Mu Sihan mengangkat kepalanya dari leher Nan Zhi, ia mengangkat alisnya sedikit saat
melihat wanita di hadapannya tidak bereaksi apapun. Kemudian ia tersenyum jahat, "Kenapa diam saja? Masih datang bulan, ya?"
Setelah berbicara demikian, tangan besar Mu Sihan masuk ke dalam rok wanita di hadapannya.
Nan Zhi memicingkan matanya, sambil berusaha menyingkirkan tangan lelaki tersebut.
Ujung jarinya lelaki itu sedikit kasar, membuat kulit paha Nan Zhi terasa terbakar.
Telinga Nan Zhi putih tiba-tiba juga ikut memerah.
Bukan karena malu, tapi emosi karena lelaki yang tak tahu malu tersebut.
Mu Sihan melihat Nan Zhi yang memerah karena marah, kemudian ia bersandar di sandaran kursi mobil sambil memegang belakang kepalanya, dan melihat Nan Zhi dengan jelas, "Belum terpegang, tapi sudah malu sampai seperti itu."
Lelaki itu pasti sengaja kan?
"Aku tidak memiliki hubungan apapun denganmu, tapi kamu sembarangan memasukkan tanganmu ke dalam rok, itu tidak sopan!"
Mu Sihan menatap Nan Zhi, "Lalu apa yang harus aku lakukan di hadapan perempuan yang aku sukai?"
"...." Nan Zhi berpikir bahwa lelaki itu sama sekali bukan orang normal.
Benar juga, lelaki itu mesum, arogan, sombong dan kurang ajar, tentu saja bukan orang normal.
Nan Zhi kemudian dengan dingin berkata, "Kita baru bertemu dua atau tiga kali, apa yang kamu suka dariku? Biarkan aku mengubahnya."
Mu Sihan lalu mencondongkan badannya dan menekan dada Nan Zhi yang lembut. Kemudian lelaki itu memegang kepala belakang Nan Zhi dengan satu tangan, dan hampir menicum wanita di hadapannya, "Yang membuatku tertarik adalah, kamu sudah menolakku."
Nan Zhi pun terdiam mendengarnya.
Nan Zhi sudah tidak bisa berkomunikasi normal dengan lelaki sakit yang mesum ini.
Lelaki itu membuka mulutnya, kemudian menggigit hidung Nan Zhi lalu tertawa dengan sombong, "Aku tidak percaya kamu bisa menemukan lelaki yang lebih tampan dariku. Bukankah kamu memperlihatkan dadamu padaku, saat kita pertama kali bertemu?"
Lelaki ini benar-benar sombong dan narsis!
Nan Zhi mengerutkan keningnya, tak tahu harus bagaimana memberikan penjelasan pada lelaki tersebut, "Kancing bajuku tak sengaja terbuka, dan aku sama sekali tidak sengaja menunjukkannya padamu."
"Di pertemuan kedua, kamu berada di bawah selangkanganku, dan tanganmu menekan sesuatu, apakah perlu aku membuatmu mengingatnya lagi?"
Tanpa menunggu Nan Zhi mengatakan sesuatu, lelaki itu menarik tangannya, mengarah dan menekan ke bagian bawah perutnya.
Nan Zhi yang terkejut, segera menarik tangannya, dan wajahnya tampak pucat, "Waktu di aku juga tidak sengaja."
"Aku tidak ada maksud berbuat seperti itu padamu. Kamu benar-benar salah paham. Aku juga tidak pernah memblokirmu, apalagi mengirimimu foto mandi. Aku benar-benar tidak tahu apa-apa."
Lelaki itu mengangkat tertawa liar, dan tubuhnya mengeluarkan aura yang dingin.
Suasana dalam mobil itu tiba-tiba terasa sangat dingin.
Bahkan punggung Nan Zhi sampai berkeringat dingin.
Gawat, lelaki ini sepertinya akan marah lagi.
Tapi jika tidak dikatakan dengan jelas, lelaki ini akan salah sangka lagi.
Orang ini, benar-benar orang yang paling sulit untuk diajak berkomunikasi, karena tidak mau mendengarkan kebenaran.
Nan Zhi mengambil nafas dalam, ia mencoba untuk berbicara dengan lelaki itu dengan nada yang paling lembut, "Tuan Mu, interview hari ini benar-benar sangat penting bagiku. Kalau kamu mau balas dendam padaku, atau masih ada kesalahpahaman yang belum terselesaikan, bisa tidak jika kamu tunggu sampai aku selesai interview, baru kita bicarakan baik-baik?"
Nan Zhi merasa cemas hingga matanya memerah dan sedikit berkaca-kaca.
Ia benar-benar tampak seperti kucing kecil yang malang.
Mu Sihan dipenuhi dengan kemarahan, ia tiba-tiba memegang wajah Nan Zhi dan berkata, "Cium dulu, baru aku melepaskanmu."
...