Chereads / CAN YOU TRUST ME? / Chapter 7 - A Threat From Grandma

Chapter 7 - A Threat From Grandma

"Baguslah. Aku bisa menjadi ayah dari anaknya dan memutuskan Seorin" ucap Jihyuk enteng dan membuat yoongi merem mendadak.

"Ya Hyung, kau mau mati huh?"

"Karna Kau gila Park Jihyuk. Makanya aku kaget"

"Gila dimananya? Itu ide bagus bukan? Dia tak punya siapa-siapa, dan anaknya juga butuh seorang ayah. Dan aku siap dengan itu"

"Terserah kau saja Jihyuk-ah"

Daripada berdebat dengan Jihyuk alangkah baiknya Yoonki kembali fokus menyetir dan sampai di kantor tepat waktu. Karna Yoonki tau, berdebat dengan Park Jihyuk akan memakan waktu yang 'sedikit' lama.

Beginilah kesibukan Yoonki serhari-hari, menjabat sebagai CEO di MG Coorp. Sebenarnya bukan menjadi CEO impian Yoongi, saat masih duduk di bangku sekolah Yoonki bermimpi menjadi seorang musisi. Namun ia harus mengubur mimpi dalam-dalam karna ialah anak satu-satunya di keluarga Lee. Dan sejak ayahnya meninggal 4 tahun yang lalu, Yoonki harus turun tangan mengelola perusahaan saat umurnya masih 21 tahun. Yoonki berusaha keras untuk mempertahankan semuanya, hingga sekarang Yoonki sangat dikenal sebagai pengusaha muda sukses.

"Yoonki"

"Nenek,ada apa kesini?"

Pintu ruang kerjanya terbuka, Yoonki kaget karena ibu dan neneknya yang datang tiba-tiba. Tidak biasanya mereka datang kesini.

"Cepat kerumah sakit!"

" Untuk apalagi aku kesana nek? " Yoonki masih fokus pada pekerjaan nya.

"Temani Jaera.Kau tak kasihan padanya?"

"Kenapa harus aku? Dan untuk apa aku kasihan padanya, bahkan dia bukan siapa-siapa"

"Dasar anak keras kepala. Apa kau tidak sadar, bahwa kau tertulis sebagai ayah dari bayinya. Apa kata orang - orang nanti? Jika kau terlihat menelantarkan mereka"

"Masa bodoh dengan omongan orang orang nek"

"Aku tidak mau, pokok nya kau harus kesana. Aku tidak mau nama keluarga Lee jadi buruk"

"Tidak aku sibuk"

"Aku sudah menyuruh Jihyuk dan Jiseok menghendel pekerjaanmu. Jadi pergi sekarang juga"

"Sekali tidak, tetap tidak. Kenapa bukan ibu dan nenek saja yang kesana?" tolak Yoonki lagi.

"Kami akan shooping keperluan bayinya" sahut ibu Yoonki.

"Apa? kenapa kita harus repot-repot membelikan nya?"

"Kau pikir duit dari mana dia bisa membelikan pakaian bayi?" Sengit ibunya.

"Berikan saja baju Yoori yang sudah tak terpakai"

"Astaga, ya Tuhan. Pria kaya macam apa kau yang memberi kan pakai bekas anakmu pada anak yang baru lahir. Dasar pria kikir. Dan lagi, bayi itu laki-laki Yoonki, bukan perempuan seperti Yoori"

"Terserah lah. Aku tetap tidak akan pergi" Yoonki masih bersikeras.

"Apa kau mau aku mati perlahan karena ulahmu yang merusak nama baik keluarga?" Ancam nenek.

"Nenek...? Baik. Aku pergi sekarang. Tapi jangan lagi mengancam ku dengan mengatasnamakan kematian" Yoonki mengalah untuk kesekian kali nya.

Setelah kepergian Yoonki, nenek dan ibunya berhigh five ria merayakan kemenangan mereka melawan sikeras kepala Lee Yoonki.

"Ibu mertua, memang yang terbaik" ibu Yoonki mengacungkan kedua jempol pada mertuanya.

"Ayo, ayo kita pergi ke baby shop"