Chereads / angelina / Chapter 5 - 5

Chapter 5 - 5

Bel pulang sekolah baru saja berbunyi sehingga membuat para siswa-siswi sangat bahagia layaknya seperti mendapatkan hadiah lotre, tidak terkecuali dengan Angel. sedari tadi dia sudah merasa sangat muak karna alfin terus menerus menatap wajahnya, ingin protes tapi gurunya yang killer sangat peka dengan suara jadi suara sekecil apapun pasti terdengar olehnya, sehingga berisik sedikit pasti akan langsung di hukum.

"Finally bunyi juga" gerutu angel pelan.

"Hah maksudnya bunyi juga?" tanya alfin penasaran yang mendengar ucapan angel.

Angel hanya diam tidak menjawab, dia terus melanjutkan aktivitas membereskan bukunya ke dalam tas seolah-olah Alfin tidak pernah berbicara kepadanya.

"jadi lo ngga mau jawab? oke kalo gitu jangan harap gue bukain jalan buat lo, simple kan" ancam alfin dengan nada yang merasa menang sambil menaikkan sebelah alisnya.

"Jangan bikin gue emosi, awas gue mau lewat" Angel sangat merasa malas untuk menanggapi celotehan Alfin.

"Jawab dulu baru gue mau geser".

Angel memutar bola matanya malas kemudian melemparkan tasnya keluar.

Alfin yang merasa penasaran dengan tindakan Angel barusan langsung bertanya, "lo ngapain ngelemparin tas?".

Angel masih diam tidak menjawab, atau mungkin lebih tepatnya dia malas untuk menjawab. tanpa menunggu lama dia langsung naik ke atas kursi kemudian beralih ke atas meja setelah itu melompat keluar dari wilayah Alfin.

Angel melompat ke lantai dan memungut tasnya kembali, "Ra ayo balik" ajak Angel kepada Clara.

Clara hanya bisa memberi anggukan sebagai jawaban kemudian keluar mengikuti angel dan meninggalkan Alfin beserta yang lain nya yang masih tetap setia dengan kecengoan mereka karna melihat aksi Angel barusan karna Angel yang mereka kenal tidak seperti ini selama ini.

****

Di lain tempat

"Huh akhirnya pulang juga" ucap Keisya dalam hati.

Dia segera merapikan alat-alat tulis yang ada di mejanya dan setelah selesai dia langsung pergi menuju teman-teman palsunya mungkin? karna bagi dia memang tidak ada yang namanya sahabat atau semacamnya di dunia ini. melainkan yang ada hanya orang-orang yang saling membutuhkan. kalo lo butuh, dekati dia dan kalo dia udah ngga berguna buat lo buang aja, itulah yang menjadi prinsipnya selama ini.

di saat dia baru saja sampai di depan kelas hal yang pertama dilihatnya malah saudarinya Angel dan Clara yang menurutnya barbar.

"guys kayaknya lo semua duluan aja deh nanti gue nyusul soalnya gue masih ada urusan bentar" ucap keisya ke geng nya.

"Oh oke key kalo gitu kita tunggu lo di parkiran aja, tapi jangan lama ya" jawab salah satu dari mereka.

"Iya gue ngga lama kok selow aja,

yaudah gue pergi dulu ya" ucap keisya lagi sambil mengeluarkan senyum palsu yang biasa dia tunjukkan untuk pencitraan.

setelah merasa keadaan sudah aman dan koridor pun sudah sepi karna murid yang lain sudah pada pulang ia pun melangkah ke arah Angel dan clara berada.

"Woy cupu, gue mau ngomong sama lo" panggilnya ke Angel.

"Mau ngomong apa?" tanya angel dengan suara yang sedikit datar.

"Gue ngga bisa ngomong karna masih ada orang asing disini" sindir keisya ke Clara.

"Ngomong aja kali... lagian ngomong tinggal ngomong juga. apa susahnya sih, takut kebongkar? apa takut pencitraannya luntur?" balas clara dengan judes.

"lo...!!!"geram Keisya.

"Kenapa? marah? apa gue salah ngomong? tapi gue bener dong ada ngga adanya gue juga sama aja, yaudah lah ya sekalinya nenek sihir si muka dua mah bakal muka dua terus" sinis clara lagi.

"Eh tu mulut jaga yah! jangan sampe gue suruh anak-anak buat nge bully lo!" ancam keisya yang mulai emosi.

"Lo fikir gue takut sama ancaman lo hah?! sorry gue ngga kayak saudari lo yang diem aja walaupun hidup dia udah diambang kematian gara-gara keluarganya sama saudarinya yang gila!!!"balas clara tajam.

"Clara lo bisa diem ngga sih?!!!" angel tiba-tiba membentak Clara dengan emosi.

"Dan key... lo mau ngomong apa" tapi seperdetik kemudian nada suaranya berubah menjadi lembut saat bertanya ke arah Keisya.

"berhubung gue ngga mau lama lama disini karna banyak virus yang sangat menjijikan jadi gue to the poin aja, malam ini rekan bisnis papa bakal dateng dan nginep di rumah selama 3 hari, jadi lo tau kan apa yang harus lo lakuin?" ujar Keisya.

"Tapi key... baju sama buku-buku gue gimana?".

"soal itu gampang, bonyok udah siapin semua lo tinggal ambil di parkiran. anak buah papa udah naro di pekarangan sekolah beserta uang jajan lo selama 3 hari" terang keisya kemudian pergi meninggalkan mereka berdua disana.

Setelah kepergian keisya barulah Angel menyadari kalo tadi dirinya telah ngebentak Clara sahabatnya, "ra gue minta maaf ya karna udah ngebentak lo tadi, gue nyesel" ucap Angel dengan raut penyesalan yang terlihat jelas di matanya.

"lo tau ngga njel, satu hal pemikiran gue tentang lo selama ini, lo tau apa itu? yang gue fikirin adalah kenapa lo begitu bodoh dan sabar ngadepin mereka!!! lo tau lo itu udah bukan sekedar sahabat buat gua tapi juga keluarga dan gue ngga terima kalo keluarga gue digituin!!!" jawab clara dengan emosi.

"Gue tau gue bodoh karna terus terusan ngarepin mereka bisa nganggep gue, bisa nerima gue dan selalu berharap hal yang mustahil, tapi lo mau kan maafin gue, gue udah kehilangan keluarga gue dan gue ngga mau kalo sampe gue harus kehilangan sahabat gue" nada suara angel mulai terdengar sedikit bergetar, entah kenapa dia menjadi sedikit cengeng akhir-akhir ini.

"Lo mau gue maafin? oke gue bakal maafin lo tapi dengan satu syarat, gue mau lo berubah, stop ngarepin orang orang yang ngga nganggep lo, karna pada akhirnya lo juga yang bakal menderita!, tapi kalo lo ngga bisa siap-siap buat kehilangan gue juga".

"Oke gue bakal coba itu perlahan lahan, tapi ra lo mau kan maafin gue?" jawab angel yang bahkan dirinya sendiri saja tidak yakin bisa menyanggupi janjinya barusan.

"Hmm, gue maafin asal lo ngga ingkar janji aja, and btw ayo kita ambil barang barang lo ntar dikira sampah lagi sama satpam" ucap clara yang kembali bersemagat dan ceria, clara memang sangat jago untuk merubah ekspresinya dalam sekejap.

"Hmm" jawab Angel kemudian mereka beranjak pergi ke pekarangan sekolah tempat dimana tas titipan Angel berada.

Namun tanpa mereka sadari sedari tadi lagi-lagi ada seseorang yang tidak segaja mendengar semua percakapan mereka tanpa ada sedikitpun yang terlewatkan.

"Menarik..." gumam orang tersebut kemudian pergi mengikuti angel dan clara.