Happy Reading.
****
Pagi ini dilalui dengan keheningan. Alex dengan kegondokannya karena tak dapat jatah. Bayangkan saja udah tegang penuh dihentikan di tengah jalan. Dan Sandra dengan kekesalannya karena sang suami yang tiba-tiba balik ke mode awal mereka menikah. Kaku dan dingin.
Setelah sarapan Alex langsung berangkat tanpa memberi kecupan yang biasa diberikannya pada Sandra bukannya tak mau tetapi dia gak mau on lagi padahal sang istri terlihat masih merajuk.
Sementara Sandra yang tak mendapati morning kiss yang biasa diberikan Alex semakin sakit hati. Ternyata Alex emang sudah bosan padanya. Itulah pikiran Sandra. Apa karena sekarang dia gemuk jadi terlihat tak cantik lagi? Hingga Alex tak cinta lagi sama dia?
Setelah berjam-jam melakukan hal tak jelas akhirnya Sandra memutuskan menyusul Alex ke kantor. Entah kenapa perasaannya tidak enak. Entah karena merasa bersalah semalam sudah membuat Alex tersiksa atau karena tak tahan lama-lama jauh dari Alex.
Sementara Alex di kantor juga sama saja pikirannya tak fokus bahkan Hary yang mengoceh dari tadi tak dihiraukannya karena yang ada di otaknya hanya bagaimana cara merayu sang istri agar mau diajak bercinta. Benar-benar otak mesum. Yah mau gimana lagi begitulah isi otak tiap laki-laki yang dihentikan di tengah jalan. Nyeri tak terkira.
Setelah sadar tak dihiraukan Hary keluar dari ruangan sang bos yang entah pikirannya ada di negara mana. Well seumur-umur dia bekerja dengan Alex baru kali ini dia melihat Alex yang galau.
Alex mengetuk-ngetuk meja kerjanya dengan jari sedang otaknya masih sibuk berpikir.
Brak!
"Honey ... I miss you!" Seorang wanita sexy masuk dan langsung duduk di pangkuan Alex dan menciumnya dengan kekuatan penuh. Alex yang masih nge-blank membiarkan saja ulah wanita itu. Dan setelah kehabisan napas ciuman itu pun berakhir.
"Akira?" Alex terkejut melihat partner sex-nya selama ini kembali.
"Apa itu benar?"
"Apanya?" tanya Alex bingung.
"Bahwa kau telah menikah?"
"Yes, apa masalah?"
"Oh good aku tak percaya ini kau benar-benar menikah." Akira berdiri dari pangkuan Alex dan menatapnya tak percaya. "Aku baru meninggalkanmu beberapa bulan dan kau menikah?"
"Well kami dijodohkan."
"Owh ... tunggu dijodohkan? Berarti kau tak memiliki perasaan pada istrimu?" Seketika Akira berbinar-binar. Lalu dia duduk di pangkuan Alex lagi dan mulai mengelus-elus dada Alex. Akira Jhonson adalah partner Alex paling lama.
Mereka sudah kenal dari SMA. Alex melakukan sex pertama kali dengan Akira begitu pula sebaliknya. Bahkan dulu mereka memiliki jadwal rutin akhir pekan untuk berduaan.
Namun semenjak Akira menjadi artis papan atas dan jadwal syuting yang menyebabkan dia harus berada di luar kota sampai berbulan-bulan. Membuat Alex akhirnya mencari wanita lain yang bisa diajak one night stand oleh Alex. Tetapi tiap Akira kembali Alex adalah tujuan pertamanya. Dan Alex selalu lebih memilih Akira daripada wanita-wanitanya. Hubungan mereka tidak rumit, saat bersama mereka adalah kekasih tetapi saat mereka berjauhan mereka bebas mencari pasangan tanpa tuntutan apa pun.
"Akira mulai saat ini kita temenan aja ya?" Alex mengelus rambut Akira sayang. Alex sangat mencintai Sandra tetapi Alex juga menyayangi Akira. Karena bagaimanapun Alex sudah bersama Akira bertahun tahun. Walau tanpa rasa cinta.
"Kita kan memang teman, Sayang." Akira mulai membuka kancing kemeja Alex.
Alex menyentuh tangan Akira dan menghentikanya. "Maksudku aku sudah tak bisa menjadi temanmu di ranjang. Mulai sekarang aku hanya akan menjadi teman dalam artian sebenarnya."
Wajah Akira seketika pucat pasi. "Apa maksudmu? Kau MEMBUANGKU?"
"Akira tenangkan dirimu. Aku tak bermaksud membuangmu tapi sekarang aku sudah menikah dan aku sangat mencintai istriku. Apalagi sekarang dia sedang hamil. Aku tidak bisa mengkhianatinya."
"Kau jahat, Alex!" Akira berdiri dan tiba-tiba membuka kancing bajunya yang ternyata tak memakai bra. Seketika payudaranya menyembul keluar. Alex yang memang laki-laki normal terbengong-bengong dengan apa yang dilakukan Akira. Walau dia mencintai istrinya tetapi yang namanya laki-laki disuguhi payudara menantang pasti terep ngiler juga.
"Lihat ini Alex apa kau tak ingin menyentuhnya? Apa istrimu sangat memuaskanmu sampai-sampai kau membuangku? Padahal sesuai keinginanmu aku sudah mengoperasinya agar ukurannya lebih besar."
Alex yang masih terbengong-bengong menurut saja ketika tangannya diletakkan di atas payudara Akira. "Lihat ukurannya sudah sesuai keinginanmu kan? Makanya tetaplah bersamaku."
Brak!
Sandra yang baru sampai di kantor langsung masuk keruangan Alex tetapi pemandangan yang dilihatnya seketika membuat syok.
"Astaga. Tanganmu ALEX KENAPA TANGANMU ADA DI PAYUDARANYA?" Sandra sangat sakit melihat tangan Alex berada di tubuh wanita lain. Apalagi wanita itu adalah artis yang sangat terkenal. Tentu Sandra bukan apa-apa dibanding wanita itu.
Alex yang baru menyadari letak tangannya sontak langsung melepaskannya.
"San San ini tak seperti—" Belum sampai Alex menyelesaikan kalimatnya Sandra sudah menghambur keluar dari ruangnnya dengan air mata yang mengalir deras.
Alex baru akan menyusul Sandra saat tangannya dicegah oleh Akira. "Itu istrimu?"
"Ya dan lepaskan aku. Aku harus mengejarnya dia pasti salah paham."
"Alex LIHAT AKU!" Akira berteriak keras.
"Akira please jangan sekarang kita bicara lain kali oke?"
"Apa kelebihan perempuan itu. Aku lebih dari segalanya, aku lebih cantik, aku lebih sexy, dan aku tau cara memuaskanmu."
"Aku mencintainya bukan karena fisik aku mencintainya lengkap dengan seluruh kekurangannya. Mengertilah Akira!"
"Tidak, aku rela jika perempuan yang bersamamu lebih dari aku aku tidak masalah. Tapi Lihatlah istrimu dia sangat jauh di bawah levelku!" teriak Akira tidak terima.
"Akira ...."
Brak!
Lagi-lagi pintu ruangan Alex terbuka dengan keras.
"LEPASKAN TANGANMU DARI SUAMIKU JALANG!" Wajah Sandra sangat merah karena marah
"San San kau kembali? Dengar Sayang ini tak seperti yang kau pikirkan!" Alex mendekati Sandra dan berusaha menyentuhnya tetapi langsung ditepis oleh Sandra.
Sandra sebenarnya tadi sudah pergi tetapi begitu di dalam lift pikirannya kembali jernih.
Kenapa harus dia yang pergi? Dia istri sahnya, dia lebih berhak dari siapa pun wanita yang bersama suaminya. Kalau dia pergi sama saja menyerahkan suaminya untuk dimiliki oleh perempuan lain.
Akhirnya dengan pemikiran itu Sandra kembali ke atas ke ruangan Alex dengan kemarahan yang sudah tidak bisa dibendung lagi. Dan di sinilah dia sekarang menatap Akira dengan tatapan lasernya.
Akira yang mendapat tatapan itu tak bergeming tetapi malah menyeringai mengejek seolah-olah Sandra memang bukan levelnya.
Tanpa diduga Sandra langsung menerjang Akira dan menjambak rambutnya.
"DASAR JALANG TAK TAU MALU. PERUSAK RUMAH TANGGA ORANG!"
"Aw ... sakit Alex tolong aku!"
Mendengar itu Sandra justru makin emosi dia bahkan mulai mencakar dan memukuli Akira membabi-buta.
"Astaga Sayang kendalikan dirimu kamu sedang hamil!" Alex memeluk Sandra erat Sandra memisahkan Sandra dari Akira.
Sementara keadaan Akira sungguh mengenaskan rambut awut-awutan dan seluruh badannya sakit dia menatap Sandra ketakutan tak menyangka wanita dengan tubuh sekecil itu memiliki tenaga yang luar biasa.
"Alex kau menikahi wanita bar bar!" seru Akira syok.
"Apa kamu bilang, Jalang?! Dasar pelakor murahan pergi dari sini atau kuhajar kau! Jangan kau kira kau artis kau bisa merebut suamiku seenaknya!"
"HARRYYYYY!" Alex memanggil asistennya, mendengar sang bos berteriak Hary langsung masuk ruangan si bos dan disuguhi pemandangan luar biasa Di mana Akira yang berantakan dan dada terbuka, sedang Alex yang berusaha menahan Sandra yang terus menggeliat berusaha menghampiri Akira.
"Bawa Akira keluar!"
"Baik, Sir!" Hary langsung membawa Akira pergi.
"JANGAN KEMBALI LAGI BITCH!" Sandra berteriak sebelum pintu tertutup.
Setelah Akira pergi Alex membawa Sandra duduk di sofa dan memeluknya, berusaha menenangkan. Sedang Sandra yang kelelahan habis mengamuk hanya diam dan memejamkan matanya.
"Sayang, aku tau kamu pasti salah paham ...." Alex mulai bicara
"Pulang." Hanya satu kata yang di ucapkan Sandra.
"Baiklah kita pulang." Alex akan menuruti apa pun kemauan sang istri asal dia tidak marah lagi, dia akan menunggu istrinya tenang dulu sebelum menjelaskannya.
"Aku capek, gendong!" kata Sandra kemudian baru sadar dirinya terengah-engah karena habis mengamuk.
Alex hanya tersenyum dan menggendong Sandra. Alex baru tau jika ternyata kemarahan sang istri sangat menyeramkan. Lain kali dia akan berpikir seribu kali sebelum membuatnya marah. Padahal wajah istrinya terlihat polos dan lugu tapi ternyata ....
"Sayang kita ke rumah sakit dulu ya!" Alex berusaha memecah keheningan di dalam mobil.
Sandra langsung menatap Alex tajam. "Kamu mau menemui medusa itu?"
"Tentu saja tidak, Sayang. Tapi kita harus memeriksakan kandunganmu. Apa kau sadar kau baru saja melakukan kegiatan yang menguras tenaga‚ aku tak mau kamu kenapa-napa, Honey."
Sandra awalnya menolak tetapi Alex kukuh mengajaknya memeriksakan kandungannya dan akhirnya Sandra hanya pasrah menurutinya.
Setelah diperiksa, keadaan Sandra dan kandungannya baik-baik saja Alex kembali membopong Sandra dan membawanya pulang.
Saat masih dalam perjalanan .... "Aku tak mau pulang ke rumah." Alex langsung menghentikan mobilnya, jangan katakan Sandra mau meninggalkannya.
"Sayang kau mau ke mana kalau tak pulang ke rumah?"
"Aku mau ke rumah kita saja bukan rumah mommy."
Alex mengembuskan napas lega ternyata Sandra gak bermaksud kabur tetapi ingin menenangkan diri.
Alex lalu melajukan mobilnya lagi.
Saat sampai di rumah dari pintu gerbang Alex melihat puluhan orang berbadan tegap berada di rumahnya. Itu bukan pengawalnya karena Alex mengenal semua pengawalnya.
Seketika Alex was-was tetapi Sandra dengan santainya keluar dari mobil dan berbicara dengan para pengawal itu yang semua menunduk hormat padanya.
Apa-apaan ini? Alex hanya diam dan menurut saat pengawal-pengawal itu menggiringnya masuk ke dalam rumah,
saat baru masuk ternyata di dalam rumah lebih banyak lagi bodyguard-nya
"Kunci semua pintu keluar dan jangan biarkan dia kabur," kata Sandra sambil menunjuk Alex.
Well bolehkah Alex panik sekarang karena istrinya ternyata membawa berpuluh-puluh pengawal dan sekarang menguncinya di rumahnya sendiri. Sial ... kapan istri mungilnya meminta bantuan David?
Alex harus waspada.
Apa dia akan dicincang sang istri? Atau dipukuli hingga babak belur? Atau akan dimutilasi????? Kini semua pikiran buruk melintas di kepalanya. Melihat istri tercintanya seperti akan mengamuk versi ronde ke 2.
TBC.