Chereads / WEDDING MR.A / Chapter 22 - TARUHAN

Chapter 22 - TARUHAN

Happy reading.

Bonus malam minggu.

double up.

*****

Keesokan harinya Sandra bangun dengan wajah ceria karena bakal segera pulang bertemu suaminya tercinta. Semalam dia emang tidur ditemani kakaknya tetapi entah mengapa tidur dengan David tidak terasa senyaman dulu padahal dulu dia paling suka dikelonin David tetapi sekarang justru yang kebayang malah pelukan dan aroma Alex yang bikin Sandra susah tidur.

Setelah mandi dan mengganti baju menggunakan baju kakaknya. Sandra menuruni tangga dengan bersenandung.

"Pagi semuanya!" teriaknya.

"Ya ampun, Dek, kebiasaan gak berubah ya masih suka teriak."

Sandra cuma cengengesan dan mencium kedua kakaknya lalu duduk dan mengambil sarapannya.

"Mas kapan nganterin Sandra pulang?" Sambil menggigit ujung rotinya.

"Nanti aja ya masih ada yang pengen Mas omongin," ucap David serius.

"Apa, Mas? Serius amat."

"Ntar aja selesaikan dulu sarapanmu."

Setelah selesai sarapan.

"Sini, Dek!" David menepuk tempat di sebelahnya di ruang kerjanya.

"Apa sih, Mas, serius amat jangan bikin takut deh."

"Dek kamu cinta sama suami kamu?"

"Iya cinta banget, Mas."

"Walau pernikahanmu adalah sebuah perjodohan?"

"Ya kayak Mas gak tau aja. Dari dulu Sandra tau kalau Sandra bakal nikah bukan karena cinta tapi karena bisnis tapi untunglah Sandra justru menikah sama orang yang akhirnya bisa Sandra cintai dan mencintai Sandra.

"Tapi kenapa pas Mas dateng Mas gak boleh masuk trus Mas lihat kamu kayak pucet banget dan kelihatan sedih?"

"Oh itu sebenernya ...." Dan Sandra pun menceritakan semua yang terjadi pada dirinya.

"BERENGSEK!!" teriak David sambil berdiri menggebrak meja begitu mendengar cerita dari Sandra.

"Mas tenang Sandra gak apa-apa kok!"

"Gimana Mas bisa tenang Dek melihat apa yang dilakukan tua bangka itu padamu?"

"Mas gak boleh gitu bagaimanapun dia ayah kita."

"Jangan pernah nyebut si berengsek itu ayah kita, aku gak sudi punya ayah bajingan kayak gitu."

"Mas sebenarnya apa sih masalah Mas sama ayah sampe mas diusir dari rumah dan benci banget sama ayah?"

"Oke ... kamu udah gede, San, dan Mas rasa ini udah waktunya kamu tau."

"Sebenarnya ...."

*****

"Alex bisa kau tenang?" gumam Joe jengah

"Apa?" tanya Alex dengan tampang tak berdosa.

"Berhentilah menggigit kukumu, itu jorok tau!"

"Aku tidak bisa, kau tau kalau aku gugup aku selalu seperti ini"

"Kalau begitu jangan dekat-dekat!"

"Bisa kalian diam? Aku tidak bisa konsentrasi menyetir kalau kalian berisik." Jack menyela dengan tampang kesal.

"Apa masih jauh?" tanya Joe.

"Hm ...."

"Apa kau yakin tidak butuh tambahan orang?" tanya Joe lagi.

"Joe, kau sudah menanyakan itu puluhan kali. Kalau kau takut tidak usah ikut!"

"Aku tidak takut, aku hanya tak ingin wajah tampanku terluka, kau tau kan ini asetku, jaga-jaga saja takutnya mereka membawa senjata!"

"Tenang saja aku sudah dapat info kalau mereka tidak memiliki senjata kecuali yang di pintu gerbang dan untuk menenangkan pikiranmu itu sudah banyak anak buahku yang berada di lokasi jadi kalau aku kualahan nanti mereka baru akan muncul."

"Apa masih jauh?" Alex nimbrung.

Jack mengerem mendadak.

"Kenapa berhenti?" tanya Alex dan Joe bersamaan.

Jack tak menjawab tetapi langsung keluar dari mobil. Seketika Alex dan Joe menyusul.

"Ini tempatnya." Alex menyusuri bangunan mewah yang ada di hadapannya. Hm ... pasti orang yang menculik istrinya bukan orang biasa dilihat dari rumah dan keberaniannya menyembunyikan Sandra di kediamannya, batin Alex

"Hm ... siap-siap kita akan memberi kejutan." Jack menghampiri pintu gerbang

Muncullah 2 orang berpakaian layaknya bodyguard di TV.

"Maaf ada perlu apa malam-malam berkunjung?"

Bukannya menjawab Jack langsung membogem mentah 2 orang itu hingga tergeletak tak sadarkan diri. Lalu dia melakukan gerakan seperti pemanasan sebelum olahraga.

"Huft ... dua sudah tumbang mari kita masuk," katanya santai.

Baru beberapa langkah muncul 3 orang lagi yang langsung menyerang mereka, dengan santainya Jack memukul perut satu di antara mereka sambil menangkis pukulan lainnya lalu sepersekian detik dia sudah menendang satu orang lagi hingga tersungkur, dan dalam waktu singkat Mereka bertiga sudah terkapar semuanya.

Tanpa basa-basi Jack medobrak pintu rumah mewah itu dengan tendangan kasar lalu dilihat sekelilingnya cepat. Ada sekitar 15 orang lebih tetapi yang bikin Jack heran karena melihat penampilan mereka yang tidak memakai baju.

What the hell, sejak kapan Save Security berubah jadi ajang pemilihan model telanjang, batin Jack melongo.

Semua mata kini tertuju pada 3 orang yang menerobos masuk rumah tuannya, tanpa diberi aba-aba mereka semua mendekati Joe, Jack, dan Alex.

Jack yang ada paling depan mengisyaratkan Joe dan Alex untuk mundur.

"Aku bisa mengatasi mereka sendiri." Seringai membunuhnya telah kembali.

Joe mengajak Alex mundur agak menjauh.

"Kira-kira berapa lama waktu yang dibutuhkan Jack mengalahkan mereka?"

"Aku tidak yakin, jangan-jangan nanti Jack yang babak belur." Alex khawatir.

"Mau taruhan, Kak?"

"You crazy?"

"Kenapa? Kau takut?"

"Apa kau tidak bisa mencari tempat yang sesuai untuk melakukan taruhan?"

"Ayolah aku berani jamin kakak ipar baik-baik saja, kau harus percaya pada Jack."

"Dua puluh menit."

"What?"

"Kuberi Jack waktu dua puluh menit untuk mengalahkan mereka semua."

"Um ... berarti satu orang satu menit. Oke aku setuju, dan apa hadiah pemenangnya?"

"Apa yang kau inginkan?"

"Mobil sport keluaran terbaru."

"Dan kalau aku yang menang?"

"Aku takkan mengganggumu selama seminggu."

"Sebulan."

"Dua minggu."

"Sebulan."

"Tiga minggu yes or no?"

"Baiklah, tiga minggu."

"Deal."mereka berjabat tangan.

Sementara Alex dan Joe asyik berbincang Jack sudah menghajar 6 orang di hadapannya.

Salah seorang dari mereka dilempar Jack menghantam meja kaca hingga langsung hancur.

Setelah beberapa lama memukul menghindar dan menendang akhirnya Jack terkena pukulan juga. Tetapi dia seperti tak merasakannya justru tatapan beringasnya makin menjadi-jadi. Seolah melakukan tarian eksotis dengan beberapa gerakan selanjutnya Jack berhasil menumbankan mereka hingga hanya tertinggal 2 orang saja.

Penampilan Jack sudah seperti iblis dengan keringat membasahi kemejannya yang memang sudah berantakan hingga tanpa sadar memperlihatkan tato di dadanya, sebuah tato ular melilit separuh badan singa.

Bagi orang lain itu tato biasa tetapi bagi yang bergelut di dunia kejahatan tato itu hanya dimiliki satu orang yang disebut blood devil yaitu pembunuh dari para pembunuh. Dan 2 orang pengawal yang tersisa itu menyadarinya. Seketika wajahnya pucat pasi. Mereka langsung menunduk hormat begitu tahu siapa yang dihadapinya.

*****

TBC.