Matahari yang mulai muncul di langit membuat semua orang memulai aktivitasnya masing masing, alena yang baru saja mulai sarapan mendengar suara motor didepan rumahnya, tak lama kemudian ada suara ketukan pintu yang membuat ibunya alena membukakan pintu rumahnya.
"Assalamualaikum." ucap orang itu.
"Wa'alaikumussallam, nyari siapa
ya?" kata ibunya alena
"Saya temannya alena tante,
nama saya vano."
"Oh... silahkan masuk."
"Nggak usah tante, saya disini
aja."
"Kamu masuk aja, sekalian kita
sarapan."
"Saya udah sarapan tante." Bohong vano.
"Eit...., nggak boleh nolak. Ayo
sarapan bareng!"
"Ya udah deh tante."
Vano dan ibunya alena pun langsung menuju ke ruang makan. Di ruang makan tersebut ada alena yang sedang menyantap sarapan paginya.
"Al!" ucap mamanya.
"Iya ma." jawab alena sambil menengok ke arah mamanya dan ia kaget melihat Vano disamping mamanya.
"Ini ada temanmu, ajak dia
sarapan."
"I...Iya ma."
"Sudah sana duduk disamping
Alena." ucap mamanya ke vano.
"Iya tante."
"Ya udah, tante ke belakang
dulu ya."
"Iya tante, hati hati."
"Iya."
Ibunya alena pun pergi meninggalkan mereka berdua, alena yang tadi sarapan dengan lahap langsung gugup.
"Ayah kamu mana?" tanya vano
"A...ayah gue udah berangkat
duluan." jawab alena dengan nada terbata bata.
"Ooh... Kamu kenapa jawabnya
gugup gitu."
"Nggak kok."
" Kamu nggak suka ya aku
disini ?"
"Ha, nggak. Ayo makan lagi
nasi gorengnya."
"Oke, makasih ya."
"Hm... Iya." jawab alena sambil tersenyum paksa.
Beberapa menit kemudian ibunya alena datang dengan pakaian kantornya dan ikut duduk sama mereka.
"Kamu teman sekelas alena?" tanya ibunya alena
"Enggak tante." Jawab Vano
"Oh..."
"Tante, saya boleh ajak alena
pergi sekolah bareng?"
"Boleh."
"Tapi ma." Ucap alena tiba tiba
"Kasian si vano datang
kesini pagi pagi supaya bisa
pergi ke sekolah bareng
Kamu."
"Ya udah deh."
Setelah selesai sarapan mereka berdua berjalan menuju halaman rumahnya untuk segera pergi ke sekolah, tiba tiba ibunya alena menyusul mereka ke halaman rumah untuk melihat mereka pergi ke sekolah.
"Ma, aku pergi dulu ya." Ucap sambil mencium tangan ibunya.
"Tante, saya juga pamit ya."
"Iya, hati hati ya."
"Siap tan, laksanakan."
"Hahaha... yaudah, pergi sana
nanti kalian terlambat."
"Oke tante."
Vano langsung menghidupkan motornya dan menyuruh alena naik. Mereka pun pergi ke sekolah melewati jalan pintas agar mereka tidak kena macet.
Karena di jakarta biasanya pagi pagi saja sudah macet.
Akhirnya mereka sampai di sekolah dan menjadi pusat perhatian semua murid.
"Al, nanti kita pulang bareng
lagi ya." Ucap vano
"Jangan deh, nanti gue mau ke
gramedia."
"Aku yang antar kamu."
"Nggak usah."
"Ya udah deh."
*****
"Al!" Panggil seseorang dari belakang.
Alena menengok ke belakang."iya kak."
"Lo nanti mau ke gramedia ya?"
"Hm... Iya."
"Bareng ya, soalnya gue juga
mau kesana. Kita naik motor
gue aja."
"Iya sayang."
"Lebay banget lo."
"Hahaha."
"Nanti gue tunggu di parkiran."
"Iya."
Tiba tiba vano datang mendekati alena yang berjalan santai menuju kelasnya
"Kok kamu mau sama dia ke
gramed nya."
"Why not. Dia juga mau nyari
buku disana."
"Kamu hati hati disana."
"Oke."
Vano langsung pergi menuju kelasnya setelah berbicara dengan alena.
"Gue harus ikuti mereka." Gumamnya sambil berjalan
*****
"Al, yuk kita pergi!" Ucap alex,
yup! Alex adalah orang yang ngajak alena pergi bareng ke gramedia.
"Yuk." Jawab alena
Alex dan alena langsung pergi ke gramedia dengan menaiki motor sport berwarna merah milik alex, tetapi vano mengikuti mereka dari belakang tanpa sepengetahuan mereka berdua.
Sesampainya di gramedia alden melihat mereka berdua berpegangan tangan. Melihat hal itu vano langsung pergi dari gramedia dan tidak mau melihat mereka lagi.
"Kak, belikan aku novel ya." Ucap alena
"Enak aja lo, punya uang
sendiri kan." Jawab alex
"Ck. aku mau beli banyak, uang
ku kurang."
"Ya udah iya."
" yeay! Makasih kakak, aku
makin sayang deh sama
kakak."
"Lebay lo, jijik gue."
"Hahaha..."
Alex adalah abang sepupunya alena, vano tidak mengetahui itu.
"Bodoh banget sih, gue." Ucap vano kesal.
"Lo kenapa?" Tanya rio
"Si alena udah punya pacar ya?"
"Nggak tahu, kenapa?"
"Soalnya waktu di gramedia, gue
lihat dia sama cowok, mereka
berdua mesra banget kayak
orang pacaran."
"Lo suka sama dia?"
"Iya."
"Sabar ya bos."
"Sabar banget gue."
Hari hari berikutnya alena merasa ada yang aneh dari vano, nggak biasanya dia mencuekkan alena. Alena melihat Vano pulang bareng sama seorang cewek.
"Dia kenapa sih." gumam alena pelan.
*****
Alena menelpon carla untuk meminta nomor handphone Vano, akhirnya alena mendapatkan nomor handphone nya.
Alena pun langsung sms Vano.
"Van, ini gue alena. Lo marah sama gue ya?" Sms alena
"Oh alena, nggak kok."
"Jujur aja sama gue."
"Iya, gue cemburu lihat lo di
gramedia pegangan tangan
sama cowok."
"Hahaha..., itu abang sepupu
gue."
"Oh... berarti aku salah paham,
itu betulan abang sepupu
Kamu kan?"
"Iya."
"Bagus deh kalau gitu."
"Maksudnya?"
"Aku nggak ada saingan. Besok
Kita jalan jalan yuk."
"Kemana?"
"Nggak perlu tau, pokoknya
Kamu harus mau. Nggak boleh
nolak."
"Hm... ya udah iya, gue mau."
" Ya udah sampai besok ya."
"Oke."