Warning 21++
Diharapkan pembaca yang dibawah umur tidak membacanya!
**********
Malamnya, Er Kang pergi ke gunung belakang, tempat dimana Wei Ying tinggal. Di sana, lelaki itu disambut dengan ramah oleh Wei Ying. Er Kang sampai-sampai menelan ludah, melihat cara Wei Ying menyambutnya dengan hanya mengenakan sehelai kain tipis tembus pandang. Sampai-sampai dua buah yang menggantung dan menonjol itu terpampang nyata sekali. Tertutama bagian tengahnya, yang jelas sekali terbentuk meruncing. Maka tergodalah Er Kang. Bangkitlah hasrat bercumbunya. Juniornya bahkan sudah meminta untuk dikeluarkan di bawah sana.
Sambil tersenyum, Wei Ying pun menarik tangan Er Kang dan mengundangnya masuk ke dalam. Di dalam ruangan yang terlihat sempit itu, Wei Ying mempersilakan Er Kang untuk duduk, lalu dia pun menari-nari dengan sexy di depan Er Kang. Sengaja menggodanya supaya Er Kang lah yang berinisiatif untuk melakukan hubungan sex duluan.
Er Kang pun tergoda ketika Wei Ying naik ke atas pangkuannya. Tangan Er Kang reflek memegang bokong Wei Ying yang hanya tertutup oleh sehelai kain tipis tembus pandang.
"Lembut…. sensasi ini…." gumam Er Kang terpukau. Tangannya pun mulai meremas-remas area bokong gadis sexy itu.
Wei Ying menyunggingkan senyum di sela-sela bibirnya. Gadis satu ini pun mulai nakal, meletakan tangannya di dada Er Kang, dan perlahan membuka kancing baju itu satu persatu. Kini pakaian Er Kang pun sudah dilucuti, dan terlihatlah bidang dada yang tegap dan berotot itu. Tangan Wei Ying pun mulai meraba-raba area bidang tegap dan berotot itu sehingga Er Kang mendesah pendek, "Ehmmm…"
"Bagaimana? Apakah kau ingin belajar dengan ku, Er Kang?" tanya Wei.
"Jika nona Wei tidak keberatan, maka aku pun tidak akan sungkan menerima ajaran, nona." jawab Er Kang.
Wei Ying tersenyum dengan penuh kemenangan. Kini jari jemarinya yang lentik itu mulai merayap ke bawah, tepat dimana sang junior meminta untuk dilepaskan. Perlahan dikeluarkannya junior Er Kang dari dalam sana. Er Kang yang menyaksikan hal itu terpukau dengan aksi gadis itu. Dia tidak menyangka Wei Ying memiliki skill yang begitu hebat. Seperti bukan yang pertama kali saja bagi gadis ini untuk melakukan hubungan sex.
"Er Kang, aku akan mengajari mu, bagaimana seharusnya seorang gadis melayani seorang pria." kata Wei Ying.
Wei Ying pun melepaskan kain tipis tembus pandang itu dari tubuhnya. Kini tubuhnya lebih terpampang jelas lagi. Er Kang hampir saja meneteskan air liurnya. Dia tidak menyangka bukan hanya sexy, tetapi Wei Ying juga memiliki tubuh yang putih bersih dan mulus sekali.
"Andai saja Xuan Yuan juga mau melakukan ini untuk ku…" batin Er Kang sedikit kecewa.
Er Kang membiarkan Wei Ying bermain dengan juniornya. Dia melihat bagaimana cara Wei Ying menjilat, mengemut, dan mengkulum juniornya itu serta mengapitkan juniornya menggunakan kedua payudaranya yang besar dan berisi kenyal-kenyal itu.
"Ehmmmm…. Hmmmm….. Ahhhhh…. Ehmmmm….. Hmmmm…." desah Er kang keenakan sambil memegang meja.
"Er Kang…. mendesahlah….. desahan mu malah akan semakin membakar gairah bercumbu ku." kata Wei Ying.
"Sialan… gadis ini mencoba menantangku rupanya." gumam Er Kang dalam hati. "Baiklah, akan ku tunjukan pada mu bagaimana seharusnya lelaki sejati bertindak."
Er Kang tidak mau kalah. Dia pun menarik tangan Wei Ying dan menunggingkan tubuh gadis itu di meja. Lalu ditancapkannya juniornya itu ke dalam lubang kenikmatan.
"Jleb!"
"Ahhhh…" pekik Wei Ying.
"Er Kang….. kau….. kau ternyata…" belum sempat Wei Ying menyelesaikan ucapannya, Er Kang sudah memaju mundurkan pinggulnya dengan cepat dan meremas payudara sekaligus memplintir puting gadis itu dengan kedua tangannya yang nakal. Sampai-sampai Wei Ying terengah-engah keenakan.
"Ahhhh….. ahhhhh.... Ehmmm... Er….. Kang…. Ahhhhh….. Ehmmmm….. Hmmmm…." desah Wei Ying panjang.
"Nona Wei, apakah pandangan mu yang mengatakan aku pemula sudah berubah?" tanya Er Kang di tengah kesibukannya itu.
"Aku akui, sekarang kau banyak kemajuan Er Kang. Tapi ini masih belum cukup. Mari kita lakukan di kasur…." ajak Wei Ying.
"Baik." Er Kang pun menerima ajakan itu.
Di atas kasur itulah mereka berlayar sampai puas. Paginya, Er Kang pun kembali dulu ke rumahnya. Di sana ia melihat Xue Xuan Yuan tertidur di meja makan. Kelihatannya gadis ini sudah menyiapkan makan malam dari semalam dan menunggunya pulang.
"Xuan Yuan…" panggil Er Kang sambil menepuk pelan bahu gadis itu.
Xue Xuan Yuan pun membuka matanya perlahan dan meguceknya pelan. Dilihatnya Er Kang sudah kembali.
"Er Kang…. dari mana saja kau? Aku semalaman menunggu mu pulang. Kenapa kau baru kembali pagi ini?" tanya Xue Xuan Yuan dengan penuh selidik.
"Aku… aku…"
"Sial, gadis ini malah melontarkan pertanyaan seperti itu. Bagaimana aku harus menjawabnya?" batin Er Kang panik.
"?"
"Aku pergi ke gunung untuk memetik tanaman obat. Katanya ada tanaman obat langka, tapi aku belum menemukannya juga. Kelihatannya itu hanya rumor orang-orang di kota Ming."
"Er Kang, aku mengerti kamu memiliki ambisi yang besar. Tapi, sesekali kamu harus ingat untuk beristirahat. Jangan terlalu capek, ya?" nasihat Xue Xuan Yuan.
"Iya, sayang ku." Er Kang pura-pura manja sambil memeluk Xue Xuan Yuan dari belakang.
"Ih…. apaan sih…. mulai manja deh ya sekarang…" wajah Xue Xuan Yuan memerah.
"Hmmm…. kelihatannya nona kita membuat masakan yang enak nih. Mari makan." ajak Er Kang.
"Aku panasin dulu ya makanannya. Udah dingin nih. Soalnya dari semalam udah disiapin." kata Xue Xuan Yuan.
"Oke, aku tunggu yah." jawab Er Kang.
Xue Xuan Yuan pun pergi memanaskan makanan. Setelah makanan selesai dipanaskan, mereka pun sama-sama menyantapnya. Siangnya, mereka pergi ke toko obat. Sesampainya disana mereka disambut oleh Wei Ying dengan ramah.
"Hi Xuan Yuan, Er Kang…" sapa Wei Ying. "Cie… kalian udah baikan ya?"
"Hahaha…. Iya nih." jawab Xue Xuan Yuan senang.
"Anu… aku ke gudang cek stok obat kita dulu ya, Xuan Yuan." kata Er Kang.
"Oh ok." jawab Xuan Yuan. "Jangan terlalu capek ya. Ingat untuk istirahat juga."
"Hmm…."
Wei Ying pun merasa kesal dengan keakraban Er Kang dan sahabatnya itu.
"Sejak kapan kamu mulai perhatian seperti itu kepadanya, Xuan Yuan?" tanya Wei Ying.
"Aku juga tidak tahu sejak kapan. Tapi sepertinya, aku mulai tertarik kepada Er Kang." jawab Xue Xuan Yuan.
"Wah, bagus dong itu. Ada kemajuan mah itu namanya." ucap Wei Ying.
"Dah, dah jangan gosip deh, Xiao Ying. Hush kerja sana." kata Xue Xuan Yuan. "Aku hari ini keknya mau ke toko Ai Cia nih. Ada beberapa bahan makanan yang mau ku beli untuk masak nanti malam."
"Oke, hati-hati ya di jalan." kata Wei Ying.
"Hmmm…"
Xue Xuan Yuan pun pergi meninggalkan toko obat dan pergi ke toko Ai Cia untuk membeli beberapa bahan makanan. Wei Ying pun menyunggingkan senyuman licik disela-sela bibirnya.
***
To Be Continue…