Setelah beberapa bulan berlalu, kenapa efek nama itu bisa sebesar ini?
.
.
.
Skala menelusuri koridor dengan langkah tergesa-gesa, tujuannya adalah bertemu dengan lelaki yang semalaman mengusik fikirannya. Gadis itu masuk ke dalam kelas yang cukup ramai, berjalan ke arah Binar yang sedang duduk bersama teman-temannya di pojok kelas.
Tak memperdulikan bisikan dari teman cewek Binar apalagi seruan heboh dari antek-antek lelaki itu. Gadis itu berdiri di hadapan Binar yang menyambutnya dengan senyum lebarnya.
"Hai, cantik! Tumben nyamperin ke kelas, biasanya gue yang apelin Lo ke kelas IPA," komentar Binar tersenyum menggoda.
"Kangen sama Lo, kali, Nar," celetuk Jovan tersenyum mengejek.
"EA!" seru teman-teman yang lain.
Lagi-lagi Skala mengabaikan ledekan tersebut. "Ada yang mau gue tanyain sama Lo," ujarnya tidak ingin berbasa-basi.
"Tanya apa, sih? Bang Binar siap jawab pertanyaan apapun dari Neng Skala."
"Hahahaha." Kumpulan antek-antek Binar kembali berseru heboh.