"Besok kita ke rumah Bapak sama Ibu."
"Ha? Kapan?"
"Pagi-pagi sekali. Jam lima kita berangkat, lalu sarapan di sana."
"Lama tidak?"
"Kenapa?"
"Saya rencananya mau buat maket. Sebentar lagi deadline."
"Kurang berapa minggu perkuliahanmu?"
"Hm... Lima? Atau enam mungkin."
"Tapi sepertinya Ibu akan meminta kita untuk meng-inap."
"Yaah. Lalu maket saya bagaimana?"
"Besok kan masih Sabtu, Sayang."
"Apa?"
"Besok masih Sabtu. Kamu bisa mengerjakannya hari Minggu."
"Tidak. Bukan itu maksud saya. Tadi mas panggil apa?"
"Apa?"
"Lupakan."
Hening. Hanya getar AC yang yang menggema di sudut kamar. Waktu telah menunjukkan pukul 23.15, dan kami baru saja berbaring di tempat tidur. Aku sudah meng-ajaknya istirahat sejak tadi, tapi dia masih sibuk dengan tugas-tugas kuliahnya. Mungkin ini masa-masa deadline-nya. Sedikit banyak aku memahaminya, karena aku juga bergerak di bidang itu.