Chereads / ALENO / Chapter 11 - Jalan-jalan

Chapter 11 - Jalan-jalan

Hari ini tampak cerah. Gedung gedung tinggi menjulang ke atas. Sementara, gumpalan awan, menghiasi langit yang berwarna biru.

Suara klakson kendaraan di antara kemacetan yang selalu membuat kaget.

Saling bersautan, belum lagi kepulan asap knalpot yang membuat hidung tersiksa.

Sementara itu, ditempat berbeda, tepatnya di sebuah pemukiman elite, seorang gadis yang berperawakan mungil dan berwajah unyu berdiri di depan gerbang rumahnya sambil celingak celinguk mencari seseorang.

"Lama banget sih." Ngedumel dalam hati.

Tak lama kemudian seorang cowok yang berpakaian sangat rapi dan mengendarai motor sport berwarna hijau berhenti tepat di depan alena.

"Sorry aku lama, soalnya tadi

macet banget." ucap cowok itu

"Iya." jawab alena

"Ayo naik!"

"Kita mau jalan jalan kemana

van??"

"Nggak perlu tau, yang penting

kan jalan jalan."

"Hm..., yaudah."

Vano langsung menancapkan gas motor sport nya, meninggalkan rumah alena, dan melewati kemacetan jakarta yang terjadi setiap hari.

"Pegangan dong, nanti kamu

jatuh!" Perintah Vano

"Gue udah pegangan kok."

"Jangan pegangan sama

belakang jok!"

"Kenapa?"

"Nanti kamu bisa jatuh!"

"Terus, gimana?"

Vano mengambil tangan alena dan menaruhnya di perutnya bagaikan orang yang sedang memeluk.

"Kayak gini."

Alena langsung melepaskan tangannya dan kembali berpegangan dengan jok motor vano.

"Kenapa di lepas?" Tanya Vano

"Nggak papa."

"Gugup ya?"

"Apaan sih, nggak jelas banget."

Vano pun mengambil tangannya melia dan menaruh tangan alena di tempat yang sama seperti tadi.

"Jangan dilepas lagi, awas aja

kalau kamu lepasin, aku

bakalan berantem sama

Agung."

"Kok jadi bawa berantem

berantem sih!"

"Makanya jangan dilepas, ya!"

"Hm... iya."

"Gitu dong." Ucap Vano sambil melihat alena dari kaca spion motornya. "senyum dong, jangan ditekuk mukanya."

"Hm.. iya" alena pun langsung tersenyum.

Sesampainya di sebuah pasar malam yang sudah dibuka sejak siang hari vano mengajak alena untuk bermain main di pasar malam tersebut.

"Seru banget tempat nya." Alena sambil tersenyum.

"iya, main yuk!"

"Main apa?"

"Kita main Semua permainan

yang ada disini?"

"Serius?"

"Iya."

"Ayo!"

Mereka berdua bermain permainan yang ada di pasar malam itu, dengan semangat dan penuh tawa.

Vano melirik alena yang sedang bermain dengan wajah yang sangat bahagia.

"Hariku perlahan berwarna,

senyum diraut wajahku pun

Tak pernah menghilang, hati

ini juga tak pernah lagi

merasa hampa, kamu tahu apa

sebabnya? sebabnya adalah

kamu." Ucap Vano membuat alena langsung terdiam dan membuatnya salting.

"Apaan sih, nggak jelas."

"Entah ini benar atau tidak, tapi

semenjak aku bertemu

denganmu, terlalu banyak

kebahagiaan yang tidak bisa

diucapkan."

"Please van, jangan gombal!"

"Aku nggak gombal!"

"Iya, gue lapar makan yuk!"

"Oke!!! Kita makan di sebrang

jalan itu aja, soalnya disitu

ada jualan ketoprak."

"Ya udah."

Mereka pun berjalan menuju tempat jualan ketoprak yang ada di seberang jalan, dan mereka langsung memesannya.

Tak lama kemudian pesanan mereka sampai, alena langsung memakannya dengan lahap, tidak dengan vano, ia malah melihat alena yang sedang makan dengan lahap.

"Jangan buru buru

makannya, nanti tersedak." Ucap vano. "Besok aku jemput kamu ya, kita berangkat sekolah bareng!"

Mendengar perkataan itu membuat alena tersedak, vano langsung mengambil minumnya.

"Kan udah aku bilang, jangan

buru buru nanti tersedak! Jadi,

Besok ingat ya aku jemput

kamu dirumah!"

"Nggak usah."

"Kenapa?"

"Gue berangkat sama nyokap

Gue aja."

"Kalau gitu, aku besok

berantem sama agung."

"Kok tiba tiba jadi berantem

sih, apa sangkut pautnya?"

"Nggak ada sangkut pautnya,

pokoknya kamu harus

berangkat sama aku."

"maksa ya, ya udah deh iya."

"Ya udah kamu habisin

makannya, aku mau ngajak

kamu ke sesuatu tempat."

"Oke."

Alena langsung menghabiskan makanannya dan mereka langsung membayar pesanan mereka tadi.

Mereka berdua pun pergi ke tempat yang Vano katakan tadi. Beberapa menit kemudian mereka pun sampai ke tempat tujuan vano.

"Nah, kita udah sampai." Ucap vano.

"Ini dimana??" tanya alena

"Ini kita di kota tua."

"Bagus banget tempat nya van!"

"Kamu bawa handphone?"

"Bawa, kenapa?"

"Sini handphone kamu, biar

aku fotoin kamu."

"Ya udah."

Alena mengasih handphone nya ke Vano, dan vano memberi aba aba supaya alena berpose.

"Kayaknya ini ada yang

kurang!" Ucap alena

"Apanya yang kurang??"

"Pasangannya, soalnya kalau

foto nggak ada pasangannya

nggak bagus, sini kita foto

berdua."

Alena pun menuruti Vano dan mereka berdua berfoto dengan pose pose yang berbeda.

"Kamu itu menyenangkan ya,

selain menyenangkan kamu

juga menenangkan." kata Vano tiba tiba.

"Lo itu jago banget ya

ngegombal!"

"Aku nggak gombal, aku serius."

"Ntah lah, terserah lo aja mau

bilang apa, kita pulang yuk

matahari nya udah mulai

terbenam."

"Ayo! aku tau kenapa kamu

mau pulang cepat?"

"Kenapa?"

"Karena kamu mau beresin

pakaian kamu untuk sekolah

besok dan menyemprotkan

parfum banyak banyak di

seragam sekolah kamu,

supaya aku nya tetap cinta

sama kamu kan?"

"Sotoy lo!"

"Jujur aja."

"Kamu sok tau banget, aku mau

ngerjain pr fisika untuk

Besok."

"Cie... udah mulai ngomong

sama aku pakai aku kamu,

Bentar lagi

Kok kita jadian, udah nggak

sabar banget ya ngomongnya

pakai aku kamu?"

"Mulai deh gombal nya, jadi

pulang apa nggak?"

"Maunya aku sih, kita nanti aja

pulang nya soalnya kalau

sekarang nanti aku bisa rindu

kamu, kalau nanti kita pulang

nya, aku bisa nahan rindu aku

ke kamu, tapi ya udah deh

kita pulang sekarang, misalnya

pr fisika kamu nggak selesai

kamu bisa dihukum sama

gurunya. Misalnya kamu

dihukumnya hormat bendera

terus kamu pingsan, itu bisa

bikin aku jadi berantem sama

gurunya, terus aku dikeluarin

dari sekolah."

"Udah ceritanya? Panjang

banget, ayo kita pulang."

"Oke, kamu tunggu disini aku

ngambil motor dulu ya!"

"Iya!"

Vano pun mengambil motornya dan menuju ke tempat alena menunggu.

"Ayo naik yang!" kata Vano

"Apaan sih, nggak jelas manggil

yang yang segala!"

"Hahaha, ya Udah ayo naik al"

"Oke!!!"