"Saya tak punya satupun dari mereka" ucap Jaera pelan.
Nenek dan ibu Yoonki mengernyit bingung dengan ucapan gadis didepan mereka.
"Apa maksudmu nak?" tanya nenek Yoonki.
Dengan sedikit kepercayaan diri, Jaera menceritakan bagaimana cerita hidupnya dan mengalami semuanya. Meskipun Jaera tak memberi tahu sedetailnya. Dan tak memberi tau siapa ayah dari bayinya. Namun ia tak berbohong tentang ibunya. Jaera rasa tak ada yang perlu disembunyikan dari fakta itu. Sungguh sebenarnya ia sangat malu. Tapi akan lebih baik jika mereka tau dari awal tentang hal itu.
"Jadi kau tak melanjutkan sekolahmu setelah teman-temanmu tau pekerjaan ibumu?"
Jaera menggeleng "aku tak sanggup mendengar ucapan mereka"
"Apa kau punya saudara atau teman di Daegu?"
"Juga tidak"
"Jadi akan kemana kau setelah keluar dari sini?"
"Mungkin saya akan mencari tempat tinggal yang murah di daerah ini" Jaera berpikir sejenak "tapi... Aku tau ini tidak sopan nyonya. Tapi bisakah saya meminjam uang untuk biaya rumah sakit? Karena uang yang saya bawa hanya cukup untuk menyewa tempat tinggal saja. Saya berjanji akan mengembalikan uangnya setelah dapat pekerjaan nanti"
Tak ada jawaban dari ibu atau pun nenek Yoonki.
"Maaf, saya tau ini sangatlah tidak sopan"
Jaera merutuki dirinya sendiri karena hal bodoh yang ia ajukan pada orang asing yang baru saja ia temui. Tentu saja hal itu sangat lah tidak sopan. Nenek Yoonki, memberi kode pada menantunya, ibu Yoonki.
"Maaf Jaera, kami permisi keluar sebentar"
Pamit ibu Yoonki. Jaera mengerti, tak ada harapan. Mungkin ia harus memohon nantinya pada pihak rumah sakit. Sedangkan yang terjadi diluar, sangat tidak sesuai dengan perkiraan Jaera.
"Seojin-ah, tidak kah kau berpikir sesuatu?" Tanya nyonya besar Lee, pada menantunya.
"Ya ibu. Aku rasa aku menyukai gadis polos itu. Aku rasa, dia bisa mengubah sesuatu"
"Bagus, artinya kau setuju dengan pendapatku?"
"Tentu saja ibu" sorak ibu Yoonki.
Bukan nenek Yoonki namanya jika tak punya ide ide konyol dalam hidupnya. Bahkan ibu Yoonki, setelah masuk ke dalam keluarga Lee juga terpengaruh karenanya. Dua wanita itu akan sama sama menyusun rencana dari ide konyol mereka. Bahkan Yoonki dan ayahnya kewalahan dengan tingkah mereka.