Kedatangan Bai Yunzi dan Yang Ahwen, membuat orang-orang yang berada di dalam penginapan langsung heboh. Ada yang mengerumuni Yang Ahwen, ada juga yang berdiri untuk menyapa Bai Yunzi, dan ada juga yang langsung meminta pertolongannya.
Lalu, Jiang Lixing langsung menelpon kantor polisi setempat setelah selesai berbicara dengan Ning Huanxin. Kemudian, polisi yang mendengar laporan Jiang Lixing langsung mendatangi kuburan. Yang pertama mereka lakukan adalah memasang garis polisi, agar tidak sembarang orang mampu merusak tempat kejadian tersebut.
Setelah melalui penyelidikan tim forensik, diketahui orang yang meninggal tersebut telah kehilangan banyak darah. Dalam tubuhnya ditemukan 48 bekas luka, tapi bekas luka tersebut tampak sangat aneh. Luka-luka itu tidak disebabkan oleh senjata mematikan atau semacamnya, melainkan seperti bekas cakaran dari binatang buas.
※
Keesokan paginya, para kru film telah pergi bersama polisi setempat untuk melihat jenazah tersebut. Disaat itu, karena kedatangan Bai Yunzi, dirinya terlihat terus menyendokkan semangkuk air untuk Qin Su yang masih dalam keadaan tidak sadarkan diri. Hingga dia menunggu Qin Su tersadar, tapi sesaat kemudian...
"Zhang Yan! Zhang Yan!" kata Qin Su yang terlelap, tiba-tiba dia meneriaki nama Zhang Yan. Keringat tampak bercucuran di keningnya, wajahnya juga terlihat panik.
"Kakak Qin! Kakak apa kamu baik-baik saja?!" tanya Asisten Qin Su yang mendengar teriakan keras Qin Su, dia langsung datang dan melihat keadaan Qin Su.
Saat itu, Qin Su perlahan membuka kedua matanya, lalu dia memperhatikan sekitarnya sekilas. Beberapa detik kemudian, dirinya menyadari kalau dia telah kembali ke penginapan. Dia melihat, di dalam ruangan itu ada beberapa orang, selain dirinya dan asistennya, ada beberapa kru lain, lalu masih ada...
"Pendeta Bai Yunzi!" panggil Qin Su kemudian.
Ketika melihat ada Bai Yunzi juga dalam ruangan itu, sorot mata Qin Su langsung berbinar-binar. Dia yang awalnya berbaring, tiba-tiba langsung meloncat dari ranjangnya dan bersimpuh di atas tanah, "Pendeta, aku mohon padamu selamatkan Zhang Yan! Tolong selamatkan Zhang Yan! Zhang Yan telah dibawa pergi oleh hantu perempuan itu! Hantu perempuan itu membawanya pergi!" katanya sambil memohon.
Hantu perempuan… gumam orang-orang sambil bertanya-tanya.
Semua orang yang berada di sana seketika kaget, ketika mendengar perkataan Qin Su. Bai Yunzi mengelus jenggotnya, lalu dirinya memperhatikan Qin Su yang sedang bersimpuh dengan tatapan rumit, "Tuan Qin, tolong cepatlah berdiri. Masalah hantu perempuan itu, aku bisa mengatasinya. Itu sudah menjadi tugas kami untuk mengusir hantu dan roh jahat." katanya.
Setelah selesai berbicara, Bai Yunzi mengisyaratkan kepada asisten Qin Su untuk membantu Qin Su berdiri. Setelah itu, diam-diam dia membawa Yang Ahwen untuk pergi meninggalkan ruangan itu.
Bai Yunzi tampak berdiri sambil memperhatikan langit musim gugur, terlihat langit biru terhampar luas di langit kota Zhangjia, ditambah sepoi-sepoi angin yang menyegarkan. Tidak ada awan yang menghalangi sinar matahari, hari itu langit kota Zhangjia sungguh cerah.
Tapi, hal itu berbeda dengan apa yang dilihat oleh Bai Yunzi, dia melihat kalau kota Zhangjia ini telah diselimuti aura jahat. Sesuatu itu terlihat seperti darah, yang terbentuk karena kebencian dan keganasan. Mungkin, hal ini telah berlangsung sekitar dua puluh tahun. Tapi sepertinya, hingga saat ini kota Zhangjia tetap aman dan tentram. Ini karena ada kekuatan lain di atas langit tersebut, di langit tersebut seperti ada putaran cahaya yang menutupi seluruh kota Zhangjia. Cahaya itulah yang menghalangi aura jahat memasuki kota Zhangjia.
Dan cahaya itu harusnya berasal dari…
Bai Yunzi tiba-tiba langsung melihat ke arah paling timur kota Zhangjia, lalu selangkah demi selangkah dirinya mengikuti ke arah cahaya itu berasal. Kemudian, ketika melihat Bai Yunzi yang membawa Yang Ahwen meninggalkan penginapan, Ning Huanxin langsung mempercepat langkahnya untuk mengikuti mereka.
"Ning Huanxin!" panggil Jiang Lixing. Bahkan Ning Huanxin juga tidak tahu, sejak kapan Jiang Lixing juga mengikutinya.
"Apa yang kamu lakukan? Saat ini berbahaya sekali pergi seorang diri!" tanya Jiang Lixing.
"Tak apa, aku sedang mengikuti mereka, pendeta Tao!" jawab Ning Huanxin.
Ning Huanxin tidak bisa menahan tawanya kepada Jiang Lixing, "Ngomong-ngomong aku bisa bela diri. Apa bisa terjadi masalah? Oh iya, kenapa kamu peduli sekali padaku? Sudah mulai menyukaiku ya?" tanyanya.
Namun, Jiang Lixing hanya terlihat diam saja. Lalu, setelah mendengar pertanyaan Ning Huanxin, hal itu membuat kedua matanya menyipit, "Kita… Kita adalah teman. Memperhatikanmu adalah sebuah keharusan." katanya.
"Iya, aku tahu," jawab Ning Huanxin. Dengan tiba-tiba dia menarik tangan Jiang Lixing dan berjalan ke depan dengan cepat, "Coba tebak, pendeta Tao mau pergi kemana? Apa ada sesuatu di timur kota Zhangjia?" tanyanya.
Ning Huanxin merasa, Bai Yunzi berjalan ke arah timur. Jadi, pasti ada tujuannya dia pergi ke arah sana...