Happy Reading.
****
Perjanjian yang dibuat Alex dan David nyatanya tak berjalan sesuai rencana. Perjanjian apa? Perjanjian bahwa David akan membantu Alex merayu Akira agar Sandra tidak cemburu dan mau pulang ke rumah.
Semua gagal. Karena apa? Karena tersangka utama yaitu Nyonya Sandra tak mau beranjak dari apertemen Joe yang lebih mirip mansion tersebut, bahkan dia malah membawa beberapa bajunya ke sana.
Dan sialnya lagi Sandra tak mau tidur bareng Alex, untung di tempat Joe ada 3 kamar jadi Alex dan David tak perlu sekamar juga, bisa perang Diponegoro kalo sampai mereka sekamar.
Sedang Joe sang pemilik mansion entah ke mana. Alex juga tak mau tau karena dia lebih bersyukur Joe tidak di tempat dan tak bisa dihubungi. Bukan dia tak perhatian dengan sang adik tapi sudah cukup hidupnya direcoki kakak iparnya tak perlu si jail Joe ikut nge-bully dia. Bisa jadi duo maut kalau dua orang itu gabung dan menyengsarakan hidupnya.
Alex sangat heran dengan tingkah David bagaimana dia bisa tak berangkat kerja bahkan dia malah santai-santai seperti pengangguran yang tak punya beban Alex jadi bertanya-tanya apa benar dia itu Christian David pemilik mall di mana-mana. Karena yang dikerjakan David seminggu ini hanya duduk di apartemen sambil nemenin Sandra ngemil. Seolah-olah dia juga lagi ngidam.
Seperti sore ini pulang dari kantor dia langsung ke tempat Joe bahkan tanpa mengganti baju, dan begitu masuk pemandangan yang luar biasa nyebelin yang selalu disuguhkan David tiap sore terpampang di hadapannya, di mana Sandra sedang tiduran di paha David sambil nonton TV, dan si kurang ajar David malah dengan santai mengelu-elus kepala sang adik.
Alex boleh dikatakan edan karena cemburu dengan kakak istrinya sendiri. Tetapi dia gak munafik banyak di luar sana sister complex terjadi dan Alex hanya mengantisipasi itu saja.
"Ehem!" Lihat, bahkan dia dicuekin! Apes, apes.
"San San ... kok aku dicuekin?"
David hanya melirik lalu kembali memfokuskan matanya di depan tv. Sedang Sandra langsung bangun mendengar suara Alex.
"Alex ... kamu udah pulang?" Sandra langsung menghambur ke pelukan Alex entah mengapa dia merasa rindu sekali, apa ini efek seminggu tidur sendiri ya?
Alex tentu saja senang mendapat sambutan dari Sandra, karena udah seminggu ini dia cuti pelukan dan ciuman dari istri tercinta.
"Kangen ya?"
Sandra hanya mengangguk dan malah mengendus-endus dada Alex.
"Sayang kamu ngapain?" Alex langsung on fire saat merasakan Sandra menciumi dadanya.
"Jangan mandi ya ... bau keringat kamu enak," kata Sandra makin mengeratkan pelukannya.
Sedang Alex hanya melongo heran, emang orang hamil itu tingkahnya memang aneh gini ya. Ya sudahlah penting dipeluk.
Cklek!
"What the hell!" Joe yang baru pulang bareng Tasya dari Australia syok melihat keadaan apartemannya yang biasanya sepi dan rapi. Tiba-tiba ada 3 makhluk tinggal di sana tanpa pemberitahuan.
Dilihatnya kakaknya yang berpelukan dengan istrinya di sofa, tak terganggu sama sekali lalu dilihatnya David dengan pakaian santainya mengemil sambil menonton TV dan membuang tempat cemilannya ke sembarang arah.
"Ngapain kalian pada di sini? Tumben banget. Biasanya aku yang mesti nyamperin." Joe mulai melangkah masuk diikuti Tasya tunangannya.
"Biasa kakak iparmu lagi ngidam pengen tinggal di tempatmu."
Joe hanya manggut-manggut.
David yang baru menyadari kehadiran Joe langsung menengok dan melmbaikan tangannya. "Hay Bro gimana Australi?"
"Lumayan." Joe langsung duduk dekat David.
"Eh ... hallo juga cantik sini cium Abang dulu emang gak kangen ama Abang?" David mengedipkan matanya ke arah Tasya. Sementara Tasya hanya meringis jijik dan langsung melenggang ke kamarnya.
"Jangan godain dia dulu masih capek!" kata Joe.
"Gak biasanya lo ngomong gitu? Kenapa? Lo mulai takut Tasya bakal gue dapetin ya?" David menaik turunkan alisnya.
"Ha ha ha udah berapa kali gue bilang Tasya tu gak bakal mau ama lo. Apa perlu taruhannya gue naikin?"
Joe mulai ikut mengambil cemilan yang dipegang David.
"Siapa takut lo mau apa?" kata David PD.
"Gue mau MALL loe yang di Australia gimana?"
"Oke, trus kalo gw menang gw dapet apa?"
"JJ Club yang di Australia juga bisa jadi punya loe. Gimana?"
"Menarik, boleh boleh boleh, jadi sekarang boleh gue nyamperin Tasya."
Plakkk!
"Dibilang dia masih capek, besok napa!" Joe memukul David dengan remote.
Sementara melihat dan mendengar percakapan Joe dan David alarm peringtan di otak Alex langsung berbunyi. Gimana mungkin dan sejak kapan dua makhluk yang suka usil itu akrab? Gawat nih gawat Alex harus segera cari cara agar bisa membawa Sandra pergi dari tempat ini. Kalau tidak bisa dibabat habis dirinya sama dua orang itu.
Namun tiba-tiba ....
Plakkkk!
Plakkkk!
Sandra melemparkan sandalnya mengenai ke dua orang yang asyik ngobrol itu.
"San ... apa-apaan sih?"
"Kakak Ipar, kenapa aku dilempar sendal?"
Duo playboy itu bicara bersamaan.
Sandra langsung berdiri dan berkacak pinggang. "Lo berdua bener-bener cowok kurang ajar. Kalian pikir Tasya itu apaan? Ha! Joe, Tasya itu tunangan lo. tega banget lo jadiin dia taruhan? Dan Mas David, Tasya itu tunangan dari adik ipar adik lo. Masih juga lo mau nikung? Kebangetan tau gak emang kurang selama ini cewek-cewek yang lo punya!" Sandra benar-benar marah dan gak ngerti apa isi otak cowok-cowok itu.
"San ... kita cuma becanda San," ucap David.
"Kakak Ipar jangan marah ya ... kita gak serius kok bener dah!"
"Sayang, udahlah gak usah ngurusin dua bekicot itu mending temenin aku mandi aja yuk!"
"Ih ... kan aku udah bilang kamu gak boleh mandi!"
"Ya udah temenin aku ganti baju aja ya ... masak aku pakai jas terus?" rayu Alex dengan senyumnya yang bikin meleleh.
Sandra mengangguk lalu menggandeng Alex masuk ke kamar tetapi sebelum itu dia menatap tajam duo astral seolah-olah memperingatkan mereka untuk tidak macam-macam dengan Tasya.
Ting tong ting tong!
Sandra masih mendengar suara bel saat dia masuk kamar lalu tak berapa lama terdengar suara ramai di ruang tamu.
"Sayang, kok diem?" Alex memeluk Sandra dari belakang dan mulai menciumi lehernya.
"Alex ... kayaknya ada tamu deh siapa ya?" ucap Sandra kepo.
Alex tak mempedulikan kekepoan istrinya justru tangannya mulai membelai-belai paha Sandra yang mengenakan long dress santai.
Sandera tak kuasa menolak apalagi emang sudah seminggu ini dia benar-benar merindukan Alex, melihat itu Alex makin berani bahkan tanpa disadari Sandra dia sudah berbaring di ranjang tanpa mengenakan apa pun. Alex yang emang sudah menahan gairahnya seminggu ini makin tak sabar apalagi Sandra sudah mulai mendesah-desah. Itu makin membuat Alex gak tahan.
Dengan sekuat tenaga mengontrol kebutuhannya Alex menyatukan dirinya dan Sandra dengan sangat lembut dan hati-hati seolah-olah takut menyakitinya. Namun ternyata nafsu yang sudah menguasai membuat pertahanannya runtuh juga. Dengan tak sabar Alex dengan cepat menggerakkan pinggulnya hingga akhirnya mereka meledak bersama.
**********
TBC.