Aku mulai kehilangan kesadaran, nafasku juga mulai berat dan tidak lagi beraturan. Jacob berusaha untuk terus mengajakku bicara. Bagiku tampak seperti seseorang yang bicara namun aku tak mendengar suara apapun.
Aku melihat Ficaso yang terjatuh kelelahan. Ia berhenti. Dengan tubuh penuh keringat dan kesakitan, Ficaso duduk lemas tepat di depan pintu.
Aku melihat ia berusaha keras menghirup udara sebisa mungkin. Sedangkan udara semakain panas di sini.
"Which one is Reveline?" tanya orang yang memengang pengeras suara.
Arna menggeleng dan menunjuk ke arahku.
"Get her!" Seru pria yang membawa pengeras suara. Ia tampak seperti pemimpinan mereka.
Dengan sigap para anak buahnya menyingkirkan Ficaso dan menarikku seperti seorang kriminal. Ini membuat kami secara naluriah berusaha melawan. Karena Ficaso dianggap melukai dan membahayakan polisi, mereka mengeluarkan tembakan peringatan padanya. Sedangkan Jacob, memberi kode bahwa aku terluka parah. Namun, mereka nampak tak peduli dan tetap menyeretku.
Beberapa Polisi mulai memborgol Jacob dengan pistol di ujung kepalanya. Sementara Ficaso hanya dikelilingi beberapa polisi.
Dalam keadaan ini, seorang wanita menangis menjerit-jerit datang dengan memeluk seorang yang lebih tinggi darinya. Ia terlihat sangat histeris. Ada dua orang polisi bersenjata lengkap mengawal mereka. Pria yang memeluknya terlihat berusaha menenangkan si wanita. Sementara wanita itu terus menunjuk-nunjuk kami. Sesekali ia bicara dalam bahasa yang tak aku mengerti.
Entah apa yang terjadi, tiba-tiba wanita itu terlepas dari pelukan si pria, berlari ke arahku dan menampar pipiku.
Ficaso mencoba bangkit melihat tingkah wanita itu. Saat ia hendak mendaratkan tamparannya yang ke-dua, pria yang tadi datang bersamanya menariknya dan memeluknya. Ia berbicara dalam bahasa Rusia. Aku beruntung tak kena tamparan lagi.
Saat aku membuka mata, aku perhatikan wajah wanita itu.
Frada. Wanita itu rupanya.
"Tuan Gold?", teriak Jacob tak percaya pada pria yang memeluk Frada.
Dia kah, Gold Alfadice Servine? Bukahkan ia sedang terbaring sakit. Jika Frada di sini, bisa ku sipulkan ini adalah rencana Frada.
Sementara Frada terus mengoceh dalam bahasa Rusianya kepad Gold, Sergei muncul dari belakang.
Gold spontan melihat ke arah Sergei. Frada dengan akting terbarukkanya memelas dan menunjuk-nunjuk aku.
"Tuan Gold, ini adalah kesalah pahaman" ,teriack Jacob dealam bahasa inggris. Ia mencoba menjelaskan apa yang terjadi. Namun, Sergi datang dan menamparnya.
Kepala polisi geram dan berteriak untuk menghentikan aksi kami.
"No one take action, without my command here!" bentaknya.
Ia tak ingin ada seorang pun mengambil tindakan selain dirinya.
Frada berteriak dan menjelaskan dam bahasa Rusia. Dengan bantuan Sergei. Jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia kurang lebih isinya seperti ini.
Wanita ini dan kedua orang itu menbunuh ayah dan ibu kami. Ia juga berusaha merampas semua harta kami dan menipu kami dengan mencuri anakku. Aku tak mau tau, mereka harus dipenjara dan dihukum mati.
Kalimat-kalimat yang terlontar dari Frada, membuatku tercengan. Ia memberikan kesan aku adalah orang yang jahat dan rakus.
Dari pernyataannya bisa disimpulkan bahwa aku adalah wanita yang sudah menipu Servins dengan menjual kandungan pada mereka.
Keluarga Servins menginginkan penerus keluarga. Awalnya semua baik. Frada juga percaya ini adalah jalan terbaik untuk mendapatkan seorang ahli waris yang akan menemani hidupnya. Jadi mereka putuskan menanam bayi Servins ke perutku. Saat semua sudah di bayar, sepertinya aku masih ingin lebih banyak uang.
Aku terlibat dalam konspirasi dalam tragedi meledaknya mobil Tuan dan Nyonya Servine. Aku juga berusaha membunuh Frada, satu-satunya ahli waris agar status sebagi Nyonya Servin melekat padaku.
Selain itu, anak yang ku lahirkan juga akan menjadi aset yang baik dalam menjebak Frada menyerahkan seluruh hak warisnya atas kekayaan mereka.
Tapi ia beruntung bisa lari dariku dan menemukan persembunyian kami di sini. Ficaso dan Arna adalah kaki tanganku untuk melakukan semua ini.
Cerdas! dan licik.
"Aku tak bersama mereka, aku setia pada anda Nyonya." teriak Arna.
Wanita itu benar-benar keterlaluan.
"Let Me get the baby! Sergei!" teriak Frada.
Arna melangkah untuk mendekati Sergei.
"Jika kau menyerahkannya, aku yang akan membunuhmu hidup-hidup!" ancamku kepada Arna.
Arna berhenti dan ketakutan. Sergei melangkah tanpa ragu dan mengambil bayi itu.
Arna membeku. Sergei membawa anak itu.
"Give itu to me." seru Gold.
Gold menerima bayi itu dari Dan mengamat-amatinya. Ia nampak melangkah meningglakan Frada.
"Bagaimana aku tahu ini adalah bayiku?" tanya Gold kepadaku.
Semua yang hadir diam dan tak bergerak. Apa ia tak percaya? Atau bagimana?
"How do you know if it's my babay or not?", Gold mengulangi pertnyaan nya dalam bahasa inggris.
aku tertawa keras dengan nada mengejek.
"It's not yours. It's mine and Ficaso!"