Suasana mulai menjadi kaku, Ellia yang merasa dirinya belum sanggup dengan apa yang akan dikatakan Akio, menahan takutnya dengan baik.
"ohh iya Ell, bukankah kamu bilang saat aku menjemputmu dibandara kamu sudah pacar?" ucap akio yang menjadi penasaran
"benarkah aku pernah berbicara seperti itu? Hmmm, aku lupa Kin hahaha" ucap Ellia polos dengan senyum tawanya.
"siaallll,, jadi benar tidak kamu ke Palembang karena ada pacarmu?"
"ohhh iya aku ingat he he he, iya aku sudah punya pacar kok Kin" ucap Ellia dengan senyuman.
"ohh baguslah kalau begitu, aku turut senang mendengarnya" ucap Akio yang bersedih dari hatinya.
"aku memang sudah punya pacar Kin,, jika kau mau hubungan kita kembali seperti dulu" ucap Ellia tanpa sadar dengan yang diucapkannya.
Tiba-tiba mata Ellia membulat besar dan mulut terperanga karena apa yang barisan ia katakan. Sontak saja hal itu juga membuat Akio terkejut.
Setelah beberapa detik suasana menjadi hening karena karena hal tadi, Akio membuka pembicaraan lagi.
"anooo,, apa kau serius dengan perkataanmu barusan tadi Ell?" ucap Akio berharap
"ahhhhh tidak,, aku tidak bicara apa-apa kol tadi" Ellia yang tersipu dengan mata yang melihat ke atas dan kesamping.
"jika kau serius dengan kata-kata dan perasaanmu tadi, aku juga ingin memulai kembali hubungan kita seperti dulu"
"sebenarnya itu inti yang ingin kubahas denganmu, aku juga ingin meminta maaf saat aku mengeluarkan kata-kata kasar yang menyakitimu saat kita baru berpisah" ucap Akio serius namun tenang.
Ellia yang hanya diam karena ingin mendengar lebih dari apa yang ingin dikatakan Akio.
"karena kamu tahu Ell, saat itu aku masih hanya seorang bocah yang belum mengenal jauh mengenai hal yang seperti ini"
"saat aku meninggalkan mu, aku selalu merasa seperti hidup tanpa arah. Aku selalu ingin meminta maaf padamu langsung tapi gengsi ku mengalahkan diriku yang lemah ini"
Ellia tersenyum dengan sorot mata yang sedih, sembari mendengarkan apa yang dikatakan Akio.
"aku tak seharusnya melampiaskan emosiku karena kesalahanku sendiri, sampai membuat mu terluka karena emosiku yang tak bisa kubendung, seharusnya aku tahu kalau kamu hanya ingin membuat hatiku lebih baik saat dulu, namun karena aku yang masih keras kepala malah marah padamu. Jadii,, kumohon maafkan aku atas perbuatan ku yang dulu Ell" ucap Akio tulus dengan mata yang berlinang.
"heii Akio, jangan terlalu membuat dirimu tertekan dengan kejadian itu, aku juga merasa bersalah kok padamu. Harusnya aku juga mengerti dengan kondisi yang kamu rasakan, tapi memang itu karena kamu yang terlalu bodoh karena jatuh dalam gelap terus-terusan. Kau selalu saja mengurung dirimu, seakan semua itu karena kesalahan dirimu" ucap Ellia yang berlinang matanya dengan air mata karena mengingat masa lalu.
"aku tau Kaori memang sosok yang berhaga bagimu, tapi kematiannya memang bukan salahmu. Hanya saja saat itu, kita belum cukup kuat untuk melindungi nya" ucap Ellia dengan air mata yang mengalir di pipinya.
Ellia pun menangis tak mampu menahan kesedihan nya, dengan wajahnya yang ditutupnya dengan kedua telapak tangannya Ellia tak mampu menahan kesedihannya.
Akio yang melihat Ellia menangis itu hanya bisa merangkul dan menggosok pundak nya dengan perlahan.
"maafkan aku Ell, yang kupikir saat itu kamu tak memiliki hati dengan kematian Kaori. Ternyata aku baru sadar kamu hanya menahan kesedihanmu selama ini"
"aku merasa hina karena sudah bicara yang tidak-tidak padamu bahkan sampai melukaimu saat itu, sekali maafkan aku Ell" ucap Akio tulus
Ellia menurunkam kedua tangannya dan memandang Akio dengan mata merah yang baru saja menangis, Ellia pun langsung memeluk Akio dengan erat.
"kumohon, jangan meninggalkan ku lagi Kin,, aku tak ingin kehilanganmu dari hidupku"
"aku sayang kamuuu Kin,, "
Akio yang hanya diam, membalas perasaan Ellia itu dengan kedua tangannya yang juga memeluk Ellia dengan penuh kasih sayang.
" hoiii kalau mau pacaran jangan terlalu mesra Kioooo" ucap ayah Akio yang tiba-tiba baru sampai setelah mengobrol bisnisnya di tempat lain.
Ayah Akio yang sebenarnya tidak ingin mengganggu romansa yang mereka buat, terpaksa harus menganggunya karena menjadi perhatian banyak pelanggan yang ada di situ.
"hahaha kau apakan anak orang Akioooo sampai menangis seperti ini" canda ayah Akio.
Akio dan Ellia yang tadinya lupa jika bukan berada di tempat privasi pun, segera melepaskan pelukan dengan segera. Akio dan Ellia pun tersipu malu dan kaku dengan apa yang telah terjadi.
"he he he ayahh mengganggu saja" ucap Akio tersenyum kecil.
"berhubung ayah sudah disini, boleh ayah bergabung dengan kalian nak?" yang langsung duduk di depan mereka diatas kursi batu.
Ellia pun langsung tertunduk malu dihadapan ayah Akio.
"haloo nak Ellia, lama tak bertemu semakin cantik saja kamu" ucap ayah Akio menggoda mencairkan suasana.
"hahaha bisa aja atuh si om" ucap Ellia malu
"wahh parah gila kamu Kio, kamu apakan Ellia sampai menangis seperti ini hahahha"
"tidak ada kok yah, kami hanya sedikit mengingat masa lalu saja"
Mereka bertiga pun mulai mengobrol dengan normal, Akio dan Ellia yang memang sudah sangat dekat dengan masing-masing keluarga membuat obrolan menjadi lebih mudah tidak seperti pasangan yang baru memulai hubungan.
Akio dan Ellia pun akhirnya memulai kembali hubungan mereka.
Rabu, 6 Maret 2020
Bandara Soekarno Hatta.
Sebuah mobil mewah berhenti di jalur pengantaran penumpang, Akio, Ellia, Juke, dan Airi pun turun dari mobil tersebut. Dengan tampilan sederhana mereka berempat jalan menuju gerbang check-in.
Setibanya di dalam pesawat kelas VIP, Akio menyusun strateginya dan mengarahkan Ellia, Airi, dan juke. Akio yang memegang tanggung jawab atas mereka bertiga pun tak ingin membuat kesalahan yang dapat mengancam nyawa mereka.
Setelah 1 jam 35 menit berlalu, mereka pun sampai di Bandar Udara Internasional Kuala Lumpur.
Sepang, Malaysia.
Pihak asosiasi Malaysia yang sudah menunggu kedatangan Crownites dari berbagai negara di Bandar Udara Internasional Kuala Lumpur sejak pagi tadi, Crownites dari negara Singapura, Korea, dan Cina yang sudah sampai di Malaysia di pandu ke tempat istirahat mereka dahulu, sebelum bersiap untuk pengaturan strategi pembasmian Pires.
Crow Nites dari Indonesia yang mengirim 2 pasangan muda yakni Akio, Ellia, Juke, dan Airi menjadi sorotan Asosiasi Malaysia yang bertugas sebagai guide dari Crow Nites. Banyak dari staff asosiasi Malaysia yang tidak mengenal mereka pun berpikir jelek tentang Indonesia.
"uwaahh sudah lama sekali aku tidak keluar negeri, akhirnya kita bisa sekalian liburan setelah membantai mereka (Pires)" ucap Akio dengan santai.
"hei Ell, bukankah ini bulan madu yang menyenangkan hahaha" tawa Akio keras
Kleetukkk,,, Ellia yang menyentil kening Akio karena ucapannya sambil menggelengkan kepalanya.
"enak sajaaa,," ucap Ellia
Juke dan Airi pun tertawa melihat tingkah laku mereka berdua.
Mereka berempat pun masuk kedalam mobil yang telah disediakan menuju ke hotel .
Sesampainya di hotel mereka berempat meletakkan barang-barang mereka di kamar masing-masing.
Jihan staff asosiasi Malaysia yang menjadi pemandu mereka pun mengarahkan Akio sebagai pimpinan perwakilan Indonesia ke tempat pertemuan untuk membahas soal Pires, karena Crow Nites perwakilan Singapura, Korea, dan Cina sudah tiba disana sejam yang lalu.
Gedung Asosiasi Sepang, Malaysia.
Pertemuan yang belum dimulai karena menunggu dari perwakilan Indonesia pun mulai membuat beberapa Crow Nites kesal karena keterlambatan mereka.
Chao Xing kapten Tim dari Cina mulai tak senang karena sudah menunggu pertemuan yang tidak dimulai-mulai. Chao Xing yang terus bertanya pada Farouq ketua Cronites Malaysia mengenai kapan akan dimulainya pertemuan ini mulai memperlihatkan emosinya dengan memukul meja yang ada didepannya.
Cronites dari korea Kapten Kim yang melihat apa yang Chao Xing perbuat, mulai kesal dengan gayanya yang sok. Kapten Kim yang berdiri menyuruh Chao Xing untuk sedikit tenang sambil menunjuknya dengan tangan kanannya yang penuh dengan bekas luka bakar.
Chao Xing yang sangat mengenal dengan kehebatan Kapten Kim hanya bisa berdecak tak senang tanpa berkata sepatah kata dari mulutnya.
Suara pintu masuk ruang pertemuan pun terbuka, akhirnya perwakilan Indonesia yang telah lama ditunggu pun hadir di pertemuan.