lagi rajin update karena Jumat aku pulkam lagi. dan biasanya kalau di kampung enggak janji bisa up.
Happy reading.
******
Pagi hari itu dilalui Sandra dengan kebahagiaan yang berlipat ganda. Siapa coba yang tidak bahagia.
Dia berlibur dngan suaminya yang sangat mencintainya dan di tempat paling romantis yang pernah ditemuinya.
Setelah sarapan mereka kembali menelusuri pantai dengan bergandengan tangan.
"Mau berenang Sayang?" tanya Alex sambil duduk di pinggir pantai di sebelah Sandra yang sudah duduk terlebih dahulu.
"Lain kali saja aku hanya ingin berjemur untuk hari ini." Tanpa menunggu lama Sandra menggelar tikar yang dibawanya dan langsung berbaring.
Alex yang melihat itu langsung ikut bergabung. "Kau sudah memakai sunblock Sayang?"
"Belum."
"Mau kupakaikan?"
"Hm ...." Sandra hanya menggumam dan memejamkan matanya.
Tak mendapat protes dari istrinya dia langsung duduk, menuangkan lotion ke tangannya, dan mulai mengusapkanya di lengan kaki dan seluruh tubuh istrinya yang terbuka.
Dengan sengaja Alex yang mengolesi tubuh Sandra dengan sunblock menyelinginya dengan usapan erotis dan pijatan yang membangkitkan selera.
Hingga saat Alex selesai mengolesi seluruh tubuhnya yang didapatinya adalah erangan tertahan dan tatapan sayu dari kedua mata istrinya.
Tanpa menunggu lama Alex langsung melumat bibir tipis istrinya. Mereka saling melumat dan bertukar saliva untuk waktu yang lama.hingga keduanya terengah engah.
"Kamu manis sekali sayang," gumam Alex kembali mencium Sandra kini bukan hanya bibir tapi dia juga menciumi lehernya hingga meninggalkan bekas merah yang tak sedikit.
"Alex ... ini masih terlalu pagi untuk bercinta." Walau mengatakan itu Sandra tidak bisa menolak ketika Alex terus menciumi seluruh wajah dan lehernya.
"Justru, waktu paling enak ketika masih pagi sayang." Alex mengelus perut istrinya yang menonjol. Naik terus ke atas hingga tangannya sudah berhasil bergerilya ke arah gunung kembar istrinya.
Sandra melenguh dan Alex semakin bernafsu.
"BROTHER, HOW ARE YOU?"
Alex dan Sandra tersentak seketika dan mengarahkan pandangan mereka dari asal suara itu.
Tak jauh dari sana Joe dan Tasya menenteng koper dengan senyum lebar dan melambaikan tangan seolah-olah kehadirannya benar-benar dinantikan.
"Apa yang mereka lakukan di sini?" tanya Sandra terkejut sambil merapikan penampilannya.
"Aku tidak tau karena seharusnya hanya ada kita di sini," kata Alex frustrasi
Alex lalu menarik Sandra berdiri. Memperhatikan pakaian Sandra tidak terbuka sebelum menggandengnya mendekati Joe.
"Apa yang kau lakukan di sini?" tanya Alex tajam
"Berlibur," jawab Joe ceria
"Apa kau tidak bisa mencari tempat liburan lain. Ya tuhan kau ini artis punya banyak uang, kenapa
berlibur di sini harusnya kau pergi ke Eropa atau Amerika."
Joe tak menanggapi kemarahan Alex justru dia malah memeluk Alex seolah sudah berabad-abad mereka tidak bertemu.
"Karena kita semua sudah berkumpul bagaimana kalau kita mengadakan pesta barbeque?" kata Tasya menghilangkan ketegangan, dia langsung menyeret Sandra menuju rumah diikuti Joe. Meninggalkan Alex dengan sejuta kedongkolannya karena liburan yang terganggu.
Lagi-lagi Joe berhasil mengerjainya.
Alex masih cemberut memandang ketiga orang yang sedang berbincang di ruang tamu, kemarahannya tak berpengaruh sama sekali.
Dia lalu duduk di sebelah Sandra sambil merangkulnya, tetap dengan tampang BT-nya.
"Aku minta besok kalian harus sudah pergi dari sini," kata Alex langsung.
"Tidak bisa Kakak aku sudah cuti seminggu untuk menemani Tasya yang sedang masa break."
"Sudahlah Alex, tidak apa-apa, bukankah bagus kalau mereka di sini jadi akan semakain seru?" Sandra mengelus lengan Alex sayang.
"Benar sekali Kakak Ipar lagipula pasti sebentar lagi David juga akan menyusul."
"Benarkah?" Mata Sandra seketika berbinar mengetahui kakaknya juga akan di sini. "Apa Mbak Ayu juga ikut?"
"Katanya hanya David soalnya inikan sudah waktunya Ayu melahirkan jadi tak bisa dibawa pergi."
"Sayang sekali." Sandra mendesah.
"Baiklah sebenarnya apa tujuanmu Joe?" kata Alex dengan tatapan lasernya. Setelah Sandra dan Tasya menuju ke kamar untuk membereskan pakaian Tasya dan Joe.
"Berlibur, Kakak."
"Aku tidak percaya! Lagian untuk apa kau juga mengundang David, kau kan tau aku tak suka padanya."
"Dia kakak iparmu bagaimana bisa kau tak suka?"
"Aku tak peduli pokoknya aku tak suka!"
"Ayolah Brother aku tau pertemuan pertamamu dengannya tidak baik tapi itukan cuma salah paham."
Sebenarnya Alex bukan tak suka dengan David. Tetapi David itu sama seperti Joe, penghancur hati wanita, dan punya seribu satu cara menjahilinya.
Sekarang bisa dibayangkan satu Joe saja sudah membuatnya kualahan, bagaimana jika ditambah David dan bagaimana kalau mereka bekerja sama. Perpaduan yang mematikan dan sudah bisa dipastikan dia akan jadi pihak yang di-bully habis-habisan.
Alex menyadari bahwa liburan romantisnya telah berakhir dan kacau.
"Kau yakin hanya mengundang David." Alex terlalu mengenal Joe hingga tau masih ada yang disembunyikannya.
Joe tersenyum lebar. "Kau tidak keberatan kan?" tanya Joe dengan wajah dibuat seimut mungkin. Benar-benar perayu ulung.
"Huft ... terserahlah." Alex memejamkan matanya. Tidak tahan melihat wajah adiknya yang menggemaskan seperti kucing anggora yang sedang minta dielus-elus.
"Benarkah? Aku boleh melakukan apa pun di sini." Joe terlihat sangat bersemangat.
Mendengar itu sontak Alex membuka matanya dan sadar bahwa ada yang tidak beres di sini.
"Apa yang akan kau lakukan?"
"Sebenarnya aku juga membawa beberapa kruku karena aku dan Tasya akan melakukan pemotretan di pulau ini mereka akan menyusul besok."
Alex hanya bisa bengong meresapi semua perkataan adiknya itu.
"Boleh kan kakak?" rayu Joe lagi dengan tampang dibuat semanis mungkin.
Alex mendesah kalah.
Karena sudah terlanjur apa boleh buat. Hancur-hancurlah sudah liburanya dengan sang istri.
Dan karena Alex tak bisa marah pada adiknya itu maka dia hanya ngeloyor pergi dan masuk ke dalam kamar.
Berakhirlah sudah, keluh Alex dalam hati sambil merebahkan tubuhnya di ranjang.
****
TBC.