Chereads / My Love Fell Asleep / Chapter 2 - Chapter II - Teman

Chapter 2 - Chapter II - Teman

Rin yang langsung bergegas menyusul Nadine karena hal tadi hanya bisa tertawa sepanjang langkah ia berlari kecil mengejar Rin. Sesampainya di kantin sekolah, Rin yang melihat Nadine duduk terpelongok membuat langkah Rin semakin tak bisa menahan tawanya berjalan mendekati dan duduk disebelah Nadine.

"uwaah... kau hebat sekali Nad hahaha dihari pertama sekolah sudah melorotkan celana cowok tadi, apalagi besok dan seterusnya... mengerikannnn" Ucap Rin menggoda

"sudahhh ah Rin hentikan, lupakan kejadian tadi.. aku gak sengaja tapi aku tak tau apa yang akan dibicarakan orang-orang yang melihatnya tadi tanpa tau kronolologinya... ahhhhhhhh ampun akuu"

"ahaha sudah sudah... kamu yang terbaik deh pokoknya Rin haha, ehh kau sudah mesen makan belum Nad??"

"Belumm.." ucap Nadine datar

"hmmm yaudah aku pesenin yah, kau mau mesen makan apaan?"

"bayarin juga... jangan dipesenin doang dong Rin" Ucap Nadine masih datar karena frustasi memikirkan hal yang tadi

"hadehhh ini anak.."

"yaudah mau makan apa??! "

"Nadinee... Mau makan apa kamu" tanya Rin yang tak mendapatkan jawaban dari Nadine

Rin yang mendekatkan wajahnya ke wajah Nadine yang bertatapan kosong, mengejutkan Nadine.

"iiihhh Rinnn apaan sih.."

"kamu itu mau makan apaaannnnnnnnn Nadineakuuuuu!!!" ucap Rin sambil merawut wajah Nadine

"iyaaaiyaaa jauhkan tanganmu dari mukaku dong Rin.... aku mau siomay ajadeh, tolong yah Rin" ucap Nadine sambil melepaskan tangan Rin dari mukanya.

"iyyaaaa tunggu sebentar, aku pesenin dulu"

Setelah beberapa lama Rin mengantri dan berhasil mendapatkan makanan yang di inginkan, akhirnya Rin bisa bernapas dengan lega setelah berdesak-desakan saat memesan tadi, karena cukup ramai juga yamg mengantri.

"huuufftttt..." nafas Rin Berat

"waaahhh makan-makaann hahaha makasih yah Rin aku hanya terima beres he he"

"sudahlah makan saja Nad, tak perlu kau pikirkan.. aku kan stronggg hahaha"

"hmmm ada-ada saja, , yaidah selamaaatt makan Rin!"

Rin yang sangat menikmati siomay di kantin sekolah dengan lahap memakannya.

"pelan-pelan saja Rin haha waktu masuk kelas masih lama haha"

"habisnya enak sekali, tak salah kau memilih siomay Nad haha"

"haha sudahh makanlah dulu jangan berbicara terus, nanti kau tersed.... uhukk uhukkk!!" Nadine yang ingin mengingatkan pada Rin nanti tersedak, malah ia yang tersedak.

"iniii... Iniii minummlah Nad... kenapa kau ini Nad Nad..."

Nadine yang matanya tiba-tiba membulat besar, karena kehadiran cowok yang tak sengaja ia pelorot celananya ternyata juga ke kantin.

"astagaaaa... sudah lupakan saja Nad, lagian dia juga biasa saja saat kejadian tadi kenapa kau yang sangat malu seperti itu" ucap Rin sambil melirik cowok itu

Wajah putih Nadine yang mendadak berubah menjadi merah karena melihat cowok tadi, membuat Nadine tak selera makan.

"lohhh Nad.. udahan makannya??" tanya Rin yang memiringkan kepalanya menghadap Nadine

"hilang selera Rin hmm"

"hahaha baguslah... Sini siniii aku saja yang memakan siomaymu hahah"

"hemmm" wajah Nadine termanyun

Rin yang langsung menyerobot makanan Nadine tak memperdulikan jawaban dari Nadine yang belum menjawab. "wahh sedih sekali makanan ini hahaha"

"uwahhh enaknya..yummy he he" ucap Rin sambil makan.

Rin yang sedang makan, menatap mata Nadine dan menggerakkan matanya ke suatu tempat. Namun, kode yang diberikan oleh Rin tak dimengerti Nadine yang hanya bertatap kosong saja.

Pukk!! tiba-tiba cowok yang membuat Nadine sangat malu duduk disebelah Nadine dengan santainya bergabung di meja Rin dan Nadine yang sedang makan.

"kkaa..kauu.." Nadine terkejut

"haii.."

"astagaa jantungku seperti sedang tawuran saja!!!" teriak Nadine dalam hatinya

"hhh...haii juga"

"kita belum selesai loh soal yang tadi, teganya kau meninggalkanku sendiri disaat seperti tadi"

"maa..maaf aku gak mampu menahan malu pas tadi"

Cowok tersebut tersenyum memandangnya.. "ohh iya.. bukankah kau yang menabrakku tadi saat sedang mencari kelas?"

"Tidaaakkk... dia msasih ingat tentang pagi tadi, habislah aku" Teriak Nadine dalam hatinya

"boleh aku tau siapa namamu nona?" tanya cowok itu

"Naaa.. Nadine, panggil aku Nadine.. kalo namamu si..siapa?"

"namaku Kenzo dari kelas 1-A, senang berkenalan denganmu Nad" ucap Kenzo tersenyum

"ternyata kau juga bisa tersenyum yah Ken he he... oh iya perkenalkan juga temanku. Kenzo ini Rin dan Rin ini Kenzo"

"heiii.. aku bisa mengenalkan diriku sendiri Nad..!!" ucap Rin

"senang berkenalan denganmu Rin"

"he...he ii..iyaa senang juga bisa berkenalan denganmu Ken"

"nee Kenzo, mengapa kau hanya diam saja saat celanamu terpelorot tadi?"

"ohh.. Soal itu yah.. hmm kalo aku juga merespon seperti yang dilakukan Nadine tadi mungkin aku akan lebih malu lagi buatku, jadi tentu saja aku memilih diam seperti kejadian yang biasa saja"

"benar juga yah haha pilihan yang tepat Ken, seperti semua malu yang kau terima disalurkan pada Nadine pas kejadian tadi hahaha..."

"jahatnyaaaa..." Ucap Nadine menggerutu

Waktu berlalu seiring obrolan diantara mereka bertiga, tak terasa bel masuk kelas sudah berbunyi saja. Kenzo yang lebih dulu meninggalkan Nadine dan Rin di tempat, pamit lebih dulu.

"sepertinya asik juga yah si Kenzo itu orangnya Nad.."

"yahh namanya juga diawal Rin, tak akan mungkin mengeluarkan sifat aslinya pasti lembut... asik dulu, setelah beberapa minggu barulah kau akan tau wataknya seperti apa hmmm"

"huuuuh gak asik ahh, kau seriuss terus Nad hu hu hu"

Nadine dan Rin yang sudah masuk kelas kembali bertemu dengan wali kelas mereka yang membosakan itu, Rin  yang sangat kekenyangan saat makan siomay tadi, membuat matanya cukup mengantuk.. apalagi ditambah dengan materi yang datar dari Pak Sutris yang membuat siapapun mengantuk.

"hoamm.. mataku tak sanggup Nad, bagaimana ini...???"

"jangan tidur dikelas Rin, permisi ke toilet saja sama Pak Sutris lalu bilas wajahmu itu"

"magerr (males gerak) banget tapi aku Nad ke toilet hmmm" Rin yang mulai mengambil posisi tidur diatas meja dengan tangan sebagai bantalnya, terus diganggu oleh Nadine yang tak ingin melihat Rin kena marah kalo ketahuan pak Sutris nantinya.

"Rinnnn ... hadapi ngantukmu, bisa bahaya kau nanti!" ucap Nadine yang terus membisikkan ke telinga Rin.

"aduhhh gila kaleee sih nih anakk..."

tak lama setelah pak Sutris menyelesaikan materi yang dibahasnya, pak Sutris memandang ke arah murid-muridnya. Hati Nadine yang sangat cemas padahal bukan ia yang tidur, tapi teman pertamanya disekolah ini membuat pikiran Nadine menjadi khawatir.

Namun pak Sutris tak menyadari Rin yang tidur, ia langsung kembali ke tempat duduk guru, dan memberikan tugas dari materi yang barusan ia bahas tadi.

"sampai bel bunyi kumpul yah nak"

"okeee pakk... siap pak" ucap para murid

Rin yang tertidur pulas, membuat Nadine tak tega membangunkannya. Nadine yang memiliki kecepatan menulis yang bagus dan rapi, membuatkan juga tugas Rin.

"Tenggg... tengggg...!!" bunyil bel pulang sekolah berbunyi.

Rin yang perlahan membuka matanya saat mendengar suara bel, terkejut membuat matanya langsung melek.

"gawaaaatt aku ketiduran" ucap Rin pelan yang langsung melihat kearah Nadine

Nadine hanya tersenyum melihat temannya itu yang tertidur sangat pulas.

"hahah lama juga yah kamu tidur sampai pulang Rin, beruntung kau Rin karena selama jam pelajaran pak Sutris terus memainkan ponselnya" Nadine tertawa pulas.

"mengapa kau tak membangunkanku Nadd..??" tanya Rin dengan mata yang setengah terbuka

"haha aku gak tega membangunkanmu Rin.. Soalnya kau terlihat nyenyak sekali sih hihi" ucap Nadine yang mengarahkan jari telunjuknya ke sebelah bibir Rin.

"haah?" Sontak Rin langsung mengusap disekitar bibirnya dengan cepat.

"ihhh udah gede masih saja ileran hahahaha"

"Baiklah nak kumpulkan tugas kalian di depan meja, kumpul estafet saja dari belakang ke depan" ucap Pak Sutris

"haa? Tugaass?? gawaatt!!!! apa yang sudah kulewatkan.. ohh nooo"

"udah tenang aja Rin.. tugasmu sudah kubuatkan kok" ucap Nadine tersenyum

"hikkss hikksss... Kau... kau memang teman yang sangat hebat Nadineeee" ucap Rin yang langsung memeluk Nadine dan mengusapkan pipinya ke pipi Nadine.

"ihhhh jorokkk.. bekas ilermu iihhhhh!!!" ucap Nadine yang langsung melepaskan dirinya dari

pelukan Rin

Rin dan Nadine memasukkan barang-barangnya ke tas bersiap untuk pulang, setelah mereka membaca doa, para murid langsung beranjak dari meja mereka masing-masing bersiap pulang.

Cowok yang menyelamatkan murid 1-B dari jam istirahat lewat didepan Rin dan Nadine yang bersiap untuk pulang.

"bukann main Nadd.. tak hanya tampan dan Cerdas.. aroma badannya juga harum sekali sampai menusuk jiwaku penuh cintaa ..."

"hmmm mulai lebayyy... nih anak hadehhh dah" ucap Nadine memegang keningnya dengan tangan kanannya dan menggelengkan kepalanya perlahan.