Chereads / WEDDING MR.A / Chapter 24 - KETAHUAN

Chapter 24 - KETAHUAN

Happy reading.

🔥🔥🔥🔥

"ITU ANAKKU?" Teriakan Jack seketika membuat

seluruh perhatian tertuju padanya.

Syok itulah ekspresi dari ke empat orang yang ada di sana.

"Jangan bercanda, Jack," ucap Sandra.

"Kau serius?" tanya Alex.

Sementara Joe hanya bersiul sambil memandang

perut Ai.

Dan David tanpa aba-aba langsung menghampiri Jack lalu melayangkan pukulan ke arahnya.

"Dasar bajingan lo!" teriak David sambil terus

memukuli Jack. Sementara Jack hanya diam tak

melawan, pikirannya kosong tak tau harus berbuat apa.

" Apa kau tau betapa sedihnya Ai?!" David

mencengkeram kerah kemeja Jack lalu memukulnya lagi.

"Apa lo tau kesengsaraan yang gue alami gara-gara ngidamnya yang gak masuk akal?!"

"Lo harus tangung jawab!"

"Dan lo harus ganti rugi!"

"Mas David, stop it!" teriak Sandra, ya ampun

Mas kupikir kamu mukulin Jack gara-gara hamilin Mbak

Ayu tapi ternyata karena kamu nggak tahan ngadepin permintaan Mbak Ayu yang aneh, batin Sandra.

David lalu menghempaskan tubuh Jack yang

sudah babak belur.

Ai hanya diam tak tau harus berbuat apa, dan

Sandra yang mengetahui wajah kakaknya yang sudah seperti mayat langsung menghampirinya dan mendudukkanya di sofa.

Sementara Joe membantu Jack bangun dan

mengajaknya duduk bersama yang lain.

"Baiklah aku harap semua tenang dulu dan kita bicarakan ini baik-baik." Alex mulai menengahi karena di sini hanya dia yang masih tenang dan tak memihak siapa pun.

"Baiklah siapa yang mau bicara dulu?" tanya Alex

pada Ai dan Jack. Tetapi keduanya bungkam tak ada yang mau bicara.

"Ai apa benar bayi yang kamu kandung adalah anak dari laki-laki ini?" David menunjuk Jack.

Ai hanya mengangguk dan menundukkan

wajahnya, dia tak berani bertatap muka dengan Jack

yang sudah menghamilinya, karena saat ini Jack terlihat

menyeramkan.

"Bagaimana bisa terjadi dan lo ... astagaaaa Lo cowok yang

ada di kamar Ai waktu itu kan?" tanya David akhirnya

ingat. Pantas wajahnya terasa tidak asing.

"Dia rekan di perusahaanku dan manajerku," jawab Joe.

"Gue nggak nanya sama lo. Gue bertanya pada

mereka berdua." David mentap Ai dan Jack menunggu

jawaban. Tetapi keduanya bungkam tak ada yang mau

menjawab.

Jack berdiri dengan wajah dingin dan

datar.

"JANGAN SAMPAI ADA YANG TAU KALAU ITU

ANAKKU DAN JANGAN PERNAH MENCOBA MENGHUBUNGI ATAU MENEMUIKU. AKU TAK

MENGINGINKANNYA!"

Tatapan tajam Jack tertuju pada

Ai seolah merobek dada hingga menusuk langsung ke

jantungnya.

Seketika Ai mendongakkan wajahnya dan air

matanya mengucur dengan deras. Tidak ada kata-kata

yang bisa keluar dari mulutnya, dia sangat syok atas

penolakan ini, dia tidak pernah mengharap laki-laki itu

mau bertanggung jawab tetapi dia juga tidak pernah

menyangka akan mendapat kata-kata setajam ini secara

langsung.

Setelah mengatakan itu Jack langsung pergi

dengan wajah kaku dan dingin.

Sandra dan David yang mendengar perkataan

Jack langsung emosi.

"Dasar bajingan!" teriak Sandra berusaha

menerjang Jack. Tetapi Alex langsung memeluk dan

menahannya dari belakang.

"Lepaskan aku Alex akan kuhajar wajah

sombongnya itu!"

"Kendalikan dirimu, Sayang, kau sedang hamil."

"Aku tak peduli! Aku ingin membunuh si

berengsek tak bertanggung jawab itu!"

Di sisi lain David yang mendengar itu

menggeram marah dan berusaha menghajar Jack lagi

tetapi dihalangi Joe.

"Minggir dari hadapanku atau kau juga mau

mati," desisnya.

"Aku tidak bermaksud membela Jack tapi aku

yang mengenal Jack dan aku tau maksud perkataannya tidak seperti yang kalian pikirkan jadi biar aku dulu yang

bicara padanya setelah itu akan kuserahkan dia

padamu."

David berusaha menahan emosinya dan

mencari kebohongan di mata Joe tetapi yang didapat

hanya keseriusan dalam setiap ucapannya.

David lalu

mengangguk dan Joe langsung lari mengejar Jack.

"Kenapa Kakak membiarkannya pergi?" Sandra

memprotes.

"Biarkan saja, San. Lagipula dari awal aku tak

mengharap dia itu mau bertanggung jawab." Setelah

mengatakan itu Ai pergi masuk ke kamarnya.

"Aku akan menemani Mbak Ayu." Sandra

langsung mengikuti kakaknya masuk ke dalam kamar.

Di dalam kamar itu Sandra memeluk kakaknya dan

membiarkan kakaknya menangis melepaskan semua

unek-uneknya hingga kelelahan dan tertidur.

🔥🔥🔥🔥

Di tempat yang jauh di sebuah club malam

seorang laki-laki tengah mabuk. Dia sudah

menghabiskan botolnya yang ketiga. Wajahnya penuh

luka dan penampilannya benar-benar berantakan.

Tetapi walau begitu ketampanan dan keseksiannya

masih membuat wanita yang berda di club itu menggila

bahkan ada yang tak segan menghampiri dan

merayunya. Tetapi dia tidak menghiraukannya bahkan

dia mengusir wanita-wanita itu dengan kasar.

"Akhirnya Aku menemukannmu," kata Joe lalu

duduk di samping Jack.

Jack hanya melirik dan tak mengacuhkannya.

"Aku tau maksud perkataanmu bukan begitu."

Joe memesan minumannya.

Jack masih tak menghiraukannya, walau dia

sudah minum banyak tetapi dia masih belum terlalu

mabuk.

"Jadi apa yang bisa kulakukan, Kakak?"

Jack langsung menengok ke arah Joe. Jack tidak

bisa tidak mengacuhkan Joe kalau dia sudah

memanggilnya kakak dengan nada begitu manis dan Joe tau itu.

"Aku bahagia," kata Jack kemudian.

"Aku tau ini, kau menginginkan ini sejak lama."

"Tapi kau tau konsekuensinya, aku takut tak bisa

menjaganya lagi, aku sudah pernah gagal sekali aku

takut justru akan membahayakan mereka," kata Jack

frustrasi.

"Aku tau, tapi aku yakin kau akan bisa

menghadapinya." Joe menepuk pundak Jack.

"Tidak untuk sekarang. Apakah kau mau

membantuku?"

Joe tersenyum. "Tentu apa pun itu. Asal bukan

menikahinya."

Jack menyeringai. "Kau mau mati, eh?"

"Tentu saja tidak, aku masih ingin bercinta

dengan wanita sexy."

"Joeeeeee!"

"Oke. Oke serius. Apa yang kau inginkan?"

"Aku akan pergi jadi bisa kau pastikan mereka

aman sampai aku kembali."

"Aku bisa memantaunya dari jauh tapi aku tau

siapa yang bisa menjaganya dua puluh empat jam."

"Siapa?"

"David."

"David siapa?"

"Kakaknya Ayu?"

"Siapa Ayu?"

"Oh ya ampun kurasa kau sudah mulai mabuk.

Ayu itu wanita yang kau hamili dan David adalah laki-laki yang tadi menghajarmu sekaligus kakak dari Ayu dan Sandra jelas! Eits ... tunggu dulu kau bahkan tak tau

nama wanita yang sudah kau hamili?!"

"Aku hanya melakukan one night stand lalu

meninggalkanya saat kamu menelepon dan mengalami

kecelakaan itu."

"Waw ... jangan bilang dia wanita yang

membuatmu meninggalkanku di Singapura Astaga ...

apa dia juga wanita yang kamu bilang telah

meninggalkanmu waktu itu?"

Jack mengangguk.

Joe bersiul.

"Amazing ... tenyata wanita di keluarga

Brawijaya istimewa ya ... sampai ke dua kakakku

bertekuk lutut semua," kata Joe sambil tertawa.

"Ya ... dia sangat istimewa dan sangat luar biasa

di atas ranjang aku rasa aku ketagihan dengannya.

Karena setelah itu aku selalu membandingkan wanita

yang kutiduri dengannya, dan tak ada yang bisa mengalahkannya."

"Wow wow stop Dude aku tak mau mendengar

kisahmu di ranjang dan kurasa sudah waktunya kau

istirahat kau sudah mabuk."

Joe menarik Jack menuju lift dan masuk keruangan Jack.

Ya club itu memang milik Jack. Joe lalu

merebahkan Jack di sofa ruangannya.

"Joe, berjanjilah kau akan menjaganya." Jack

menggumam sebelum akhirnya tertidur.

Joe lalu pergi dan meninggalkan note di meja

Jack.

Sekali lagi Joe membelah udara malam dan

menuju tempat David.

Sesampainya di tempat David, Joe langsung

masuk tanpa ada yang menghalangi. Di ruang tamu yang

sudah rapi kembali duduk Alex dan David yang ternyata

masih menunggunya.

"Mana Jack?" tanya David tanpa basa basi.

"Kita harus bicara."

"Jangan bilang dia berhasil kabur." Tatapan

tajam David menusuk Joe

"Oh tenang saja saat ini dia tertidur dengan

pulas setelah menghabiskan 4 botol bir jadi tak mungkin

dia bisa kabur."

"Lalu kenapa tak lo bawa dia kemari?"

"Itulah yang ingin kubicarakan."

"Tunggu apa lagi? Bicaralah!"

"Bukan di sini tapi di tempat yang tidak ada

orang yang tau selain kita bertiga, bahkan Ai dan Sandra

sekalipun."

"Oke."

David lalu menuju ruang kerjanya yang kedap

suara dan langsung menguncinya begitu mereka sudah

masuk semua.

"Jadi penjelasan apa yang bakal lo berikan?"

"Tapi sebelum itu kamu harus berjanji rahasia ini

tak akan bocor keluar."

David mengangkat alisnya. "Apa gue kayak orang

yang tidak bisa menjaga rahasia?"

"Hanya memastikan saja." Joe mengendikkan

bahunya.

"Katakan saja apa yang mau elo sampein, bosen

gue nungguin."

"Oke."

"Jack sangat senang ketika tau dia akan menjadi

seorang ayah tapi ...."

🔥🔥🔥

Tapi ... Bersambung wkwkwkwkwk.