Oktober 2003
"Lang!"
Aku menghentikan langkahku saat seseorang menepuk bahuku dengan keras. "Sakit woi! Apa?"
"Jumat besok, kita asistensi ke rumah Pak Bima."
"Hah? Harus ya ke rumahnya? Memang Pak Bima tidak ke kampus?"
"Entahlah. Anaknya tidak bisa ditinggal katanya. Sakit atau apa, aku juga tidak tahu."
Seperti kata Daniel, keesokan sorenya kami bersepuluh mendatangi rumah Pak bima. Rumahnya minimalis. Dengan berbagai jenis tanaman di halaman rumahnya. Berbagai jenis anggrek tergantung rapi di dinding sebelah utara rumahnya. Juga kaktus-kaktus yang tersusun rapi di sebuah instalasi. Dan jangan lupakan tanaman organik dalam instalasi hidroponiknya.
Rumah ini terlihat seperti rumah milik gardener atau ahli pertanian dari pada rumah seorang arsitek.