Hime sudah di rawat selama seminggu dan hari ini hime sudah boleh keluar rumah sakit. Selama hime di rawat, sakura serta jason selalu datang menjenguk hime.
Jason serta sakura mengantar hime menuju kosan. Saat sampai hime turun dari mobil kemudian menundukkan kepalanya untuk berterima kasih ke jason serta sakura.
"Jason, sakura makasih banyak ya seminggu ini dan maaf sudah repotin kalian." Ucap hime
"Santai aja hime, gak usah kaku gitu." Ucap sakura menepuk puncak kepala hime
"Biarin aja, dia emang kaku kayak robot. Mending kita balik sekarang." Ucap jason
"Aku bukan robot." Ucap hime
"Iya, lo bukan robot tapi lo itu orang jaman purba." Ucap jason masuk ke dalam mobilnya
"Orang jaman purba?! Ih dasar cowok ngeselin." Ucap hime dalam hati
Hime menghentakkan kaki kanan nya sekali dengan kesal. Sakura yang melihat tersenyum kemudian sakura menyenggol lengan hime sekali.
"Makasih ya." Ucap sakura tersenyum
"Hah? Kamu kenapa makasih sama aku?" Tanya hime
"Ada deh. Gw balik dulu ya." Ucap sakura tertawa kecil melihat wajah bingung hime
Sakura naik ke dalam mobil lalu mobil melaju pergi. Hime mengangkat kedua bahunya dengan bingung kemudian hime berjalan ke kosan nya. Keesokan harinya hime sudah berangkat kerja dan mulai sibuk dengan cafe.
"Hime tolong kamu anter semua minuman ini ke alamat ini." Ucap pemilik cafe
Pemilik cafe memberikan hime kertas alamat serta beberapa plastik minuman.
"Ini atas nama siapa bos?" Tanya hime
"Kasih aja ke salah satu anggota grup dragon." Ucap pemilik cafe
"Grup dragon? Itu grup apa bos?" Tanya hime
"Grup dragon itu kumpulan anak muda yang ngelindungin wilayah sini tanpa minta imbalan. Mereka baik kok jadi kamu gak perlu khawatir lagian kamu kenal sama mereka." Ucap pemilik cafe
"Aku gak kenal sama grup dragon." Ucap hime
Pemilik cafe baru mau menjawab namun hp nya berbunyi dan pemilik cafe mengangkat telpon itu lalu menyuruh hime pergi dengan isyarat tangan. Hime pergi mengikuti alamat yang tertera menggunakan ojek.
"Bapak yakin di sini alamatnya?" Tanya hime
"Iya neng." Ucap abang ojek
"Kenapa banyak motor nya ya pak? Aman gak ya di dalem?" Tanya hime
"Aman kok neng, mereka itu baik." Ucap abang ojek
Hime mengangguk kemudian memberikan abang ojek uang lalu mengambil barang bawaannya.
"Mau di bantuin gak neng?" Tanya abang ojek
"Gak usah pak, saya bisa kok." Ucap hime
"Yakin? Itu kan berat neng." Ucap abang ojek
"Bisa pak, makasih ya." Ucap hime tersenyum
"Oh ya neng, kalau mereka gak buka pintu neng masuk aja langsung pasti gak di kunci kok." Ucap abang ojek
Abang ojek langsung pergi meninggalkan hime sebelum hime sempat bertanya. Hime berjalan masuk dan mengetuk pintu rumah itu namun tidak ada jawaban. Hime kembali mengetuk pintu dan tetap tidak ada jawaban, hime memutuskan mengikuti saran abang ojek.
"Permisi." Ucap hime membuka pintu rumah yang tidak terkunci
Hime berjalan masuk sambil melihat ke kiri dan ke kanan. Hime mendengar suara dari belakang rumah dan hime berjalan ke arah asal suara.
"Perm.... Aaaaa....." Teriak hime menjatuhkan barang bawaannya saat kepalanya terkena bola volly.
Hime mengelus kepalanya dan saat hime melihat ke sekeliling nya, hime sudah di kerumuni oleh cowok yang hanya mengenakan celana boxer. Hime baru mau melarikan diri tapi hime sudah di halangin jalan nya oleh seseorang.
Hime melihat orang yang menghalangi nya langsung menangis ketakutan. Hime mendengar suara jason yang memanggil dirinya. Hime melihat ke asal suara dan hime melihat jason berjalan ke arah nya.
"Jason." Ucap hime berlari menghampiri jason dan bersembunyi di belakang tubuh jason
"Lo ngapain di sini?" Tanya jason
"Aku nganter kopi." Ucap hime menutupi mata nya dengan tangan
"Siapa yang mesen kopi?" Tanya jason ke yang lain
Semua menggeleng kemudian jason melihat ke arah hime dengan bingung.
"Aku gak tau siapa yang mesen. Yang pasti aku sudah anter jadi aku balik dulu." Ucap hime berjalan sambil menutupi matanya
Hime menabrak tubuh seseorang dan orang itu menahan tubuh hime supaya tidak terjatuh.
"Weits carefull girl." Ucap pria 1
"Maaf." Ucap hime membungkukkan sedikit tubuhnya sambil menutupi matanya
"Lo ngapain nutup mata gitu sih?" Tanya pria 2
"Aku dilarang lihat cowok telanjang." Ucap hime masih menutupi matanya
"Telanjang? Maksud lo toples? Astaga lucu banget sih lo, lo dari jaman apa sih? Siti nurbaya?" Tanya pria 2 menoel-noel tangan hime
"Gw rasa dia dari jaman penjajahan." Ucap pria 1 tertawa dan memencet-mencet pipi hime
"Ja... Jason." Ucap hime ketakutan masih menutupi matanya
"Chiko, varel stop it." Ucap jason berjalan menghampiri hime kemudian jason menarik hime ke pelukan nya
"Sorry bos, dia lucu sih reaksinya." Ucap varel tertawa kecil
"Yoi, jarang loh ada cewek macem dia." Ucap chiko
Jason melotot ke arah chiko dan varel kemudian semua pada bubar. Jason membawa hime ke ruang tamu lalu jason mendudukkan hime di sofa. Jason memakai bathrobe miliknya dan berdiri di depan hime sambil melipat kedua tangannya di dada.
"Lo udah boleh buka mata." Ucap jason
Hime membuka matanya dan melihat jason berdiri di depannya.
"Lo salah anter lagi?" Tanya jason
"Kata abang ojek nya bener kok. Ini basecamp grup dragon kan?" Tanya hime
"I see... Tunggu bentar di sini." Ucap jason
Jason berjalan pergi meninggalkan hime dan saat hime mau berdiri untuk pergi jason sudah melihat ke arah hime dari tempat dia berada.
"Lo coba kabur, gw pastiin bakal iket leher lo pakai tali lucky." Ancam jason setegah berteriak
Hime berhenti berjalan dan melihat ke arah jason yang lumayan jauh dari tempat dia berada. Jason menunjuk ke arah leher hime, hime refleks memegang leher nya dan kembali duduk sambil menunggu jason.
"Bentar deh, siapa lucky?" Tanya hime kebingungan
Hime terpaksa menunggu jason kembali dan bertanya. Beberapa saat kemudian jason datang membawa kotak p3k. Jason duduk di sebelah hime kemudian jason menyerahkan uang ke hime.
"Ini buat bayar kopi yang tadi lo anter dan bilang ke bos lo gak usah ngasih kopi ke kita terus." Ucap jason
"Ok. Oh ya jason, lucky itu siapa?" Tanya hime
Jason tidak menjawab hime dan sibuk membongkar kotak p3k. Jason mengeluarkan salap dan memberikannya ke hime.
"Buat apa ini?" Tanya hime
"Buat kening lo yang merah." Ucap jason
Hime memegangi keningnya yang tadi terkena bola. Hime baru mau berterima kasih namun jason sudah menyentil keningnya yang memerah.
"Gak usah bilang makasih dan gak ada hormat macem di militer." Ucap jason
"Iya." Ucap hime memasang wajah cemberut
Hime mencoba membuka obat itu namun hime kesulitan. Jason mengambil salep itu dari tangan hime kemudian jason membuka salep itu. Jason memakai kan salep ke kening hime dan menggosoknya pelan.
"Kamu anggota grup dragon?" Tanya hime
"Ya." Ucap jason masih menggosok kening hime
"Jadi kamu mafia dong?" Tanya hime
"Bukan. Grup ini di bentuk untuk ngelindungin orang lemah dari orang jahat. Grup ini berusaha untuk melindungi wilayah sekitar sini yang awalnya sangat tidak aman." Ucap jason
"Jadi kalian gak kerja buat ngelindungin wilayah sekitar sini?" Tanya hime
"Anak kecil gak perlu banyak tau." Ucap jason mengacak rambut hime
"Aku bukan anak kecil lagi dan aku sudah dewasa." Ucap hime
"Terserah deh." Ucap jason memasukkan salep ke kotak p3k
"Ih! Dasar cowok nyebelin! Bentar baik, bentar nyebelin." Ucap hime dalam hati dan memasang tampang cemberut
"Lo tunggu bentar, biar gw anter lo balik ke tempat kerja. Gw takut anak kecil nyasar nanti." Ucap jason
"What?! Aku bukan anak kecil!" Ucap hime berdiri dan menghentakkan kakinya dengan kesal
Jason tertawa kecil kemudian berjalan pergi meninggalkan hime. Hime menunggu jason di ruang tamu dan tidak lama kemudian jason datang memakai pakaian lengkapnya. Jason mengantar hime ke cafe dan saat sampai hime turun dari motor.
"Eits! Mau gw sentil lo." Ucap jason saat melihat hime bersiap memberi tanda terima kasih
Hime otomatis memegangi keningnya dan melihat jason dengan kesal.
"Bye anak kecil." Ucap jason langsung melajukan motornya
"Aku bukan anak kecil." Teriak hime kesal
Hime masuk dan kembali bekerja. Malamnya hime di jemput sakura untuk pergi makan malam.
"Ngomong-ngomong lo udah punya pacar belum?" Tanya sakura
"Belum. Kenapa memang nya?" Tanya hime
"Udah ada yang lo suka atau lagi deket gak?" Tanya sakura
Hime berpikir sebentar kemudian menggelengkan kepalanya.
"Good." Ucap sakura tersenyum
"Good? Kenapa kamu nanya gitu?" Tanya hime
"Ada deh. By the way kak jason bentar lagi sampai sini dan dia bakal anter lo balik." Ucap sakura
"Kenapa dia anter aku balik? Kan harusnya dia anter kamu." Ucap hime
"Supaya kalian bisa deket satu sama lain." Ucap sakura
Hime langsung tersedak dan batuk-batuk. Hime mengambil minum dan langsung meminumnya sedangkan sakura menepuk pelan punggung hime.
Saat hime sudah mendingan hime kembali minum sambil mengelus dadanya sedangkan sakura meminum jus strawberry nya.
"Maksud kamu apa? Jason itu kan pacar kamu?" Tanya hime
Sakura menyemburkan jusnya mendengar perkataan hime.
"What? Ewww... No." Ucap sakura mengelap mulutnya dengan tisu
Hime melihat sakura dengan bingung kemudian sakura membuang napasnya dengan berat.
"Jason itu kakak kandung gw, sebetulnya sih pengen punya cowok kayak kak jason tapi susah nyari cowok kayak dia." Ucap sakura mengaduk-aduk jusnya
"Aku pikir jason itu pacar kamu." Ucap hime
"Sekarang lo tau gw sama kak jason gak pacaran, jadi gimana perasaan lo sama kak jason?" Tanya sakura
Hime menggeleng sambil mengangkat kedua bahunya.
"Kalau lo ngeliat kak jason gimana perasaan lo?" Tanya sakura
"Hmm... Yang pasti aku ngerasa nyaman dan aman kalau deket jason. Dia juga suka buat aku senyum sendiri dan kadang kesel." Ucap hime
"Terus... Terus?" Tanya sakura tersenyum penuh arti
"Udah itu aja." Ucap hime mengipasi pipinya yang terasa panas
"Lo gak pernah ngerasa deg-degan gitu?" Tanya sakura
"Kenapa sih kamu nanya gitu?" Tanya hime memegangi pipinya yang terasa panas
"Gw pengen kak jason punya pacar kayak lo tapi gw harus pastiin lo suka gak sama kak jason dan ternyata hasilnya wow... Lo suka sama kak jason." Ucap sakura semangat
"Aku suka sama jason? Gak mungkin." Ucap hime
"Serius. Ciri-ciri yang kamu sebutin itu sama persis dengan orang yang jatuh cinta." Ucap sakura
"Walau aku suka sama jason, dia gak akan suka sama aku." Ucap hime
"Gw bakal bantu lo. Tapi lo umur berapa sih?" Tanya sakura
"Umurku 19 tahun." Ucap hime
"Sama dong, berarti kita seumuran dan itu berita bagus. Ok, tahap awal untuk mendekati kak jason yaitu kamu harus lebih agresif dan jangan kaku supaya lo bisa tau perasaan kak jason." Ucap sakura
"Agresif itu seperti apa?" Tanya hime
Sakura memberi tanda ke hime untuk melihat ke belakang tubuhnya. Hime melihat ke belakang dan melihat jason yang berjalan ke arahnya.
"Kamu cari aja di internet dan praktekin nanti baru aku ajarin pas ketemu lagi." Bisik sakura
"Ada apa lo suruh gw ke sini?" Tanya jason
"Sakura lagi ada tugas kelompok dan gak ada yang anter hime pulang jadi gw mau minta tolong kakak yang ganteng ini anterin hime balik." Ucap sakura berdiri dan menghampiri jason kemudian sakura mencium pipi jason singkat
"Gak usah sakura , aku bisa balik sendiri." Ucap hime salah tingkah
"Ah! Gw udah di jemput tuh. Bye hime, bye kak jason." Ucap sakura berlari pergi
"Udah, gw anter lo balik. Ini udah malem dan anak kecil pulang sendirian bahaya." Ucap jason
"Ish! Aku bukan anak kecil." Ucap hime menghentakkan kakinya kesal
"Whatever." Ucap jason berjalan ke arah luar
Hime mengikuti jason dan jason mengantar hime pulang ke rumah nya. Di perjalanan hime mencari cara mendekati jason serta arti agresif. Saat sampai hime turun dan jason mengernyitkan keningnya melihat wajah hime yang memerah.
"Lo sakit?" Tanya jason mengukur suhu tubuh hime dengan telapak tangannya
"Aku gapapa." Ucap hime memegangi kedua pipinya yang terasa panas
"Gak panas, tapi kenapa pipi lo merah?" Tanya jason
"Mungkin ini karena blush on." Ucap hime salah tingkah
"I see. Harusnya anak kecil gak usah pakai blush on." Ucap jason
"Sekali lagi aku bilang kalau aku bukan anak kecil." Ucap hime menghentakkan kakinya kesal
"Dasar anak kecil bawel." Ucap jason mengacak rambut hime
"Iya tau deh yang tua dasar om-om." Ucap hime menjulurkan lidahnya ke arah jason
"Lo!" Ucap jason menunjuk hime
"Om-om yang tua dan nyebelin, aku balik dulu ya makasih buat semuanya." Ucap hime
Hime menarik kedua ujung jaket jason sehingga menghadap dirinya kemudian hime mencium bibir jason. Jason langsung terdiam saat mendapat ciuman dari hime.
Hime melepaskan ciumannya kemudian berlari ke dalam kosan nya meninggalkan jason yang syok.
"Astaga! Apa yang udah aku lakuin? Harusnya aku gak ikutin internet. Gimana cara aku ketemu jason? Tapi begini toh rasa bibir kalau bersentuhan dengan bibir lain." Ucap hime memegangi bibirnya
Hime tiduran di kasur dan tersenyum sambil memegangi bibirnya.
"Mama akhirnya hime jatuh cinta." Ucap hime senang menutupi wajahnya dengan bantal
Hime heboh di dalam kamar nya sedangkan jason baru tersadar.
"Gila! Itu cewek barusan cium gw! For god sake." Ucap jason menepok jidatnya
Jason memegangi bibir nya dan tersenyum kemudian jason pulang ke rumah nya. Sedangkan sakura sedang berada di cafe dekat kampusnya.
"Guys, gw balik dulu ya takut dicariin bunda." Ucap sakura
"Bentar lagi deh sakura, tugas gw udah mau kelar nih." Ucap naura
"Iya tunggu sampai kita selesai ya nanti kita anter lo pulang." Ucap nayra
"Gw naik taksi aja deh. Sejak kejadian kemarin bunda suka khawatir jadi gw gak bisa pulang terlalu malem." Ucap sakura
"Lo minta di jemput deh. Gw takut lo di culik lagi." Ucap naura
"Ih.. Amit-amit! Jangan sampe deh jauh-jauh." Ucap sakura
"Kalau gak minta prince revon anter lo pulang aja." Ucap nayra
"Betul! Kalau gitu gw telpon prince revon dulu." Ucap naura
"Eh! Gak usah! Gw bisa pulang sendiri, ogah gw di anter sama cowok playboy itu." Ucap sakura
"Hallo prince revon bisa jemput sakura di cafe deket kampus gak?" Tanya naura
Sakura langsung merebut hp dari tangan naura.
"Naura! Ish! Gw bisa pulang sendiri gak usah telpon dia!" Ucap sakura
Sakura mematikan telpon naura lalu sakura mengembalikan hp itu.
"Sakura ini udah malem bahaya buat cewek pulang sendiri." Ucap nayra
"Kalau gak minta anak buah kakak lo jemput deh." Ucap naura
"Mereka kalau jam segini lagi sibuk semua. Gw juga udah gede bisa pulang sendiri." Ucap sakura
"Tunggu bentar aja sih sakura. Prince revon kan tempat tongkrongannya deket sini." Ucap nayra
"Gak lah... Udah gw cabut dulu nanti malah makin malem." Ucap sakura
Sakura berjalan keluar dan berjalan ke depan jalan raya. Sakura berjalan dengan perasaan takut sambil mencengkram tali tasnya dan melihat kiri serta kanannya.
"Kenapa gw jadi ketakutan gini ya? Apa gw balik aja ke cafe dan minta jemput kak jason? Mana gak ada taksi lewat sini lagi, mending gw pesen taksi online." Ucap sakura mengeluarkan hpnya
Sakura menyalakan hpnya namun hp sakura mati.
"Jiah pake gak ada batre lagi. Gw balik ke cafe deh minta naura pesenin taksi online." Ucap sakura
Baru sakura membalikkan tubuhnya sakura sudah kaget ada orang di belakang nya.
"Aaa...." Teriak sakura
Sakura refleks mundur dan hampir terjatuh namun revon merangkul pinggang sakura supaya sakura tidak terjatuh namun tangan revon tidak sengaja mengenai ujung dada sakura.
"Aaaa.... Dasar playboy mesum! Lepasin gw!!" Teriak sakura mendorong revon
Revon otomatis melepaskan tangan nya sehingga sakura terjatuh.
"Auww... Lo!" Ucap hime emosi menunjuk revon
"Sorry, lo yang suruh gw lepasin." Ucap revon mau membantu sakura berdiri
Sakura menepis tangan revon dan berdiri sendiri.
"Ada yang luka gak?" Tanya revon
"Bukan urusan lo! Ngapain lo di sini?" Tanya sakura
"Gw nyusul lo. Katanya minta gw anter pulang." Ucap revon
"Ogah gw di anter pulang lo!" Ucap sakura ketus
"Lo yakin gak mau gw anter pulang? Emang lo gak denger gosip anak-anak kampus? Ada mahasiswi yang pulang malem sendirian terus di culik dan di perkosa habis itu dibunuh. Sekarang arwahnya gentayangan di sekitar sini." Ucap revon
"G... Gw gak pernah denger. Gak usah ngarang deh." Ucap sakura
"Dih! Ngapain gw ngarang? Kemarin malam di kampus ada yang nunggu taksi online trus ngeliat arwah itu dan katanya diikutin sampe rumah." Ucap revon
"Gw... Gw gak..." Ucap sakura terbata-bata
"Lo gak apa?" Tanya revon
"Gw gak takut." Ucap sakura dengan tangan gemetaran
Revon melihat itu menahan tawanya.
"Yakin? Gimana kalau gw bilang dia di belakang lo se..." Ucapan revon terhenti karna sakura memeluknya
"Aaaa.. Gw mau pulang! Anter gw pulang sekarang!" Teriak sakura
"As your wish my princess." Ucap revon tersenyum
"Sekarang! Cepetan!" Rengek sakura
"Mobil gw ada di cafe jadi kita mesti ke sana." Ucap revon
Sakura melepaskan pelukannya lalu sakura berjalan dengan mata terpejam mendahului revon.
"Sakura pelan-pelan." Ucap revon mengejar sakura
Revon mengejar sakura.
"Gw gak nyangka cewek kayak lo takut sama hantu." Ucap revon
Sakura memperlambat jalannya lalu sakura membuka matanya.
"Gw gak takut! Gw cuma mau cepet pulang." Ucap sakura berbohong
Sakura melihat salah satu anggota jason. Revon melihat ke arah pandangan sakura langsung bersembunyi.
"Kak chiko." Teriak sakura
Chiko yang mau memakai helm langsung terhenti dan melihat ke asal suara. Sakura berlari menghampiri chiko.
"Sakura? Lo ngapain malem-malem sendirian?" Tanya chiko
"Sakura sama tem... Loh revon mana?" Tanya sakura melihat sekelilingnya
"Siapa revon?" Tanya chiko
Sakura melihat sekelilingnya mencari revon.
"Revon... Lo di mana?" Panggil sakura
"Mungkin dia balik duluan." Ucap chiko
"Mungkin..." Ucap sakura ragu-ragu
"Yaudah kalau gitu biar gw anter lo pulang sebelum nyokap sama bos jj khawatir." Ucap chiko
"Ok kak." Ucap sakura
Sakura naik ke atas motor chiko dan sebelum memakai helm sakura masih melihat sekelilingnya mencari keberadaan revon.
"Sorry sakura, gw gak mau anggota dragon lihat gw dan nanti malah timbul masalah." Ucap revon dari tempat persembunyiannya
Saat sakura sudah menjauh revon keluar dari tempat persembunyiannya dan berjalan menuju cafe.