Happy reading.
🔥🔥🔥🔥
"ITU ANAKKU?" Teriakan Jack seketika membuat
seluruh perhatian tertuju padanya.
Syok itulah ekspresi dari ke empat orang yang ada di sana.
"Jangan bercanda, Jack," ucap Sandra.
"Kau serius?" tanya Alex.
Sementara Joe hanya bersiul sambil memandang
perut Ai.
Dan David tanpa aba-aba langsung menghampiri Jack lalu melayangkan pukulan ke arahnya.
"Dasar bajingan lo!" teriak David sambil terus
memukuli Jack. Sementara Jack hanya diam tak
melawan, pikirannya kosong tak tau harus berbuat apa.
" Apa kau tau betapa sedihnya Ai?!" David
mencengkeram kerah kemeja Jack lalu memukulnya lagi.
"Apa lo tau kesengsaraan yang gue alami gara-gara ngidamnya yang gak masuk akal?!"
"Lo harus tangung jawab!"
"Dan lo harus ganti rugi!"
"Mas David, stop it!" teriak Sandra, ya ampun
Mas kupikir kamu mukulin Jack gara-gara hamilin Mbak
Ayu tapi ternyata karena kamu nggak tahan ngadepin permintaan Mbak Ayu yang aneh, batin Sandra.
David lalu menghempaskan tubuh Jack yang
sudah babak belur.
Ai hanya diam tak tau harus berbuat apa, dan
Sandra yang mengetahui wajah kakaknya yang sudah seperti mayat langsung menghampirinya dan mendudukkanya di sofa.
Sementara Joe membantu Jack bangun dan
mengajaknya duduk bersama yang lain.
"Baiklah aku harap semua tenang dulu dan kita bicarakan ini baik-baik." Alex mulai menengahi karena di sini hanya dia yang masih tenang dan tak memihak siapa pun.
"Baiklah siapa yang mau bicara dulu?" tanya Alex
pada Ai dan Jack. Tetapi keduanya bungkam tak ada yang mau bicara.
"Ai apa benar bayi yang kamu kandung adalah anak dari laki-laki ini?" David menunjuk Jack.
Ai hanya mengangguk dan menundukkan
wajahnya, dia tak berani bertatap muka dengan Jack
yang sudah menghamilinya, karena saat ini Jack terlihat
menyeramkan.
"Bagaimana bisa terjadi dan lo ... astagaaaa Lo cowok yang
ada di kamar Ai waktu itu kan?" tanya David akhirnya
ingat. Pantas wajahnya terasa tidak asing.
"Dia rekan di perusahaanku dan manajerku," jawab Joe.
"Gue nggak nanya sama lo. Gue bertanya pada
mereka berdua." David mentap Ai dan Jack menunggu
jawaban. Tetapi keduanya bungkam tak ada yang mau
menjawab.
Jack berdiri dengan wajah dingin dan
datar.
"JANGAN SAMPAI ADA YANG TAU KALAU ITU
ANAKKU DAN JANGAN PERNAH MENCOBA MENGHUBUNGI ATAU MENEMUIKU. AKU TAK
MENGINGINKANNYA!"
Tatapan tajam Jack tertuju pada
Ai seolah merobek dada hingga menusuk langsung ke
jantungnya.
Seketika Ai mendongakkan wajahnya dan air
matanya mengucur dengan deras. Tidak ada kata-kata
yang bisa keluar dari mulutnya, dia sangat syok atas
penolakan ini, dia tidak pernah mengharap laki-laki itu
mau bertanggung jawab tetapi dia juga tidak pernah
menyangka akan mendapat kata-kata setajam ini secara
langsung.
Setelah mengatakan itu Jack langsung pergi
dengan wajah kaku dan dingin.
Sandra dan David yang mendengar perkataan
Jack langsung emosi.
"Dasar bajingan!" teriak Sandra berusaha
menerjang Jack. Tetapi Alex langsung memeluk dan
menahannya dari belakang.
"Lepaskan aku Alex akan kuhajar wajah
sombongnya itu!"
"Kendalikan dirimu, Sayang, kau sedang hamil."
"Aku tak peduli! Aku ingin membunuh si
berengsek tak bertanggung jawab itu!"
Di sisi lain David yang mendengar itu
menggeram marah dan berusaha menghajar Jack lagi
tetapi dihalangi Joe.
"Minggir dari hadapanku atau kau juga mau
mati," desisnya.
"Aku tidak bermaksud membela Jack tapi aku
yang mengenal Jack dan aku tau maksud perkataannya tidak seperti yang kalian pikirkan jadi biar aku dulu yang
bicara padanya setelah itu akan kuserahkan dia
padamu."
David berusaha menahan emosinya dan
mencari kebohongan di mata Joe tetapi yang didapat
hanya keseriusan dalam setiap ucapannya.
David lalu
mengangguk dan Joe langsung lari mengejar Jack.
"Kenapa Kakak membiarkannya pergi?" Sandra
memprotes.
"Biarkan saja, San. Lagipula dari awal aku tak
mengharap dia itu mau bertanggung jawab." Setelah
mengatakan itu Ai pergi masuk ke kamarnya.
"Aku akan menemani Mbak Ayu." Sandra
langsung mengikuti kakaknya masuk ke dalam kamar.
Di dalam kamar itu Sandra memeluk kakaknya dan
membiarkan kakaknya menangis melepaskan semua
unek-uneknya hingga kelelahan dan tertidur.
🔥🔥🔥🔥
Di tempat yang jauh di sebuah club malam
seorang laki-laki tengah mabuk. Dia sudah
menghabiskan botolnya yang ketiga. Wajahnya penuh
luka dan penampilannya benar-benar berantakan.
Tetapi walau begitu ketampanan dan keseksiannya
masih membuat wanita yang berda di club itu menggila
bahkan ada yang tak segan menghampiri dan
merayunya. Tetapi dia tidak menghiraukannya bahkan
dia mengusir wanita-wanita itu dengan kasar.
"Akhirnya Aku menemukannmu," kata Joe lalu
duduk di samping Jack.
Jack hanya melirik dan tak mengacuhkannya.
"Aku tau maksud perkataanmu bukan begitu."
Joe memesan minumannya.
Jack masih tak menghiraukannya, walau dia
sudah minum banyak tetapi dia masih belum terlalu
mabuk.
"Jadi apa yang bisa kulakukan, Kakak?"
Jack langsung menengok ke arah Joe. Jack tidak
bisa tidak mengacuhkan Joe kalau dia sudah
memanggilnya kakak dengan nada begitu manis dan Joe tau itu.
"Aku bahagia," kata Jack kemudian.
"Aku tau ini, kau menginginkan ini sejak lama."
"Tapi kau tau konsekuensinya, aku takut tak bisa
menjaganya lagi, aku sudah pernah gagal sekali aku
takut justru akan membahayakan mereka," kata Jack
frustrasi.
"Aku tau, tapi aku yakin kau akan bisa
menghadapinya." Joe menepuk pundak Jack.
"Tidak untuk sekarang. Apakah kau mau
membantuku?"
Joe tersenyum. "Tentu apa pun itu. Asal bukan
menikahinya."
Jack menyeringai. "Kau mau mati, eh?"
"Tentu saja tidak, aku masih ingin bercinta
dengan wanita sexy."
"Joeeeeee!"
"Oke. Oke serius. Apa yang kau inginkan?"
"Aku akan pergi jadi bisa kau pastikan mereka
aman sampai aku kembali."
"Aku bisa memantaunya dari jauh tapi aku tau
siapa yang bisa menjaganya dua puluh empat jam."
"Siapa?"
"David."
"David siapa?"
"Kakaknya Ayu?"
"Siapa Ayu?"
"Oh ya ampun kurasa kau sudah mulai mabuk.
Ayu itu wanita yang kau hamili dan David adalah laki-laki yang tadi menghajarmu sekaligus kakak dari Ayu dan Sandra jelas! Eits ... tunggu dulu kau bahkan tak tau
nama wanita yang sudah kau hamili?!"
"Aku hanya melakukan one night stand lalu
meninggalkanya saat kamu menelepon dan mengalami
kecelakaan itu."
"Waw ... jangan bilang dia wanita yang
membuatmu meninggalkanku di Singapura Astaga ...
apa dia juga wanita yang kamu bilang telah
meninggalkanmu waktu itu?"
Jack mengangguk.
Joe bersiul.
"Amazing ... tenyata wanita di keluarga
Brawijaya istimewa ya ... sampai ke dua kakakku
bertekuk lutut semua," kata Joe sambil tertawa.
"Ya ... dia sangat istimewa dan sangat luar biasa
di atas ranjang aku rasa aku ketagihan dengannya.
Karena setelah itu aku selalu membandingkan wanita
yang kutiduri dengannya, dan tak ada yang bisa mengalahkannya."
"Wow wow stop Dude aku tak mau mendengar
kisahmu di ranjang dan kurasa sudah waktunya kau
istirahat kau sudah mabuk."
Joe menarik Jack menuju lift dan masuk keruangan Jack.
Ya club itu memang milik Jack. Joe lalu
merebahkan Jack di sofa ruangannya.
"Joe, berjanjilah kau akan menjaganya." Jack
menggumam sebelum akhirnya tertidur.
Joe lalu pergi dan meninggalkan note di meja
Jack.
Sekali lagi Joe membelah udara malam dan
menuju tempat David.
Sesampainya di tempat David, Joe langsung
masuk tanpa ada yang menghalangi. Di ruang tamu yang
sudah rapi kembali duduk Alex dan David yang ternyata
masih menunggunya.
"Mana Jack?" tanya David tanpa basa basi.
"Kita harus bicara."
"Jangan bilang dia berhasil kabur." Tatapan
tajam David menusuk Joe
"Oh tenang saja saat ini dia tertidur dengan
pulas setelah menghabiskan 4 botol bir jadi tak mungkin
dia bisa kabur."
"Lalu kenapa tak lo bawa dia kemari?"
"Itulah yang ingin kubicarakan."
"Tunggu apa lagi? Bicaralah!"
"Bukan di sini tapi di tempat yang tidak ada
orang yang tau selain kita bertiga, bahkan Ai dan Sandra
sekalipun."
"Oke."
David lalu menuju ruang kerjanya yang kedap
suara dan langsung menguncinya begitu mereka sudah
masuk semua.
"Jadi penjelasan apa yang bakal lo berikan?"
"Tapi sebelum itu kamu harus berjanji rahasia ini
tak akan bocor keluar."
David mengangkat alisnya. "Apa gue kayak orang
yang tidak bisa menjaga rahasia?"
"Hanya memastikan saja." Joe mengendikkan
bahunya.
"Katakan saja apa yang mau elo sampein, bosen
gue nungguin."
"Oke."
"Jack sangat senang ketika tau dia akan menjadi
seorang ayah tapi ...."
🔥🔥🔥
Tapi ... Bersambung wkwkwkwkwk.