Chereads / the Story of Pallad / Chapter 5 - Siapa Dia ?

Chapter 5 - Siapa Dia ?

Selepas pulang sekolah aku dan Pallad membicarakan kembali kejadian yang baru saja terjadi, Pallad pun merasa lega sudah sampai rumah

"akhirnya dapat menghirup udara bebas juga"

Aku pun tertawa melihat Pallad yang pemberani takut dengan sesama mahkluk sejenis dirinya tapi memang peristiwa ini adalah peristiwa pertamaku melihat sosok astral yang memiliki energi negatif seperti itu.

"kau tahu Pallad kau lucu sekali kenapa kau takut, tapi sama sih aku juga ya wajar aja cuman manusia biasa hehehehe".

"asal kau tahu dir di dunia lain semua memilki daerah kekuasaan masing - masing bahkan disetiap rumah ataupun di setiap sudut memiliki penunggu serta penguasaan masing - masing contoh saja di sekolah mu itu ada 3 tempat di tunggui oleh sosok yang berbeda yang pertama Di lapangan ada sosok kakek dia yang menguasai lapangan sekolahmu yang kedua di ruang piket ada sosok anak kecil laki -laki yang memegang bola dia juga penguasa di situ, tapi yang membuatku aneh sudah satu tahun aku di sekolahmu mengapa noni itu baru menunjukan eksitensi sekarang aku bingung"

Mendengar curhatan Pallad yang panjang aku juga sempat berpikir siapa Noni itu dan mau apa dia padahal sebelumnya kelas ku juga tak jauh dari kantin beda nya kelasku tepapar sinar matahari di lantai 2 tapi selam disana aku dan Pallad tak melihat apa - apa disana.

"benar juga aku sudah satu tahun disana belum pernah melihat sosok seperti itu sebelumnya, memang benar dulunya sekolah ini bekas rumah sakit belanda tapi tak pernah ada sosok Noni disitu"

Rasa penasaran aku dan Pallad semakin menjadi karena ada keanehan disekolah, sejak Pallad memberitahuku soal Noni yang tak suka keberadaanya itu secara tiba - tiba ada atau bisa saja ada mahkluk baru atau lain yang belum Pallad dan aku ketahui atau mahkluk pindahan karena makin dan makin penasaran aku mencoba untuk datang pagi kembali esok yang biasa aku datang pukul 06.30 sudah tiba aku mau mencba dataang pukul 05.30 pagi dan membuat ekspedisi kami berdua. Malam ini hujan deras mengguyuri kota ini aku mengerjakan PR sambil ditemani ibuku mengerjakan tugas pekerjaannya, ayahku yang sedang membaca koran dan Pallad membaca buku di atas lemari waktu sudah menunjukkan pukul 21.00 kedua orang tuaku mulai menuju tempat tidur mereka sedangkan aku bermain video game sambil menunggu waktu tidur dan Pallad masih membaca buku nya di atas lemari.

"hoiii ganteng"

Panggilku dengan konyol.

"aku sudah ada nama yang pantaskan dasar gendut !".

"ini serius besok kau yakin akan menemaniku, kalau tidak akan berangkat pagi esok"

Pallad turun dan berbaring di atas lantai sambil mengambil segelas air.

"iya aku juga penasaran tapi kalau bisa kita tidak menyerangnya kita coba saja tanya - tanya saja ".

"baiklah kalau begitu aku tidur sekarang, selamat malam Pallad".

"malam kembali dir"

Aku mulai tertidur dan menyimpan HP ku diatas meja dekat TV dan menuju kamar sedangkan Pallad tidur di sofa ruang tamu.

Waktu subuh telah tiba adzan subuh sudah berkumandang aku langsung sholat dan memuli aktifitas pagi "bu, yah hari ini aku agak pagi karena ada tugas yang harus diselesaikan" jawab ibuku sambil membuatkan aku sarapan.

"bukanya diselesain malem kok ditunda sekarang"

"kan ini tugas kelompok bu jadi harus sama temen - temen lagian kemarin kan ade Adiwiyata Club"

"baiklah dek tapi naik angkot yang rame ya sok atuh siap - siap dulu"

Aku mulai mempersiapkan peralatan sekolah dan Pallad masih tertidur diruang tamu padahal posisinyaa sedang diduduki oleh ayah yang menonton TV jika kamera HP ku bisa menagkapnya ini akan menjadi momen terlucu yang pernah ada. Semua sudah siap dan aku berpamitan dengan oran tuaku, aku berangkat pukul 05.00 dan Pallad baru selesai sarapan pagi aku pun pamit dan berjalan menuju gerbang Pallad pun menyusulku di belakang.

"dasar kau pemalas sudah tidur di duduki ayah pula hahahaha".

"diam kau gendut !"

Selama perjalanan aku dan Pallad berbicara menggunakan batin sambil menyusun apa yang akan dilakukan nanti, akhirnya tiba juga di sekolah dengan waktu lebih telat 10 menit sesampainya depan gerbang satpam sekolah membukakan pintu.

"tumben pagi nih ngapain lu ?".

"biasa bang tugas negara belum gua kerjain hehehehehe"

Dengan tertawa satpam mempersilahkan aku masuk.

"awas lu ntar kena kaya bocah kemarin"

Dengan perasaan yang lumayan juga aku langsung masuk dan menuju kelas dari depan gerbang dan jalan nya kami baru sampain dekat lapangan sudah muli terasa berbeda Pallad juga meraskan hal yang berbeda dan mulai berhati - hati tak lama kemudian Pallad menujukkan tangan nya ke arah lorong itu lagi dan belum setengah perjalanan kami disambut dengan angin yang dingin dan belum ada seorang pun di sekolah bayangkan suasana yang masih mendung dan belum menunjukkan pukul 6 pagi, akhirnya yang di tunggu muncul dihadapan ku dan Pallad Noni itu masih menggunakan pakaian yang sama dan membawa payung hitam nya naik ke arah tangga menuju lantai dua, dengan rasa penasaran siapa dia akhirnya aku memutuskan untuk mengejarnya kesana Pallad juga mau tak mau harus beranikan diri dan mengejarnya juga ke lantai 2 sesampainya aku di tangga Pallad datang dari arah yang berbeda tiba tiba noni itu sangaat cepat naik ke lantai 3.

"olahraga juga makin lama"

"ayok dir kita kejar dulu"

Dengan perasaan khawatir kembali muncul lantai 3 masih di selot dan belum terbuka aku pun masih ragu apalagi lampu belum di matikan dan suasana masih gelap tak lama kemudian gemuruh kecil tiba membuatku samakin kurang yakin menghampiri Noni tersebut sudah jauh di lantai 3 jauh dari keramaian lantai dasar pula, tiba - tiba Pallad menepuk bahuku dan berkata.

"ada yang tak beres di sekitarnya dan bisa dikatakan Noni tersebut kehadiran sosok yang memasuki wilayahnya tanpa izin."

Tiba - tiba ada suara dari lantai 3 terdengar seperti suara sepatu yang hendak turun

*duk duk duk duk

Aku semakin takut dan berdiri di belakang Pallad sedangkan dirinya juga bingung untuk melawan pun seperti tak ada hak, yang tadi hanya suara sepatu tak lama kemudian ada bayangan hitam ikut turun dari tangga suara itu semakin keras dan bayangan itu semakin jelas sosok nya dan tiba lah sosok yang ditunggu semakin jelas dan kemudian bayangan dan suara itu terhenti aku merasa takut sekali di tambah suara gemuruh yang semakin jelas dan suasana pagi ini seperti sore hari tiba - tiba bayangan itu menghilang Pallad juga merasakan ada yang bergerak di belakang ku dan langsung menariku ke arah kaki nya.

"Awas dir !!".

Tiba lah sosok Noni yang berbadan tinggi seperti Pallad membawa payung hitam mengenakan dress putih yang kusam dan topi yang sudah tua ada bulu burung di samping topinya serta wajah yang pucat dan bibir yang merah tebal memandang ku serta Pallad dengan melotot sungguh hebat aura negatif semakin terasa Pallad mengepal tangan kirinya dan tangan kanan nya yang melindungiku tak lama kemudian noni itu tertawa.

"hahahaha, mau melawan disini rupanya orang asing bagiku"

Suaranya tak terlalu menyeramkan tapi wujudnya itu yang paling bikin diriku ketakutan bagaimana tidak sosok wanita jaman penjajahan hadir di depan mata dengan tinggi yang luar biasa seperti Pallad, Pallad pun menyahut Noni tersebut.

"kau sendiri dari mana asalmu kau pasti bukan sosok disini iya kan ?".

Noni itu hanya tetawa Pallad pun kesal dan mengangkat tinjunya ke arah wajah noni tersebut tapi noni itu langsung berpindah tempat tepat di belakangku, sontak aku terkejut dan langsung merangkak ke arah Pallad, Pallad juga tak bisa menyerangnya karena bukan hak nya juga bertarung disini.

"kalian ini cepat sekali emosi ya hahahaha tak akur juga kalian ternyata hahahaha".

Mendengar itu Pallad langsung berteriak ke arah noni tersebut.

"aaarrrrrrrggggggggggg, sudah cukup nyonya tua kau jawab pertanyaanku tadi".

Sosok pelindungku yang tadinya dingin menjadi lebih panas matanya yang sangat fokus giginya mulai geram dan kuat ditangan nya mulai keluar suara yang di keluarkan seperti auman serigala yang bercampur dengan suara banshee. Noni tersebut duduk di dekat tangga dan menyimpan payungnya, Pallad dan aku masih diposisi yang sama hujan pun mulai turun sedikit demi sedikit mulai deras waktu juga menunjukkan pukul 05.50 pagi. noni itu mulai tersenyum ke arah kami.

"kau tak perlu seperti itu, kehadiran kalian tak diterima disini, lebih baik kalian pergi sebelum nona kembali".

Aku dan Pallad mulai terheran dengan kata Nona itu.

"Nona ?".

Noni itu tertawa kembali tertawa dengan lantang sambil menutupi mulutnya.

"hahahahahaha....jadi kalian tak tahu rupanya, padahal sejak awal datang kalian membawa kecerdikan kalian, baiklah akan kuberitahu bukan kau saja anak muda yang punya mahkluk seperti ku dan si tampan itu tapi nona ku lah yang memilikiku dan menyimpanku disini".

Dugaan aku dan Pallad benar Noni ini bukan penuggu lama ternyata, melainkan dibawa oleh seseorang, dan apakah benar ada seseorang yang sama sepertiku dan dia memiliki seorang penjaga yang sama atau bagaimana aku masih memikirkan itu sambil bersembunyi di belakang Pallad.

"Heii nyonya tua aku tak percaya apa yang kau katakan, kalau benar kau ini dibawa oleh seseorang lantas mengapa dia meninggalkan mu disini, kau tahu nyonya jangan sampai ada korban manusia yang masih hidup diriku sebagai mahkluk astral saja muak melihat para arwah ataupun makhluk astral yang sama menyelakai manusia yang tak bersalah padahal kau dulunya juga manusia kan?"

Noni itu menanggapi perkataan Pallad dengan tertawa sangat lantang kembali seolah - olah Pallad orang yang lucu.

"Hahaha kau ini masih belum tahu apapun dan kau hanya seorang makhluk astral yang baru lahir kemarin".

Tak lama kemudian Noni itu bangkit dan mengangkat payung nya dan kembali naik ke atas tangga.

"kau tahu nona sudah tiba aku harus pergi, jika kalian mengganggu nya maka mimpi buruk mu aku yang dalangi hahahaha".

Noni itu menghilang dan mendengar ucapan nya aku dan Pallad segera bergegas kabur dan bersembunyi di kelas sekitar lantai 2 tak lama kemudian ada seorang wanita yang mengenakan bando di kepalanya dan menggunakan headset di kepalanya berjalan menuju kelas yang berada tak jauh dari persembunyian akubdan Pallad saat aku ingin melihat wajahnya siapa dia aku malah terhalangi oleh tirai kelas dan aku segera lari karena sudah banyak orang yang naik kelantai dua saat hendak turun aku mengintip dari arah jendela dan melihat orang itu sedang mengeluarkan sesuatu dari tas nya dan sosok Noni juga ada di belakang nya yang sedang menatap aku dan Pallad dengan ratapan yang mengerikan, dalam hati ku berkata bahwa ada seseorang yang sama sepertiku namun bisa jadi berbahaya daripadaku.