Happy reading.
******
Sudah malam ketika Alex bangun dari tidurnya.
Bagus bahkan Sandra tak menemaninya di kamar, pasti Joe dan Tasya memonopoli istrinya dari sore tadi. Bisa bahaya kalau dibiarkan. Nanti istri polosnya bisa terkontaminasi virus jahilnya Joe.
Alex langsung mandi dan menuruni tangga mencari cari istrinya. Saat baru mencapai lantai 1 Alex mendengar suara musik yang sangat keras dari luar.
Alex baru membuka pintu saat apa yang dilihatnya membuat rahangnya hampir jatuh ke bawah.
Pulaunya yang biasa sunyi dan penuh ketenangan berubah menjadi klub malam.
Musik berdentam-dentam dan di sana sudah ada puluhan orang yang berdansa. Dan sejak kapan mereka datang? Bahkan Alex tidak menyadarinya.
Alex mengedarkan pandangannya dan di sana sudah ada hampir puluhan tenda yang dipasang dadakan. Alex mengenali semua orang di sana, kebanyakan mereka artis ada juga beberapa fotografer dan kru lain.
Bodo amatlah yang penting dia harus mencari istrinya dulu baru meminta pertanggungjawaban Joe yang sudah memporak-porandakan pulau kecilnya.
"Alex ... baru nongol?"
Alex memicingkan mata melihat Aldo teman Joe dan model majalah STAR menghampirinya.
"Hay, Do, kapan datang?"
"Belum lama sekitar sejam yang lalu Joe menelpon dan menyuruh kami ke mari aku tak tau kau memiliki tempat yang fantastik."
"Kami?" Alex mengernyitkan dahinya.
"Yups aku dan anggota boyband-ku"
"Sejak kapan kamu punya boyband?"
"Ha ha ha ternyata benar kata Joe kau ini kebanyakan di kantor sampai tak tau apa yang terjadi pada temanmu."
Alex cemberut mendengar itu. "Sudahlah kau sama saja dengan Joe. Sebaiknya aku mencari istiku saja?"
"Oke see you, Friend!"
Setelah melewati dan menyapa beberapa orang lagi akhirnya Alex melihat Sandra yang memaki baju santainya tengah menikmati makan sate dengan salah seorang pemain sinetron yang tengah naik daun.
"Hai ... San San." Alex langsung mengecup dahi istrinya dan duduk di bangku sebelah Sandra. "Hai, Sofie, Resti, Bruno!" tambah Alex kemudian. Well bahkan Alex tak menyadari dari mana Joe mendatangkan berbagai macam meja kursi dan perlengkapan party dadakannya itu.
"Kau sudah bangun, Sayang? Mau makan sate?" tanya Sandra riang.
"Boleh, apa kau baik-baik saja, Sayang?"
"Well, aku tak pernah sebaik ini, kau memiliki adik yang luar biasa, aku tak pernah berpesta setelah ... kapan ya? Aku bahkan sudah lupa," kata Sandra ceria.
Alex yang melihat kebahagiaan istrinya itu seketika melupakan kemarahannya pada Joe yang telah merusak acara bulan madunya dengan sang istri.
Alex menyaksikan istrinya mengobrol dan tertawa bahagia dengan semua orang di sana, dan itu membuatnya merasa baru kali ini kejahilan Joe malah menguntungkannya. Tentu saja Joe tak boleh tahu, jika dia tahu Alex senang dengan party dadakan ini besok entah kapan pasti di otak kecilnya akan merancang berbagai cara untuk mngganggunya lagi.
"Sayang, kau tak apa-apa kan di sini? Aku ingin menemui Joe sebentar."
"Alex jangan memarahi Joe ya?"
Alex hanya mengacungkan jempolnya dan berlalu dari hadapan Sandra dan mencari keberadaan adiknya itu. Ternyata musik yang berdentum itu dimainkan oleh Joe sendiri. Tanpa ragu Alex langsung menghampiri Joe yang tengah nge-DJ dengan asyiknya.
Alex menepuk bahu Joe dan memberi isyarat untuk bicara. Joe hanya tersenyum dan mengangguk.
Tak lama Joe sudah bergabung dengan Alex di tempat yang agak jauh dari pesta.
"Jadi bisa kau jelaskan semua ini?" Alex menatap Joe tajam dan memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celana jeansnya.
"Ini party," jawab Joe enteng.
"Huft ... aku tau ini party tapi kau bilang mereka akan datang besok dan kau hanya mengatakan beberapa kru, tapi lihat yang kau bawa hampir separuh isi perusahaanmu."
"Awalnya memang besok tapi begitu aku bilang party di pinggir pantai tiba-tiba mereka sudah ada di sini."
"Aku tetep tidak suka." Alex sebenarnya bukan tak suka apalagi saat melihat keceriaan istrinya.tapi tetap dia harus menegur Joe agar tidak semakin merajalela.
"Ayolah Brother aku jamin mereka tak akan lama di sini paling lama tiga hari dan kita sudah tak ada di sini lagi."
"Suka-suka kamulah." Alex meninggalkan Joe dan kembali menelusuri pantai sementara Joe kembali ke arah tempat pesta.
Saat asyik bergoyang dengan temannya Sandra menghampiri Joe.
"Apa kau melihat Alex?" teriak Sandra berusaha mengalahkan suara musik yang begitu keras
Joe menunjuk sebuah tempat di mana tadi dia bertemu dengan Alex.
"Thanks," ujar Sandra sambil berdadah ria menuju tempat yang ditunjukkan Joe.
Sandra sudah berjalan agak jauh dari pesta tetapi ia belum menemukan Alex, dia semakin was-was karena keadaan yang agak gelap sampai akhirnya dia melihat sosok yang tengah duduk di pasir dengan wajah tertunduk sambil mencorat-coretkan jarinya di samping tubuhnya, seolah dia memiliki dunianya sendiri.
Sandra merasa ada yang tidak beres, tadi Alex baik-baik saja kenapa sekarang dia seolah memikirkan sesuatu? Apa dia bertengkar dengan Joe? Tetapi tadi Joe terlihat biasa-biasa saja.
Sandra lalu duduk di sebelah Alex dan langsung menyenderkan kepalanya di bahu Alex. "Kenapa menyendiri? Apa ada masalah?" tanya Sandra sambil merapatkan tubuhnya ke dekat Alex.
Tanpa disuruh Alex langsung melingkarkan tangannya di bahu istrinya. "Tidak apa-apa Sayang aku hanya tak suka pesta."
"Tapi kata Joe kau sering pergi ke klub."
Alex mengernyitkan dahinya. "Apalagi yang dikatakan Joe?" tanyanya tidak senang.
"Banyak hal," kata Sandra sambil tersenyum tipis.
"Katakan!"
Sandra menggelengkan kepalanya tanda tak mau.
"San San!" Alex menggeram memperingatkan Sandra hanya tersenyum lebar.
Alex yang gemas langsung mengangkat istrinya dan mendudukkannya di pangkuannya. Sandra memekik kecil karena terkejut. Tetapi bukannya protes Sandra malah memeluk dan menikmati aroma Alex dan malah menciumi leher Alex.
"Sayang ... jangan mulai aku tak mau kau berakhir di atas pasir tanpa alas."
Sandra tersentak dan menghentikan aksinya. Tetapi dia malah menyendeer ke dada suaminya. Entah kenapa membayangkan bercinta di atas pasir membuatnya langsung basah. Oh ... Sandra sejak kapan kamu mesum begini? Tetapi kalau dipikir-pikir entah kenapa akhir-akhir ini dia seperti tak pernah puas akan Alex. Dia selalu bisa langsung terangsang hanya dengan melihat suaminya itu.
Saat Sandra hampir saja tertidur dalam pelukan hangat suaminya Alex mengucapkan sesuatu yang membuatnya terjaga seketika.
"Aku tadi melihat David dan Tasya berciuman."
Seketika Sandra menegakkan tubuhnya dan membelalakkan matanya tak percaya. Sandra tau kakaknya memang playboy cap cabe gocengan. Tetapi masa iya kakaknya menggoda tunangan Joe?
"Alex ... serius?"
Alex hanya mendesah.
Sandra harus tanya pada kakaknya itu. Ia benar-benar tidak menyangka kakaknya seberengsek itu.
Awas kau David!
****
TBC.