Happy reading.
Heheheheee (tersenyum setan)
****
"Sayang mulai besok aku mau semua karyawan di kantor ini berangkat kerja dengan setelan warna pink."
Gubrak!
"Haaaaahhhhh?!"
"Maksudnya apa, Honey?"
"Iya mulai besok semua karyawan yang di sini wajib dan harus ngantor dengan baju warna pink."
"Semuanya?"
"Semuanya tanpa terkecuali."
"Cowok juga?"
"Iyups."
"Aku juga?"
"Heem." Sandra tersenyum makin merapatkan pelukannya.
"Duh ... jangan ya yang yang lain aja?"
"Kamu gak mau?" Sandra duduk tegak sambil menyipitkan matanya menatap Alex.
"Bukannya gitu Sayang tapi masak iya aku pake pink. Kamu suruh Joe aja ya? Kalau untuk karyawan cewek tenang aja besok mereka pasti make pink semua."
"Aku maunya semuaaaaaaanya tanpa terkecuali mau cewek mau cowok mau cleaning service mau manajer semuaaaaaanya oke?" Sandra berdiri sambil menghentak-hentakkan kakinya karena kesal.
"Please, dong yang yang lain aja yaaaaa?" Alex benar-benar memohon dengan tampang yang super duper dimelas-melasin biar istrinya itu luluh. Apa aja deh yang penting gagal pake setelan warna pink. Gengsi tingkat dewa dong secara CEO terkeren dingin dan datar pake baju warna pink yang ada langsung terjadi tsunami dadakan di media sosial.
"Kamu bener-bener gak ngehargain aku banget tau, aku udah capek-capek dateng meriksa berlantai-lantai gedungmu untuk tau semua karyawanmu dan bahkan aku udah bikin desain seragamnya." Sandra melemparkan sketsa yang dibuatnya di meja kerja Alex. Yup setelah inspeksi dadakannya tadi ide mengganti semua seragam karyawan memang sudah bercongkol di otaknya dan segera dia merealisasikan tujuannya itu.
Alex kontan melongo melihat sketsa yang diberikan istrinya. Di situ tergambar jelas seragam kariawati harus memakai baju lengan panjang dengan kerah tertutup dan celana panjang serta satu set bandana dengan satu kupu-kupu di sebelah kirinya.
Dan yang hebih bikin mulezzzz seragam cowoknya adalah celana panjang dan kemeja lengan panjang tanpa jas. Sebenernya oke tapi lihat dung aksesorisnya. Dua tali menyilang dari belakang menuju depan. Yup benar sekali celana kodok. Helll Alex udah cukup meriang membayangkan dia memakai celana kodok berwarna pink. Astagfirullah hal adzim ya Allah mimpi apa Alex semalem.
"Aku gak mau pake baju kayak gini," ucap Alex dingin.
Sandra yang udah dongkol makin darah tinggi saja mendengar jawaban dingin sang suami. "Aku tu lagi hamil kamu mau anak kamu ileran gara-gara gak kamu turuti kemauannya?"
"Aku gak percaya kayak gituan."
"Aku tu ngidam kamu ngerti gak sih?"
Alex berdiri dan mendekati sabdra lalu mengelus pelan lengannya. "Sayang ngidam itu makan rujak atau minum jus. Lagian aku tu gak percaya apa yang dibuat ibu dan ayahnya waktu anak dalam kandungan bakal berimbas pada anaknya. Lagian ya sayang anak kecil ileran wajar ntar kalo udah gede gak mungkin masih ilran juga kan?" Jawaban Alex yang panjang lebar dan kelewat gak peka makin bikin Sandra naik darah.
Ditepisnya tangan Alex dari lengannya dan dengan seluruh kekuatan yang dimiliki Sandra langsung mengamuk melempari Alex dengan semua barang yang ditemukannya di situ.
Mendapat serangan dadakan Alex langsung menghindar dan berdiri di balik kursi kebesarannya sambil memohon-mohon kepada sang istri tercinta menghentikan ulahnya.
"Dasar suami gak pengertian. Aku keluar kuliah gara-gara hamil anak kamu. Aku berhenti jadi hacker juga gara-gara permintaanmu sekarang aku cuma minta hal kecil kamu gak mau ngelakuin dasar berengsek. Aku benci banget sama kamu!" Sandra masih sibuk melempari Alex dengan berkas-berkas Alex dan semua barang yang ada di ruangan Alex hingga ruangan itu kini lebih mirip gudang dari pada ruangan CEO.
"Sayang please dong jangan marah kita bisa bicara baik-baik." Alex masih berusaha menghindar dari amukan yang istri. Sebenernya Alex agak bingung karena baru kali ini istrinya ngamuk dengan gaya wanita biasanya Sandra kalau marah BT kesel pasti dilampiaskan dengan mukul dan nendangin samsak sampai kelelahan.
Setelah tak ada barang yang bisa dilempar lagi Sandra langsung berbalik pergi dari ruangan itu dan langsung menuju lift. Saat Sandra masuk kedalam lift dia langsung memencet tombol tutup dan tak menghiraukan suaminya yang mengejarnya frustrasi.
Sandra terus menangis selama perjalanan hingga Pak Slamet sopir pibadinya menatap bingung dan khawatir. Mengingat sang majikan yang tengah hamil.
"Non, udah dong, jangan nangis kasian dedek bayinya ntar ikut nangis."
"Emang bayi hiks yang masih di dalem hiks bisa nangis, Pak?"
"Iya Non tau gak Non bayi itu nuruti mood ibunya kalau ibu makan pedaa bayinya ikut kepedasan kalo ibunya nangis bayinya juga ikut sedih dan kalau ibunya bahagia di dalem perut bayinya bakal sehat dan bahagia Non."
"Nah Non mau yang mana bayinya sehat dan bahagia atau byinya sakit dan sedih."
"Saya ... hiks maunya yang hiks sehat bahagia dong Pak."
"Kalau gitu Non udah dong nangisnya oke?"
Sandra hanya mengangguk-ngangguk dan berhenti menangis. Melihat itu Pak Slamet lega luar biasa. Dan tersenyum, ya Allah lucu banget majikannya ini udah polos nurut lagi gampang banget bujukinnya.
"Pak Slamet."
"Iya Non, ada apa lagi?"
"Aku lagi pengen sesuatu tapi Alex gak nurutin makanya aku kesel."
"Oh ... Non lagi ngidam? Emang Non mau apa biyar bapak aja yang nyariin."
"Tapi aku maunya suamiku Pak tapi dia gak mau."
"Emang Non minta apa?"
"Suruh dia dan karyawannya pake seragam yang udah aku tentuin dan warnanya pink."
Mendengar itu Pak Slamet menahan gejolak ingin tertawa terbahak-bahak. Ya pantes aja permintaan ditolak Pak Bos Alex kan alergi ama warna pink. Namun kalau dipikir-pikir udah hampir 10 tahun Pak Slamet bekerja untuk Alex tapi belum pernah melihat tampang Alex yang lain selain dingin dan datar. Well mungkin diisengin dikit gak papa kali ya.
"Non beneran pengen Pak Alex ngelakuin itu."
Sandra hanya mengangguk.
"Gampang Non semua cowok pasti punya kelemahan. Dan 99‚99999999% kelemahan cowok ada pada urusan ranjang."
"Maksudnya apa sih Pak, makin gak ngerti?"
"Intinya kalau Non mau keinginan Non tercapai Non harus menolak segala sesuatu yang melibatkan urusan rajang. Biarkan Pak Alex berpuasa jangan bolehkan dia sentuh apalagi cium Non. Kalau perlu kunci kamar Non biar Pak Alex gak bisa masuk."
"Bapak yakin ini bakal berhasil?"
"10000000% yakin Non."
"Ok Pak makasih ya sarannya."
"Iya Non yang penting Non jangan sedih lagi ya dan jangan lupa rencananya dijalankan." Pak Slamet cengengesan membayangkan wajah bosnya besok yang pasti melihat tersiksa karena gak dapat jatah.
Sandra mengacungkan 2 jempol ke arah sang sopir dan keluar dari mobil karena memang ternyata mereka sudah sampai di rumah.
Ok saatnya menjalankan rencana ....
****
TBC