Chereads / Ah, Aku Ketahuan Lagi! / Chapter 45 - Dia Mensterilkan Hotel

Chapter 45 - Dia Mensterilkan Hotel

Chi En pernah mengatakan bahwa pria yang bekerja keras adalah yang paling tampan.

Bahasa asing yang sulit dan tidak jelas itu meluap dengan lancar dari mulut Li Beijue sampai membuat orang-orang tidak bisa memalingkan tatapan mereka.

Sejujurnya, sangat mudah untuk jatuh cinta dengan pria seperti itu.

Sayangnya, ia adalah Li Beijue. Bahkan jika Chi En telah memiliki bayi dari pria itu, mereka masih dipisahkan oleh galaksi.

Chi En tidak ingin menjadikan hidupnya sebagai tragedi, jadi itu tidak mungkin terjadi.

Dengan tenang ia membuang muka.

Jika Li Beijue tahu bahwa Chi En tidak memiliki sedikitpun perasaan bahagia dalam pelukannya, bahkan lebih bertekad untuk tidak menyukainya, ia pasti akan segera menghancurkan notebook itu dan mencekiknya dengan keras. Untungnya, ia tidak tahu semua ini.

Lima jam kemudian. 

Pesawat tiba di Pulau Ryukyu.

Begitu turun dari pesawat, seseorang langsung menyambut mereka. Chi En mengikuti Li Beijue yang berjalan menuju mobil Lincoln yang sudah menanti kedatangan mereka.

Iring-iringan itu berhenti di depan sebuah hotel yang megah. Pria yang menyambut mereka pertama kali turun dari mobil dan membuka pintu dengan hormat untuk mereka berdua.

"Tuan Jue, Nona Chi, silakan." 

Li Beijue turun dari mobil terlebih dahulu baru Chi En mengikuti di belakang.

Detik itu juga Chi En kagum dengan pemandangan indah di depannya - langit biru, air biru, sekelompok burung camar dan gelombang laut lepas yang menyebabkan lingkaran beriak. Angin laut berhembus semilir membawa aroma asin air laut dan tak lupa aroma pohon kelapa. Pria dan wanita, tua dan muda, bersenang-senang di pantai, dan dari waktu ke waktu ada semburan tawa ceria.

Melihat pemandangan yang begitu indah dapat membuat suasana hati siapapun menjadi bahagia.

Chi En menatap laut dengan penuh kerinduan dan ingin segera melepas sepatunya lalu melangkah ke garis pantai!

Li Beijue memandangi wajah Chi En yang berkilauan membuat ia tidak bisa menahan sudut mulutnya yang tertarik ke atas. Tanpa aba-aba ia meraih tangan Chi En dan berjalan menuju hotel, "Jika ingin melihatnya sampai puas, tunggu dulu sebentar. Sekarang kita makan dulu."

Chi En dengan enggan menarik pandangannya dan mengikuti langkah demi langkah milik Li Beijue.

Hotel ini semewah interior yang ada di luar. 

"Selamat pagi, Li Xiao" 

"Selamat pagi, Li Xiao" 

"Selamat pagi, Li Xiao" 

Saat melihat mereka berjalan, barisan pelayan berseragam menundukkan kepala dengan hormat dan menyapa.

Chi En yang berada di sebelahnya, memiliki ilusi layaknya parade kaisar.

Lelaki di sebelahnya sepertinya sudah terbiasa dengan hal itu. Ia terus berjalan maju dengan kedua kaki terbuka lebar tanpa sedikit pun menunjukkan ekspresi di wajahnya.

Akhirnya saat tiba di lift, Chi En mau tak mau bertanya tentang keraguannya, "Li Beijue, mengapa tidak ada tamu yang datang ke hotel sebesar ini?"

Sepanjang mereka berjalan, Chi En tidak menemukan satu orang pun yang berpapasan dengannya kecuali para pelayan yang menyambut kedatangan mereka dan itu cukup aneh bagi Chi En. Seharusnya hotel mewah seperti ini memiliki banyak keunggulan di kawasan wisata begini. 

Huo Yi, yang selalu berada di belakangnya, menjawab dan menjelaskan kepada Chi En, "Karena Jue Xiao sudah mensterilkan tempat ini sebelumnya. Selama beberapa hari Nona Chi tinggal di sini, tidak akan ada yang akan mengganggu Anda."

"Mensterilkan?" Chi En tidak bisa menahan suaranya yang meninggi. 

Bukankah ia tahu maksud dari mensterilkan tempat ini? 

Jika ia menebak dengan benar, hotel ini setidaknya memiliki peringkat hotel bintang 6. Dengan kata lain, kamar standar biasa di sini mungkin berharga puluhan ribu yuan per malam. Dan Li Beijue mensterilkan hotel ini?

Chi En membayangkan adegan seorang tirani lokal yang sedang membakar uang di depan dirinya. Itu tidak terbakar satu per satu, tapi uang itu dibuang ke dalam api. 

"Ya. Untuk memastikan suasana hati Li Shao dan Nona Chi selalu senang ketika tinggal di sini, kami telah mensterilkan hotel."