Enjoy reading.
Triple up gessss
*****
"Ayah kita ... eh ... sebenarnya bukan ayah kita tapi ayahku dan Ayu."
Deg!
Jantung Sandra serasa berhenti berdetak, air mata juga mulai meleleh, jadi benar bahwa kedua kakaknya bukanlah saudara kandungnya.
"Mak-maksud, Mas ... aku dan Mas David dan Mbak Ayu bukan saudara kandung?" Air mata Sandra makin deras sementara Alex hanya bisa memeluk dan mengelus-elus lengannya untuk menenangkan.
"Kita saudara kandung San ... kita satu ibu tapi beda ayah."
Sandra makin bingung, ibunya gak mungkin selingkuh kan?
"Mas ... aku makin gak ngerti."
"Baiklah memang sebaiknya Mas ceritakan dari awal. Mas sebenarnya berat nyeritain ini tapi kamulah orang yang paling berhak tau."
"Pratama dan Pramana saudara kembar identik. Saking identiknya tak ada yang bisa membedakan mereka selain orang tua mereka. Mereka berdua jatuh cinta pada gadis yang sama bernama Diana. Tapi mereka menjunjung tinggi persaudaraan mereka tak mau bertengkar hanya karena wanita hingga akhirnya mereka memutuskan tidak ada yang akan menjadi suami Diana dan hanya akan menjadi teman untuk Diana. Mereka berdua sepakat akan hal itu."
"Bertahun-tahun berlalu hingga suatu saat Tama tak sengaja menghamili sahabat dari Diana."
"Dia adalah Diah Ayu ibu kandung kita."
"Maksud Mas ibu hamil dulu sebelum menikah?"
"Sulit dipercaya tapi itulah kenyataannya. Saat kakek tau ayahku menghamili seorang gadis tentu saja kakek langsung menyuruh ayah bertanggung jawab. Kau tau sendiri kakek adalah orang yang kolot."
"Tentu Diana yang emang sebenernya suka pada ayah kecewa, akhirnya dia pergi keluar negeri untuk kuliah lalu ayah menikah dengan ibu dan setelah lima tahun pernikahan hadirlah Ayu melengkapi kebahagiaan mereka."
"Tapi ternyata kebahagiaan ayah ibu hanya sebentar karena dua tahun setelah kelahiran Ayu. Diana kembali."
"Ayahmu Pramana mendekati Diana dan akhirnya mereka pacaran. Pramana menganggap saudaranya sudah bahagia dengan sang istri dan merasa tidak apa-apa jika dia menikah dengan Diana, cinta pertamanya. Tetapi ternyata Ayahku merasa cemburu karena sebenarnya ayahku masih menyimpan rasa untuk Diana."
"Akhirnya setelah satu tahun pacaran Mereka bermaksud tunangan. Semua tak ada yang mengira bahwa hari itu adalah hari bencana untuk keluarga Brawijaya."
"Kau tau apa yang dilakukan ayahku? Dia menculik Diana karena tak terima akan pertunangan itu. Ayahku menganggap Pramana mengingkari janji. Di mana dulu mereka sepakat tidak akan ada yang menikah dengan Diana. Makanya ayahku memilih menculik Diana. Tapi ... setelah beberapa hari pelarian mereka mengalami kecelakaan. Menurut saksi mata Diana dan ayahku terlihat bertengkar yang mengakibatkan mobil yang mereka kendarai oleng dan akhirnya menabrak pembatas jalan dan berguling-guling hingga akhirnya mobilnya meledak."
David menghela napas dan berusaha menenangkan diri sedang Sandra hanya diam mematung meresapi semuanya.
"Lanjutkan!" kata Alex kemudian.
"Yah ... tentu saja mereka tak selamat. Tapi bagian terbaiknya tidak di situ. Karena mereka yang sudah meninggal sudah tak bisa diusik lagi. Sementara yang masih hiduplah yang menaggung semuanya"
"Dan tanggung jawab terberat ada di ayahmu Pramana."
Deg!
Lagi-lagi jantung Sandra serasa berhenti berdetak. Jadi selama ini benar ayah yang merawatnya adalah ayah kandungnya. Tetapi kenapa waktu itu ayah mengatakan bahwa ia bukan putrinya?
"Tapi Mas kenapa ayah mengatakan aku bukan putrinya?"
"Karena dia tak tau kau adalah putrinya."
"Apa maksudnya?"
"Saat kematian ayahku adalah kehancuran ayahmu. Karena selain kehilangan saudara dia juga kehilangan tunangan. Tentu saja sampai sekarang ayahmu masih marah atas apa yang dilakukan ayahku karena hidupnya yang cukup hancur semakin hancur karena kakek mengusulkan hal paling gila,"
"Kau tau apa yang terjadi saat kematian ayahku? Ternyata perusahaan sedang gojang-ganjing. Dan kabar kematian ayahku semakin menambah kemerosotan perusahaan karena ayahku adalah pemimpin perusahaan saat itu yang memang belum lama menggantikan kakek."
"Untuk mengatasi kemelut perusahaan akhirnya kakek melakukan hal yang benar-benar gila. Dia menukar ayahku dengan ayahmu. Jadi yang diketahui orang-orang yang meninggal adalah Pramana sang adik sementara sang kakak Pratama masih hidup."
"Itu sangat kejam!" Kini Sandra benar-benar syok mengetahui semua ini.
"Bagaimana mungkin seorang ayah memaksa anaknya mengganti identitas yang bukan miliknya dan menanggung kesalahan orang lain?" Sandra benar-benar tak menyangka ternyata kakeknya sejahat itu.
"Stttttt, Sayang kendalikan dirimu!" Alex semakin menenggelamkan kepala Sandra di dadanya.
"Tapi ini benar-benar kejam, Sayang." Sandra menangis lagi dan Alex masih setia mengelus punggungnya menenangkan.
Pantas ayahnya seperti tidak menyukai Ibunya. Karena pada kenyataannya mereka memang tidak menikah. Hanya hubungan yang dilakukan untuk menjaga nama baik.
"David, sebaiknya kita akhiri dulu Sandra sebaiknya istirahat aku tak mau dia kenapa-napa karena ini pasti sangat berat," kata Alex.
"Tidak ... lanjutkan Mas, Sandra ingin tau semuanya."
"Dek ... kamu istirahat dulu ya ... Mas gak bakal ke mana-mana, pasti ntar mas ceritain lagi."
"Gak Mas lanjutkan sekarang Sandra gak papa," kata Sandra berusaha tegar.
"You sure, Honey."
"Aku tak apa-apa, Alex."
"Dek ..." David khawatir karena melihat wajah Sandra agak pucat.
"Please, Mas lanjutin ya ...."
David akhirnya mengangguk.
"Baiklah, kehancuran ayahmu tak sampai di situ karena akibat dari pertukaran identitas itulah akhirnya ayahmu juga berperan sebagai suami ibu. Padahal mereka tak pernah menikah tapi tiba-tiba status mereka suami istri. Apalagi saat itu ibu sedang hamil. Ayahmu ingin berontak tapi kakek mengancam akan mencoret namaya dari daftar warisan. Ayahmu yang dulu menjadi anak kedua dan tidak memiliki wewenang diperusahaan tentu saja tidak berkutik dengan ancaman itu."
"Akhirnya ayahmu menurut, tapi hidupnya kacau, dia mulai suka mabuk dan bermain perempuan. Hingga suatu malam dia meniduri ibu hingga ibu hamil. Ayahmu mengira itu adalah anak ayahku karena memang saat dia meninggal ibu sedang hamil. Yang tidak diketahuinya adalah ibu mengalami keguguran 3 hari setelah kematian ayahku. Jadi bisa dipastikan bayi yang dikandung ibu adalah anak ayahmu, dan bayi itu adalah kamu, Dek."
"Sekarang kamu tau kenapa ayah begitu membenciku bahkan mengusirku. Karena wajahku selalu mengingatkanku pada ayahku. Saudara yang menusuknya dari belakang dan menghancurkan hidupnya."
"Dan kau tau di antara kami bertiga ayah paling menyayangimu. Mungkin itulah ikatan batin walau tak tau kau putrinya dalam hati kecilnya dia tau dia menyayangimu."
"Mas ... aku ... aku ...." Sandra tidak tahu harus berkata apa. Ternyata bagi ayahnya dia juga termasuk orang yang menghancurkan hidupnya.
Kepala Sandra terasa pusing dan tiba-tiba kegelapan menghampirinya.
****
TBC