.

"Lebih baik aku pulang dan siap-siap pergi kerja daripada aku ke inget hal menyeramkan. Eh, tapi aku bayar biaya rumah sakit pakai apa ya? Uang saja aku gak ada." Ucap hime gelisah

Hime berdiri dan meringis kesakitan saat kakinya menyentuh lantai. Hime dengan perlahan dan hati-hati berjalan menuju toilet untuk mengganti bajunya.

Setelah hime berganti pakaian, hime langsung kabur dari rumah sakit dan setiap kali hime bertemu dengan suster atau dokter, hime cepat-cepat mengalihkan pandangannya dan berpura-pura sibuk dengan hp. Sesampainya hime di kos-kosan, hime duduk di kasurnya sambil bernapas lega.

"Untung gak ketahuan. Aku harus istirahat supaya besok bisa pergi kerja." Ucap hime

Hime mencoba tidur dan karena obat yang hime minum, hime terlelap. Sedangkan di tempat jason, jason sedang mengurus dan membalas perbuatan anggi dan anak buahnya. Setelah puas memberi mereka pelajaran serta memasukkan mereka ke penjara, jason pergi ke basecamp dan melihat sakura yang tertidur di sofa.

Jason membelai rambut sakura pelan kemudian mencium kening sakura singkat. Sakura membuka matanya saat jason membenarkan selimut sakura.

"Kak jason apa hime sudah ketemu?" Tanya sakura

"Udah, besok gw bawa lo ke rumah sakit buat ketemu hime jadi sekarang lo istirahat." Ucap jason

"Rumah sakit?! Hime luka kak? Dia ga luka serius kan?" Tanya sakura panik

"Dia cuma luka kecil dan sudah diobatin oleh dokter.' Ucap jason

"Bagus deh. Sakura mau jenguk hime sekarang." Ucap sakura

"Dia udah tidur dan kata dokter, dia harus banyak istirahat jadi besok saja kalau lo mau ke sana." Ucap jason

Sakura mengangguk kemudian jason menepuk puncak kepala sakura. Sakura tersenyum kemudian kembali memejamkan matanya. Jason menemani sakura yang tertidur dan jason ikut memejamkan matanya.

Keesokan paginya hime terbangun dan merasa sedikit pusing dan kakinya yang kembali ngilu bahkan lehernya yang terkena pisau sedikit sakit. Hime dengan lemas berdiri dan mempersiapkan dirinya bekerja.

Hime merasa pusing namun hime tahan kemudian hime pergi ke tempat kerja nya. Paginya jason dan sakura pergi ke rumah sakit dan jason bingung saat mendapat kabar kalau hime menghilang.

"Gw tau dia di mana. Lo tunggu sini, biar gw bawa tuh cewek ke sini." Ucap jason

"Hati-hati kak." Ucap sakura

Jason mengangguk dan berjalan pergi meninggalkan sakura. Suster melihat sakura dengan bingung kemudian sakura tertawa kecil.

"Tenang aja sus, pasien suster pasti ketemu dan dalam 3 jam eh maksud ku 2 jam pasti pasien suster udah di sini." Ucap sakura

Suster mengangguk dengan bingung kemudian sakura duduk di ruangan rawat hime. Sedangkan di tempat hime berada, pemilik cafe khawatir dengan kondisi hime.

"Kamu lebih baik istirahat di rumah daripada tumbang di sini." Ucap pemilik cafe

"Aku gapapa kok bos." Ucap hime tersenyum

"Aku gak bakal motong gaji kamu jadi sebaiknya kamu pulang istirahat." Ucap pemilik cafe

"Jangan bos, aku gak enak lagian aku betulan gapapa kok." Ucap hime

"Tapi kamu pucat banget." Ucap pemilik cafe

Hime baru mau menjawab pemilik cafe namun pintu cafe terbuka dan hime langsung menyambut tamu itu.

"Selamat da...." Ucapan hime terhenti saat melihat jason

"Lo itu hobby banget sih kabur!" Ucap jason kesal

"Sorry." Ucap hime panik

Hime mencoba kabur namun jason menahan tangan hime. Jason menarik hime ke arahnya sehingga hime menabrak tubuh jason kemudian jason melempar hime ke pundaknya.

"Jason turunin aku, aku lagi kerja." Ucap hime panik

"Sampe lo sembuh dan di bolehin ke luar dari rumah sakit, lo gak boleh kerja." Ucap jason

"Terus aku dapet uang darimana? Lagian mana di kasih aku libur lama-lama." Ucap hime

"Ini cewek sampai beberapa hari bakal gak masuk kerja dulu." Ucap jason ke pemilik cafe

"Ok, jj." Ucap pemilik cafe

"Lo denger sendiri kan apa kata bos lo. Jadi lo fokus nyembuhin diri lo dulu." Ucap jason

Jason menaruh hime di motor kemudian jason memberikan helm ke hime. Hime menerima nya dengan wajah cemberut kemudian hime memakai helm itu.

"Lo itu harus mikirin kesehatan lo dulu, baru kerja lagi. Kalau soal uang dan biaya rumah sakit biar gw yang bayar." Ucap jason

"Gak bisa gitu jason, aku gak bisa nerima kebaikan kamu terus." Ucap hime

"Anggep aja itu sebagai tanda terima kasih ke lo karena udah nolongin sakura." Ucap jason

"Tapi kan ujung-ujungnya kamu juga udah nolongin aku. Gini aja gimana kalau setelah aku gajian aku nyicil buat ganti uang rumah sakit." Ucap hime

Jason tidak menjawab hime dan hanya menggelengkan kepalanya merasa pusing dengan hime kemudian jason membawa hime menuju rumah sakit.

Sesampainya di rumah sakit jason memapah hime menuju ruangannya. Saat sampai, dokter langsung mengecek kondisi hime dan memberikan hime obat.

"Hime makasih banyak ya kemarin lo udah nolongin gw. Sekarang lo jadi luka gini." Ucap sakura

"Sama-sama sakura. Aku gapapa kok, cuma istirahat sehari juga nanti sembuh." Ucap hime

"Semoga kamu cepet sembuh jadi nanti aku bisa traktir kamu makan." Ucap sakura

"Sakura hari ini kamu ada kuliah pagi kan? Sebaiknya kamu cepet berangkat atau nanti kamu telat. Biar kak jason yang jaga hime di sini." Ucap jason

"Oh iya lupa. Hime, lo sama kak jason dulu ya, gw pulang kuliah pasti ke sini lagi." Ucap sakura

"Iya, kamu hati-hati ya sakura." Ucap hime

"Ok. Kak jason, sakura jalan dulu ya." Ucap sakura

"Ok, lo hati-hati. Kalau ada apa-apa cepet telpon kak jason." Ucap jason

"Siap bos." Ucap sakura

Sakura berjalan pergi meninggalkan hime dan jason berduaan.

"Istirahat sana, gw mau urus beberapa kerjaan dulu." Ucap jason berjalan ke arah sofa

Hime mencoba tidur namun tidak bisa dan hime hanya bolak balik mencari posisi yang pas. Entah kenapa sejak kejadian semalem, hime tidak bisa merasa tenang.

"Lo kenapa belum tidur?" Tanya jason

"Gak tau." Ucap hime

Jason berjalan mendekati hime kemudian duduk di sebelah hime.

"Lo gak nyaman kalau ada gw di sini?" Tanya jason

"Gak kok." Ucap hime

"Terus kenapa?" Tanya jason

"Aku sejak kejadian semalem ngerasa gak tenang dan ketakutan." Ucap hime

"Lo gak usah takut. Ada gw di sini lo pasti aman." Ucap jason menggenggam tangan hime

"Ini pertama kali nya tanganku di genggam sama seseorang dan ternyata rasa nya nyaman banget dan entah kenapa, aku merasa aman." Ucap hime dalam hati

Hime tersenyum ke arah jason kemudian hime mencoba untuk tidur sambil di genggam jason. Beberapa saat kemudian hime tertidur dan jason mau melepaskan tangannya namun hime menggenggam erat tangan jason.

Jason yang tidak tega membiarkan hime menggenggam tangannya. Jason ikut memejamkan matanya sambil menjaga hime.