Hai perkenalkan nama ku Chaidir Sastra K, ini adalah kisah tentang sahabat masa kecilku yang bernama Pallad saat aku berumur 5 tahun dan pada saat itu aku masih duduk di bangku taman kanak-kanak (TK), dimana di masa itu adalah yang paling menyenangkan dalam hidup ku, bermain setiap hari, membeli mainan baru setiap harinya, dan bermain di rumah teman sambil saling mempamerkan mainan baru. Walaupun di hiasi dengan masa yang sangat menyenangkan tetapi kehidupanku tidak sama seperti teman-temanku mereka memiliki adik ataupun kakak di dalam keluarga mereka, suasana pun terasa berbeda lebih ramai dan lebih menyenangkan berbeda dengan kehidupan ku yang hanya seorang diri setiap kali aku pulang sekolah aku tidak di sambut bahagia oleh kakak maupun adik seperti teman-temanku pada saat sepulang sekolahnya, aku hanya di di sambut oleh pembantu rumah tanggaku, setiap hari aku bermain dengan mainan ku sendiri dan terkadang aku juga selalu melihat teman teman ku yang bermain bersama kakak nya ataupun adik nya dan mengintip dari kaca jendela kamar ku, terlihat sangat ceria dan membuat ku sangat iri ingin rasanya bisa mengalami keseruan yang sama setiap hari aku bertanya kepada kedua orang tua ku apakah aku bisa memiliki seorang adik, jawaban yang ku dapat setiap harinya ada senyuman dan perkataan yang sama setiap kali aku bertanya kepada kedua orang tua ku yaitu.
"belum saat nya tapi itu tak perlu".
Terkadang aku juga selalu menangis selepas bertanya kepada kedua orang tua ku dan langsung masuk kedalam kamar sambil menangis. Pada di bulan Agustus tahun 2004 aku merayakan ulang tahun ku yang ke 4 tahun, keseruan terjadi di dalam pesta ulang tahun ku semua teman-teman ku hadir dan mereka semua membawa kado masing-masing untuk ku saat itu aku sangat senang sekali di rumah yang biasanya sangat sepi kini ramai sekali dengan teman-teman ku, aku ingin setiap saat seperti ini hingga suatu ketika aku mulai memikirkan bagaimana caranya agar bisa mendatangkan teman-teman ku setiap hari ke rumah ku dimulai saat sepulang sekolah aku mengajak mereka bermain di rumah ku, makan siang bersama hingga mengajak untuk menginap di rumah ku tapi itu semua tidak berjalan dengan lancar kedua orang tua ku melarang aku melakukan setiap hari takut selama mereka di rumah kedua orang tua ku terganggu keadaan pun makin hari semakin kembali seperti semula aku melakukan aktivitas yang biasa kembali bermain dengan mainan ku sendiri hingga melihat teman teman ku bermain dengan kakak ataupun adik mereka. Suatu hari teman dari kantor mamah datang mengunjungi rumah kami, mereka datang untuk bersilaturahmi bersama hingga suatu ketika dari teman mamah memanggilku.
"Hei Chaidir sini ada mainan power ranger lohh tante beliin buat Chaidir yang warna biru, suka gak ?"
Aku menghampiri teman mamah Dengan sangat senang melihat teman mamah ku membawakan mainan yang menjadi kesukaan ku.
"wiihh ini keren tante ini buat aku kan ?"
Jawab teman mamah Dengan menuh gemas sambil menyubit pipi ku.
"iya dong, ohh iya Chaidir sendiri aja gak bilang papah mamah chaidir mau buat temen lagi gitu"
Tiba-tiba aku yang mendengar perkataan itu langsung menanyakan kepada ibu ku.
"buu kata tante ade bisa bikin temen bu ?"
Ibu ku menjawab dengan penuh tersenyum.
"hehehe bisa kok, udah ke kamar lagi main sama mainan baru, jangan lupa bilang apa"
Aku pun bergegas pergi ke kamar dan memainkan mainan baru sambil mengucapkan terimakasih.
"yeeeyyyyy terimakasih tante"
Saat berada di kamar aku bermain dengan mainan baru ku sekita aku terdiam dan mencoba bertanya pada diri ku sendir.
"emang bisa ya buat temen, kan temen ade di rumah nya semua"
Aku yang biasa nya berkhayal menjadi power ranger saat bermain di halaman rumah dan kembali menuju kamar tiba-tiba terpikir untuk berkhayal memiliki teman ku sendiri suatu hari aku bermain dengan mainan ku dan mencoba berkhayal untuk memiliki sebuah teman bermain, dulu aku terpikir untuk mempunyai teman seperti teman di TK ku agar bisa bermain bersama di rumah dan aku mulai menemukan teman khayalan ku dia aku ciptakan dalam khayalan dengan wajah seperti teman tk ku rambut yang lurus dan sangat tampan aku namai nya helen karena aku terinspirasi dari cerita power ranger ku yang sering aku tonton sejak kecil.
"Nah Helen sekarang kamu temen aku ya, akhirnya aku bisa buat temen juga, sekarang kamu jadi ranger merah dan aku biru nya ya"
Helen hanya membalas dengan anggukan kepala nya saja, tapi bagiku itu adalah hal yang luar biasa, setiap hari ku jalani hari bersama helen kala aku membutuhkan nya untuk bermain aku selalu membayangkan nya dimana saat aku berbicara tentang teman-teman di sekolah aku selalu membayangkan nya, kini Helen adalah sahabat semasa kecil ku dia lah yang menemani aku bermain dan terkadang menemani aku berbicara dan juga selalu ada saat aku mebayangkan nya, dia adalah orang yang mengetahui dan selalu entang ku dan membantu ku untuk melakukan sesuatu pernah saat aku berumur 5 tahun helen membantuku saat aku sedang berkelahi dengan teman ku dia langsung menghampiri ku dan menggerakan tangan ku dan langsung ku lemparkan botol minuman ku tepat mengenai mata teman ku dan terjatuh tersungkur ke tanah. Helen sejak aku lahirkan dari khayalan dan pikiranku aku dandani ia dengan baju kemeja putih serta celana hitam yang sama seperti yang aku pakai agar aku dapat mengenalinya saat aku bersama teman - temanku. aku sadar saat itu bahwa Helen bisa menjadi sahabat yang hebat jika dia nyata walaupun tak nyata tapi bagi ku Helen orang yang hebat selama ini dan aku tak perlu lagii memiliki seorang adik maupun kakak cukup Helen yang setia bersamaku.