Hari ini adalah hari pertama sekolah setelah libur kenaikan kelas selama 2 minggu. dan mulai hari ini juga Angel telah resmi menjadi anak kelas 12 di sekolah Wilson International School atau biasa disingkat dengan WIS.
Kenalkan namanya Angelina Katrina Wilson dan sekolahnya adalah milik keluarganya. Tapi, tidak ada satu orang pun yang tau kalau dia adalah anak dari keluarga Wilson atau anak pemilik sekolah kecuali sahabatnya. karena hidupnya dikeluarga itu terasingkan dan tidak dianggap layaknya sebagai anak.
Ia juga tidak pernah menggunakan nama belakang keluarganya. Bukan karna dia tidak mau menggunakan nya, tapi karna memang orangtuanya melarang dirinya untuk menggunakan nama keluarga mereka di nama Angel dengan alasan karena di keluarganya hanya Angel yang memiliki otak pas-pas an dan itu mereka anggap sebagai aib keluarga karena di keluarga Wilson itu semuanya sempurna kecuali dirinya. mereka semua memiliki otak yang jenius dan memiliki paras yang bagus.
Tapi apa itu salah Angel karna tidak punya otak se cerdas mereka???.
Sebenarnya Angel juga cantik, sangat cantik malah. hanya saja ia selalu menutupinya dengan berpenampilan nerd di sekolah atau dimanapun, ironi bukan?.
Setelah Angel selesai untuk bersiap bersiap ke sekolah, ia pun turun dari kamarnya yang berada di loteng rumah menggunakan tangga untuk ke meja makan.
"Pagi semua" sapanya kepada semua orang yang ada di sana dengan wajah yang di buat seceria mungkin, namun sayang sapaannya hanya di balas deheman oleh sang papa.
angel menghela nafas pelan kemudian duduk di kursi dan mengambil sarapannya ini sudah biasa baginya jadi dia sudah merasa terbiasa dengan hal tersebut.
belum juga sempat dia memasukkan makanan ke dalam mulut, ibunya seperti biasa sudah terlebih dahulu menyindir dirinya dan membangga-bangga kan saudarinya.
ia menutup matanya sejenak kemudian meletakkan kembali sendok makannya ke atas meja. "selalu saja seperti ini" batinnya.
"Semuanya Angel berangkat duluan yah" ucap angel dengan suara yang di buat sebiasa mungkin dan mencoba sedikit tersenyum seolah baik-baik saja seperti biasany. tanpa menunggu jawaban dia langsung berdiri dari duduknya dan pergi sana.
dia terus berjalan menyusuri jalan dengan air mata yang tanpa permisi mengalir deras dari sarangnya. kenapa dia harus menangis padahal dia sangat benci itu? Kenapa dia sangat cengeng padahal dia benci itu? Hal ini terjadi setiap hari dalam hidupnya tapi kenapa rasa sakitnya tetap sama setiap hari? kenapa hujatan yang setiap pagi keluar dari mulut mamanya sebagai sarapan untuknya masih saja terasa sangat menyakitkan? bukankah itu lucu?. setidaknya itu lah yang selalu di katakannya dalam hati setiap pagi untuk menegarkan jiwanya yang lemah dan raganya yang tersakiti. ia terus berjalan ke arah halte bus berada sambil mencoba menghentikan air matanya yang terus mencoba keluar.
Setibanya di sekolah dia langsung masuk ke dalam kelas dengan wajah datar yang selalu di tampilkannya setiap hari.
Namun baru saja dia duduk di kursinya suara cempreng milik sahabatnya clara sudah memenuhi gendang telinganya.
Clara adalah sahabat satu satu nya yang ia punya, mereka sudah sahabatan sejak lama.
"Apa?" jawab angel datar.
"Huhhh selalu aja mukanya di datar-datar in, kaya triplek ae tu muka" cibir clara, angel hanya memutar bola matanya malas untuk menanggapi cibiran clara tersebut.
"Oke, gue kesini bawa kabar penting yang harus bin kudu alias wajib lo tau njel" lanjutnya tanpa memperdulikan ekspresi wajah Angel.
"Paan?".
perlahan Clara mencoba mengatur nafasnya," oke yang pertama, lo tau ngga hari ini....." ucap clara menggantung kalimatnya.
Angel hanya diam, dirinya terlalu malas untuk menanggapi tingkah clara apalagi ini masih pagi.
Clara yang merasa tidak ada respon langsung melanjutkan perkataannya tanpa memperdulikan ke bodo amatan angel,"KITA!!!... BAKALAN!!!... KEDATANGAN!!!... MURID BARU!!!! HORE...!!!!" ucapnya dengan sumrigah dan semangat 45.
"Trus?" Tanya angel, clara ngga mungkin kan heboh sepagi ini hanya karna murid baru? Pasti ada yang lain.
"DAN LO TAU NJEL? KATA ANAK-ANAK ORANGNYA TUH CAKEP BANGETTTTT....!!!!!"teriak clara yang semakin tidak jelas dan semakin histeris sampai jingkrak-jingkrak di hadapan angel.
Angel memutar bola matanya malas, ia merasa obrolan ini unfaedah banget, "bodo amat" jawabnya singkat yang langsung membuat Clara seketika ingin menendangnya ke segitiga Bermuda.
"Lo bisa ngga sih tertarik dikit tentang dunia luar?!" protes clara.
Angel hanya menggeleng sebagai jawaban.
"Untung temen, coba kalo ngga, gue mutilasi lo!" gerutu clara lagi.
"Mending lo sono ikutan dandan kayak yang lainnya" usir angel.
Ingin rasanya clara membongkar kepala angel dan mengobrak-abrik isi otaknya untuk mengetahui apa yang sebenarnya ada di otak temannya tersebut. tapi dia tidak bisa berbuat apa-apa selain membayangkan, dia hanya menurut saja.
"ngga asik lo njel" clara langsung pergi dari sana dengan mulut komat kamit.
Angel hanya bisa geleng-geleng kepala melihat tingkah aneh sahabat satu-satunya itu. Dan hanya clara lah yang tau bagaimana dan siapa sebenarnya seorang Angel.
Dia adalah orang pertama yang tau siapa angel dan bagaimana sifat dan kehidupan angel yang sebenarnya.
Ia juga tau bahwa sahabatnya itu selalu memasang muka datar hanya semata-semata untuk menutupi kesedihan dan kerapuhannya. namun walau begitu clara tidak pernah menyerah untuk mengembalikan senyuman yang dulu pernah ada di wajah Angel sahabatnya.
Setelah clara pergi ke mejanya angel langsung melanjutkan membaca novel yang kemarin di belinya sembari mendengarkan musik lewat earphone yang ia bawa sampai kemudian bel berbunyi yang menandakan kalau pelajaran akan segera dimulai.
Tidak lama setelah bunyi bel, Bu Friska guru fisika Angel sekaligus wali kelas mereka masuk dengan seorang murid yang disuruh untuk menunggu di depan pintu.
"Pagi anak-anak" sapa Bu Friska dengan semangat.
"PAGI BUUU!!!" jawab mereka serentak.
"Oiya hari ini kita kedatangan teman baru, alfin ayo masuk dan perkenalkan diri kamu" Ucap bu friska menyuruh anak yang bernama alfin tersebut untuk masuk ke dalam kelas.
Anak yang di panggil Alfin itupun kemudian masuk dengan perlahan ke dalam kelas dengan sebelah tangan yang dimasukkan kedalam kantong celana yang anehnya hal itu bisa membuat para wanita disana langsung berteriak-teriak dengan histeris kecuali angel yang bahkan sama sekali tidak menatap ke depan karna ia lebih merasa tertarik dengan novel barunya.
"kenalin nama gue Alfin Rajendra Putra, biasa di panggil alfin" alfin memperkenalkan dirinya dengan singkat.
" anak-anak ada yang mau ditanyakan ke teman baru kalian??".
"Saya bu..." siska, salah satu siswi kelas itu menunjuk tangannya.
"Iya siska kamu mau nanya apa?".
"Itu... em... alfin lo udah punya cewek belum???" tanya siska to the point yang langsung mendapatkan sorakan dari teman- teman sekelasnya kecuali angel tentunya.
"Belum" jawab alfin datar.
"Yes...!!!" teriak hampir semua siswi dikelas itu setelah mendengar jawaban alfin.
"Woy... tadi pada nyorakin gue... eh sendirinya malah pengen nanya itu juga... dasar lo semua..." protes siska.
Bu Friska hanya bisa geleng-geleng kepala melihat tingkah anak muridnya itu, "anak anak tolong semuanya diam!!! Oke alfin, mungkin cukup segitu saja perkenalan kamu... dan silahkan duduk di bangku kosong samping angel yang ada di pojok sana" terang bu friska sambil menunjuk bangku sebelah angel.
Angel yang tidak tau menau karna sedari tadi ia sibuk dengan novel dan earphonenya langsung kaget karna tiba-tiba ada sesosok makhluk yang tak dikenal sedang duduk di sampingnya.
Namun kekagetan itu hanya sementara, karna ia lebih memilih masuk kembali ke dalam dunia novel miliknya tanpa menghiraukan makhluk disampingnya sekaligus tatapan sinis dan iri dari teman-teman dikelasnya. karna memang begitu lah dia, seorang angel yang sangat cuek terhadap lingkungan sekitar, karna prinsip yang selama ini dipegangnya adalah jangan usik gue kalo lo masih pengen selamat.