Alex mondar-mandir di dalam kantornya sudah berkali-kali dia menghubungi Jack ingin menanyakan maksud perkataannya beberapa jam lalu, tetapi entah kenapa teleponnya tidak diangkat. Akhirnya Alex mulai memeriksa berkas-berkas di mejanya.
Apa Jack mencurigai ayah mertuanya tentang kekacauan di kantornya?
Kalau dilihat-lihat memang data yang hilang termasuk data perusahaan mertuanya, tetapi Alex tidak boleh gegabah, bisa jadi ini ulah saingan yang ingin mengadu domba dia dan mertuanya.
Walau perusahannya baik-baik saja karena insiden ini tetapi Alex tetap harus tahu siapa pelakunya, biar memberi efek jera siapa pun yang berani mengusik perusahaannya.
Sudah pukul 5 sore, dan karena perusahaannya sudah stabil lagi Alex memutuskan segera pulang, dia kangen dan ingin segera bertemu istrinya yang imut itu. Entah sejak kapan Alex mengalami ini, tapi akhir-akhir ini dia selalu merindukannya. Andai saja Sandra tidak kuliah, mungkin Alex akan membawanya ke kantor, kalau perlu dia akan menyuruh istrinya bekerja di sana agar Alex selalu bisa melihatnya, pasti menyenangkan jika bisa seperti itu.
Namun dari kemarin Alex merasa ada yang berbeda dari istrinya, dia selalu gugup dan terlihat pucat, tetapi setiap kali Alex bertanya dia hanya bilang baik-baik saja. Semoga saja istrinya tidak sedang dalam masalah di kampusnya.
Alex memasuki rumahnya dan seperti biasa Sandra menungu di sofa, kali ini sambil membaca komik kesukaannya "San San." Alex memeluk Sandra erat dan menciumi wajahnya hingga komik itu terjatuh begitu saja.
"Alex," protes Sandra tapi tetap membiarkan Alex memeluknya.
"Leganyaaaa," bisik Alex senang.
"Baru pulang mandi dulu, biar aku siapkan makan malam." Sandra tersenyum melihat suaminya yang sepertinya bahagia itu.
Baru Sandra beringsut bangun dari sofa dan akan berdiri saat tangannya ditarik Alex hingga dia terjatuh di pangkuannya. Alek memeluk Sandra dan menyusupkan wajahnya di leher Sandra. "Diam dulu aku merindukanmu," ucap Alex menyungsupkan wajahnya di leher Sandra.
Sandra tertawa pelan. "Baru tadi pagi kita bertemu, dan itu belum ada sehari."
"Jangankan sehari, satu jam pun rasanya seabad bila tak bersama denganmu," kata Alex sambil mulai mencium leher Sandra.
"Uh ... oh jangan seperti ini Alex nanti ada yang lihat."
"Tidak akan, pintunya sudah kukunci." Alex mulai membuka kaus yang di kenakan Sandra dan dalam sekejap tangannya sudah meremas pelan gundukan itu.
"Mnnn ...," desahan Sandra dibungkam oleh ciuman Alex yang bertubi-tubi, awalnya pelan dan lembut tetapi lama-lama semakin dalam dan bernafsu.
"Alex ...," jeritan Sandra memenuhi ruang tamu saat Alex mulai melucuti semua pakaian mereka lalu tanpa menunggu lama Alex memasuki dirinya.
Sandra menjerit, Alex melenguh pelan sambil menggerakkan tubuhnya maju mundur di atas sofa, Sandra yang mulai merasakan kenikmatannya akhirnya mengikuti gerakan Alex yang semakin lama semakin cepat.
Peluh membanjiri tubuh keduanya, tetapi tidak menghentikan aktivitas yang terus berlanjut, desahan dan erangan semakin membuat mereka semakin bernafsu, lalu setelah berjam jam kemudian jeritan kenikmatan keduanya menggema di seluruh ruangan, menyisakan Alex yang ambruk memeluk Sandra, dan Sandra yang terengah-engah menormalkan napasnya.
Alex menggendong Sandra menuju kamar mereka lalu merebahkan di ranjang.
"Jangan tidur dulu sayang aku belum selesai," kata Alex lalu melumat bibir Sandra dan memulainya lagi berkali kali hingga mereka lupa bahwa mereka belum makan malam karena asyik menengguk kenikmatan dari tubuh masing-masing.
************
"San San bangun."
"Sebentar lagi aku masih ngantuk, sepuluh menit lagi saja ya." Sandra kembali bergelung dalam selimut hangatnya.
"Tidak bisa, ayo bangun aku ingin mengajakmu jogging."
Sandra mengerjapkan matanya. "Jogging uch ... aku tidak suka olahraga, kau pergi sendiri saja." Sandra kembali menutup wajahnya dengan selimut.
Alex tak memedulikan protes Sandra dan langsung membopong Sandra menuju kamar mandi lalu menyalakan shower hingga membasahi tubuh keduanya. Mata Sandra langsung terbuka lebar saat merasakan dingin air membasahi tubuhnya. "Apa yang kau lakukan ...."
"Membangunkanmu San San, makanya ayo segera bersiap kita akan jogging," ucap Alex tidak ingin dibantah, dia merasakan sendiri Sandra kualahan menghadapinya semalam, jadi Sandra harus sering-sering berolahraga agar tubuhnya lentur dan bisa menandingi gairah Alex setiap malam.
Sandra mendesah kesal, dia masih mengantuk dan tubuhnya masih lelah gara-gara perbuatan Alex yang mengajak kerja rodi, sekarang malah pagi-pagi sudah dibangunkan.
Keterlaluan.
"Tidak ada bantahan, Sayang, aku tunggu lima menit untuk jogging kalau kamu tidak keluar aku akan mengajakmu berolahraga lain di ranjang, terserah kamu pilih yang mana?" ucap Alex sebelum Sandra membuka mulutnya untuk protes.
Mendengar perkataan Alex mata Sandra langsung terbuka lebar, rasa kantuknya hilang seketika, ya kali main gentot-genjotan lagi, dia masih lelah. Akhirnya mau tidak mau Sandra menuruti kata suaminya. Daripada digenjot lagi, gempor dia.
Setelah berlari-lari mengintari kebun entah yang sudah ke berapa Sandra akhirnya menyerah dan duduk di bawah pohon mangga, sambil menikmati udara pagi yang sejuk dan segar.
Alex, biarkan saja dia berlari-lari sendirian, Sandra sudah enggak kuat dia sudah lelah.
Saat asyik melihat ke sekeliling, Sandra tanpa sengaja memandang ke atas ke arah pohon mangga yang sedang berbuah dengan lebat. Entah kenapa melihat buah mangga yang masih hijau itu, air liur Sandra serasa menetes dan tiba-tiba saja dia ingin sekali memetik dan memakan mangga itu terutama yang masih muda.
Melihat Alex masih berlari-lari dengan cepat Sandra langsung memanjat pohon itu, meraih buah yang menari-nari seperti memanggilnya lalu memetiknya pelan, tetapi baru satu biji dia memetik terdengar suara menggelegar dari bawahnya.
"APA YANG KAU PIKIR SEDANG KAU LAKUKAN?!" teriak Alex syok, jantungnya hampir copot saat melihat keberadaan Istrinya di atas pohon. wajahnya sudah tidak bisa digambarkan antara marah panik dan terkejut.
"Memetik mangga, memang kenapa?" tanya Sandra bingung, tetapi jantungnya mulai dag dig dug melihat ekspresi Alex yang menyeramkan.
"TURUN SEKARANG JUGA!"
"Tapi aku baru ambil satu," protes Sandra, melihat mangga yang bergelantungan dengan kecewa.
"TURUN SEKARANG!"
"OH ... baiklah baiklah aku akan turun." Sandra memberengut kesal, kenapa mau mengambil mangga saja dimarahi, memangnya dia anak kecil yang ketahuan mencuri, ini kan mangga di kebun rumah suaminya berarti mangga dia juga dong, masak mengambil satu saja tidak boleh sih.
Dasar Alex pelit.
Karena keasyikan menggerutu tanpa disadari, kaki Sandra salah berpijak. Krekkkk! Ranting yang dipijak Sandra ternyata lebih kecil dan langsung patah.
Melihat Sandra yang terjatuh reflek Alex berusaha menangkapnya.
Brukkkkk!
Alex berhasil menangkap tubuh Sandra tetapi karena belum siap Alex pun ikut oleng dan terjatuh ke tanah dengan tubuh Sandra di atasnya.
"Huh ... untung aku menangkapmu dengan tepat. Lain kali jangan diulangi lagi kau mengerti." Alex berusaha bangun, tetapi Sandra tetap tidak mau beranjak dari atas tubuhnya.
"San San tidak apa-apa, kamu sudah aman kok." Sandra bergeming.
"Baiklah, aku tidak marah, aku hanya khawatir kamu jatuh dan benar kan, kamu jatuh." Sandra tidak juga bergerak, Alex menunduk melihat ke wajah istrinya ternyata matanya tertutup dengan rapat.
Seolah baru menyadari apa yang terjadi Alex segera menepuk pipi Sandra dengan pelan.
"San San bangun San San oh ... shit." Alex bangun dan langsung membopong tubuh istrinya yang pingsan ke dalam mobil.
Saking paniknya dia melupakan fakta bahwa Alex hanya memakai celana training panjang, alias toples.
TBC.