Happy reading.
****
Sandra bolak balik tak jelas. Ini sudah hampir 2 minggu setelah bulan madu yang kacau. Tetapi begitu sampai rumah bukannya Alex memperbaiki dan berusaha bersikap romantis dia kembali pada mode awal kaku dan dingin. Membuat Sandra bad mood seketika.
Akhir-akhir ini Alex juga lembur terus, bahkan Sandra tak tau kapan dia pulang. Yang Sandra tau setiap pagi Alex sudah ada di sampingnya.
Mungkin karena hormon hamil atau yang dibilang bawaan bayi, Sandra merasa ingin selalu di dekatnya dan entah sejak kapan muncul ketakutan di hati kecilnya. Takut Alex bakal selingkuh. Takut Alex gak mau sama Sandra setelah badannya gemuk nanti karena hamil. Dan keterlambatannya pulang semakin menambah daftar panjang kecurigaan.
Sandra semakin gelisah padahal belum ada setengah jam Alex berangkat kerja tetapi hatinya selalu was-was. Takut ada yang ngegodain Alex di kantor apalagi perempuan-perempuan di kantor Alex kebanyakan berdada montok dan berpakaian minim dan cantik-cantik.
Sepertinya Sandra harus melakukan inspeksi dadakan ke kantor suamiku tercinta. Siapa tau ada cewek kegatelan yang mengincar Alex.
Namun, tunggu dulu, cewek di kantor Alex kan cantik-cantik, jadi Sandra sebagai istri bos juga tak boleh kalah cantik dung. Sandra akan ke salon dulu melakukan perawatan full atas sampai bawah biar kinclong. Dan akan dia tunjukkan pada cewek-cewek gak mutu itu bahwa istri sang bos tak boleh diremehkan.
******
Selesai dari salon dan mengganti baju dengan gaun yang sesuai dandanan Sandra segera menuju kantor Alex dan memasuki lobi kantor dengan percaya diri.
Suasana kantor masih sama.dan resepsionis juga sama.
"Maaf Nona ada yang bisa saya bantu?"
Oh lihat ternyata sang resepsionis tak mengenali Sandra padahal terakhir bertemu dia mengatainya ABG labil.
"Aku ingin bertemu Mr. A?"
"Apa Anda sudah ada janji?"
"Apa aku perlu membuat janji bila ingin bertemu suamiku?" tanya Sandra sombong. "Tenang saja aku bukan penipu juga bukan ABG labil seperti yang kamu pikirkan," tambah Sandra sinis.
Sang resepsionis mengernyit lalu memandang intens dari atas sampai bawah dan saat mengenali Sandra seketika wajhnya memucat.
"Oh. Ma-maaf Nyonya aku tak mengenali Anda. Saya akan memberitahu Mr. A kalau Anda di sini."
Melihat wajahnya yang memucat dan terlihat gugup Sandra senang bukan kepalang. "Tak perlu aku langsung naik saja," jawab Sandra ketus.
"Ba-baik silahkan Nyonya." Dia membungkuk kepada Sandra.
Eeeeits ... tetapi tunggu dulu. Saat membungkuk Sandra melihat baju yang memang sudah minim semakin membuat dadanya ingin meloncat keluar.
Well ini tak bisa dibiarkan. Pemandangan seperti inikah yang dilihat Alex setiap hari? Oke, Sandra rasa dia harus menetapkan aturan baru agar otak mesum suaminya hanya tertuju pada Sandra seorang bukan pada cewek-cewek kurang bahan ini.
Sandra masuk ke dalam lift menuju ke ruangan Alex, mengabaikan sekertaris Alex, dan langsung memasuki ruangan Alex tanpa repot-repot mengetuk.
Wajah Alex terlihat serius dan tegang tetapi sepersekian detik setelah Sandra membuka pintu Alex langsung tersenyum lebar.
"Sayaaaaang aku kangeeeeeeen!" Sandra langsung menghambur memeluknya. Alex terlihat terkejut menerima pelukan Sandra yang tiba-tiba.
"Aku senang kamu mau datang ke kantor." Alex membalas pelukan Sandra begitu dia kembali dari rasa terkejutnya.
"Aku juga senang bisa di sini."
"Tapi, sayangnya aku akan rapat sebentar lagi. Kamu enggak apa-apa aku tinggal di sini dulu? Nanti kalau butuh apa-apa bilang saja sama sekertarisku."
"Rapatnya tidak lama kan?"
"Paling sejam, dua jam. Kalau kamu capek, istirahat di kamar saja." Alex menunjuk sebuah pintu yang ada di ruangannya.
Sandra hanya mengangguk.
Setelah percakapan singkat dan berciuman Alex meninggalkan Sandra untuk menghadiri rapat.
Walau Sandra bilang akan menunggu di ruangan Alex. Tetapi, dia tidak tahan dan memang ingin melakukan inspeksi. Terkhusus karyawan wanita yang pakaiannya mini.
Inilah saat pertunjukan dimulai. Sandra memasuki lantai demi lantai dan setiap karyawan terlihat bingung melihatnya, karena sebagian besar mereka memang belum mengenali Sandra sebagai istri CEO mereka.
Sandra mengabaikan wajah-wajah penasaran mereka dan melanjutkan aksi pengamatannya. Walau hanya beberapa ruangan yang dia masuki tetapi yang Sandra tau setiap karyawati di sini 85% berpakaian minim. Dan 90% berdada montok. Ini tak bisa dibiarkan.
Mengakhiri inspeksi. Sandra kembali ke ruangan Alex tetapi setelah 30 menit Alex tak kunjung datang akhirnya Sandra mencarinya di tempat rapat. Entah mengapa Sandra sangat ingin merasakan aroma tubuhnya. Jadi begitu membuka pintu ruang rapat Sandra tanpa malu langsung berhambur ke pelukan dan duduk di pangkuan Alex. Semua yang ada di ruang rapat langsung Syok. Sedang Sandra malah ngedusel-dusel di leher Alex.
"Maaf, Semua, Sepertinya rapat kita akhiri dulu kita akan bahas kelanjutannya besok." Alex tersenyum tidak enak.
Seketika ruang rapat menjadi hening karena semua orang sudah keluar.
"Sayang kamu kenapa sih kayaknya kok beda?" tanya Alex heran.
"Gak napa-napa, buka dung bajunya aku pengen cium keringat kamu."
Alex menggaruk kepalanya semakin heran.
"Sayang aku boleh minta sesuatu gak?" tanya Sandra.
"Minta apa Sayang kalau bisa pasti kuturuti."
"Janji gak marah ya?"
Alex semakin bingung mendengar perkataan istrinya.
"Janji Sayang."
Sandra semakin mengeratkan pelukannya. "Sayang mulai besok aku mau semua karyawan di kantor ini berangkat kerja dengan setelan warna pink."
Gubrak!
*****
TBC.