Warning 21++
Diharapkan pembaca yang dibawah umur tidak membacanya!
**********
Sudah tidak terasa satu tahun telah berjalan. Aku merasa banyak perubahan pada sikap Er Kang. Mulai dari perhatiannya yang mulai berkurang dan bahkan jarang sekali menemani ku memetik tanaman obat. Dia lebih memilih untuk meracik obat di toko obat. Entah kenapa, aku merasa Er Kang seperti menghindari ku.
Musim dingin pun tiba. Butiran salju pun berjatuhan. Dingin sekali rasanya. Tapi, ini mengingatkan ku kepada guru. Sudah lama aku tidak menjenguk beliau semenjak sibuk dengan urusan ku di toko obat. Hari ini pun aku mengajak Er Kang untuk pergi ke kediaman guru ku. Tapi Er Kang menolak. Dia mengatakan pekerjaannya masih banyak, dan menyuruh ku untuk pergi sendirian. Aku pun terpaksa pergi sendirian.
"Er Kang, kau tidak menemani Xuan Yuan pergi ke kediaman gurunya?" tanya Wei Ying.
"Buat apa? Aku lebih memilih untuk menemani mu di sini. Lagi pula hawa di sini sangat dingin, lebih baik kita berdua melakukan sesuatu hal yang menarik…" goda Er Kang.
"Oh, kau sekarang sudah menjadi tidak sabaran ya…" Wei Ying menyunggingkan senyum tipis di sela-sela bibirnya.
"Bukankah kau yang mengajarkan ku begitu, sayang ku?" balas Er Kang.
"Baiklah, mari kita ke ruang istirahat… aku tunggu kau di sana ya…" bisik Wei Ying.
"Hmmm…"
Meskipun hawa di ruangan itu dingin bagai es, tapi mereka menghangatkan tubuh mereka dengan mandi keringat. Keduanya berlayar dengan penuh semangat dan desahan-desahan melengking.
Pada saat festifal lampion pun begitu, Xue Xuan Yuan mengajak Er Kang untuk pergi ke festifal lampion berduaan. Tapi, Er Kang malah mengatakan bahwa dia juga ingin mengajak Wei Ying, supaya suasananya lebih ramai. Maka, Xue Xuan Yuan pun menyetujuinya.
Entah kenapa Xue Xuan Yuan melihat Er Kang lebih akrab dengan Wei Ying dari pada dirinya. Gadis itu mengira mungkin saja Er Kang memang orang yang ramah.
Er Kang si lelaki berhidung belang ini pura-pura memegang tangan Xue Xuan Yuan saat berjalan dan membuat gadis satu ini merona merah, padahal satu tangannya lagi sedang sembunyi-sembunyi menggandeng tangan Wei Ying di belakang tanpa sepengetahuan Xue Xuan Yuan.
Xue Xuan Yuan tidak tahu kalau pacar dan sahabatnya sedang merencanakan sesuatu yang licik. Mereka berniat untuk mengambil ahli toko obat milik Xue Xuan Yuan. Toko obat Xue Xuan Yuan bisa dibilang toko obat yang laris. Bukan hanya itu saja, di dalam toko itu terdapat banyak jenis buku-buku pengetahuan yang hebat, tanaman obat yang langka dengan kualitas tinggi, obat-obat yang telah diracik oleh Xue Xuan Yuan juga memiliki kualitas yang tinggi. Semua yang ada di dalam toko itu sangat bernilai. Gadis polos itu tidak tahu kalau Er Kang memanfaatkannya hanya sebagai alat. Dia sengaja mencuri hati gadis polos itu, agar semua ilmu kedokteran dan kepintaran Xue Xuan Yuan diturunkan kepadanya.
Sudah empat tahun, Xue Xuan Yuan berpacaran dengan Er Kang, tapi sama sekali tidak ada kemajuan apa-apa. Gadis itu merasa bahwa hubungan mereka selama ini seperti hubungan seorang guru dan murid. Tidak lebih.
14 Februari 1980. Hari ini adalah hari kasih sayang. Meskipun hari ini hari minggu, Xue Xuan Yuan tetap saja ingin membuat kejutan untuk pacarnya. Ia pun sengaja membuat cokelat. Sudah dari jauh hari dia belajar membuatnya dan saat inilah yang dia tunggu-tunggu.
"Ah, sudah selesai. Akhirnya…" kata Xue Xuan Yuan merasa legah.
Setelah selesai menaruh cokelat itu di kotak makan, Xue Xuan Yuan pun membawa cokelat itu ke rumah Er Kang. Tapi sesampainya di sana, ia melihat Er Kang keluar dari rumah dan sepertinya lelaki itu ingin pergi ke suatu tempat. Lalu Xue Xuan Yuan pun mengikuti Er Kang dari belakang tanpa sepengetahuan lelaki itu. Anehnya Er Kang malah pergi ke gunung belakang. Padahal di sana sepi sekali dan jarang ada orang yang mau ke gunung belakang. Tapi rupanya ada sebuah rumah kecil yang terletak di gunung belakang tersebut.
Xue Xuan Yuan bersembunyi di balik pohon itu, dilihatnya banyak sekali tanaman obat di sana termasuk tempat-tempat yang digunakan untuk meracik obat. Sepertinya dia tahu bahwa pacarnya itu diam-diam meracik obat baru tanpa sepengetahuannya.
Ketika Xue Xuan Yuan melihat Er Kang masuk ke dalam rumah kecil itu, gadis itu pun segera melangkah mendekat ke rumah itu. Dia melihat banyak sekali botol-botol obat. Anehnya ketika gadis itu membuka botol obat tersebut, aroma yang keluar dari dalam botol obat tersebut bukan aroma obat, melainkan aroma yang familiar.
"Racun dingin. Ya, ini adalah aroma racun dingin." pikir Xue Xuan Yuan.
"Aku tidak menyangka Er Kang mengembangkan racun dingin ini diam-diam tanpa sepengetahuan ku. Padahal aku sudah melarangnya." gumam Xue Xuan Yuan kecewa dalam hati.
"Ahhhh….. ahhhh…. ehmmmm….. Er Kang lebih cepat lagi….. ahhhh.... ahhhhhh…." desah seorang gadis.
"?!" Xue Xuan Yuan tersentak.
"Suara….. suara seorang gadis?!" gumam Xue Xuan Yuan heran. "Bagaimana bisa di sini ada seorang gadis? Apa jangan-jangan Er Kang…."
Tanpa berpikir panjang lagi, Xue Xuan Yuan pun memasukkan botol racun dingin tadi ke dalam tasnya, dan dia pun perlahan melangkah memutari rumah itu. Ia melihat ada sebuah lubang yang lumayan besar dan tidak tertutup di sekitar jendela dekat dengan suara gadis tadi mendesah. Lalu Xue Xuan Yuan pun mengintip dari lubang kecil itu. Dia tersentak, melihat Er Kang sedang melakukan hubungan sex dengan seorang gadis.
"Ahhhh….. ahhhh….. ehmmmmm…. Er Kang…. ahhhh….. kau…. kau sungguh hebat sekali…. ahhhh…." desah gadis itu lagi ketika Er Kang, memaju mundurkan pinggulnya dan kedua tangannya meremas buah dada yang bergoyang-goyang kenyal itu.
"Najis…! Er Kang aku tidak percaya kau tega melakukan ini di belakang ku…" batin Xue Xuan Yuan sakit hati.
"Siapa gadis itu?" Xuen Xuan Yuan masih mencari tahu. Dia sengaja tidak memergoki Er Kang langsung lantaran ia ingin mengetahui siapa gadis yang tidur dengan pacarnya itu. Padahal sebenarnya, Xue Xuan Yuan bisa saja memergoki mereka langsung. Tapi dia tidak mau sebelum mengetahui kedok-kedok busuk Er Kang semuanya.
"Er Kang….. kapan kau akan memberitahukan Xuan Yuan tentang hubungan kita…. ahhh….. ehmmmm…." tanya gadis itu diiringi dengan desahan.
"Xiao Ying, sabarlah. Tunggulah sebentar lagi. Ahhhh…. Ehmmmm…." kata Er Kang sembari ia terus mengentot Wei Ying.
"Apa?! Xiao Ying? Bagaimana mungkin Wei Ying mengkhianati ku?" Xue Xuan Yuan hampir tidak mempercayai bahwa sahabat yang sangat dipercayainya itu telah mengkhianatinya. "Tidak mungkin!!! Kapan? Kapan mereka mengkhianati ku? Apa jangan-jangan sejak awal?!"
***
To Be Continue….