Masih berada didalam apartemen, Arvita masih setia menunggu atasannya untuk berganti pakaian. Sambil menunggu, Arvita kembali mengamati apartemen mewah tersebut. Pertama kali Arvita melihat apartemen atasannya, rasa kagum dan takjub ia rasakan. Tentu saja karena kesan mewah, dan elegan yang ditampilkan saat pertama kali melihat.
Tapi rasanya kali ini berbeda, Arvita merasa bahwa tinggal di apartemen Armand sangat terasa hampa. Sunyi dan keheningan sepertinya sudah menjadi teman sehari-hari seorang Armand, tiba-tiba terbesit dalam hatinya yang merasakan sedih.
Apalagi mengingat masa SMA-nya dulu, saat ia tahu bagaimana karakter Armand yang sangat Introvert. Tidak jauh berbeda dengan sekarang sebenarnya, tapi... setidaknya Armand sudah lebih banyak berbicara dengannya.
