Chereads / Beautiful Doctor VS The Cyber Police / Chapter 3 - Ancaman Pertama

Chapter 3 - Ancaman Pertama

Alice sedang sibuk memeriksa pasien di UGD saat seorang perawat menghampirinya dan mengatakan jika direktur RS memanggilnya segera untuk menghadap ke ruangannya.

Setelah selesai memeriksa pasien dan menulis terapi obat untuk diberikan pada pasien, Alice segera menuju ruangan direktur RS.

"Selamat siang Pak, apa yang membuat anda memanggil saya ke ruangan Bapak?" tanya Alice ketika berada dalam ruangan direkturnya.

"Alice, saya ingin jika kamu harus bekerja secara profesional." kata direktur kemudian

"Mohon maaf pak, maksud bapak bagaimana?" tanya Alice kemudian.

"Saya mendapat laporan jika kamu pergi ke Hall of Cyber Police untuk menyatakan keberatan kamu terhadap kasus seorang model yang dinyatakan meninggal karena bunuh diri."

kata direktur tersebut dengan nada yang cukup keras.

"Iya pak, saya pergi ke sana karena..."

"Cukup dr.Alice, kamu tahu jika tugas kamu hanya memeriksa dan mengobati pasien yang dibawa ke RS ini dengan baik. Permintaan Visum bisa keluar saat ada Surat Resmi dari Kepolisian untuk meminta Visum, baru hasil Visum bisa dikeluarkan. Kamu paham akan hal itu kan?" tanya direktur itu kemudian.

" Iya pak, saya paham. Tapi sebelum hasil visum keluar, pihak Cyber telah lebih dulu menyatakan bahwa itu kasus bunuh diri, padahal kita musti menyelidikinya lagi Pak. Saya yakin dari hasil visum saya gadis itu meninggal karena dibunuh Pak" kata Alice dengan sengit.

"Kita mungkin bisa meminta persetujuan keluarga untuk melakukan otopsi, Pak" lanjut Alice kemudian.

"Cukup Alice, keluarganya sudah meminta agar kasus ini ditutup dan jasad gadis itu sudah dikebumikan. Mereka sudah mengikhlaskan kepergian putrinya dan memohon agar kasus ini tidak diperpanjang".

"Saya harap kamu paham apa maksud saya. Sekarang kamu boleh kembali bekerja." lanjut direktur itu

"Tapi Pak...." Alice masih ingin berkata, namun pembicaraannya dipotong direktur tersebut dengan mengangkat tangannya, dan menunjuk ke arah pintu agar Alice keluar dari ruangan itu.

Alice akhirnya mengurungkan niatnya untuk berdebat lagi, dia akhirnya berjalan ke arah pintu. Saat Alice akan keluar, direktur tadi berkata lagi

"Alice, jika kamu masih tidak mendengarkan saya dengan bijak, saya mungkin bisa mengeluarkan kamu secara tidak hormat dari RS ini." ancam direktur pada Alice.