Sebut saja itu cara hati gue untuk mengingatkan gue bahwa kita pernah punya cerita. Bahwa kita pernah merajut asa bersama. Bahwa kita pernah menjadi satu garis yang utuh_Dastan.
.
.
.
Skala melangkah gontai menuju ruang kelasnya. Sesekali mengamati teman teman sekolahnya yang sedang sibuk mengerjakan beberapa hal. Ada yang bermain basket, mengobrol di depan kelas ada juga beberapa anak yang sibuk belajar di dalam kelas. Padahal hari masih pagi dan mereka sudah sibuk belajar, sungguh menajdi panutan yang baik.
Skala masuk ke dalam ruang kelasnya yang hanya ada segelintir orang, gadis itu tersenyum saat mendengar sapaan dari beberapa teman sekelasnya. Kemudian duduk di bangkunya, menyanga kepalanya dengan tangan kirinya. Melamun dengan menatap lantai ruang kelasnya yang tampak sedikit kotor.