Drt... drt..
Ponsel alena berbunyi, ia langsung mengambil ponselnya yang tergeletak di kasur, dan ia mengangkat telpon tersebut.
"Hallo al, lo lagi ngapain?" Tanya si penelepon.
"Gue tadi lagi baca novel sekalian tiduran."
"Gue ganggu ya?"
"Nggak kok syif, emangnya kenapa?"
"Gue mau nanya sama lo sebetulnya lo suka nggak sih sama Vano?"
"Kenapa nanya gitu?"
"Gue cuma pingin tahu aja."
"Gue mau cerita nih, boleh nggak?"
"Boleh, cerita aja."
"semalam kn gue pulang naik angkot, terus gue digangguin sama preman gitu, nggak lama kemudian si vano datang dia nolongi gue, karena gue nggak suka lihat orang berantem jadinya gue nggak sengaja meluk dia, dan disitu gue merasa nyaman dan aman. Jadi, menurut lo gue suka sama dia atau nggak?"
"Menurut gue sih, lo udah mulai suka sama dia. Jangan lo lepaskan dia, karena ada yang bilang kalau lo merasa aman dengan seseorang sebaiknya lo pertahanin."
"Jadi gimana??"
"Lo jangan lepasin dia, lagian dia juga suka sama lo kan."
"Sotoy lo syif."
"Emang iya kok, buktinya aja kata carla lo diantar sama vano sampai kelas, dan dia bilang sama murid yang di kelas kita, kalau ada yang ganggu lo dia nggak bakalan diam. Itu aja udah nampak kalau dia itu sayang banget sama lo."
"Tau ah, gue mau baca novel lagi bye."
"Hm.."
Alena mematikan ponselnya dan ia merebahkan tubuhnya di kasur, ia tidak membaca novel melainkan memikirkan apa yang dibilang syifa tadi lewat telpon.
"Apa benar yang dibilang syifa kalau gue suka sama vano?" Gumamnya pelan. "mendingan gue tidur daripada mikirin itu."
®®®®
"al!! Bangun, mama udah mau berangkat kerja." Teriak mamanya dari dapur.
"Hoam... Iya mah, Bentar alena mandi dulu." Melepas selimut yang ada di tubuhnya.
"Mama pergi duluan ya al, sarapannya udah ada dimeja. Kamu berangkat naik angkot atau bis aja ya." Teriak mamanya lagi.
"Ya udah deh ma."
Alena baru saja selesai berpakaian namun mamanya sudah pergi duluan.
"Duh, gue males banget naik angkot. Oh iya gue telpon aja si Vano."
Ia langsung mengambil ponsel yang ada di saku roknya dan mencari kontak vano, setelah dapat, ia pun langsung menelponnya.
"Hallo van lo bisa jemput gue? Mama gue udah berangkat duluan gue ditinggal, gue males nunggu angkot soalnya nanti gue telat."
"Oke Al, otw nih!"
"Thanks ya van." Mematikan sambungannya.
Berapa menit kemudian vano sudah sampai di depan rumah alena, dan ia tersenyum kepada alena.
"Pagi al yuk berangkat." Ucapnya sambil mengasih helm ke alena.
"Sorry ya udah repotin lo." Katanya seraya mengambil helm yang vano kasih.
"Nggak repotin kok, yuk cepat nanti kita telat."
"Oke." Alena langsung menaiki motornya Vano.
®®®®
Bel istirahat berbunyi, Vano langsung berlari menuju kelas alena. Alena yang mulai keluar dari kelasnya terhenti melihat vano yang sedang berlari ke arah nya.
"Alena, kantin bareng yuk." Ajak vano
"Teman lo mana?"
"Mereka malas ke kantin, carla sama syifa mana? Kok lo sendirian?"
"Mereka ke toilet."
"Ooh..., ya udah yuk ke kantin."
"Yuk!"
Alena dan vano berjalan menuju kantin, ternyata mereka berdua melihat ke arah meja yang ternyata ada syifa, carla, bagas, azka, dan rio.
Mereka berdua langsung menghampiri meja tersebut.
"Car, syif, kok lo disini? Katanya mau ke toilet."
Mereka diam sambil tertawa tipis.
"Woy, kalian katanya malas ke kantin, tapi kok lo pada ada disini?" Giliran vano bertanya.
Mereka juga tidak menjawab, reaksinya sama seperti jawaban carla dan syifa.
"Ya udah, gue mau pesan makanan dulu. Kalian nggak mau nitip?" Tanya alena
"Kita udah pesan makanan duluan." Jawab carla
"Lo mau pesan apa van?"
"Gue ikut sama lo ya Al, soalnya gue masih bingung mau mesan apa."
"Oh.., ya udah."
Alena dan vano pergi memesan makanan, temannya vano dan alena melihat ke arah orang yang sudah tidak asing lagi.
Orang itu reina, dia adalah mantan vano.
"Eh, itu kan mantan vano!" Ucap carla memastikan.
"Iya, kok dia ada disini?" Jawab azka masih melihat ke arah cewek itu.
Vano dan alena datang dengan membawa makanan dan minuman, alena duduk disamping carla, Vano duduk disamping azka.
"bos, mantan lo kok ada disini?" Tanya azka pelan
"Mana gue tau." Jawabnya cuek
"Awas, lo nanti suka lagi sama dia."
"Sorry ya, gue udah nggak suka sama dia." Tegasnya
Tiba tiba cewek itu menghampiri meja mereka.
"Hai! Apa kabar?" Tanya nya pada mereka.
Mereka hanya diam. "Oh iya, lo anak baru ya?"
"Iya, lo siapa?" Tanya Reina
"Gue alena, lo udah kenal sama mereka ya? Tapi kok gue baru kali ini lihat muka lo."
"Gue udah kenal sama mereka, gue dulu sekolah sini tapi beberapa bulan kemudian gue pindah ke london, terus gue balik lagi deh kesini." Jelasnya
"Ooh.., bareng kita aja disini " ajak alena
"Oke, thanks ya."
"Iya."
Reina pun duduk disamping alena dan ia melihat ke arah Vano.
"van kok lo diam aja sih, lo nggak kangen sama gue?"
"Nggak." Jawab vano ketus
"Kalian nggak kangen sama gue?"
"Nggak." Jawab mereka serentak kecuali alena.
"Kalian nggak asik banget sih!" Ucapnya.
Alena hanya tertawa pelan melihat tingkah reina.