Ketika Chi En menghabiskan mangkuk nasi kedua, Li Beijue sudah selesai dengan mandinya. Air menetes ke bawah rahang tegasnya, membuat ia terlihat seksi luar biasa! Ia menggunakan handuk putih untuk menyeka rambut pendeknya dengan gerakan asal. Meskipun tindakan itu terlihat sederhana, tetapi dapat membuat wanita manapun yang melihatnya seolah kehilangan kaki untuk berpijak.
Tanpa sadar, Chi En beberapa kali mengarahkan pandangannya pada Li Beijue.
Mungkin karena ia baru saja mandi, tubuhnya jadi terlihat lebih santai dengan kelopak matanya yang berkedip menawan. Bulu matanya panjang, terlihat seperti kipas kecil yang melemparkan bayangan di bawah kelopak mata. Ia tidak terlihat mendominasi dan kejam seperti biasanya. Untuk pertama kalinya, Chi En merasakan aura positif dari pria tampan itu!
Benar-benar enak dipandang.
Ini bukan tampilan lemah dari bintang film pria di TV, tapi penampilan pria yang agresif!
Tidak mengherankan jika ada begitu banyak wanita yang tergila-gila padanya.
Li Beijue tidak menyadari Chi En sedang menatapnya. Ia melempar handuk bekas itu ke pelayan dengan santai lalu menyentuh bibirnya yang tipis dan berkata, "Chi En, bersihkan itu dan ikuti aku ke suatu tempat nanti."
"Hah, kemana?"
Setelah pelayan meletakkan handuk, ia menyerahkan arloji kepada Li Beijue dengan hormat. Setelah ia mengambil arlojinya dan memasangnya di pergelangan tangan, ia melihat ke bawah. Dengan tidak sabar ia menjawab, "Kamu akan segera mengetahuinya."
"Jika kamu tidak mengatakan ke mana kita pergi, bagaimana aku bisa tahu apa yang perlu dipersiapkan?" Chi En terdiam.
Li Beijue meliriknya kemudian berpikir sejenak. Akhirnya ia berkata, "Kamu tidak perlu membawa apa-apa. Kamu bisa membawa orang bersamamu jika mau."
Li Beijue selalu efisien. Sepuluh menit yang lalu, ia meminta Chi En untuk bersiap. Sepuluh menit kemudian, Chi En sudah harus berada di mobil.
Di luar jendela mobil, pemandangan malam Linshi terus bergerak mundur.
Chi En tidak bisa menahannya. Ia memalingkan wajahnya dan bertanya lagi, "Kemana kamu akan membawaku, Li Beijue?"
Pria yang menundukkan kepalanya sedang bermain dengan ponselnya dan sama sekali tidak mengangkat kepalanya, "Berisik! Tidak melihat aku sedang sibuk? "
Bagaimana bisa Chi En tidak melihatnya!
Hati Chi En benar-benar kesal, tetapi ia tidak berani berbicara.
Lagi pula, jika Li Beijue sedang dalam suasana hati yang buruk, maka Chi En sendiri yang akan menderita!
Mobil itu masih bergerak dengan lancar dan pengemudi di depan terlihat setenang robot, tidak terpengaruh sama sekali.
Chi En duduk dengan bosan di kursi mobil dan hanya memandang arus lalu lintas.
Ia sudah mengontrol emosinya dengan lebih baik untuk dirinya sendiri.
Bagaimanapun juga, sekarang ia sedang berada dalam kemiskinan dan tidak memiliki apa-apa selain seseorang. Ia bukan gadis cantik. Ia tidak berpikir akan ada pria yang mau membelanjakan uang padanya kecuali pria paranoid di sampingnya ini. Jadi, uang sepeserpun ia tidak punya. Ia bahkan tidak mampu membeli apapun.
Pikiran semacam itu membuat hati Chi En benar-benar jatuh.
Mobil melaju sepanjang jalan melalui jembatan, kemudian melaju ke bandara di ujung, dan akhirnya berhenti.
Chi En masih bertanya-tanya mengapa Li Beijue membawanya ke bandara. Pria yang bermain ponsel itu mematikan ponsel, lalu memberinya pandangan sekilas dan turun terlebih dahulu.
"Turun."
"Er… ya." Ia menurut dan keluar dari mobil.
Sopir itu memegangi pintu itu dengan hormat untuk kedua orang itu. Setelah Chi En turun, ia menutup pintu, membungkuk dan berkata kepada Li Beijue, "Li Shao, pesawat telah disiapkan dan dapat mulai penerbangan kapan saja. Kepala pelayan baru saja tiba di Ryukyu untuk menunggu Anda dan Nona Chi."
Pesawat ... Ryukyu …
Chi En samar-samar mengingat pernah mendengar tentang tempat itu.
Tampaknya itu adalah pulau yang sangat indah dan mewah. Banyak orang bilang pemandangan laut di sana indah dan itu merupakan salah satu tempat paling indah di dunia, dan juga salah satu tempat favorit bagi orang-orang kaya dan berkuasa di dunia.
Li Beijue akan membawa Chi En ke Ryukyu?
Apa yang akan mereka lakukan di Ryukyu?